Anda di halaman 1dari 15

METODE PEMBERDAYAAN DALAM

PENYULUHAN PERTANIAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pemberdayaan masyarakat tani adalah suatu proses pengembangan
potensi dan kemampuan petani dan komunitasnya sehingga tumbuh
kapasitas untuk memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi.
Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui kegiatan belajar-
mengajar (penyuluhan pertanian) dan usaha-usaha lain (misalnya
membantu penyediaan fasilitas tertentu), yang bertujuan
meningkatkan kemampuan dan kemauan mereka bertindak mengatasi
masalah dan ancaman yang mereka hadapi.
Kegiatan belajar (penyuluhan) adalah usaha aktif petani yang
bertujuan mengembangkan wawasan, pengetahuan, keterampilan dan
sikap mental yang berdampak tumbuhnya kemampuan bertindak
cerdas memecahkan masalah.
Penyuluhan sebagai Metode PM
Metode PM merupakan cara penyampaian materi penyuluhan
pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka mau
dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya
lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi
usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan
kesadaran dalam melestarikan fungsi lingkungan hidup.
Metode PM dapat diartikan sebagai cara atau teknik penyampaian
materi penyuluhan oleh penyuluh kepada petani beserta
keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung, agar
mereka tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi (teknologi baru).
(Kusnadi, 2011)
Perinsip PM dalam Penyuluhan
Mardikanto (1999), prinsip dalam penyuluhan pertanian:
1. Mengerjakan; penyuluhan melibatkan petani untuk menerapkan
sesuatu.
2. Akibat; kegiatan penyuluhan pertanian memberikan dampak
yang baik
3. Asosiasi; kegiatan penyuluhan harus saling terkait .
Mardikanto (2006), prinsip dalam metode penyuluhan pertanian:
1. Upaya Pengembangan untuk berpikir kreatif
2. Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan sasaran
3. Setiap individu terkait dengan lingkungan sosialnya
4. Ciptakan hubungan yang akrab dengan sasaran
5. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan.
Dahama dan Bhatnagar dalam Mardikanto (1999) mencakup prinsip
penyuluhan pertanian:
1. Minat dan kebutuhan; penyuluhan mengacu kepada minat dan kebutuhan
tani.
2. Organisasi masyarakat ; penyuluhan mampu melibatkan organisasi petani
dan keluarganya
3. Keragaman budaya; penyuluhan memperhatikan adanya keragaman budaya.
4. Perubahan budaya; penyuluhan akan mengakibatkan perubahan budaya.
5. Kerjasama dan partisipasi; penyuluhan menggerakkan partisipasi petani.
6. Demokrasi dalam penerapan ilmu; penyuluhan memberikan kesempatan
masyarakat untuk memilih setiap alternatif.
7. Belajar sambil bekerja; penyuluhan belajar dari pengalaman/dialami.
8. Penggunaan metode; penyuluhan disesuaikan dengan kondisi lingkungan
fisik, kemampuan ekonomi, dan nilai sosial budaya.
9. Kepemimpinan; penyuluh harus mampu mengembangkan kepemimpinan.
10.Spesialis yang terlatih; penyuluh mempunyai PKS khusus yang sesuai dengan
fungsinya sebagai penyuluh.
11.Segenap keluarga; artinya penyuluh harus memperhatikan keluarga sebagai
satu kesatuan dari unit sosial
PENYULUHAN PARTISIPATIF SEBAGAI METODE
PEMBERDAYAAN
Penyuluhan Partisipatif adalah kegiatan terrencana berupa pendidikan
non-formal yang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya melibatkan
petani secara aktif.
Dalam perencanaan : identifikasi masalah dan kebutuhan yang menjadi
titik tolak perencanaan penyuluhan haruslah yang dirasakan dan
dinyatakan oleh petani sendiri.
Dalam pelaksanaan : anggota masyarakat menjadi pemeran utama;
potensi (pengetahuan, keterampilan, pengalaman) yang ada pada
mereka dimanfaatkan secara maximal. Penyuluh sbg fasilitator
Dalam tahap evaluasi, pendapat masyarakat menentukan, apakah semua
kegiatan yang direncanakan berhasil atau kurang berhasil. Penyuluh
sebagai inisiator dan organisator awal (bukan memutuskan segalanya),
selajutnya dilakukan oleh masyarakat tani sendiri.
Kebutuhan penyuluhan harus benar2 digali dari masyarakat tani, bukan
diasumsikan oleh penyuluh. Ini menyangkut substansi penyuluhan.
METODE PENYULUHAN PARTISIPASI
Metode penyuluhan pertanian partisipatif yaitu
masyarakat berpartisipasi secara interaktif, analisis-
analisis dibuat secara bersama yang akhirnya membawa
kepada suatu rencana tindakan. Partisipasi disini
menggunakan proses pembelajaran yang sistematis dan
terstruktur melibatkan metode-metode multidisiplin,
dalam hal ini kelompok ikut mengontrol keputusan lokal.
Berdasarkan atas UU SP3K pasal 26 ayat 3, dikatakan
bahwa "Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan
pendekatan partisipatif melalui mekanisme kerja dan
metode yang disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi
pelaku utama dan pelaku usaha".
Posisi Penyuluh dalam Pemberdayaan
Anggota masyarakat tani bukan pegawai pemerintah dan
bukan bawahan penyuluh; jadi jangan diperintah ataupun
dipaksa untuk melakukan segala sesuatu yang dikehendaki
pemerintah.
Dalam penyuluhan partisipatif anggota masyarakat adalah
mitra kerja penyuluh untuk bekerjasama berusaha
mencapai tujuan penyuluhan.
Sebagai fasilitator Penyuluh wajib melayani anggota
masyarakat dengan baik agar mereka dapat “belajar” dan
berdaya dengan lebih cepat dan berhasil.
Program Pemberdayaan Petani
Program pemberdayaan masyarakat yang telah ditentukan
segala-galanya dari “pusat” bukanlah program
pemberdayaan masyarakat yang baik. Penyuluh di
lapangan harus menyusun program penyuluhan dengan
melakukan improvisasi, inovasi, inisiatif dan
memperhatikan potensi-potensi sosial, ekonomi, dan
budaya masyarakat setempat.Untuk memberdayakan
masyarakat kita harus menempatkan masyarakat sebagai
suatu entitas yang mandiri, memiliki keswadayaan, dan
memiliki potensi untuk menumbuhkan kehidupan yang
lebih baik.
Petani Menyusun Programnya
Dalam kelompok, masyarakat diberi peluang membuat analisis
dan mengambil keputusan yang bermanfaat bagi mereka sendiri
dan menentukan cara-cara untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.Penyuluh menentukan batas-batas kebebasan mereka,
mis. menetukan batas areal yang dapat dijadikan areal usaha, hal-
hal yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan di areal tsb., dan
berusaha mempercepat perubahan, dan merangsang tumbuhnya
kemampuan masyarakat untuk menentukan langkahnya sendiri
dan kemampuan untuk menolong dirinya sendiri.Penyuluh
menyediakan informasi tentang berbagai alternatif kegiatan
usaha yang bisa dilakukan dalam hutan untuk dipilih atau
dimodifikasi sendiri oleh masyarakat setempat.
Tujuan Pemberdayaan Petani
Tujuan pendekatan ini adalah agar masyarakat
memperoleh pengalaman belajar mengembangkan dirinya
melalui pemikiran dan tindakan yang dirumuskan sendiri
secara kolektif. Disinilah letak hakekat “pemberdayaan
masyarakat”Prinsip-prinsip dasar yang harus digunakan
dalam memberdayakan masyarakat adalah bahwa
masyarakat memiliki potensi untuk memecahkan masalah
sendiri, partisipatif, demokratis, kesukarelaan, dan
berkeadaban.Jadi kalau masyarakat terlihat tidak
partisipatif, maka yang harus dipertanyakan adalah apakah
cara pemberdayaannya sudah benar.
Pengorganisasian Petani
Untuk memberdayakan masyarakat langkah awal yang sangat
penting adalah pengorganisasian masyarakat sasaran kedalam
kelompok (unit) yang akan menjadi wahana pemberdayaan.
Pengorganisasian masyarakat adalah proses mem- bangun
kekuatan dengan melibatkan anggota masyarakat sebanyak
mungkin melalui proses:
Menemu-kenali ancaman yang ada secara bersama;Menemu-kenali
penyelesaian yang diinginkan terhadap ancaman-ancaman yang
ada;
Menemu-kenali anggota dan struktur, birokrasi, perangkat yang ada
agar proses penyelesaian yang dipilih menjadi mungkin dilakukan;
Menyusun sasaran/tujuan yang harus dicapai;Membangun sebuah
institusi yang secara demokratis diawasi oleh seluruh anggota
Pengembangan Kapasitas
Mengembangkan kapasitas (belajar, berlatih, mencari dukungan, menggalang
dana, dll) untuk menangani ancaman yang ada;
Menampung semua keinginan dan kekuatan anggota yang ada.Jadi
pengorganisasian masyarakat bukan hanya sekedar melakukan pengerahan
masyarakat untuk mencapai sesuatu kepentingan semata, tetapi suatu proses
pembangunan organisasi masyarakat yang dilaksanakan dengan jalan
mencari permasalahan dan tujuan bersama, dan kemudian mencari
penyelesaian secara bersama pula yang didasarkan pada potensi yang ada
dalam mayarakat yang bersangkutan.
Penyuluhan partisipatif melalui pengorganisasian masyarakat sasaran
bertujuan membangun kesadaran kritis dan penggalian potensi pengetahuan
lokal masyarakat.Penyuluhan partisipatif ini mengutamakan pengembangan
masyarakat berdasarkan dialog atau musyawarah yang demokratis.
TERIMA KASIH
Kuis
Jelaskan prinsip-prinsip penyuluhan yang sesuai
dengan metode pemberdayaan masyarakat.
Jawaban: maksimal satu halaman ditulis/diketik,
kirim jawaban anda di wa group mk, paling lam
bat jam 18.00 wita. Jawaban Anda sekaligus
keaktifan Anda dalam kuliah ini

Anda mungkin juga menyukai