PENDAHULUAN
1. KLORAMBUSIL
• Klorambusil (Leukeran) merpkan mustar nitrogen yg kerjanya
paling lambat dan paling tidak toksik.
• Obat ini berguna utk pengobatan paliatif leukemia limfositik
kronik dan penyakit Hodgkin (stadium III dan IV), limfoma non-
Hodgkin, mieloma multipel makroglobulinemia primer
(Waldenstrom), dan dlm kombinasi dg metotreksat atau
daktinomisin pd karsinoma testis dan ovarium.
• Depresi sumsum tulang terjadi pada pengobatan jangka
panjang secara bertahap berupa leukopenia, trombositopenia
dan anemia. Mielosupresi ini umumnya bersifat reversibel.
BEBERAPA ANTIKANKER UTAMA
2. SIKLOFOSFAMID
• Siklofosfamid, alkilator yang paling banyak
digunakan,ialah ester fosfamid siklik mekloretamin.
• Obat Ini bersifat nonspesifik thd siklus sel dan efektif
thd penyakit Hodgkin stadium III dan IV, serta limfoma
non-Hodgkin terutama dlm kombinasi dg kortikosteroid
dan vinkristin.
• Siklofosfamid merupakan salah satu obat primer
terhadap neuroblastoma pada anak dan sering
dikombinasikan dengan antikanker lain untuk leukemia
limfoblastik pada anak. Kombinasinya dengan
daktinomisin dan vinkristin efektif thd rabdomiosarkoma
dan tumor Ewing.
• Siklofosfamid bersifat paliatif thd karsinoma mama,
ovarium dan paru, serta menghasilkan remisi pd
mieloma multipel.
MEKANISMEANTIKANKER
BEBERAPA KERJA UTAMA
3. BUSULFAN
• Busulfan, suatu alkilator, merupakan obat paliatif pilihan pada
leukemla mielositik kronik dan leukemia granulositik kronik.
Juga berguna pada polisitemia vera dan mielofibrosis dengan
metaplasia mieloid. Obat ini tidak elektif terhadap krisis blastik.
• Busulfan merpkan antikanker yg unik, krn tdk memperlihatkan
efek farmakodinamik lain kecuali mielosupresi. Berdasarkan hal
ini digunakan utk pengobatan mieloablatif pd persiapan
transplantasi sumsum tulang. Pd dosis rendah, depresi selektif
terlihat pd granulositopoesis dan trombopoesis, sedangkan
efek thd eritropoesis terlihat pd dosis yg lbh tinggi. Efek toksik
ini tdk mengenai jaringan limfoid dan epitel gastrointestinal.
• Depresi sumsum tulang paling sering terjadi sehingga
pemeriksaan darah harus sering dilakukan. Hiperpigmentasi
dapat terjadi pada pengobatan jangka panjang.
MEKANISMEANTIKANKER
BEBERAPA KERJA UTAMA
4. FLUOROURASIL
• Pada saat ini, fluorourasil dan derivat deoksiribosanya yaitu
floksuridin (FUDR) banyak digunakan sebagai terapi paliatif
untuk karsinoma kolorektal diseminata dan karsinoma mama.
• Obat in hanya berguna pada tumor padat (solid). Sebagai obat
tunggal, respons untuk kedua kanker tersebut hanya 20 dan
30% .
• Bila diberikan dalam regimen CMF (sikiofoslamid, metotreksat,
fluorourasil) atau CAF (siklofosfamid, adriamisin, fluorourasil),
fluorourasil merupakan pilihan kemoterapi ajuvant untuk
karsinoma mama.
• Fluorourasil juga berguna pada karsinoma ovarium, prostat,
kepala, leher, pankreas, esotagus dan hepatoma.
MEKANISMEANTIKANKER
BEBERAPA KERJA UTAMA
5. SITARABIN
• Sitarabin ialah suatu nukleosid sintetik yang merupakan analog
pirimidin. Berbeda dengan nukleosid alami, gugus gulanya
bukan ribosa atau de-oksiribosa melainkan arabinosid. Dalam
tubuh, sitarabin diubah menjadi derivat nukleosid trifosfa!
(araCTP) yang menghambat enzim DNA polymerase dan di-
inkorporasikan ke dalam DNA, sehingga terjadi terminasi
pembentukan rantai DNA. Efek in terjadi pada fase S dalam
siklus sel.
• Sitarabin efektif untuk induksi dari remisi leukemia mielositik
akut pada orang dewasa maupun anak, dan untuk lirntoma non-
Hodgkin dalam kombinasi dengan obat lain. Untuk leukemia
limfositik akut pada anak, obat ini merupakan pilihan kedua.
• Obat ini juga berguna dalam krisis blastik leukemia mielositik
kronik. Remisi umumnya berlangsung selama 3 bulan dan bila
diberikan terapi penunjang dapat berlangsung 5-8 bulan. Untuk
leukemia mielositik akut biasa dikombinasi dengan doksorubisin
atau daunorubisin dan tioguanid.
MEKANISMEANTIKANKER
BEBERAPA KERJA UTAMA
6. METOTREKSAT
• Metotreksat ialah analog 4-amino, N10-metil asam folat.
Metotreksat sangat efektif pd koriokarsinoma, korioadenoma
destruens dan mola hidatidosa.
• Kombinasi metotreksat dg klorambusil dan daktinomisin efektif
thd karsinoma testis, limfoma limfositik stadium III dan IV
terutama pd anak, dan memberikan remisi temporer pd mikosis
fungoides.
• Dlm kombinasi dg berbagai antikanker, metotreksat digunakan
pd karsinoma mama, paru dan ovarium, timfoma Burkitt dan
limfoma non-Hodgkin.
• Pd leukemia limfoblastik akut pada anak, metotreksat sebagai
obat tunggal memberikan remisi lengkap pada 20% pasien; dlm
kombinasi dg prednison remisi lengkap mencapai 80%.
• Utk terapi penunjang leukemia limfositik akut, metotreksat dlm
kombinasi dengan markaptopurin merpkan obat terpilih.
Metotreksat ialah obat primer untuk limfoma sel T kulit dan
meduloblastoma.
MEKANISMEANTIKANKER
BEBERAPA KERJA UTAMA
7. VINKRISTIN
• Vinkristin bersama dengan vinblastin merupakan alkaloid murni
dari tanaman Vinca rosea.
• Obat ini terutama berguna pada leukemia limfoblastik akut
dan leukemia sel induk (stem cell); limfoma malignum (penyakit
Hodgkin, limfoma non-Hodgkin dan limfoma Burkitt) dan
neoplasma pada anak (neuroblastoma, rabdomiosarkoma,
tumor Wilms, sarkoma Ewing dan retinoblastoma).
• Vinkristin sering digunakan dalam kombinasi dengan antikanker
lain karena jarang menyebabkan depresi hematologik; bila
digunakan sebagai obat tunggal cepat menimbulkan relaps.
• Pemberian vinkristin sebagai obat tunggal pada leukemia
limfoblastik akut pada anak memberikan remisi lengkap pada
50-60% kasus dalam 3-4 minggu.
• Dlm kombinasi dg prednison remisi meningkat sampai 90%,
sebanding dg yg dicapai oleh kombinasi prednison-metotreksat
atau dg merkaptopurin.
MEKANISMEANTIKANKER
BEBERAPA KERJA UTAMA
8. BLEOMISIN
• Bleomisin merupakan sekelompok glukopeptida yang
dihasilkan dan Streptomyces verticilius.
• Efek sitotoksiknya berdasarkan hambatan sintesis DNA.
• Obat ini memperlihatkan efek paliatif pada beberapa karsinoma
sel skuamosa kulit, leher dan kepala (selaput lendir bukal,
lidah, tonsil dan faring) serta karsinoma paru; dmk juga pd
karsinoma di testis, serviks dan esofagus serta limfoma
malignum.
• Untuk karsinoma testis, respons penyembuhan 30% dan
meningkat menjadi 90% bila dikombinasi dengan vinblastin.
Ditambah dengan sisplastin, remisi lengkap terjadi dan
berlangsung beberapa tahun.
• Berbeda dengan antikanker lainnya obat in sedikit sekali
menyebabkan depresi sumsum tulang sehingga masih boleh
digunakan walaupun ada depresi sumsum tulang atau
digabung dengan obat yang menyebabkan depresi sumsum
tulang untuk mendapatkan remisi.
MEKANISMEANTIKANKER
BEBERAPA KERJA UTAMA
9. DOKSORUBISIN
• Doksorubisin (Adriamisin) diisolasi dari Streptomyces peucetius
var. caesius, dan bersama daunorubisin termasuk antibiotik
antrasiklin.
• Regresi sel kanker terjadi setelah pemberian obat ini dlm
kombinasi dg berbagai sitostatik lain pd leukemia limfositik dan
mielositik akut, tumor Wilms, neuroblastoma, sarkoma
osteogenik dan sarkoma jaringan lunak; karsinoma mama,
bronkogenik, sel transisional kandung kemih, ovarium,
endometrium, serviks, prostat, dan testis; limftoma Hodgkin dan
limfoma non-Hodgkin; karsinoma skuamosa leher dan kepala
dan hepatoma.
• Efek toksiknya meliputi sistem hematopoetik, jantung, kulit dan
pencernaan.
MEKANISMEANTIKANKER
BEBERAPA KERJA UTAMA
10. PROKARBAZIN
• Prokarbazin ialah suatu derivat metilhidrazin yang struktur
kimianya tidak mirip dengan salah satu antikanker lain.
• Mekanisme kerjanya belum diketahui, diduga berdasarkan
alkilasi asam nukleat. Prokarbazin bersifat nonspesifik thd
siklus sel. Indikasi primernya ialah untuk pengobatan penyakit
Hodgkin stadium IIIB dan IV, terutama dalam kombinasi dg
mekloretamin, vinkristin dan prednison (MOPP regimen).
• Prokarbazin hanya diberikan pada pasien yang sebelumnya
tidak mendapat kemoterapi. Remisi yang didapat sama dengan
yang dicapai dengan pengobatan vinblastin dan alkilator.
• Mual dan muntah yang merupakan efek samping tersering
pada pemberian prokarbazin biasanya berkurang setelah 1
minggu pengobatan. Anoreksia, stomatitis, disfagia dan diare
lebih jarang terjadi. Pada pemberian jangka panjang depresi
sumsum tulang sering terjadi, Perdarahan dapat terjadi akibat
trombositopenia yaitu berupa patekia, purpura, epistaksis,
hemoptisis, hematemesis dan melena.
3. PRINSIP KEMOTERAPI KANKER
• Suatu tumor ganas hrs dianggap sbg sejml sel yg seluruhnya
hrs dibasmi (total cell-killed). Perpanjangan hidup pasien
berbanding langsung dg jml sel yg berhasil dibasmi dg
pengobatan.