Value for
Money Audit
Kelompok 11
Pendahuluan
Value for money merupakan pendekatan nilai untuk uang yang artinya
dimana nilai uang untuk menilai biaya suatu
produk atau layanan terhadap kualitas penyediaan. Value for money
merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi pemerintah.
Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai dari output yang
dihasilkan saja, akan tetapi harus mempertimbangkan input, output dan
outcome secara bersama sama. Dengan demikian sering disebut 3E
(ekonomi, efisiensi dan efektivitas).
Dalam hal ini value for money merupakan konsep
pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada 3
elemen utama, yaitu:
01. 02.
Ekonomis Efesiensi
Pemerolehan input pencapaian output yang maksimum dengan inp
dengan kualitas tertentu pada harga ya ut tertentu atau penggunaan input yang
ng terendah terendah untuk mencapai output tertentu
03.
Efektivitas
tingkat pencapaian hasil program
dengan target yang ditetapkan atau
perbandingan outcome dengan ouput.
Manfaat implementasi konsep value for
money pada organisasi sektor publik
01. 04.
Alokasi belanja yang lebih
Meningkatkan efektivitas pelayanan
berorientasi pada
publik, dalam arti pelayanan yang 03. kepentingan publik
diberikan tepat sasaran.
Menurunkan biaya pelayanan
publik karena hilangnya inefisiensi
02. dan terjadinya penghematan dalam 05.
penggunaan input
Meningkatkan mutu Meningkatkan kesadaran akan uang
pelayanan publik. publik ( public costs awareness)
sebagai akar pelaksanaan
akuntanbilitas publik.
Karakteristik Value for
Money Audit
Audit kinerja adalah proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi
bukti secara obyektif tentangasersi atas tindakan dan kejadian ekonomi,
kesesuaiannya dengan standar yang ditetapkan
dan kemudian mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak pengguna laporan tersebut.
Audit kinerja memfokuskan pemeriksaan pada tindakan dan kejadian ekonomi yang
menggambarkan kinerja entitas atau fungsi yang diaudit.
Salah satu yang membedakan VFM audit dengan conventional audit adalah
dalam hal laporan audit.
Dalam laporan audit konvensional, hasil audit berupa pendapat
(opini) auditor secara independen dan obyektif tentang
kewajaran laporankeuangan sesuai dengan kriteria standar yang
telah ditetapkan, tanpa pemberian rekomendasi perbaikan.
Sedangkan dalam VFM audit tidak sekedar menyampaikan
kesimpulan berdasarkan tahapan audit yang telah dilaksanakan, akan tetapi juga
dilengkapi dengan rekomendasi untuk perbaikan dimasa mendatang.
Audit Ekonomi dan Efesiensi
Ekonomi
Audit
3E Efisiensi Manajemen
Audit Kinerja/Value
For Money Audit
Efektivitas Audit
Program
Tiga Kategori Kegiatan
VFM/Audit Kinerja
2.) An”Arrangement Review”
a.) Auditor (orang/lembaga yang melakukan audit), auditee (pihak yang diaudit),
recipent (pihak yang menerima hasil audit)
b.) Hubungan akuntabilitas antara auditee (subordinate) & audit recipent (otoritas yang
lebih tinggi)
c.) Independensi antara auditor & auditee
d.) Pengujian & evaluasi terdiri atas aktivitas yang menjadi tanggung jawab auditee
oleh auditor untuk audit recipent.
Hubungan yang Terlibat dalam Audit Kinerja
Syarat & Prosedur Auditor
Sebagaimana profesi dibidang lainnya,untuk menjadi seorang auditor sektor publik
diperlukan beberapa syarat,yaitu:
a.) Seorang auditor harus telah diakui dapat melakukan pemeriksaan (audit);
1. Mempunyai pemahaman tentangg akun yang ada, sesuai dengan peraturan
yang berlaku serta mentaati perundangan.
2. Auditor telah diakui kemampuannya dalam melakukan praktik audit.
3. Auditor harus dapat memahami apakah klien telah memanfaatkan sumber daya
yang dimiliki secara ekonomis, efisien, & efektif.
b.) Seorang auditor harus mematuhi kode etik yang berlaku;
c.) Seorang auditor harus dapat melakukan audit dengan bertanggungjawab,
karena terdorong oleh kesadaran bahwa audit yang akan dilaksanakannya pada
organisasi sektor publik, terutama untuk memenuhi kepentingan masyarakat.
Dua prosedur utama praktik auditing terhadap kinerja orang secara
komprehensif:
a. Management and technical review
b. Special studies.