Anda di halaman 1dari 17

PAPER

DAKRIOSISTITIS

PEMBIMBING : DR. AMRAN, SP.THT-KL


DISUSUN OLEH :
RINATA AYU MS 17360024
EKA SAPUTRI 17360054

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS)


SMF ILMU TELINGA HIDUNG TENGGOROKAN
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN SUMATERA UTARA
2018
 
BAB I
PENDAHULUAN

 Sistem lakrimal terdiri dari dua bagian, yaitu


a. sistem sekresi yang berupa kelenjar lakrimal
b. sistem ekskresi yang terdiri dari punctum lakrimal, kanalikuli
lakrimal, sakus lakrimal, duktus nasolakrimal, dan meatus
inferior
 Tujuan fungsional dari sistem ekskresi lakrimal adalah
mengalirkan air mata dari kelenjar air mata menuju ke cavum
nasal. Tersumbatnya aliran air mata secara patologis
menyebabkan terjadinya peradangan pada sakus lakrimal yang
biasa disebut dengan Dakriosistitis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

 Anatomi Sistem Lakrimalis


 Kelenjar lakrimalis terletak pada bagian lateral atas mata yang disebut dengan
fossa lakrimalis. Bagian utama kelenjar ini bentuk dan ukuranya mirip dengan
biji almond, yang terhubung dengan suatu penonjolan kecil yang meluas
hingga ke bagian posterior dari palpebra superior. Dari kelenjar ini, air mata
diproduksi dan kemudian dialirkan melalui 8-12 duktus kecil yang mengarah
ke bagian lateral dari fornix konjungtiva superior dan di sini air mata akan
disebar ke seluruh permukaan bola mata oleh kedipan kelopak mata.
Definisi dan Epidemiologi

Dakriosistitis adalah peradangan pada sakus lakrimalis


akibat adanya obstruksi pada duktus nasolakrimalis.

• Di atas usia 40 tahun, terutama perempuan,


Dewasa dengan puncak insidensi pada usia 60
hingga 70 tahun.

• Hanya sekitar 1% dari jumlah kelahiran


Bayi Baru Lahir yang ada dan jumlahnya hampir sama antara
laki-laki dan perempuan

Dewasa usia • Jarang ditemukan kecuali bila didahului


pertengahan dengan infeksi jamur.
Klasifikasi

 Dakrosistitis Akut
 Dakrosistitis Kronik
 Dakrosistitis Infant (Kongenital)
Dakrosistitis Akut

 Gejala :
 Mata Berair (epifora)
 Nyeri tekan didaerah kantung air mata
 Bengkak kemerahan pada daerah kantus medialis (sakus lakrimal)
 Terkadang disertai demam
 Sekret yang mukopurulen yang memancar bila kantung air mata ditekan
Dakriosistitis Kronik

 Gejala :
 Tidak didapatkan rasa nyeri
 Tanda-tanda radang ringan
 Mata sering beriar (epifora)
 Kelopak melekat satu dengan yang lainnya
 Bila kantung air mata ditekan dapat keluar sekret yang mukoid dengan nanah
didaerah pungtum lakrimal kadang disertai fistel di permukaan sakus lakrimal.
Dakriosistitis Infant (Kongenital)

 Kelainan ini terjadi oleh karena akibat pembentukan yang tidak sempurna dari
duktus lakrimalis/membran nasolakrimal.
 Dakriosistitis kongenital yang indolen sangat sulit didiagnosis dan biasanya
hanya ditandai dengan lakrimasi kronis, ambliopia, dan kegagalan
perkembangan
Jika tidak di tangani
secara adekuat
dapat
menimbulkan :
Selulitis orbita
Abses otak
Meningitis
Sepsis
Kematian
Etiologi
Gram Positif Gram Negatif
Staphylococcus aureus merupakan Pseudomonas sp. juga merupakan
penyebab utama terjadinya infeksi pada penyebab terbanyak terjadinya
dakriosistitis akut, sedangkan dakriosistitis akut dan kronis
Coagulase Negative-Staphylococcus
merupakan penyebab utama terjadinya
infeksi pada dakriosistitis kronis.

Literatur lain menyebutkan bahwa dakriosistitis akut


Anak-anak Dewasa
Haemophylus influenzae Staphylococcus aureus dan
Streptococcus β-
haemolyticus.
Patofisiologi

 Awal terjadinya peradangan pada sakus lakrimalis adalah adanya obstruksi pada
duktus nasolakrimalis
1. Obstruksi duktus nasolakrimalis pada anak-anak biasanya akibat tidak
terbukanya membran nasolakrimal,
2. sedangkan pada orang dewasa akibat adanya penekanan pada salurannya, misal
adanya polip hidung
• Obstruksi pada duktus nasolakrimalis ini dapat menimbulkan penumpukan air
mata, debris epitel, dan cairan mukus sakus lakrimalis yang merupakan media
pertumbuhan yang baik untuk pertumbuhan bakteri
 Ada 3 tahapan terbentuknya sekret pada dakriosistitis. Hal ini dapat diketahui
dengan melakukan pemijatan pada sakus lakrimalis
1. Tahap Obstruksi
2. Tahap infeksi
3. Tahap sikatrik
Gejala Klinis

Pada Nyeri di Bengkak,


bengkak saat daerah lunak, dan
Dakriosistitis di pencet kelopak mata kemerahan
Demam
Akut akan keluar dekat hidung kelopak
cairan kenal menyebar ke mata dekat
kuning daerah dahi hidung

Keluar
Air mata Bengkak, Mata
cairan kental
berlebihan kemerahan,
Dakriosistitis
merupakan hangat
dengan menempel
Kronik
gejala paling dibagian
nanah ketika satu dengan
kantung lainnya
umum yang sakit
mata ditekan
Diagnosa

Anamnesa (Gejala-gejalanya)
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang :
 Dengan fluorescein 2%
 Dye dissapearance test
 Fluorescein clearance dan
 John’s dye test
• Sedangkan untuk memeriksa letak obstruksinya dapat digunakan :
 Probing test dan
 Anel test
Penatalaksanaan

Pada anak (neonatus) dapat dilakukan dengan masase kantong air mata ke
arah pangkal hidung.
Antibiotik : Amoksisilin atau clavunalat 20-40mg/kg/hari diminum 3 kali
sehari sampai habis.

Pada dewasa dapat melakukan kompres hangat pada daerah sakus yang
terkena dalam frekuensi yang cukup sering.
Antibiotik : Cephalexin 500mg diminum 4kali sehrai sampai habis
Untuk mengatasi nyeri dan radang, dapat diberikan analgesik oral
(acetaminofen atau ibuprofen

Dacryocystorhinostomy (DCR) adalah dibuat suatu hubungan langsung


antara sistem drainase lakrimal dengan cavum nasal dengan cara melakukan
bypass pada kantung air mata. Pada saat ini banyak dokter telah
menggunakan teknik endonasal dengan menggunakan scalpel bergagang
panjang atau laser.
Komplikasi

Komplikasi dakriosistitis jika pecahnya pus dapat


mengakibatkan :
Fistel sakus lakrimali Abses
Abses palpebra palpebra

Ulkus kornea
Selulitis orbita
Prognosis

Dakriosistitis sangat sensitif terhadap antibiotika namun


masih berpotensi terjadi kekambuhan jika obstruksi duktus
nasolakrimalis tidak ditangani secara tepat, sehingga
prognosisnya adalah dubia ad malam. Akan tetapi, jika
dilakukan pembedahan baik itu dengan
dakriosistorinostomi eksternal atau dakriosistorinostomi
internal, kekambuhan sangat jarang terjadi sehingga
prognosisnya dubia ad bonam.
Pencegahan

pa k mata
iha n kelo
ke b ers
aga
1. Menj

ir ha n gat dan
re a a
2. Komp hkan bulu mat
rsi
membe

3. Higienitas nasal dengan spray salin


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai