Anda di halaman 1dari 49

DEPARTEMEN KESEHATAN RI

DIREKTORAT BINA KESEHATAN ANAK

PRESENTASI
MATERI PELATIHAN MANAJEMEN PKPR

LEMBAR KERJA FASILITATOR PELATIHAN MANAJEMEN PKPR


MATERI INTI 1

PEDOMAN
PELAYANAN KESEHATAN PEDULI
REMAJA
(PKPR)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran umum
Setelah sesi ini, mampu menerapkan pedoman Pelayanan Kesehatan
Peduli Remaja di puskesmas

Tujuan pembelajaran khusus


Setelah sesi ini, mampu:
1. Menjelaskan Gambaran Umum, Permasalahan serta Situasi Pelayanan
Kesehatan Remaja di Indonesia.
2. Mempraktikkan Pedoman PKPR di puskesmas
– Menjelaskan pengertian PKPR , tujuan PKPR di puskesmas, ciri
khas atau karakteristik PKPR, strategi pelaksanaan dan
pengembangan PKPR di puskesmas, jenis kegiatan dalam PKPR.
– Mempraktikkan langkah-langkah pembentukan dan pelaksanaan
PKPR di puskesmas, alur dan langkah Pelaksanaan PKPR pada
klien.
– Melaksanakan monitoring dan evaluasi PKPR
3. Membuat pencatatan dan pelaporan
Mengapa perlu menangani
remaja ?
LATAR BELAKANG

 Batasan WHO: 10-19 tahun


 Menurut UU No 23 tahun 2002  anak :0-18 tahun
 DEPKES : 10 – 18 tahun

Proporsi remaja 1/5 dari jumlah penduduk

 Masa penuh paradoks


 Secara biologis dapat menjadi ayah atau ibu, secara psikologis
belum dewasa
~ 20% jumlah
penduduk
Kelompok Persentase Estimasi jumlah
umur penduduk penduduk
10 – 14 tahun 10,5% 22,17 juta

15 – 19 tahun 9,5% 20,05 juta

Proyeksi tahun 2002 penduduk Indonesia : 211, 1 juta


LANDASAN HUKUM

 UU No 1 tahun 1974 tentang perkawinan


 UU No 10 tahun 1992 tentang Kependudukan
 UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
 UU No 5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan
UU No 22 tahun 1997 tentang Narkotika
 UU No 20 tahun 1999 tentang Pengesahan
Konvensi ILO no 138 mengenai usia minimum
untuk diperbolehkan bekerja
 UU No 1 tentang Pengesahan Konvensi ILO no 182
• UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
• UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
• UU No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan
dalam Rumah Tangga
• UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
• PP No 25 tahun 2000, tentang Kewenganan Pemerintah
Provinsi sebagai Daerah Otonom
• Keppres No 36 tahun 1994, tentang Komisi
Penanggulangan AIDS (KPA)
• SKB 4 Menteri tahun 2003
• Kepmenkes RI No 1457/MENKES/SK/IX/2003,
tentang SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten dan
Kota
• Inpres No 9 tahun 2000, tentang Pengarus Utamaan
Gender
Apa saja masalah
kesehatan remaja ?
AIDS DI INDONESIA : KUMULATIF & TERLAPOR BARU
1987 s/d 30 September 2006
7000
6987

6000
AIDS-New Rpt'd
5320
AIDS-Cumulative
5000
Reported Cases

4000

3000 2682 2638

2000 1756
1487
1171 1195
826
1000
607
258 352
112 154 198 345 316
5 7 12 18 32 45 69 89 255 219
0
1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Sep
'06
KECENDERUNGAN EPIDEMI HIV dan AIDS
DI INDONESIA

Kumulatif kasus AIDS berdasarkan kelompok umur dan dampaknya

60 54.77

50

40
Persentase

30 26.56

20
8.04
10 3.45
3.02 2.18
0.46 0.76 0.27 0.49
0
< 1 th 1-4 th 5-14 th 15-19 th 20-29 th 30-39 th 40-49 th 50-59 th ≥ 60 th Tak
diketahui
Kelompok Umur

Angka Harapan hidup bayi Kehilangan harapan hidup 37


HIV (+) 10 th Kehilangan Produktivitas kerja 25 Angka Harapan hidup= 67 th
th th

Sumber: Depkes RI 2006


JUMLAH KASUS AIDS USIA <19 th TIAP TAHUN
DI INDONESIA

Data Penambahan Kasus AIDS Tahun 2000 s.d. 2005


Menurut Tahun

90

80
82

70

60

50

40

30 31
25
20
17 16 15
10 11
9
8
7 6
3 3 3 2 2
0 1
0 0 1 0 0
2000 2001 2002 2003 2004 2005

<1 1-4 5 - 14 15-19


ALASAN HUBUNGAN SEKS PERTAMA
(LAKI-LAKI 15-24 TH)

50
39
40
33

30

20 14
8
10 5

0
SKSM Ingin tahu Dorongan kwn Pengaruh Lain2
obat/mnmn
DISTRIBUSI REMAJA PEREMPUAN (15-19 tahun)
YANG SUDAH PERNAH MELAHIRKAN
(SDKI 2002-2003)

25
20,9
20

15 13,6

10 8,3

4,2
5
1,5
0,7
0
15 16 17 18 19 Total
SUMBER INFORMASI KESEHATAN
REPRODUKSI YANG DITERIMA
REMAJA
6,48
10,8
13,65 23,81
5,08
30,58

2,02

15,94 18,73 19,39


Teman
2,01 8,94
Guru Teman
Ibu Ibu
Ayah
Ayah Guru
Media cetak Laki-laki Televisi
perempuan Media cetak
Televisi

Survei Kesehatan Reproduksi Remaja 2002 - 2003


TEMPAT DISKUSI / CURHAT
0,5 28,9
1,4
0,4 55,3

7,7

Laki-laki: mimpi basah


4,1

14,1 43,5
49,6
1,4
35,5
teman ibu
ayah saudara sekandung
keluarga guru
petugas kesehatan toma
lain2 tidak ada 2,3
0,3
0,4 9,7 1,6
2,6
Perempuan : menstruasi 1,4
1,1

teman ibu
ayah saudara sekandung
keluarga guru
petugas kesehatan toma
lain2 tidak ada
Survei Kesehatan Reproduksi Remaja 2002 - 2003
Mengapa remaja mengalami masalah
kesehatan?
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN
TERHADAP KEJADIAN PERILAKU
BERISIKO

1) Informasi yang merugikan mudah diakses.


2) Substansi merugikan mudah didapat.
3) Turunnya nilai-nilai sosial masyarakat.
4) Kemiskinan.
Apa saja dampak yang dihadapi
bila remaja mengalami masalah?
PERILAKU
BIOGENETIK
LINGKUNGAN SOSIAL LINGKUNGAN KELUARGA KEPRIBADIAN
FR: kemiskinan, kelainan FR: Model PL menyimpang, FR: Rasa kurang punya FR: masalah
Faktor Risiko: normatif, diskriminasi, Adanya konflik normatif kesempatan dalam hidup, dengn miras,
riwayat alkohol adanya kesempatan Kurang menghargai Prestasi sekolah
dalam keluarga untuk berbuat ilegal FP: Model PL konvensional diri sendiri, buruk/
Faktor Pendukung: Kontrol ketat pada PL Kecenderungan malas sekolah
kecerdasan FP: sekolah berkualitas menyimpang mudah mengambil risiko
Perturan/UU, kebijakan, Ikatan keluarga & antar- FP: Menghargai pencapaian FP:
Yankes berkualitas, tetangga yang kuat Menghargai kesehatan Beribadah,
1 Informasi cukup Tidak toleran penyimpangan Keterlibatan

K 2 3 4 ekskul/
aktif sekolah
5
O PERILAKU/GAYA HIDUP REMAJA
N PERILAKU BERMASALAH PERILAKU TERKAIT KESEHATAN
PERILAKU SEKOLAH
S Penyalahgunaan NAPZA
Kenakalan remaja
Komsumsi gizi seimbang/tak
Merokok/tidak Membolos/tidak
E Mabok-ngebut Berkendaraan pakai helm/tak
Seks aman/tidak
Dropout/tamat sekolah
Konsumsi/hindari NAPZA di sekolah

P
DAMPAK TERHADAP KESEHATAN/KEHIDUPAN

KESEHATAN NORMA SOSIAL PENGEMBANGAN PERSIAPAN


PERSONAL MASA DEWASA
Sakit/bebas penyakit Kegagalan/sukses sekolah
Kebugaran tinggi/ Dikucilkan/diterima Konsep diri kurang memadai/ Pendidikan tinggi/rendah
Ktrampiln kerja prima/terbts
rendah Terlibat/tak masalah hukum Percaya diri pekerja baik/pengangguran
Hamil muda/terencana Depresi/bunuh diri/tegar Motivasi tinggi/tdk punya
Siapa saja yang dapat menangani
masalah kesehatan remaja?
Sektor Dampak
Kesehatan: Intervensi
UKS, PKPR,
Ketrampilan petugas Pengetahuan anak

Pengetahuan keluarga Perilaku


Kepribadian remaja
Pendidikan
Nilai dalam masyarakat

Kesejahateraan Pelayanan kesehatan


Pengobatan
sosial & ekonomi: Prevalensi penyakit
Ketersediaan rumah
singgah, panti,
Sosek keluarga
kesempatan kerja
Pencarian yankes
Pemda, LSM: Gizi anak
Ketersediaan
sarana, layanan Pola makan
alternatif
Kegiatan anak
Pencegahan
Keluarga:
nilai & norma Ketersediaan informasi

Perlindungan
Lingkungan
Bentuk pelayanan apa yang cocok untuk
remaja ?
PELAYANAN YANG BERORIENTASI PADA
PRINSIP HAK-HAK ANAK

• Non Diskriminasi
• Kepentingan Terbaik bagi Anak,
• Hak Hidup, Kelangsungan Hidup dan Tumbuh
Kembang
• Penghargaan Pendapat Anak
Dikenal dengan
pendekatan……………..

PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA


(PKPR)
Yaitu PELAYANAN yang …………

• ditujukan & dapat dijangkau oleh remaja,


• menyenangkan, menerima remaja dengan tangan
terbuka,
• menghargai remaja, menjaga kerahasiaan,
• peka akan kebutuhan terkait dengan kesehatan remaja,
• komprehensif, efektif dan efisien dalam memenuhi
kebutuhan kesehatan remaja
Tujuan Umum PKPR
Optimalisasi pelayanan kesehatan remaja di tempat
layanan kesehatan

Tujuan Khusus PKPR


a. Meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatan remaja
berkualitas.
b. Meningkatkan pemanfaatan tempat layanan kesehatan oleh
remaja.
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja.
d. Meningkatkan peran serta remaja dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pelayanan
CIRI /KARAKTERISTIK PKPR

1. Kebijakan peduli remaja


 Memenuhi hak remaja
 Mengakomodasi semua segmen remaja
 Tidak membatasi etnik, status, kecacatan dll
 Memperhatikan keadilan/kesetaraan gender
 Menjamin privasi dan kerahasiaan
 Mempromosikan kemandirian remaja
 Menjamin biaya yang terjangkau/gratis
2. Petugas khusus yang peduli remaja
 Perhatian, peduli, baik budi,pengertian, bersahabat, punya
kompetensi, terampil KIP/K (Komunikasi Interpersonal /Konseling)
• Termotivasi bekerjasama dengan remaja
• Tidak menghakimi/memberi komentar tidak menyenangkan
• Dapat dipercaya dan menjaga kerahasiaan
• Mampu dan mau mengorbankan waktu
• Dapat ditemui pada kunjungan ulang
• Menunjukkan sikap menghargai tanpa membedakan
• Memberikan informasi dan dukungan agar remaja dapat
memutuskan pilihan tepat mengatasi masalah atau memenuhi
kebutuhannya
3. Petugas pendukung yang peduli remaja
 Sikap menghargai semua remaja
 Punya kompetensi sesuai bidang
 Punya motivasi untuk menolong/mendukung

4. Fasilitas kesehatan yang peduli remaja


 Lingkungan yang aman
 Lokasi pelayanan nyaman/mudah dijangkau
 Fasilitas baik, terjamin privasi/rahasia
 Jam kerja yang sesuai
 Tak ada stigma dan tersedia materi KIE
5. Prosedur pelayanan yang peduli remaja
 Pendaftaran dan pengambilan kartu mudah dan dijamin
kerahasiaannya
 Waktu tunggu pendek
 Dapat berkunjung se-waktu2 dengan/tanpa janji

6. Partipasi/keterlibatan remaja
• Mendapat info/cara
• Mendukung yankes
• Hargai hak orang untuk pahami hak sendiri
• Dilibatkan sejak perencanaan, pelaksanaan & evaluasi
7. Pelayanan harus sesuai & komprehensif
• Menyediakan paket komprehensif & rujukan
• Menyederhanakan proses/prosedur pelayanan

8. Keterlibatan masyarakat
• Mengetahui keberadaan dan hargai nilai
• Mendukung kegiatan dan membantu tingkatkan
mutu pelayanan

9. Berbasis masyarakat, pelayanan luar gedung/sebaya


 UKS
 Pendidik/konselor sebaya (Peer educator/ counselor)
10.Pelayanan berkualitas
 Ada pedoman/protap tatalaksana teruji
 Sarana/prasarana cukup untuk pelayanan
esensial
 Punya sistim jaminan mutu pelayanan

11.Pelayanan yang efisien


 Punya sistim informasi manajemen
termasuk informasi biaya & pemanfaatan
STRATEGI PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN PKPR

1. Penggalangan kemitraan, kerjasama/jejaring


2. Pemenuhan sarana/prasarana secara bertahap
3. Penyertaan remaja secara aktif
4. Penentuan biaya serendah mungkin atau gratis
5. Pelaksanaan kegiatan minimal : KIE, konseling, pelayanan
medis, laboratorium & rujukan
6. Ketepatan penentuan prioritas sasaran sesuai
hasil kajian sederhana (UKS, anjal, karang taruna)
7. Ketepatan pengembangan jenis kegiatan
8. Pelembagaan monitoring dan evaluasi
internal oleh Tim Jaminan Mutu Puskesmas
LANGKAH–LANGKAH PEMBENTUKAN PKPR
1. Identifikasi dan kajian sederhana
 Gambaran remaja di wilayah
 Identifikasi sudut pandang remaja
 Jenis upaya kesehatan remaja yang ada
 Identifikasi kebutuhan sarana/prasarana

2. Advokasi kebijakan publik


 Dukungan Pemda dalam bentuk anggaran
 Penggalian potensi masyarakat untuk pendanaan
 Pembebasan retribusi/pelayanan gratis
 Pembentukan jaringan khusus untuk perkuat rujukan
sosial, medis dan pranata hukum
3. Persiapan pelaksanaan PKPR di puskesmas
a) Sosialisasi internal
b) Penunjukan petugas ‘peduli’ remaja
c) Pembentukan Tim (dr, bidan, perawat,
UKS)
d) Pelatihan formal petugas PKP
e) Penentuan jenis kegiatan & pelayanan
f) Pemenuhan sarana & prasarana
g) Penentuan prosedur pelayanan
4. Sosialisasi Eksternal
• Melalui berbagai forum
• Di tempat remaja : sekolah, komunitas
remaja

5. Pelaksanaan PKPR
• Segera dilaksanakan walau sarana minim
• Penyempurnaan bertahap &
berkesinambungan
Klien datang ( kiriman, sendiri)

Alur dan langkah pelaksanaan PKPR pada klien


Melalui loket umum / loket khusus /
langsung diregister di ruang konseling

Anamnesa
•Identitas
•Apa yang sudah diketahui
- Tentang KRR
• Perubahan fisik dan psikis
• Masalah yang mungkin timbul dan cara menghadapinya
- Tentang perilaku hidup sehat pada remaja
• Pemeliharaan kesehatan (gizi, personal hygiene)
• Hal-hal yang perlu dihindari (Napza, Seks bebas)
• Pergaulan sehat antara laki-laki dan perempuan
- Tentang persiapan berkeluarga
• Kehamilan, KB, IMS, HIV/AIDS
•Masalah yang dihadapi;
• Fisik, Psikis
• Kekerasan
• Pergaulan antara laki-laki dan perempuan
Pemeriksaan Fisik
• Tanda-tanda anemi, KEK
• Tanda-tanda kekerasan/KtP
Pelayanan Konseling

Tidak perlu pelayanan klinis Perlu pelayanan klinis medis/lab


•Pemeriksaan Infeksi Saluran Reproduksi
medis  pulang
•Kehamilan, perkosaan
Konseling Lanjutan
•Pasca Keguguran
bila perlu
•Kontrasepsi
•Konseling Lanjutan bila perlu
PELAKSANAAN PKPR Standar minimal :
•KIE
DI PUSKESMAS •Konseling
Dalam •Pelayanan Medis
gedung •Rujukan
•Pelayanan lain

Puskesmas Jejaring &lintas


sektoral
Puskesmas
PKPR Kemitraan

•Kajian sederhana 1.Melalui UKS :


•Tim : Puskesmas, •Penjaringan kesehatan
•Pemeriksaan berkala
Kabupaten Luar
•Konseling
•SDM : Pusat, gedung
2. Puskesmas keliling:
Propvinsi •Konseling
•Sarana 3.NS pada kelompok
remaja
PELAKSANAAN

I. Dalam gedung Puskesmas

• Tidak selalu harus terpisah dengan


pelayanan umum
• Remaja dengan keluhan umum, diberikan
layanan konseling
• Selesai konseling diberi penyuluhan
II. Di luar gedung Puskesmas

• UKS : SD/MI, SLTP/MTs, SMU/MA


• Puskesmas keliling

• Sebagai narasumber dan pemberi layanan medik


 Melalui kelompok remaja & pusat konsultasi
 Upaya rujukan

• Perluasan jangkauan pelayanan


 Sesuai kebutuhan setempat
JENIS KEGIATAN DALAM PKPR
1. Pemberian informasi dan edukasi
• Dalam/luar gedung, perorangan/kelompok
• Oleh guru/pendidik sebaya terlatih
• Metode CTJ, FGD, diskusi interaktif
• Menggunakan KIE lengkap, dengan bahasa remaja

2. Pelayanan medis dan pemeriksaaan penunjang


• Klien sakit dilayani sesuai protap
• Petugas Poli, KIA gali masalah psikososial
• Semua petugas menjaga kerahasiaan
• Petugas PKPR menjaga kelangsungan pelayanan &
mencatat rujukan kasus
3. Konseling
 Bantu klien kenali masalah/ambil keputusan
 Berikan pengetahuan/ketrampilan, gali potensi untuk
bantu klien : atasi kecemasan/depresi, ingin cari bantuan,
dorong gaya hidup sehat

4. PKHS, mengembangkan 10 kompetensi psikososial


 Pengambilan keputusan, pemecahan masalah,
 Berpikir kreatif, berpikir kritis
 Komunikasi efektif, hubungan interpersonal
 Kesadaran diri, empati
 Mengendalikan emosi, mengatasi stres
5. Pelatihan pendidik sebaya & konselor sebaya
6. Pelayanan rujukan
MONITORING DAN EVALUASI
Ditujukan pada komponen standar
– Input :
sarana, dana dan fasilitas lain untuk kegiatan PKPR

– Proses :
jenis kegiatan, metode, pelaksana, sasaran, kapan dan
dimana

– Output :
hasil (pencapaian) kegiatan
STANDAR DAN INDIKATOR TERPILIH YANG
DIPERLUKAN UNTUK MENGEVALUASI PKPR
• Kualitas:
– Kompetensi petugas: kesesuaian langkah-langkah pelaksanaan
konseling dengan standar.
– Sarana institusi: pemenuhan kriteria sarana untuk menjamin
kerahasiaan dan kenyamanan klien.
– Kepuasan klien: terhadap kualitas sarana dan kompetensi petugas.
– Kelengkapan jaringan pelayanan rujukan.

• Akses:
– Jumlah pelaksanaan KIE dan konseling, jumlah kunjungan klien, klien
lama dan baru, di dalam gedung dan di luar gedung.
– Frekuensi petugas Puskesmas berperan menjadi narasumber atau
fasilitator kegiatan remaja.
– Jumlah kader (pendidik/konselor) sebaya yang dilatih oleh Puskesmas.
– Jumlah rujukan masuk dari masyarakat
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Manfaat
• Tersedianya data kesehatan remaja di wilayah Puskesmas.
• Bahan perencanaan dan menentukan langkah-langkah
perbaikan.

Pelaksanaan pada tahap awal


• Pendaftaran di tempat kunjungan umum.
• Catatan medis/konseling disimpan tersendiri

Anda mungkin juga menyukai