Anda di halaman 1dari 25

Peran Indonesia dalam Hubungan

Internasional
Pengertian Hubungan Internasional secara sederhana adalah,
oHubungan antar bangsa, baik antara negara dengan negara, antara negara dan individu/badan
hokum, antara warga negara yang satu dan warga negara yang lain
oKeseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara dengan semua pihak yang tidak
tunduk pada kedaulatannya
Unsur – unsur hubungan internasional

1. Ekonomi
2. Sosial budaya
3. Hankam
4. Pepindahan penduduk (imigrasi dan emigrasi)
5. Pariwisata
6. Olimpiade
7. Pertukaran budaya
Faktor – faktor dalam hubungan
internasional
a. Faktor internal
adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta maupun
intervensi dari negara lain
b. Faktor eksternal
Ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa sesuatu negara tidak dapat berdiri
sendiri
Asas – asas hubungan internasional
(menurut Hugo De Groot)
1. Asas territorial
2. Asas kebangsaan
3. Asas kepentingan umum
Sarana – sara hubungan internasional
1. Diplomasi
2. Negosiasi
3. Lobby
4. Propaganda
5. Ekonomi
6. Kekuatan militer
Perjanjian Intenasional
Secara umum,
perjanjian internasional adalah perjanjian antar negara atau antara negara
dengan organisasi internasional yang menimbulkan akibat hokum tertentu baik
berupa hak dan kewajiban di antara pihak – pihak yang mengadakan perjanjian
tersebut

Pengertian menurut Prof. Dr. Mochtar Kusuma Atmaja, SH.LL.M


Perjanjian yang diadakan antar bangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat – akibat hukum tertentu
Asas – asas perjanjian Internasional
1. Pacta sunt servada
2. Egality Rights
3. Reciprocitas
4. Bonafides
5. Courtesy
6. Rebug sig Stantibus
Istilah – istilah perjanjian internasional

1. Traktat (treaty)
persetujuan paling formal yang merupakan persetujuan dari dua negara atu lebih

2. Konvensi (convention)
Persetujuan formal yang bersifat multilateral dan tidak berurusan dengan kebijaksanaan tingkat tinggi
(high policy) konvensi hokum laut PBB 1982 mengenai kawasan laut Indonesia

3. Protokol (protocol)

persetujuan tidak resmiyang pada umumnya tidak dibuat oleh


kepala negara
4. Persetujuan (agreement)
perjanjian yang lebih bersifat tekhnis atau administratif

5. Perikatan (arrangement)
istilah yang digunakan untuk transaksi – transaksi yang bersifat sementara

6. Proses verbal
catatan – catatan, ringkasan- ringkasan atau kesimpulan-kesimpulan konferensi dilpomatik/catatan
pemufakatan

7. Piagam (statute)
Himpunan peraturan yang ditetapkan oleh persetujuan internasional baik pekerjaan ataupun kesatuan
tertentu seperti pengawasaninternasional yang mencakup perihal minyak atau lapangan kerja lembaga
– lembaga internasional
8. Deklarasi (declaration)
Perjanjian internasional yang bebrbentuk traktat atau dokumen tidak resmi

9. Modus vivendi
Dokumen untuk mencatat persetujuan internasional yang bersifat sementara, sampai berhasil di
wujudkan perjumpaan yang lebih permanen, terinci, sistematis dan tidak memerlukan ratifikasi

10. Pertukaran nota


Metode yang tidak resmi yang biasanya di lakukan oleh wakil militer dan negara serta dapat bersifat
multilateral
11. Ketentuan penutup (Final Act)
12. Ketentuan umum (General Act)
13. Charter
14. Pakta (Pact)
15. covenant
Tahapan perjanjian Internasional
1. Perundingan ( negotiation)
2. Penandatanganan (Signature)
3. Pengesahan (Ratification)
Berlakunya perjanjian internasional
1. Sejak tanggal yang telah ditentukan atau menurut yang disetujui oleh negara
perunding
2. Jika tidak ada ketentuan atau persetujuan, perjanjian mulai berlaku segera
setelah persetujuan diikat dan dinyatakan oleh smeua negra perunding
3. Bila persetujuan suatu negara untk diikat oleh perjanjian timbul setelah
perjanjian berlaku, maka perjanjian mulai berlaku bagi negara itu pada
tanggal tersebut, kecuali bila perjanjian menentukan lain
4. Ketentuan – ketentuan perjanjian yang sangat mengatur pengesahan teksnya,
pernyataan persetujuan suatu negara untuk diikat oleh suatu perjanjian, cara
dan tanggal berlakunya, persyaratan, fungsi – fungsi penyimpanan, dan
masalah – masalah lain yang timbul yang perlu sebelum berlakunya pejanjian
tersebut, berlaku sejak saat disetujuinya teks perjanjian tersebut.
Berakhir nya perjanjian intenasional
1. Telah tercapai tujuan dari perjanjian internasional itu
2. Masa berlaku perjanjian internasional itu sudah habis
3. Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang atau punahnya objek perjanjian itu
4. Adanya persetujuan dari peserta untuk mengakhiri perjanjian tersebut
5. Adanya perjanjian baru antara peserta yang kemudian meniadakann perjanjian yang
terdahulu
Pembatalan perjanjian internasional
1. Negara peserta atau wakil kuasa penuh melanggar ketentuan hukum nasionalnya
2. Adanya unsur kesalahan (error) pada saat perjanjian itu dibuat
3. Adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu terhadap peserta negara lain waktu
pembentukan perjanjian
4. Terdapat penyalahgunaan atau kecurangan (corruption), baik melalui kelicikan atau
penyuapan
5. Adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu peserta
6. Bertentangan dengan suatu kaidah dasar hokum internasional umum
Perwakilan Diplomatik

Pengertian
◦ Perwakilan resmi suatu negara, baik politis maupun non politis dalam membina hubungan antara negara
yang saty dengan negara lainnya

Dasar hukum
Pasal 13 UUD 1945
1. Presiden mengangkat duta dan konsul
2. Dalam hal mengangkat duta, presiden mempertimbangkan DPR
3. Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR
Unsur dalam perwakilan diplomatik
1. Hubungan antar bangsa
2. Pertukaran misi diplomatic
3. Status pejabat diplomatic
4. Kekebalan hukum/hak ekstrateritorial
Kronologis pengangkatan perwakilan
Diplomatik

Kedua belah pihak saling menukar informasi tentang


akan dibukanya perwakilan perwakilan (oleh Mendapat persetujuan (demende aggregation) dar
negara yang menerima
kemenlu masing-masing)
Tugas dan fungsi perwakilan dilpomatik
Representasi
Negosiasi
Observasi
Proteksi
relationship
Tingkatan perwakilan diplomatic ( berdasarkan
Konvensi Wina 1815 dan kongres Aux La Chapela
(kongres Achen) 1818
1. Duta besar berkuasa penuh (Ambassador), perwakilan tertinggi dalam perwakilan
diplomatic yang memiliki keuasaan penuh dan luar biasa
2. Duta (Gerzant), wakil diplomatic yang pangkatnya lebih rendah dariduta besar
3. Menteri Residen, hanya mengurus urusan negara dan tidak berhak mengadakan pertemuan
dengan kepala negara tempatnya bertugas
4. Kuasa Usaha (Charge de affair), kuasa usaha yang tidak diperbantukan kepada kepala negara
5. Atase – atase,
a. Atase pertahanan, memberi nasehat dibidang militer
b. Atase tekhnis, perdagangan, perindustrian, dan bidang lain, membuat paspor dan pencatatan sipil
Hak istimewa perwakilan diplomatik
1. Hak imunitas
Hak yang menyangkut pribadi seorang diplomat serta gedug perwakilan, termasuk tidak tunduk kepada
yuridiksi (hukum) di negara tempat bertugas, baik perkara perdata maupun pidana, namun dapat diusir
atau dikembalikan kenegara asalnya

2. Hak ekstrateritorial
hak kebebasan diplomat terhadap daerah perwakilan, termasuk
halaman bangunan serta perlengkapannya, seperti bendera,
lambing negara, dokumen, surat – surat lainnya yang bebas sensor
Perwakilan Konsuler
1. Konsul Jendral, membawahi beberapa konsul yang ditempatkan di ibu kota negara
2. Konsul dan wakil konsul, mengepalai suatu kekonsulan yang kadang – kadang
diperbantukan kepada konsul jendral
3. Agen Konsul, diangkat oleh konsul jendral untuk mengurus hal – hal yang bersifat terbatas
dan berhubungan dengan kekonsulan
Fungsi perwakilan konsuler
1. Melaksanakan usaha peningkatan hubungan dengan negara penerima dibidang
perekonomian, perdagangan, perhubungan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan
2. Melindungi kepentingan nasional negara dan warga negara yang berada dalam wilayah
kerjanya
3. Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan pelaporan
4. Menyelenggarakan urusan pengamanan pengamanan, penerangan, konsuler, protokol,
komunikasi, dan persandian
5. Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan urusan rumah
tangga perwakilan konsuler
Perbedaan
Korp Diplomatik Korps konsuler
1. Memelihara kepentingn negaranya dengan 1. Memelihara kepentingan negaranya dengan
melakukan hubungan dengan pejabat-pejabat melaksanakan hubungan dengan pejabat –
pusat pejabat tingkat daerah
2. Berhak mengadakan hubungan yang bersifat 2. Berhak mengadakan hubungan yang bersifat
politik nonpolitik
3. Satu negara hanya mempunyai satu perwakilan 3. Satu negara dapat mempunyai lebih dari satu
diplomatic saja dalam satu negara penerima perwakilan konsuler
4. Mempunyai hak ektrateritorial 4. Tidak mempunyai hak ekstrateritorial
Mulai dan berakhirnya fungsi misi perwakilan
diplomatic - konsuler
hal diplomatik konsuler
Mulai berlakunya Yaitu saat menyerahkan surat (pasal dan konvensi Wina 1963
kepercayaan (letter de memberitahukan dengan layak
credence)/menurutpasal kepada negara penerima)
13konvensi Wina 1961
Berakhir fungsinya 1. Sudah habis masa jabatannya (pasal 23, 24, dan 25 Konvensi
2. Ia ditarik (recalled) oleh Wina 1963)
pemerintah negaranya 1. Fungsi seorang pejabat
3. Karena tidak disenangi konsuler sudah berakhir
(dipersona non Grata) 2. Penarikan dari negara
4. Kalau negara penerima perang pengirim
dengan negara pengirim 3. Pemberitahuanbahwa ia
(pasal 43 Konvensi Wina 1961) bukan lagi sebagai anggota
staff konsuler

Anda mungkin juga menyukai