Anda di halaman 1dari 29

KEBIJAKAN PERDAGANGAN

INTERNASIONAL
Dra. Wahyu Wirasati, MA
Pengertian

Perdagangan Internasional adalah perdagangan


yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk tersebut dapat berupa antar
perorangan (individu dengan individu), antara
individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara
lain.
Rumitnya Perdagangan Internasional
 Disebabkan oleh hal-hal :
 Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-

batas kenegaraan.
 Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu

negara ke negara lainnya. Barang harus


melewati berbagai macam peraturan seperti
pabean (batas-batas wilayah yang dikenai
pajak), yang bersumber dari pembatasan
yang dikeluarkan pemerintah.
• Lanjutan
 Antara satu negara dengan negara lainnya
terdapat perbedaan dalam bahasa, mata
uang, taksiran, atau timbangan, hukum dalam
perdagangan, dsb.
 Sumber daya alam yang berbeda
Kebijakan Perdagangan Bebas
 Kebijakan ini menghendaki
perdagangan internasional
berlangsung tanpa adanya
hambatan apapun dari
pemerintah, baik hambatan
tarif maupun hambatan
kuota
Kebijakan Proteksi
• Alasan kuat yang mendorong
lahirnya kebijakan proteksionisme :
1. Melindungi perekonomian
domestik dari tindakan negara atau
perusahaan asing yang tidak adil.
2. Melindungi industri-industri
domestik yang baru berdiri (infant
industry)
• Industri domestik yang baru berdiri biasanya
memiliki struktur biaya yang masih tinggi,
sehingga sulit bersaing dengan industri asing
yang memiliki struktur biaya rendah (karena
sudah memiliki skala ekonomi yang besar).
• Proteksi bertujuan untuk melindungi industri
domestik yang sedang berada dalam tahap
perkembangan.
• Proteksi ini memberi kesempatan kepada
industri domestik untuk belajar lebih efisien
dan memberi kesempatan kepada tenaga
kerjanya untuk memperoleh ketrampilan.
• Kebijakan proteksi biasanya bersifat
sementara. Jika suatu saat industri domestik
dirasakan sudah cukup besar dan mampu
bersaing dengan industri asing, maka proteksi
akan dicabut.
 Ada banyak hambatan yang digunakan
sebagai instrument kebijakan
proteksionis. Hambatan ini bertujuan
untuk melindungi industri dalam negeri
terhadap persaingan luar negeri.
 Bentuk hambatan proteksionis dalam
perdagangan luar negeri tersebut yaitu :
Tarif dan Kuota
Tarif
Tarif adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan.

Efek kebijakan ini terlihat langsung pada kenaikan harga pada barang.

Tarif yang paling umum adalah tarif atas barang-barang impor atau yang biasa disebut
bea impor.

Tujuan dari bea impor membatasi permintaan konsumen terhadap produk impor dan
mendorong konsumen menggunakan produk domestik.

 Semakin tinggi tingkat peoteksi suatu negara terhadap produk domestiknya, semakin
tinggi pula tarif pajak yang dikenakan.

Perbedaan utama antara tarif dan proteksi lainnya adalah bahwa tarif memberikan
pemasukan kepada pemerintah sedangkan kuota tidak.
Alasan Pembebanan Tarif
 Melindungi tenaga kerja dan produsen dalam
negeri
 Stabilitas harga barang
 Mengurangi pengangguran dalam negeri
 Menghilangkan deficit neraca pembayaran nasional
 Memperbaiki kesejahteraan nasional
 mendorong sektor industri dalam negeri untuk
bersaing dengan produsen luar negeri
 Melindungi industri penting nasional
Alasan lain diberlakukannya
pembebanan tarif
a. Secara ekonomis :
1. Memperbaiki nilai tukar
2. Infant-industri, merupakan perlindungan bagi industri
terhadap persaingan luar negeri
3. Diversifikasi, penitikberatan produksi Negara pada satu
beberapa barang saja.
4. Employment, pembebanan tarif akan menurunkan import
dan menaikkan produksi dalam negeri, sehingga akan
terbuka banyak lapangan kerja di dalam negeri
5. Anti dumping atau penjualan produk keluar negeri dengan
harga murah dari pada di dalam negeri
b. Secara non ekonomis :
1. Pertahanan nasional
2. Cita-cita membangun suatu perekonomian
nasional yang tangguh dan mandiri
3. Perlindungan terhadap kegiatan tertentu
yang mempunyai nilai sosial budaya yang
ingin dilestarikan
4. Menunjang tujuan politik luar negeri tertentu
Penggolongan Tarif
• Menurut aspek komoditi dibagi atas :
a. Bea ekspor : bea yang dikenakan terhadap barang
yang diangkut menuju Negara lain.
b. Bea transito : bea yang dikenakan terhadap barang
yang melalui wilayah suatu Negara dengan tujuan
lain.
c. NegarBea impor : bea yang dikenakan terhadap
barang-barang yang masuk ke dalam suatu Negara,
di mana a tersebut adalah tujuan akhirnya.
• Menurut mekanisme perhitungannya :
a. Ad valorem duties : biaya pabean yang tingginya
dinyatakan dalam presentase dari nilai barang yang
dikenakan bea tersebut.
b. Spcific duties : biaya pabean yang tingginya
dinyatakan untuk setiap ukuran fisik dari barang yang
dikenakan bea tersebut.
c. Compound duties : biaya pabean yang tingginya
adalah hasil kombinasi dari ad valorem dan specific
duties
Sistem Tarif
1) Single-column tariffs, untuk masing-masing
barang hanya mempunyai 1 macam tarif.

2) Double-column tariffs, untuk masing-masing


barang mempunyai 2 tarif.

3) Triple-column tariffs, digunakan oleh suatu


Negara yang menjajah Negara lain.
Kuota
• Kuota adalah pembatasan dalam jumlah
barang yang diperdagangkan.
1. Kuota impor : pembatasan dalam jumlah
barang yang diimpor.
2. Kuota produksi : pembatasan dalam jumlah
barang yang diproduksi.
3. Kuota ekspor : pembatasan jumlah barang
yang diekspor.
• Tindakan untuk mengurangi jumlah barang
impor ada yang dilakukan secara sukarela yang
disebut pembatasan ekspor sukarela
(Voluntary Export Restriction = VER)
• VER adalah kesepakatan antara negara
pengekspor untuk membatasi jumlah barang
yang dijualnya ke negara pengimpor.
• Tujuan kuota ekspor adalah untuk keuntungan
negara pengekspor, agar dapat memperoleh
harga yang lebih tinggi
• Kuota porduksi bertujuan untuk mengurangi
jumlah ekspor.
• Tujuan utama pelaksanaan kuota adalah untuk
melindungi produksi dalam negeri dari
serbuan-serbuan luar negeri.
• Dampak kebijakan kuota
bagi negara importir :
a. Harga barang melambung
tinggi
b. Konsumsi terhadap barang
tersebut menjadi berkurang
c. Meningkatnya produksi di
dalam negeri
• Dampak kebijakan kuota
bagi negara eksportir:
a. Harga barang turun
b. Konsumsi terhadap
barang tersebut
menjadi bertambah
c. Produksi di dalam
negeri berkurang
Dumping dan Diskriminasi Harga
• Praktek diskriminasi harga secara internasional
disebut dumping, yaitu menjual barang di luar
negeri dengan harga yang lebih rendah dari
dalam negeri atau bahkan di bawah biaya
produksi.
• Kebijakan dumping dapat meningkatkan
volume perdagangan dan menguntungkan
negara pengimpor, terutama menguntungkan
konsumen mereka.
• Negara pengimpor kadang mempunyai
industri yang sejenis sehingga persaingan dari
luar negeri ini dapat mendorong pemerintah
negara pengimpor memberlakukan kebijakan
anti dumping (dengan tarif impor yang lebih
tinggi), atau sering disebut counterveiling
duties.
• Predatory dumping diakukan dengan tujuan
untuk mematikan persaingan di luar negeri.
• Setelah persaingan di luar negeri mati maka
harga di luar negeri akan dinaikkan untuk
menutup kerugian sewaktu melakukan
predatory dumping.
Subsidi
• Kebijakan subsidi biasanya diberikan untuk
menurunkan biaya produksi barang domestik,
sehingga diharapkan harga jual produk dapat
lebih murah dan bersaing di pasar
internasional.
• Tujuan dari subsidi ekspor adalah untuk
mendorong jumlah ekspor, karena eksportir
dapat menawarkan harga yang lebih rendah.
Larangan Impor
• Kebijakan ini dimaksudkan untuk melarang
masuknya produk-produk asing ke dalam
pasar domestik.
• Kebijakan ini biasanya dilakukan karena alasan
politik dan ekonomi.
Manfaat Perdagangan Internasional

 Memperoleh barang yang tidak dapat


diproduksi di negeri sendiri
 Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
 Memperluas pasar dan menambah
keuntungan
 Transfer teknologi modern
Peraturan/Regulasi Perdagangan
Internasional
• Umumnya perdagangan diregulasikan melalui
perjanjian bilateral antara dua negara.
• Perdagangan bebas biasanya didukung dengan
kuat oleh sebagian besar negara yang
berekonomi kuat, walaupun mereka kadang-
kadang melakukan proteksi selektif untuk
industri-industri yang penting secara strategis
seperti proteksi tarif untuk agrikultur oleh
Amerika Serikat dan Eropa.
• Belanda dan Inggris Raya keduanya
mendukung penuh perdagangan bebas dimana
mereka sacara ekonomis dominan, sekarang
Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jepang
merupakan pendukung terbesarnya.
• India, Rusia, dan Tiongkok menjadi pendukung
perdagangan bebas karena telah menjadi kuat
secara ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai