Anda di halaman 1dari 23

KONSEP DASAR

FUNGSI DAN GRAFIK


Oleh :
Agus Arwani, SE, M.Ag

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN PEKALONGAN
Jurusan Akuntansi Syariah2020
FEBI
1
IAIN Pekalongan
KONSEP DASAR
FUNGSI DAN GRAFIK

 Definisi : Fungsi f : A  B adalah suatu aturan yang mengaitkan


(memadankan) setiap x  A dengan tepat satu y  B

 Notasi : f : A  B
x  y = f (x)

 Ilustrasi : A B

Gambar fungsi y = f(x)


Jurusan Akuntansi Syariah FEBI
2
IAIN Pekalongan
 Definisi : Misalkan A dan B dua himpunan takkosong.
Fungsi dari A ke B adalah aturan yang mengaitkan
setiap anggota A dengan tepat satu anggota B.

 ATURAN :
 setiap anggota A harus habis terpasang dengan
anggota B.
 tidak boleh membentuk cabang seperti ini.

A B
Jurusan Akuntansi Syariah FEBI IAIN
Pekalongan 3
Contoh :

A B

Fungsi

Bukan fungsi, sebab ada elemen A yang


mempunyai 2 kawan.

Bukan fungsi, sebab ada elemen A yang


tidak mempunyai kawan.

Jurusan Akuntansi Syariah FEBI IAIN Pekalongan


 Domain / daerah asal dari f(x), notasi Df , yaitu
5
Df  {x  R | f ( x)  R}
 Daerah nilai / Range /Kodomain dari f(x) , notasi Rf , yaitu
Rf  { f ( x)  R | x  D f }  B

 Himpunan titik di bidang, {( x, y ) | y  f ( x), x  D f , y  R f }


disebut grafik fungsi f

Contoh :
2
 Misalkan f ( x )  x  2 x  5 , maka f(1) = 8, f(-2) = 5

 f (h  1)  (h  1) 2  2(h  1)  5  h 2  4h  8

 Misalkan f ( x)  ( x  1),2 maka


4 D f  R , R f  [4, )

Jurusan Akuntansi Syariah FEBI IAIN Pekalongan


FUNGSI

FUNGSI ALJABAR FUNGSI NON ALJABAR


ATAU TRANSSEDEN

FUNGSI IRRASIONAL FUNGSI RASIONAL

FUNGSI POLINOM FUNGSI PANGKAT FUNGSI EKSPONEN


FUNGSI LINIER FUNGSI LOGARITMA
FUNGSI KUADRAT FUNGSI TRIGONOMETRI
FUNGSI KUBIK FUNGSI HIPERBOL
FUNGSI BIKUADRAT
Jurusan Akuntansi Syariah FEBI IAIN
Pekalongan 6
FUNGSI IRRASIONAL : Y = ( 1 + 2X – 3X2 + 4X3 + … + 12X11) 1/11
(Fungsi yang memiliki bentuk umum Y  n (a 0  a 1X1  a 2 X 2  a 3 X 3  ......  a n X n )
7 dimana n aalah bilangan bulat positif)
FUNGSI POLINOM : Y = 1 + 2X – 3X2 + 4X3 + …+ 12X11
FUNGSI LINIER : Y = 1 + 2X
FUNGSI KUADRAT : Y = 1 + 2X – 3X2
FUNGSI KUBIK : Y = 1 + 2X – 3X2 + 4X3
FUNGSI BIKUADRAT : Y = 1 + 2X – 3X2 + 4X3 + 5X4
(Fungsi polinom yang variabel bebasnya  memiliki pangkat paling tinggi adalah empat)
FUNGSI PANGKAT : Y = X n , n = bulat positif
FUNGSI EKSPONEN : Y = 2 X
FUNGSI LOGARITMA : Y = n Log X
FUNGSI HIPERBOLA : Y = X n , n = riil negatif

Jurusan Akuntansi Syariah FEBI IAIN Pekalongan


Jurusan Akuntansi Syariah FEBI IAIN
Pekalongan
Kemiringan (slope) dari fungsi linier dengan satu variabel bebas X adalah sama
dengan perubahan dalam variabel terikat (dependent) dibagi dengan perubahan dalam
variabel bebas (independent). Dan biasanya dilambangkan dengan huruf m. Jadi,

ΔY Y2 – Y1
Kemiringan = m = atau
ΔX X 2 – X1

(a) Kemiringan positif (b) Kemiringan negatif

Y Y

8
(c) Kemiringan nol (d) Kemiringan tak tentu
BENTUK UMUM FUNGSI LINIER
9

Y=a0 + a1X
di mana a, tidak sama dengan nol.
Bentuk ini disebut sebagai bentuk kemiringan-titik
potong (slope-intercept). Bentuk seperti ini bila
dilihat dari letak kedua variabel X dab Y, maka
bentuk ini dapat disebut sebagai eksplisit. Karena
variabel bebas X dan variabel terikat Y saling terpisah
oleh tanda sama dengan (=)

Jurusan Akuntansi Syariah FEBI IAIN Pekalongan


Jurusan Akuntansi Syariah FEBI IAIN
Pekalongan

(1). Metode Dua Titik Y – Y1 Y 2 – Y1


Y =
X – X1 X 2 – X1

A (X2, Y2)

A (X1, Y1)
A (X, Y)

X
0

10
Carilah persamaan garis yang Persamaan garis Y =
melalui titik (3, 2) dan (4,6) 4x - 10 ini grafiknya
11
Penyelesaian : ditunjukkan oleh
X1 = 3, X2 = 4, Y1 = 2, dan Y2 = 6 gambar 4.3.
Y – Y1 Y2 –=Y1
Y
X – X1 X 2 – X1

Y–2 6 –=2
Y = 4X - 10
X–3 4–3
6–2
X
Y–2 = (X – 3) 0 1
4–3 2 3

Y–2 = 4 (X – 3) 5

Y = 4 X – 12 +2
Y = 4 X - 10
(0,-10)
Jurusan Akuntansi Syariah FEBI IAIN Pekalongan
(2). METODE SATU TITIK DAN SATU KEMIRINGAN
Y – Y1 = m (X – X1)
Contoh
12
Carilah persamaan garis yang melalui titik (6, 4) dan kemiringannya -2/3

Penyelesaian :
Diketahui (X1, Y1) = (6, 4) dan m = - 2/3

Y – Y1 = m (X – X1)
Y – 4 = -2/3 (X – 6)
Y = -2/3X + 4 + 4
Y = -2/3X + 8
Persamaan garis Y = -2/3X + 8 ini grafiknya ditunjukkan oleh gambar 4.4.
Y

(0,8)
8

6 Y = - 2/3 X + 8

2
Jurusan Akuntansi Syariah FEBI IAIN Pekalongan
(12,0)
X
0
HUBUNGAN DUA GARIS LURUS
y1=a0 + a1x dan y2=b0 + b1x
13 Y Y
a1 ≠ b 1 a1 = b 1 y1
y1
ao ≠ b0 ao ≠ b 0
y2

y2

X X
0 0
(a) Berpotongan (b) Sejajar

Y Y a1 .b1 = -1
y1
y1
a1 = b 1 ao ≠ b 0
y2
ao = b 0

y2
X X
0 0
Jurusan Akuntansi Syariah FEBI IAIN Pekalongan
(c) Berimpit (d) Tegak Lurus
SISTEM PERSAMAAN LINIER
PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER: DUA PERSAMAAN DENGAN
DUA VARIABEL

METODE ELIMINASI
Contoh 5.1.
Carilah nilai-nilai dari variabel X dan Y yang dapat memenuhi kedua persamaan berikut ini :

3X – 2Y = 7 (5.1)
2X + 4Y = 10 (5.2)

Penyelesaian :
1. Variabel yang akan dieliminasikan adalah variabel Y.
2. Karena variabel Y yang dipilih, maka Persamaan (5.1) harus dikalikan dengan konstanta 2, dan
Persamaan (5.2) dikalikan dengan konstanta 1, sehingga kedua persamaan menjadi,
3X – 2Y = 7 (kalikan dengan 2), maka 6X – 4Y = 14
2X + 4Y = 10 (kalikan dengan 1), maka 2X + 4Y = 10
3. Karena kedua koefisien dari variabel Y tandanya berbeda, maka harus dijumlahkan, dan menjadi,
6X – 4Y = 14
2X + 4Y = 10 +
8X + 0 = 24
X=3
4. Subtitusikan nilai X = 3 kedalam salah satu persamaan semula agar diperoleh nilai Y. Bila
disubtitusikan pada Persamaan (5.1), maka akan menghasilkan,
3 (3) -2Y = 7
- 2Y = 7 – 9
Y=1
Jurusan Akuntansi Syariah FEBI IAIN
Pekalongan 14
METODE SUBSTITUSI

Contoh 5.2.
3X – 2Y = 7 (5.1)
2X + 4Y = 10 (5.2)
15

Misalkan variabel X yang dipilih pada persamaan (5.2), maka akan menjadi,
2X = 10 – 4Y
X = 5 – 2Y (koefisien variabel X=1)

Karena Persamaan (5.2)’ yang dipilih, maka subtitusikan kedalam persamaan pertama, sehingga
menjadi,

3 (5 – 2Y) – 2Y =7
15 – 6Y – 2Y =7
15 – 8Y =7
-8Y = 7 – 15
Y =1

Substitusikan nilai Y = 1 ini kedalam salah satu persamaan mula-mula, misalkan Persamaan (5.1)’,
sehingga memperoleh hasil,

3X – 2 (1) =7
3X =7+2
X =3

Jadi, himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua persamaan tersebut adalah himpunan pasangan urut
(3.1).

Jurusan Akuntansi Syariah FEBI IAIN Pekalongan


Fungsi Kuadrat
16
Bentuk umum dari fungsi kuadrat adalah

y = a x 2 + bx + c
Maka,
 b  D
2 D = b2 – 4ac
y  a x   
 2a  4a
Bentuk grafik dari fungsi kuadrat adalah PARABOLA

x1 x2
x
x1 x2

a+ a-
Jurusan Akuntansi Syariah FEBI IAIN Pekalongan
Koordinat titik puncak diperoleh dgn rumus:

Koordinat titik puncak diperoleh dgn rumus:

-b - (b2 – 4ac)
Titik puncak = ----- , ---------------
2a 4a

-b ±√ (b2 – 4ac)
X1.2 = --------------------
2a
Contoh:
Jika fungsi kuadrat Y = X2 – 8X + 12 Carilah koordinat titik puncak dan gambarkan

-b - (b2 – 4ac)
Koordinat Titik puncak = ----- , ---------------
2a 4a

Jurusan Akuntansi Syariah FEBI


17
IAIN Pekalongan
Contoh :
Jika fungsi kuadrat Y = X2 – 8X + 12, carilah koordinat titik puncak dan
gambarkanlah parabolanya?
Penyelesaian :

Koordinat titik puncak  
 b  (b 2
 4ac 
, 
 2a 4a 
  8  (64  48 
 , 
 2 4 
 ( 4,4)

Untuk X = 0, maka Y = 12
Titik potong sumbu Y adalah (0,12)
Untuk Y = 0, maka X2 – 8X + 12 = 0
Jurusan Akuntansi Syariah FEBI
18
IAIN Pekalongan
Titik potong sumbu X adalah (2,0) dan (6,0).
Berdasarkan nilai-nilai penyelesaian dari titik
19

puncak dan titik potong sumbu X dan Y,


maka kurva parabolannya dapat
digambarkan seperti 7.3.

Jurusan Akuntansi Syariah FEBI IAIN Pekalongan


Y

(0,12) (8,12)

Y = a0 = a1X + a2X2+a3X3

(2,0)

x
2

Jurusan Akuntansi Syariah FEBI


20
IAIN Pekalongan
Fungsi Kuadrat
21
Bentuk umum dari fungsi kuadrat adalah

y = a x 2 + bx + c
Maka,
 b  D
2 D = b2 – 4ac
y  a x   
 2a  4a
Bentuk grafik dari fungsi kuadrat adalah PARABOLA

x1 x2
x
x1 x2

a+ a-
Jurusan Akuntansi Syariah FEBI IAIN Pekalongan
Titik Ekstrem Parabola
Titik Maksimum dan titik Minimum Fungsi Maksimum dan minimum
fungsi sangat ditentukan oleh nilai dari a

y = a x2 + bx + c

Titik Maksimum didapat jika a  , Titik Miminum didapat jika a  ,


dan titik maksimumnya dan titik minimumnya
 b  D  b  D
 ,   , 
 2a 4a   2a 4a 
x1 x2
x
x1 x2

a- a+

b D
Titik x1,2 dapat dicari dengan:
22 2aIAIN Pekalongan
Jurusan Akuntansi Syariah FEBI
Posisi Parabola
Jika D  , maka parabola
x1 x2
memotong sb x pada titik (x1,0) x1 x2 x

dan (x2,0) a+ a-

Jika D = 0 , maka x
-b/2a

parabola menyinggung sb
x pada titik   b  -b/2a x
 ,0 
 2a  a+ a-

x
Jika D , maka parabola
TIDAK memotong sb x
x

a+ a-

Definit Positif Definit Negatif

23 Jurusan Akuntansi Syariah FEBI IAIN Pekalongan

Anda mungkin juga menyukai