KEWARGANEGARAAN
Oleh :
H Ade Marpudin SH MH
NUSANTARA
MAJAPAHIT = PEDUKUHAN TARIK
MAJAPAHIT → SINGOSARI → KEDIRI KUNO
↓ SUMPAH PALAPA = M Yamin
SUMPAH PALAPA menafsirkannya dengan makna palapa
↓ berarti Gajah Mada akan pantang
VAN JAVASCHE bersenang-senang sebelum janjinya
terwujud
VAN JAVASCHE = Penyebarluasan
ideologi majapahit melalui ekspansi
pamalayu II
BATAVIA
BATAVIA = NUSANTARA → HINDIA
BELANDA
NEDERLAND /VOC
↓ POLITIK ETIS = Penerapan politik
POLITIK ETIS desentralisasi sebagai upaya
↓ pembentukan daerah otonom di hindia
VAN NEDERLANDSCHE belanda secara berangsur melalui
program Trias Van Deventer yaitu
Edukasi, Irigasi dan Imigrasi
VAN NEDERLANDSCHE =
Penyebarluasan ideologi Belanda pada
Bumi Putra
INDONESIA
KEBANGKIYAN NASIONAL = Tumbuhnya
KEBANGKITAN semangat kebangsaan Bumi Putra (1908)
NASIONAL SUMPAH PEMUDA = Ikrar sebagai
↓ kristalisasi semangat untuk menegaskan
cita-cita berdirinya negara (1928)
SUMPAH PEMUDA
NASIONALISME = suatu sikap politik dari
↓
masyarakat suatu bangsa yang mempunyai
NASIONALISME kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta
kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan
demikian masyarakat suatu bangsa tersebut
merasakan adanya kesetiaan yang
mendalam terhadap bangsa itu sendiri
(1945)
NRI
PIAGAM JAKARTA = Naskah yang berisi
PIAGAM JAKARTA garis-garis pemberontakan melawan
imperialisme, kapitalisme dan fasisme, serta
↓
pemulaan dasar pembentukan Negara
PROKLAMASI Kesatuan Republik Indonesia
KEMERDEKAAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN =
↓ Pengumuman kepada seluruh rakyat suatu
CITA-CITA NASIONAL bangsa dan bangsa yang lainnya akan adanya
kemerdekaan
CITA-CITA NASIONAL = Rumusan kehendak
(aspirasi) langsung yang sangat luhur dan
tinggi bagi suatu bangsa sebagai jiwa
kehidupan, pengarah yang abadi dan sumber
kekuatan bangsa.
PANCASILA
TUHAN
Ideologi ← ↓ → Agama
1.Ketuhanan Yang Maha Esa
2.Kemanusiaan Yang Adil dan
MANUSIA
Beradab
Konstitusi ← ↓ → Kitab Suci
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh NEGARA
Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan Hukum ← ↓ → Hukum
5.Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia
KEHIDUPAN BERNEGARA
Pengabdian ← ↓ → Ibadah
KEBAHAGIAAN
NEGARA
Masyarakat
↓
MANUSIA MANUSIA
Kepentingan
(I/K) (I/K)
↓
Alat/Wadah
↓
Tujuan ← Alat/Wadah ← Organisasi → Alat/Wadah → Tujuan
↑
Alat/Wadah
MANUSIA ↑ MANUSIA
(I/K) Kepentingan (I/K)
↑
Masyarakat
IDEOLOGI
Masyarakat
↓↑
PRANATA Kepentingan ADAT
↓↑
Alat/Wadah
↓↑
Hukum ↔ NH ↔ Tujuan ↔ NEGARA ↔ Tujuan ↔ NH ↔ Hukum
↓↑
Alat/Wadah
↓↑
KAIDAH PATOKAN
Kepentingan
↓↑
Masyarakat
KONSTITUSI
Konstitusi Majapahit
Adat dan Kebiasaan
Konstitusi Republik Batavia
Raja-Raja Nusantara
Konstitusi Hindia Belanda
Adat dan Kebiasaan
Konstitusi RIS
Kenegaraan dari waktu
Undang-Undang Dasar 1945
ke waktu
HUKUM
Masyarakat
↓↑
Kepentingan
FILOSOFIS ↓↑ YURIDIS
Alat/Wadah
↓↑
Negara
↑↓
Idealisme ↔ Konstitusi ↔ Hukum ↔ Tujuan ↔ APN ↔ Tujuan ↔ Hukum ↔ Konstitusi ↔ Idealisme
↑↓
Negara
↑↓
Alat/Wadah
POLITIS ↑↓ SOSIOLOGIS
Kepentingan
↑↓
Masyarakat
KEHIDUPAN BERNEGARA
PEMBANGUNAN HUKUM
Hukum itu hanya merupakan salah satu sub sistem saja dalam sistem
nasional. Masa depan hukum itu ditentukan oleh pilihan kebijakan politik
hukum. (M. Solly Lubis)
Hukum tidak berada pada ruang hampa, tapi ia berada bersama-sama sub
sistem sosial lainnya, dalam sistem sosial yang lebih luas. (Satjipto
Rahardjo)
Hukum suatu bangsa tidak dapat diambil alih begitu saja, tanpa harus
mengambil alih aspek-aspek yang mengitari (aspek sosial budaya) tempat
dimana hukum itu berpijak “The Law of Non Transferability of Law”.
(Robert B. Seidman)
IDEOLOGI NEGARA HUKUM
INDONESIA
Pancasila sebagai falsafah dasar, pandangan hidup dan ideologi
kenegaraan Indonesia.
Pancasila mengandung cita hukumnya “rechtsidee” tersendiri,
yang menempatkannya sebagai norma dasar bernegara
“Staatsfundamentalnorm”. (M. Solly Lubis)
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
(Yudi Latif)
Pancasila sebagai norma dasar negara bisa berdiri kokoh
manakala dijalankan dengan mengusahakan koherensi antarsila,
konsistensi dengan produk-produk peraturan perundang-
undangan, dan korespondensi dengan realitas sosial. (Yudi Latif)
HUKUM KEINDONESIAAN