Anda di halaman 1dari 15

Keperawatan 6 Ganjil A

Kelompok 2:
1. Septi Yulianti
2. Aula Rahma
3. Fitriyanti
4. Swestriani
5. Endah Nofalen
Pengertian
 Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial
dari colon (Brooker, 2001 : 72).
 Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker
yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum
(Boyle & Langman, 2000 : 805).
 Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat
ganas yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan
sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143). Dari beberapa
pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kanker
kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang bersifat
ganas dan merusak sel DNA dan jaringan sehat disekitar
kolon (usus besar).
Klasifikasi
Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES
adalah sebagai berikut (FKUI, 2001 : 209) :
A : kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada
metastasis.
B1 : kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis
mukosa.
B2 : kanker telah menembus lapisan muskularis sampai
lapisan propria.
C1: kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar
getah bening sebanyak satu sampai empat buah.
C2 : kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar
getah bening lebih dari 5 buah.
D : kanker telah mengadakan metastasis regional tahap
lanjut dan penyebaran yang luas & tidak dapat
dioperasi lagi.
Etiologi
1. Diet : kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah
serat (sayur-sayuran, buah-buahan), kebiasaan makan
makanan berlemak tinggi dan sumber protein hewani.
2. Kelainan kolon
Adenoma di kolon : degenerasi maligna menjadi
adenokarsinoma.
Familial poliposis : polip di usus mengalami degenerasi
maligna menjadi karsinoma.
Kondisi ulserative : Penderita colitis ulserativa menahun
mempunyai risiko terkena karsinoma kolon.
3. Genetik
Anak yang berasal dari orangtua yang tenderita
karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 ½ kali lebih
banyak daripada anak – anak yang orangtuanya sehat
(FKUI, 2001 :207).
Anatomi Fisiologi Kolon Usus besar atau kolon

• Dalam anatomi adalah bagian usus antara usus


buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini
adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia,
kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending),
kolon melintang (transverse), kolon menurun
(descending), kolon sigmoid, dan rektum.
Bagian kolon dari usus buntu hingga
pertengahan kolon melintang sering disebut
dengan "kolon kanan", sedangkan bagian
sisanya sering disebut dengan "kolon kiri"
Patologi
Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel
yang tidak ganas atau disebut adenoma, yang dalam stadium
awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat). Padsa
stadium awal, polip dapat diangkat dengan mudah. Tetapi,
seringkali pada stadium awal adenoma tidak menampakkan
gejala apapun sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif
lama dan pada kondisi tertentu berpotensi menjadi kanker yang
dapat terjadi pada semua bagian dari usus besar (Davey, 2006 :
335). Kanker kolon dan rektum terutama (95 %) adenokarsinoma
(muncul dari lapisan epitel usus). Dimulai sebagai polip jinak
tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak
jaringan normal serta meluas ke dalam sturktur sekitarnya. Sel
kanker dapat terlepas dari tumor primer dan menyebar ke bagian
tubuh yang lain ( paling sering ke hati).
Kanker kolon dapat menyebar melalui beberapa cara yaitu :
Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan,
seperti ke dalam kandung kemih.
Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan
mesokolon.
aliran darah, biasanya ke hati karena kolon mengalirakan
darah ke system portal.
Penyebaran secara transperitoneal
Penyebaran ke luka jahitan, insisi abdomen atau lokasi
drain.
Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder, meliputi
penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi
pada dinding usus serta perdarahan. Penetrasi kanker
dapat menyebabkan perforasi dan abses, serta timbulnya
metastase pada jaringan lain (Gale, 2000 : 177).
Tumor bersifat jinak ganas Tumbuh lambat. Tumbuh
cepat / membelah diri serempak, membentuk simpai
(jaringan pembungkus), berbatas tegas.Pertumbuhan tidak
teratur, tidak berbatas tegas tumor dengan jaringan sehat
(tidak meng-invasi/bermetastasis).
Manifestasi Klinis Kanker Kolon

Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit,


dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi. Adanya
perubahan dalam defekasi, darah pada feses, konstipasi,
perubahan dalam penampilan feses, tenesmus, anemia dan
perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum terjadi.
Kanker Kolon Kanan
Dimana isi kolon berupa cairan, cenderung tetap tersamar
hingga stadium lanjut. Sedikit kecenderungan menimbulkan
obstruksi, karena lumen usus lebih besar dan feses masih
encer. Anemia akibat perdarahan sering terjadi, dan darah
bersifat samara dan hanya dapat dideteksi dengan tes Guaiak
(suatu tes sederhana yang dapat dilakukan di klinik). Mucus
jarang terlihat, karena tercampur dalam feses. Pada orang
yang kurus, tumor kolon kanan mungkin dapat teraba, tetapi
jarang pada stadium awal. Penderita mungkin mengalami
perasaan tidak enak pada abdomen, dan kadang – kadang
pada epigastrium.
lanjutan
Kanker Kolon Kiri

Rectum cenderung menyebabkan perubahan defekasi sebagai


akibat iritasi dan respon refleks. Diare, nyeri kejang, dan
kembung sering terjadi. Karena lesi kolon kiri cenderung
melingkar, sering timbul gangguan obstruksi. Feses dapat kecil
dan berbentuk seperti pita. Baik mucus maupun darah segar
sering terlihat pada feses. Dapat terjadi anemia akibat kehilangan
darah kronik. Pertumbuhan pada sigmoid atau rectum dapat
mengenai radiks saraf, pembuluh limfe atau vena, menimbulkan
gejala – gejala pada tungakai atau perineum. Hemoroid, nyeri
pinggang bagian bawah, keinginan defekasi atau sering berkemih
dapat timbul sebagai akibat tekanan pada alat – alat tersebut.
Gejala yang mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah
evakuasi feses yang tidak lengkap setelah defekasi, konstipasi
dan diarebergantian, serta feses berdarah (Gale, 2000).
Pemeriksaan penunjang

 Endoskopi
Pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi.
 Radiologis
Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto
kolon (barium enema). Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis
kanker ke paru.
 Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon, tetapi digunakan untuk melihat
ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati.
 Histopatologi
Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis. Gambar histopatologis karsinoma
kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel.
 Laboratorium
Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami
perdarahan .
- Hb : 10 mg%
- Protein total : 5,86 gr/ dl
Albumen : 3,00 gr / dl
- BB : 55 Kg
(FKUI, 2001 : 210).
Komplikasi
Komplikasi dapat mencakup : Infeksi
Intraperitoneal, obstruksi usus besar
komplet, perdarahan / hemoragi GI,
Perforasi usus, Peritonitis / abses/ sepsis.
Penatalaksanaan Medis
• Pembedahan (Operasi)
Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat untuk
tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum metastatis,
tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah terbuang. Oleh
sebab itu dokter bedah biasanya juga menghilangkan sebagian
besar jaringan sehat yang mengelilingi sekitar kanker.
• Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi
tinggi misalnya sinar X, atau sinar gamma, difokuskan untuk
merusak daerah yang ditumbuhi tumor, merusak genetic
sehingga membunuh kanker. Terapi radiasi merusak sel-sel
yang pembelahan dirinya cepat, antara alin sel kanker, sel kulit,
sel dinding lambung & usus, sel darah. Kerusakan sel tubuh
menyebabkan lemas, perubahan kulit dan kehilangan nafsu
makan.
• Kemotherapy
Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat , dapat
masuk ke dalam sirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk
kanker yang telah menyebar. Obat chemotherapy ini ada kira-
kira 50 jenis. Biasanya di injeksi atau dimakan, pada umumnya
lebih dari satu macam obat, karena digabungkan akan
memberikan efek yang lebih bagus (FKUI, 2001 : 211).
Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang


nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan
(Boedihartono, 1994 : 17). Diagnosa keperawatan yang muncul pada
pasien Post operatif kanker kolon (Wilkinson, 2006 : 621) meliputi :
» Konstipasi berhubungan dengan lesi obstruksi
» Nyeri berhubungan dengan kompresi jaringan
sekunder akibat obstruksi
» Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan
dan gianosis kanker
» Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia
dan anoreksia
» Kerusakan integritas kulit b.d. insisi bedah
(abdomen dan perianal), pembentukan stoma dan
kontaminasi fekal terhadap kulit periostomal.
» Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
adalah keadaan individu yang mengalami
kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi
kebutuhan metabolik.
» Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gambaran
mental dari fisik seseorang.
» Kurang pengetahuan mengenai diagnosa, prosedur
pembedahan, dan prawatan diri setelah pulang.

Anda mungkin juga menyukai