Anda di halaman 1dari 15

BAB 12

Value for
Money Audit
Kelompok 11
Pendahuluan
Value for money merupakan pendekatan nilai untuk uang yang artinya
dimana nilai uang untuk menilai biaya suatu 
produk atau layanan terhadap kualitas penyediaan. Value for money
merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi pemerintah.
Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai dari output yang
dihasilkan saja, akan tetapi harus mempertimbangkan input, output dan
outcome secara bersama sama. Dengan demikian sering disebut 3E
(ekonomi, efisiensi dan efektivitas).
Dalam hal ini value for money merupakan konsep
pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada 3
elemen utama, yaitu:

01. 02.
Ekonomis Efesiensi
Pemerolehan input pencapaian output yang maksimum dengan inp
dengan kualitas tertentu pada harga ya ut tertentu atau penggunaan input yang
ng terendah terendah untuk mencapai output tertentu

03.
Efektivitas
tingkat pencapaian hasil program
dengan target yang ditetapkan atau
perbandingan outcome dengan ouput.
Manfaat implementasi konsep value for
money pada organisasi sektor publik
01. 04.
Alokasi belanja yang lebih
Meningkatkan efektivitas pelayanan
berorientasi pada
publik, dalam arti pelayanan yang 03. kepentingan publik
diberikan tepat sasaran.
Menurunkan biaya pelayanan
publik karena hilangnya inefisiensi
02. dan terjadinya penghematan dalam 05.
penggunaan input
Meningkatkan mutu Meningkatkan kesadaran akan uang
pelayanan publik. publik ( public costs awareness)
sebagai akar pelaksanaan
akuntanbilitas publik.
Karakteristik Value for
Money Audit
Audit kinerja adalah proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi
bukti secara obyektif tentangasersi atas tindakan dan kejadian ekonomi,
kesesuaiannya dengan standar yang ditetapkan
 dan kemudian mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak pengguna laporan tersebut.
Audit kinerja memfokuskan pemeriksaan pada tindakan dan kejadian ekonomi yang
menggambarkan kinerja entitas atau fungsi yang diaudit.
Salah satu yang membedakan VFM audit dengan conventional audit adalah
dalam hal laporan audit.
Dalam laporan audit konvensional, hasil audit berupa pendapat
 (opini) auditor secara independen dan obyektif tentang
kewajaran laporankeuangan sesuai dengan kriteria standar yang 
telah ditetapkan, tanpa pemberian rekomendasi perbaikan.
Sedangkan dalam VFM audit tidak sekedar menyampaikan
kesimpulan berdasarkan tahapan audit yang telah dilaksanakan, akan tetapi juga
dilengkapi dengan rekomendasi untuk perbaikan dimasa mendatang.
Audit Ekonomi dan Efesiensi

Tujuan audit ekonomi dan efesiensi adalah untuk menentukan:

Apakah suatu entitas telah Penyebab terjadinya praktik yang tidak


memperoleh, melindungi, dan ekonomis atau tidak efisien, termasuk
menggunakan sumber daya (seperti ketidakmampuan organisasi dalam
karyawan, gedung, ruang,dan peralatan mengelola sistem informasi, prosedur
kantor) secara ekonomis dan efisien. administrasi, & struktur organisasi.
Prosedur untuk melakukan audit ekonomi dan efisiensi sama dengan jenis auditlainny
a. Secara umum, tahapan-tahapan audit yang dilakukan meliputi:

Mereview sistem akuntansi Melaksanakan audit

01. dan pengendalian internal


03. dan menyampaikan
laporan

Menguji system akuntansi


Perencanaan audit
02. dan pengendalian internal 04.
Audit Efektivitas
Efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan. Menurut Audit Commission
(1986), efektivitas berarti menyediakan jasa-jasa yang benar sehingga memungkinkan
pihak yang berwenang untuk mengimplementasikan kebijakan dan tujuannya.
Tujuan audit efektivitas adalah untuk:
● Menentukan tingkat pencapaian hasil atau manfaat yang diinginkan ;
● Menentukan kesesuaian hasil dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya;
● Menentukan apakah entitas yang diaudit telah mempertimbangkan alternatif lain
yang memberikan hasil yang sama dengan biaya yang paling rendah.
Audit Efektivitas
Untuk mengukur efektivitas suatu kegiatan harus didasarkan pada kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika hal ini belum tersedia, auditor bekerja
sama dengan manajemen dan badan pembuat keputusan untuk menghasilkan
kriteria tersebut dengan berpedoman pada pelaksanaan suatu program. Beberapa
alternatif yang dapat digunakan untuk mengevaluasi pelaksanaan suatu program
yaitu:
a.) Proksi untuk mengukur dampak/pengaruh;
b.) Evaluasi oleh konsumen;
c.) Evaluasi yang menitik beratkan pada proses bukan pada hasil.

Hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan evaluasi suatu program:


• Apakah ada pengaruh dari program tersebut;
• Apakah program tersebut relevan atau realistic;
• Apakah program telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan;
• Apakah ada cara-cara yang lebih baik dalam mencapai hasil.
Kegiatan Pemerikasaan Audit Kinerja
Pada audit kinerja,kegiatan pemeriksaan terhadap pengelolaan organisasi sektor publik
terutama didasarkan pada 3 elemen utama,yaitu ; ekonomi,efisiensi dan
efektivitas.Penekanan kegiatan audit pada 3E suatu organisasi memberikan ciri khusus
yang membedakan audit kinerja dengan audit jenis lainnya.

Ekonomi
Audit
3E Efisiensi Manajemen
Audit Kinerja/Value
For Money Audit
Efektivitas Audit
Program
Tiga Kategori Kegiatan
VFM/Audit Kinerja
2.) An”Arrangement Review”

1.)“by product”VFM work

3.) Performance Review .


Prasayarat yang Harus dipenuhi
dalam Audit Kinerja

Prasyarat pelaksanaan proses audit kinerja pada organisasi sektor publik:

a.) Auditor (orang/lembaga yang melakukan audit), auditee (pihak yang diaudit),
recipent (pihak yang menerima hasil audit)
b.) Hubungan akuntabilitas antara auditee (subordinate) & audit recipent (otoritas yang
lebih tinggi)
c.) Independensi antara auditor & auditee
d.) Pengujian & evaluasi terdiri atas aktivitas yang menjadi tanggung jawab auditee
oleh auditor untuk audit recipent.
Hubungan yang Terlibat dalam Audit Kinerja
Syarat & Prosedur Auditor
Sebagaimana profesi dibidang lainnya,untuk menjadi seorang auditor sektor publik
diperlukan beberapa syarat,yaitu:
a.) Seorang auditor harus telah diakui dapat melakukan pemeriksaan (audit);
1. Mempunyai pemahaman tentangg akun yang ada, sesuai dengan peraturan
yang berlaku serta mentaati perundangan.
2. Auditor telah diakui kemampuannya dalam melakukan praktik audit.
3. Auditor harus dapat memahami apakah klien telah memanfaatkan sumber daya
yang dimiliki secara ekonomis, efisien, & efektif.
b.) Seorang auditor harus mematuhi kode etik yang berlaku;
c.) Seorang auditor harus dapat melakukan audit dengan bertanggungjawab,
karena terdorong oleh kesadaran bahwa audit yang akan dilaksanakannya pada
organisasi sektor publik, terutama untuk memenuhi kepentingan masyarakat.
Dua prosedur utama praktik auditing terhadap kinerja orang secara
komprehensif:
a. Management and technical review
b. Special studies.

Anda mungkin juga menyukai