DAKRIOSISTITIS
Dakrosistitis Akut
Dakrosistitis Kronik
Dakrosistitis Infant (Kongenital)
Dakrosistitis Akut
Gejala :
Mata Berair (epifora)
Nyeri tekan didaerah kantung air mata
Bengkak kemerahan pada daerah kantus medialis (sakus lakrimal)
Terkadang disertai demam
Sekret yang mukopurulen yang memancar bila kantung air mata ditekan
Dakriosistitis Kronik
Gejala :
Tidak didapatkan rasa nyeri
Tanda-tanda radang ringan
Mata sering beriar (epifora)
Kelopak melekat satu dengan yang lainnya
Bila kantung air mata ditekan dapat keluar sekret yang mukoid dengan nanah
didaerah pungtum lakrimal kadang disertai fistel di permukaan sakus lakrimal.
Dakriosistitis Infant (Kongenital)
Kelainan ini terjadi oleh karena akibat pembentukan yang tidak sempurna dari
duktus lakrimalis/membran nasolakrimal.
Dakriosistitis kongenital yang indolen sangat sulit didiagnosis dan biasanya
hanya ditandai dengan lakrimasi kronis, ambliopia, dan kegagalan
perkembangan
Jika tidak di tangani
secara adekuat
dapat
menimbulkan :
Selulitis orbita
Abses otak
Meningitis
Sepsis
Kematian
Etiologi
Gram Positif Gram Negatif
Staphylococcus aureus merupakan Pseudomonas sp. juga merupakan
penyebab utama terjadinya infeksi pada penyebab terbanyak terjadinya
dakriosistitis akut, sedangkan dakriosistitis akut dan kronis
Coagulase Negative-Staphylococcus
merupakan penyebab utama terjadinya
infeksi pada dakriosistitis kronis.
Awal terjadinya peradangan pada sakus lakrimalis adalah adanya obstruksi pada
duktus nasolakrimalis
1. Obstruksi duktus nasolakrimalis pada anak-anak biasanya akibat tidak
terbukanya membran nasolakrimal,
2. sedangkan pada orang dewasa akibat adanya penekanan pada salurannya, misal
adanya polip hidung
• Obstruksi pada duktus nasolakrimalis ini dapat menimbulkan penumpukan air
mata, debris epitel, dan cairan mukus sakus lakrimalis yang merupakan media
pertumbuhan yang baik untuk pertumbuhan bakteri
Ada 3 tahapan terbentuknya sekret pada dakriosistitis. Hal ini dapat diketahui
dengan melakukan pemijatan pada sakus lakrimalis
1. Tahap Obstruksi
2. Tahap infeksi
3. Tahap sikatrik
Gejala Klinis
Keluar
Air mata Bengkak, Mata
cairan kental
berlebihan kemerahan,
Dakriosistitis
merupakan hangat
dengan menempel
Kronik
gejala paling dibagian
nanah ketika satu dengan
kantung lainnya
umum yang sakit
mata ditekan
Diagnosa
Anamnesa (Gejala-gejalanya)
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang :
Dengan fluorescein 2%
Dye dissapearance test
Fluorescein clearance dan
John’s dye test
• Sedangkan untuk memeriksa letak obstruksinya dapat digunakan :
Probing test dan
Anel test
Penatalaksanaan
Pada anak (neonatus) dapat dilakukan dengan masase kantong air mata ke
arah pangkal hidung.
Antibiotik : Amoksisilin atau clavunalat 20-40mg/kg/hari diminum 3 kali
sehari sampai habis.
Pada dewasa dapat melakukan kompres hangat pada daerah sakus yang
terkena dalam frekuensi yang cukup sering.
Antibiotik : Cephalexin 500mg diminum 4kali sehrai sampai habis
Untuk mengatasi nyeri dan radang, dapat diberikan analgesik oral
(acetaminofen atau ibuprofen
Ulkus kornea
Selulitis orbita
Prognosis
pa k mata
iha n kelo
ke b ers
aga
1. Menj
ir ha n gat dan
re a a
2. Komp hkan bulu mat
rsi
membe