Anda di halaman 1dari 84

Tuesday, March 15, 2022 STATISTIK PENDIDIKAN I 1

LINGKARAN PENGETAHUAN
DAN PENELITIAN
TEORI

GENERALISASI
EMPIRIS HIPOTESIS

PENGAMATAN
2
PROSES PENELITIAN KUANTITATIF
PERUMUSAN
MASALAH
VARIABEL X VARIABEL Y

TEORI TEORI
TEORI TEORI
KERANGKA SINTESIS
SINTESIS
BERPIKIR XY TEORI Y
TEORI X

PENGAJUAN
INSTRUMEN INSTRUMEN
HIPOTESIS

DATA PENGUJIAN DATA


EMPIRIS HIPOTESIS EMPIRIS

KESIMPULAN 3
PENDEKATAN KUANTITATIF

 Pengumpulan datainteraktif, non interaktif


 Sumber data:
*fokusunit pengamatan
*pemasok informasilangsung/tidak langsung
 Obyekvariabel
 Metodepengukuran
 Macamhubungan dan komparatif
 Disaindeskriptif, korelasional, eksperimen, ex
post facto

4
FOKUS KUANTITATIFVARIABEL

 Masalahfokus masalah/variabel
definisiindikator
 Variabelkarakteristik/atribut

melekat pada unit pengamatan


bervariasiminimal 2.
 Contoh: tinggi badan, umur, intensitas dzikir,
zuhud, tawakal, taqwa, maqom, hasil belajar,
keyakinan, kemampuan berbicara, jenis
kelamin, agama/aliran yang di anut.
5
FOKUS KUANTITATIFVARIABEL
 Angka lambang karakteristiksetiap variasi
karakteristik menggunakan angka yg berbeda.
 Pengukuran: proses pemberian angka pada
karakteristik.
 Skor: angka hasil pengukuran.
 Data : kumpulan hasil pengukuran yg berupa skor.
 Informasi : pemahaman/penjelasan yg diperoleh/
diolah dari data melalui suatu proses tertentu.
 Instrumen : alat ukur atau pengumpul data
 KenyataanFakta Data Informasi
6
INSTRUMEN
 Alat untuk mendapatkan informasi tentang
karakteristik individuvariasi yang dimilikinya.
 Menghubungkan konsep dengan kenyataan

7
Teori, Instrumen dan Kenyataan

Teori A Teori B Teori C

Asp
ek spek
A A
Ke C
ny n/
Pr ata a
ak an y ata ik
tik / n t
Aspek Ke Prak
B
HASIL BELAJAR

Minat
Simpati
Sintesis
Hapalan Praktik
Pemahaman
n
ma

Aplikasi os an
B
ha
ma
Pe

Sikap
Aplikas
Tes
Motivasi

SemangatHapala9n
Teori/Pemahaman Kenyataan
Qauliyah
Tafsir A Tafsir B Tafsir C

Asp
ek spek
A A
C
Ay
at yat
A
Aspek
B
DZIKIR

a an
Int
en Bac
s ita
s s
sita
en adah
Int Ib
Sumber
Amal

Me
nye
Ang

but
ket Eling

Cinta Khusu11’
MACAM INSTRUMEN: BENTUK

 Tes
 Angket/kuesener
 Daftar cek
 Skala penilaian
 Pedoman wawancara
 Pedoman pengamatan
 Portofolio
 dll

12
MACAM VARIABEL: BERDASARKAN
CARA PENGUKURAN

 Deskriptif: dapat diamati/diukur secara


langsung
Mis.: intensitas ibadah, kehadiran kuliah, tinggi
badan, jenis kelamin, banyaknya buku yang
dibaca, jam belajar.
 Inferensial/konseptual: hanya dapat
diamati/diukur melalui perilaku lain yang
dianggap mencerminkan konsep yang diukur
Mis.: hasil belajar, keimanan, komitemn
keagamaan, gaya mengajar.
13
MACAM INSTRUMEN: RESPONDEN

 Instrumen Kinerja Maksimum


*Utk merespon perlu upaya berpikir maksimal
*Respon mengandung dua kemungkinan: benar
atau salah
*Tes kecakapantulis, lisan, perbuatan
 Instrumen Kinerja Tipikal

*Untuk merespon perlu menunjukkan kenyataan


*Respon tidak benar atau salah (sesuai dg
kenyataan)
*Kuesener, skala penilaian
14
MACAM INSTRUMEN:
OBYEK PENGUKURAN
 Sederhanasatu indikator, mis: intensitas dzikir,
kehadiran kuliah, afiliasi faham keagamaan, jenis
kelamin, kedudukan.
 Skalasatu dimensi (uni dimension) beberapa
indikator, mis: keimanan, motivasi beragama,
spiritualitas, hasil belajar kognitif, sabar.
 Indekslebih dari satu dimensi (multi dimension) ,
mis: keberagamaan, kesejahteraan, prestasi,
kekayaan.
15
INFORMASI YANG BANYAK DIGALI
DL PENELITIAN SOSIAL

 PENGETAHUANtahu, paham
 KEYAKINAN, SIKAP, PENDAPAT persepsi,
pikir, rasa, penilaian, cara pandang
 PERILAKUapa yang dilakukan (lalu,
sekarang, mendatang)
 ATRIBUTkarakteristik, keadaan, yang
dimiliki

16
LANGKAH PENYUSUNAN INSTRUMEN:
VARIABEL DESKRIPTIF

DEFINISI
MASALAH VARIABEL TEORI KONSEPTUAL

KISI-KISI DIMENSI DEFINISI


INDIKATOR
OPERASIONAL

PENYUSUNAN UJI
BUTIR VALIDITAS REVISI
KONSEPTUAL
UJICOBA/
KETERBACAAN
INSTRUMEN
SIAP PAKAI
17
LANGKAH PENYUSUNAN INSTRUMEN:
VARIABEL INFERENSIAL

DEFINISI
MASALAH VARIABEL TEORI KONSEPTUAL

KISI-KISI DIMENSI DEFINISI


INDIKATOR
OPERASIONAL

UJI UJI
PENYUSUNAN
BUTIR VALIDITAS REVISI VALIDITAS
KONSEPTUAL EMPIRIS

UJICOBA
INSTRUMEN HITUNG 
SIAP PAKAI RELIABILITAS ANALISIS
BUTIR 18
CONTOH INSTRUMEN

19
21
CONTOH
PENGEMBANGAN INSTRUMEN:

PRASANGKA
TERHADAP NON MUSLIM

Tuesday, March 15, 2022 22


Definisi Konseptual

 Prasangka terhadap non Muslim adalah


penilaian negatif yang diberikan oleh siswa
muslim terhadap pemeluk agama lain
semta-mata karena agama yang dianutnya,
tanpa mempertimbangkan karakteristik
pribadinya.

23
Definisi Operasional

 Prasangka terhadap non Muslim adalah skor


yang diperoleh subyek (siswa Muslim) ata
penilaian mereka terhadap pernyataan yang
berkaitan dengan anggota kelompok (pemeluk)
agama lain, khususnya tentang kebenaran ajaran
agama lain, hubungan sosial dengan pemeluk
agama lain, hubungan interpersonal dengan
pemeluk agama lain, dan hubungan
kemasyarakatan bersama pemeluk agama lain

24
Dimensi dan Indikator

 Kebenaran ajaran agama, dengan indikator:


ketuhanan, misi, dan orisinalitas
 Hubungan sosial, dengan indikator: persahabatan,
menjalin kerjasama, kelompok bermain.
 Hubungan interpersonal, dengan indikator:
berpacaran dengan pemeluk agama lain, menikah
dengan pemeluk agama lain, pindah ke agama lain.
 Hubungan kemasyarakatan, dengan indikator:
persamaan hak, tempat tinggal.

25
KISI-KISI
NOMER BUTIR
NO. DIMENSI INDIKATOR Kognisi Afeksi Konasi Jum
lah
1 Kebenaran -ketuhanan 1, 18, 24, - - 3
ajaran -misi 20,25, 17,36,40 - 6
agama, -orisinalitas 35 - - 3
23,34,46
2 Hubungan -persahabatan 33 3,6 16,5 5
sosial, -menjalin kerjasama - 7 19, 32 3
-kelompok bermain - 26,37,45 4 4
3 Hubungan -berpacaran 21 8, 22 39,41 5
interpersonal -menikah 13 27 14, 15 4
-pindah agama 38 - 9,28 3
4 Hubungan -persamaan hak, 10,44 42 11,29,30 6
26
kemasyaraka
MODEL PENGEMBANGAN &
PENSKORAN
 Bentuk butir: summated rating scaleLikert
 Bentuk respon: Tingkat persetujuan
 Makna respon:
* “Sangat setuju“  Skor: + = 1, - = 4
* “Setuju“  Skor: + = 2, - = 3
* “Tidak setuju“  Skor: + = 3, - = 2
* “Sanagt tidak setuju“  Skor: + = 4, - = 1
 Jumlah butir: 48
 Rentang skor:
*Terendah: 48Prasangka rendah (toleransi sangat
tinggi)
*Tertinggi: 192Prasangka tinggi (toleransi sangat
rendah)
27
Contoh Butir

NO PERNYATAAN +/- ALTERNATIF


RESPON
1 Tuhan yang disembah pemeluk - SangatSetuju
agama lain merupakan hayalan Setuju
para pemimpin mereka Tidak Setuju
2 Berteman dengan orang non + Sangat Tidak
muslim sama saja berteman Setuju
dengan sesama muslim
3 Asal sudah saling mencintai, saya +
tidak keberatan bila ada saudara
saya yang akan menikah dengan 28
UJICOBA & KALIBRASI BUTIR
 Pelaksanaan: sampel 74 siswa (SMA & MA)
 Validitas butir:
*Teknik: Product Moment (butir total)
*Hasil: -44 butir valid (r >0,2)
-4 butir tidak valid (r <0,2)
 Validitas konstruk:
*Teknik: Analisis Faktorprinciple componen analysis
*Hasil: 4 dimensi  2 dimensi (nilai sosial, nilai
interpersonal)
 Reliabilitas instrumen:
*Teknik: alpha Cronbach
*Hasil: a = 0,92
29
UJI ULANG & KALIBRASI BUTIR

 Pelaksanaan: sampel 594 siswa (SMA & MA)


 Validitas butir:
*Teknik: Product Moment (butir total)
*Hasil: 44 butir tetap valid (r >0,23)
 Reliabilitas instrumen:
*Teknik: alpha Cronbach
*Hasil: a = 0,90

30
31
32
33
34
35
36
37
KRITERIA POKOK DALAM
PENGUKURAN/PENGEMBANGAN
INSTRUMEN

 VALIDITAS
&
 RELIABILITAS

38
ANALISIS BUTIR
(tes dan kuesener bentuk
tertutup)
TUJUAN ANALISIS BUTIR
– Evaluasi kualitas masing-masing butir
– Rational: kualitas butir menentukan
kualitas instrumen (mis., reliabilitas &
validitas)
– Dapat memberikan masukan untuk
perbaikan pengukuran instrument
– Dapat membantu dalam memahami
kemampuan prediktif instrumens
40
ANALISIS BUTIR
Analisis butir mempertanyakan kinerja masing-masing
butir, di antaranya:
· Apakah butir sesuai dengan tujuan instrumen?
· Apakah butir valid? Mengukur yang hendak diukur?
· Apakah butir reliabel? Apakah butir mengukur secara
konsiten?
· Berapa lama yang diperlukan untuk merespon
instrumen?
· Butir mana yang paling sulit untuk dijawab?
· Butir mana yang mudah?
· Apakah alternatif jawaban berfungsi dengan baik?
· Apakah ada butir yang jelek sehingga harus dibuang?
MACAM ANALISIS BUTIR
KONSEPTUAL/TEORITIS
o Dilakukan berdasarkan pertimbangan.
o Dilakukan dalam proses pengembangan.
o Bersifat koherensikesesuaian dengan kriteria
EMPIRIS
o Dilakukan berdasarkan data empiris.
o Dilakukan dalam ujicoba atau penerapan.
o Bersifat korespondensikesesuaian dengan data.

42
MACAM ANALISIS BUTIR EMPIRIS
 Daya bedamembedakan kemampuan responden/testee
(korelasi butir-total)
*Kinerja tipikal  r
*Kinerja maksimal  rpbis
 Tingkat kesulitankemampuan menjawab dg benar
(terutama tes).
*Klasikpproporsi jawaban benar
*Modern(IRT/item response theory)q (teta) skala
tingkat kesulitan (standard)
 Daya Pengecohapakah semua alternatif ada yang
memilih (khusus tes)
 Unidimensionalapakah butir-butir mengukur dimensi
yang samaanalisis faktor
43
TINGKAT KESULITAN
• Proporsi siswa yang menjawab dgn benar suatu butir.
• Rumus:
p = TB/N
P: Tingkat Kesulitan
TB: jumlah siswa yang menjawab dengan benar
N : jumlah siswa yang menjawab butir tersebut.
• Indeks tingkat kesulitan : 0,0-1,0
• Semakin tinggi tingkat kesulitan, semakin mudah.
• Penentuan untuk seleksi didasarkan keperluan
• Pada umumnya soal yang terlalu sulit atau terlalu mudah
dihilangkan.
44
Tingkat kesulitan: Contoh
Skor butir Nomor:
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Total
Bejo 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10
Bayu 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 6
Andi 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 7
Tonang 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 8
Paijo 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4
Heba 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1
Mery 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
Inem 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 3
Inul 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7
Salwa 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 9
TB 6 5 4 7 0 8 9 2 0 10
Rerata p=
p ,6 ,5 ,4 ,7 ,0 ,8 ,9 ,2 ,1 1,0 0,51 45
PENAFISRAN “p”
• 0,91 – 1,00: Sangat Mudah
• 0,71 – 0,90: Mudah
• 0,41 – 0,70: Sedang
• 0,21 – 0,40: Sulit
• 0,00 – 0,20: Sangat Sulit

46
DAYA PENGECOH
• Persentase testee yang memilih alternatif jawaban
tertentu.
• Dilambangkan dengan pi, dengan rumus:
pi= TBi/N*100%
pi: nilai daya pengecoh pilihan tertentu dari suatu butir
TBi: banyaknya testee yang memilih pilihan jawaban
tertentu dari jawab butir dengan benar
N : banyak testee yang mengerjakan butir tersebut.
• Pada umumnya butir yang baik adalah yang semua piliha
n ada testee yang memilihtestee yang tidak tahu
jawaban yang benar dapat terkecoh
47
DAYA PENGECOH:
CONTOH JUMLAH SISWA YG MEMILIH
MASING2 PILIHAN BUTIR
(mis. Kriteria butir yg Baik= pbi 2%
Jawaban butir nomer:
Jumlah
Testee yg
memilih
pilhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A 1 30 7 0 75 3 7 75 1 0
B 5 21 8 0 5 37 45 12 2 23
C 32 19 1 2 15 8 45 13 0 26
D 61 30 84 98 5 52 2 0 97 51
Kesimpulan TB B TB TB B B B TB TB TB
48
DAYA BEDA (1)
• Seberapa jauh jawaban pada butir tertentu
bisa membedakan kemampuan testee (antara
yang memiliki kemampuan tinggi dan rendah).
• Juga disebut VALIDITAS BUTIR
• Dihitung dengan dengan korelasi point
biserial, dengan rumus sebagaimana halaman
berikut.
• Indeks daya beda : -1.0 - 0,0 - 1,0

49
DAYA BEDA (2)
• Bila hasil positif, semakin tinggi nilai, semakin
baik daya beda.
• Hasil yang negatif adalah butir yang tidak
bagus/TIDAK VALID.
• Kriteria ditentukan sendiri oleh masing-masing
pembuat tes
• Pada umumnya digunakan kriteria
minimal=0,3 (0,3 ke atas = valid, <0,3 tidak
valid)
50
RUMUS POINT BISERIAL DAN
LANGKAH PENGHITUNGAN
• Rumus: M p  Mq
rpbis  pq
st
*Hitung Mp (rata-rata Y utk subyek kategori P) ∑Yp/np
*Hitung Mq (rata-rata Y utk subyek kategori Q)∑Yq/nq
*Hitung st y  y2 ∑y2 √(∑y2/d.k.)
*Hitung pnp/nt
*Hitung qnq/nt
*Masukkan hasil penghitungan di atas dan hitung.

51
DATA HASIL TES
SKOR DAN HASIL PENGHITUNGAN
NOMER BUTIR
Skor
NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
Bejo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Salwa 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 6
Tonang 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7
Andi 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8
Inul 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 4
Bayu 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Mery 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 5
Paijo 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 3
Inem 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7
Heba 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
0.6 0.3 0.7 0.6 0.1 0.4 0.4 0.6
rpb 9 0.68 1 7 9 7 1 1 8 0.61
0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6
CONTOH PENGHITUNGAN ANTARA
SKOR BUTIR NO. 1 DAN SKOR TOTAL
SKOR • Yt = 60
NAMA TOTAL • Nt =10
NO. 1 (Y) • Ῡt = Y/N = 60/10 = 6
Bejo 1 10 • st = 2,65
Bayu 0 6 • Yp = 45
Andi 1 7 • Np = 6 p = 6/10 = 0,6
Tonang 1 8
• Ῡp = Yp/Np = 45/6 =7,5
Paijo 1 4
• Yq = 15
Heba 0 1
• Nq = 4 q = 4/10 = 0,4
Mery 0 5
• Ῡq = Yq/Nq = 15/4 =3,75,
Inem 0 3
• p =0,6
Inul 1 7
• q = 0,4 53
CONTOH PENGHITUNGAN ….. Lanjutan
SKOR
NAMA Y p Y q
NO. 1 TOTAL rpb  pq
st
Bejo 1 10
7,50  3,75
Bayu 0 6  0,6  0,4
Andi 1 7 2,65
Tonang 1 8 3,75
 0,24
Paijo 1 4 2,65
Heba 0 1  1,42  0,49  0,69
Mery 0 5
KETERANGAN:
Inem 0 3 p = proposi yg menjawab butir 1 dg benar
q = proposi yg menjawab butir 1 dg salah
Inul 1 7 Ῡp = Nilai rerata yg menjawab butir 1 dg benar

Salwa 1 9 Ῡq = Nilai rerata yg menjawab butir 1 dg salah54


INTERPRETASI HASIL “rpb”

• Yang memenuhi kriteria (sama atau lebih


tinggi nilai dari batas minimal rpb yang
diterima)VALID
• Yang tidak memenuhi kriteria (yang di
bawah nilai batas minimal rpb yang
diterima)TIDAK VALID

55
VALIDITAS

56
VALIDITAS: KONSEP
 VALIDITAS
Seberapa jauh instrumen dapat mengukur
apa yang hendak diukur
Menunjukkan seberapa jauh inferensi yang
dibuat sesuai, bermakna, dan berguna.
Menunjukkan tingkatan, bukan valid atau
tidak valid

57
VALIDITAS : KONSEP
 Seberapa jauh instrumen dapat
mengukur kemampuan siswa akan
penguasaan materi yang hendak
diukur
 Kesesuaian penafsiran yang dibuat
dari skor instrumen dalam
kaitannya dengan penggunaan
tertentu.

58
VALIDITAS: HAKEKAT

 Interpretasi hasil, bukan


instrumennya sendiri
 Menunjukkan tingkatan, bukan valid
atau tidak valid
 Khusus untuk penggunaan/ penafsiran
tertentu, tidak untuk semua
 Konsep tunggal, didasarkan pada
berbagai bukti.
59
VALIDITAS:
MACAM BERDASARKAN BUKTI
 Didasarkan pada isi (Pokok Bahasan yang
diujikan)
 Didasarkan pada Kriteria (Perilaku yang
diprediksikan)
 Didasarkan pada konstruk (Konsep yang
menjadi acuan)

60
VALIDITAS ISI (1)
 Seberapa jauh prosedur pengukuran
mewakili isi ranah pengukuran yang
disampel
 Apakah butir-butir telah merepresentasikan
isi/cakupan materi (pokok bahasan) yang
telah ditetapkan.
 Dilakukan berdasarkan penilaian/
pertimbangan.
61
VALIDITAS ISI (2)
 Langkah:
*penentuan apa yang diajarkan
*penentuan ranah tugas (apa yg diukur)
*pemilihan rangkaian tes yg mewakili
tugas (sampel dari apa yg diukur).
*Pengembanganpembuatan kisi-kisi
*Seleksi butirseberapa jauh butir
mewakili isi.

62
VALIDITAS ISI
POKOK BAHASAN

BUTIR
INSTRUMEN

63
VALIDITAS KRITERIA
 Seberapa jauh kinerja dalam suatu pengukuran dapat
memprediksi secara tepat kinerja pada kriteria
eksternal
 Misalnya: tes masuk (B. Arab) menggunakan kriteria
hasil belajar (B. Arab)
 apakah skor yang diperoleh dengan tes tersebut (TM
B. Arab) berhubungan dengan skor kriteria (HB B.
Arab)
 Bersifat Prediktifpengumpulan data dalam waktu
berbeda
 Dilakukan dengan uji korelasi antar skor kedua hasil
instrumen

64
: CONTOH
VALIDITAS KRITERIA PENGHITUNGAN TES MASUK B.
ARABHASIL BELAJAR B. ARAB

NILAI s xy
NAMA TM HB r xy

( s x )( s y )

Bejo 5 4
Bayu 2 3 1,31

Andi 3 3 1,49 1,26 
Tonang 5 3
1,31
Paijo 2 2   0,69
Heba 0 1 1,89
Mery 2 1
• Kesimpulan:
Inem 2 1
Inul 3 4 Taliditas tes masuk
Salwa 3 4 B. Arab TINGGI
65
VALIDITAS KONSTRUK (1)
 Seberapa jauh bukti empiris suatu
pengukuran dapat mencerminkan secara tepat
konstruk yg diinfer.
 Apakah butir-butir telah merepresentasikan
konsep/konstruk yang telah ditetapkan.
 Menguji apakah butir mengukur konsep yang
sama mensional)

66
VALIDITAS KONSTRUK (2)
 Proses:
*identifikasi kerangka teoritis makna konstruk
yg diukur.
*membuat hipotesis berkenaan dengan kinerja
tes dari teori yg melandasinya.
*menguji hipotesis secara logis maupun empiris

67
VALIDITAS KONSTRUK (3)
 Metode pengujian:
*Penentuan ranah tugas yang diukur.
*Menganalisis proses mental yg diperlukan oleh
butir tes.
*Membandingkan skor antar kelompok yg
berbeda.
*Membandingkan skor sebelum dan sesudah
perlakuan.
*Mengkorelasikan dengan alat ukur lain.
*Menguji homoginitas butiranalisis faktor

68
RELIABILITAS

69
RELIABILITAS: PENGERTIAN
Reliabilitas = konsitensi = ajeg
Reliabilitas = keajegan skor yang diperoleh siswa
seandainya dilakukan pengulangan instrumen.
Reliabilitastingkat di mana skor instrumen
bebas dari kesalahan pengukuran
Semakin sedikit kesalahan, semakin konsisten
hasil/skor yang diperoleh responden dalam
merefleksikan secara akurat kenyataan
statusnya.
RELIABILITAS: HAKEKAT
• Mengacu pada hasil instrumen
• Mengacu pada jenis konsistensi tertentu
• Perlu, tapi bukan syarat tunggal validitas
• Terkait dengan (uji) statistik, bukan
logis.

71
RELIABILITAS: MACAM
JENIS BUKTI
DESKRIPSI SINGKAT
RELIABILITAS
Stabilitas Keajegan hasil instrumen dalam
situasi yang berbeda (diulang
hasilnya sama)
Ekuvalensi Keajegan hasil dari dua
instrumen dalam situasi yang
sama (dua tes hasilnya sama)
Konsistensi Keajegan di mana butir-butir
internal instrumen berfungsi
72
RELIABILITAS STABILITAS
 Apakah hasil pengukuran konsisten bila
dilakukan pengulangan?
 Satu instrumen diujikan dua kali pada

siswa yang sama.


 Mengukur stabilitas

 Hitung korelasi skor pengukuran I dan II

 Semakin tinggi nilai koefisien korelasi,

semakin reliabel 73
RELIABILITAS STABILITAS:
CONTOH HASIL INSTRUMEN
UJI KE s xy
NAMA
I II
r xy

( s x )( s y )
Bejo 10 9 6,22

Bayu 6 7 2,79 2,35
Andi 7 7 6,22
Tonang 8 7
  0,95
6,55
Paijo 4 3
Heba 1 2  Kesimpulan:
Mery 5 6
Inem 3 3
Reliabilitas sangat
Inul 7 6
tinggi
Salwa 9 8 74
RELIABILITAS EKUVALENSI
 Apakah hasil pengukuran dua instrumen
menghasilkan skor komparatif/relatif sama
 Dua tes diujikan dalam waktu yang sama
kepada kelompok siswa yang sama.
 Mengukur kesamaan aspek
 Hitung korelasi skor instrumen I dan II.
 Semakin tinggi nilai koefisien korelasi,
semakin reliabel.
75
RELIABILITAS EKUVALENSI:
CONTOH s xy
INSTRUMEN
r xy

( s x )( s y )

NAMA
I II
5,67
Bejo 10 8

Bayu 6 8 2,79 2,50 
Andi 7 8
Tonang 8 5 5,67
Paijo 4 3
  0,81
6,96
Heba 1 4
Mery 5 4
 Kesimpulan:
Inem 3 3
Inul 7 6 Reliabilitas tinggi
Salwa 9 10 76
RELIABILITAS INTERNAL
 Apakah butir-butir atau bagian instrumen
mengukur dimensi/konsep yang sama.
 Hanya menggunakan 1 instrumen dan 1X
respon
 Mengukur konsitensi internal (antar butir)
 Ada dua macam:

*Belah tengahbutir-butir dikelompokkan


menjadi dua dan skornya dihitung korelasinya
(bagian I dan Bagian II) (r).
*Kuder Richadson/K-R 20 (rtt, )
*Alpha Cronbach (α) 77
RELIABILITAS INTERNAL: BELAH
TENGAH
CONTOH SKOR
JawabanSISWA
butir nomer: SKOR NO.
NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 GANJIL GENAP
Bejo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5
Bayu 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 2 3
Andi 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 3 3
Tonang 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 5 3
Paijo 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 2 2
Heba 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Mery 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 2 1
Inem 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 2 1
Inul 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 3 4 78

Salwa 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 3 4
RELIABILITAS INTERNAL: BELAH TENGAH
CONTOH PENGHITUNGAN
SKOR NOMER s xy
NAMA GANJIL GENAP r xy

( s x )( s y )

Bejo 5 5
Bayu 2 3 1,57

Andi 3 3 1,49 1,42 
Tonang 5 3
1,57
Paijo 2 2   0,74
Heba 0 1 2,12
Mery 2 1
• Kesimpulan:
Inem 2 1
Inul 3 4 Reliabilitas tinggi
Salwa 3 4
79
RELIABILITAS INTERNAL: KUDER-RICHADSON (KR-20)

. CONTOH
Jawaban butirSKOR
nomer: RESPONDEN
NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKOR
Bejo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Bayu 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 6
Andi 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7
Tonang 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8
Paijo 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 4
Heba 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Mery 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 5
Inem 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 3
Inul 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 80

Salwa 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
KUDER-RICHADSON (KR-20)
RELIABILITAS INTERNAL:
. CONTOH PERSIAPAN PENGHITUNGAN
BUTIR NO
 
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
p 0.60 0.50 0.60 0.60 0.60 0.70 0.70 0.70 0.50 0.50
q 0.40 0.50 0.40 0.40 0.40 0.30 0.30 0.30 0.50 0.50
Mp 7.50 7.80 6.67 7.67 7.50 6.29 6.71 6.71 7.80 7.60
Mq 3.75 4.20 5.00 3.50 3.75 5.33 4.33 4.33 4.20 4.40
pq 0.24 0.25 0.24 0.24 0.24 0.21 0.21 0.21 0.25 0.25
Varian  
total st2  7,78  pq  2,34 n  10
KETERANGAN:
• p = proposi siswa yang menjawab butir dengan benar
• q = proposi siswa yang menjawab butir dengan salah
• Mp = Nilai rata-rata siswa yang menjawab butir dengan benar
81
• Mq = Nilai rata-rata siswa yang menjawab butir dengan salah
RELIABILITAS INTERNAL: KUDER-RICHADSON (KR-20)
CONTOH PENGHITUNGAN

 n  t   pq 
 2
s
rtt    
 n  1  s 2 
t 
 10  7,78  2,34 
  
 10  1  7,78 
 10  5,44 
  
 9  7,78 
 1,110,70   0,77
• Kesimpulan: Reliabilitas tinggi 82
RELIABILITAS: KONSEP

 Seberapa konsisten hasil yang diukur


dengan suatu instrumen bila dilakukan
pengulangan
 Menunjukkan adanya kesalahan (adanya
perbedaan antara ukuran kenyataan
dengan yang terukur)
 Menunjukkan tingkatan, bukan reliabel
atau tidak reliabel.

83
TERIMAKASIH

84

Anda mungkin juga menyukai