Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Smoke
Temperature
Carbon
Monoxide
Carbon
Dioxide
N
HE
GE
AT
Y
OX
FIR Oxygen
E
FUEL
Fire Safety Policy (kebijakan)
Fire safety Pre-fire planning (pencegahan)
(KEPMEN 187/MEN/1999)
major hazard
Pengedalian bahaya
Risk assessment
BILA TERCIUM BAU GAS LPG.
- JANGAN NYALAKAN KOMPOR
- JANGAN MENGHIDUPKAN LISTRIK
- JANGAN MEMATIKAN LISTRIK
GAS LPG
AKAN TURUN
KEBAWAH
Petro 2
BI
Petro1
Kerusakan
Adanya Korban
Penyimpangan Jiwa Dampak
Standar K3 Lingkungan 10
BI Korban 15 orang
11
12
13
14
PROBLEM WAKTU TANGGAP
15
DI TEMPAT KERJA ANDA
► Apakah ada peluang utk terjadi
kebakaran
► Apa konsekuensinya bila terjadi
kebakaran
► Upaya apa yang telah dilakukan
16
Undang-undang No 1 Th 1970
tentang
Keselamatan Kerja
PERATURAN DAN STANDAR TEKNIS
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
SARANA
PROTEKSI •PERMENAKER 04/80 APAR
KEBAKARAN •PERMENAKER 02/83 ALARM
19
A. Kesesuaian ► bahwa peruntukan bangunan harus sesuai
standar dengan IMB (Bangunan yang beri ijin
untuk perkantoran harus harus digunakan
bangunan
sebagai perkantor, tidak boleh diubah
dengan jenis fungsi menjadi yang lain)
hunian ► Peralatan yang digunakan sesuai dengan
standar K3 dan standar teknis lainnya (UU
No. 1 Tahun 1970)
► Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian
terhadap peralatan sesuai dengan ketentuan
K3 (UU No, 1 Tahun 1970)
B. Sistem ► Sistem deteksi, alarm yang mampu
memberikan informasi tanda bahaya yang
Proteksi cepat dan akurat.
Kebakaran Untuk mendeteksi kebakaran seawal
mungkin, sehingga tindakan pengamanan
yang diperlukan dapat segera dilakukan
Perencanaan, pemasangan pemeriksaan
pengujian pemeliharaan sistem deteksi
otomatik diatur dalam Permen NO.
02/Men/1983 ttg sistem deteksi otomatik.
► Tersedianya Peralatan atau Sistem proteksi
yang dapat menghambat menjalarnya
kebakaran, asap, panas dan gas, Contohnya :
penggunaan Fire retardant dan
kompartemenisasi dll
Sistem Proteksi Kebakaran
► Tersedianya peralatan atau system
proteksi kebakaran yang sesuai
dengan jenis potensi bahaya
kebakaran yang ada di gedung /
perusahaan. sesuai dengan standar
K3)
Contoh :
Persyaratan APAR sebagaimana diatur dalam
Permenaker No. 04/Men/1980 tentang
persyaratan APAR :
Harus Siap Pakai Pada Waktunya
Jenis Dan Ukurannya Sesuai
Mudah Dilihat Dan Mudah Diambil
Kondisi Baik
Setiap Orang Dapat Mengoperasikan Dengan
Benar, Tidak Membahayakan Dirinya.
Dilakukan pemeriksaan dan pengujian secara
berkala.
Sistem pemadam yang dapat mengatasi meluasnya
bahaya kebakaran. (Springkler, Hydrant )
► Yang mampu mengidentifikasi
C. Kesiapan bahaya kebakaran di tempat kerja
personil yang ► yang mampu dan kompeten untuk
kompeten menghadapi bahaya kebakaran.
► Yang mampu memelihara
peralatan/sistem proteksi kebakaran,
sehingga peralatan/sistem siap pakai
► Yang mampu memimpin dan
berkoordinasi dalam keadaan
darurat.
FIRE EMERGENCY PLAN
Lapis II
Fire Men
Lapis IV
Dinas Pemadam
Lapis III Bantuan
dari lingkungan
Lapis I
Pet. Peran
Kebakaran
POSKO
Pembentukan Unit Penanggulan Kebakaran
-Jumlah Tenaga Kerja
-Klasifikasi Tingkat Potensi Kebakaran
25
Ref. Kepmennaker No 186/1999
Kepmennaker No186/Men/1999
Tk. Ahli
Tk. Ahli Madya
Pratama
Tk. Dasar II
Tk. Dasar I
(Lini I)
PET. PERAN KEBAKARAN (KLAS D)
Tugas pokok sesuai jabatan utamanya
Psl 7
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
(Lini II)
ANGG. REGU PEN. KEBAKARAN (KLAS C)
TUGAS POKOK :
Tanggung jawab di seluruh tempat kerja
(Diatur sistem shift)
Tugas :
1. Melakukan patroli rutin ke seluruh area kerja memantau semua aspek
pencegahan kebakaran.
2. Memelihara, memeriksa dan menguji semua sarana proteksi kebakaran
agar selalu dalam keadaan siap pakai.
3. Siap siaga melakukan tindakan menghadapi keadaan darurat
kebakaran untuk pemadaman dan penyelamatan
Psl 8
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
KLAS B :
KOORDINATOR SUB UNIT PEN. KEBAKARAN
Tanggung jawab di unit kerja tertentu
Tugas :
1. Mengkoordinasikan program penanggulangan kebakaran
(inspeksi & latihan)
2. Memimpin operasi penanggulangan kebakaran
Psl 9
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT
KEBAKARAN
KLAS A :
PENANGGUNG JAWAB TEKNIK
PEN. KEBAKARAN
Tanggung jawab di seluruh tempat kerja
Tugas :
1. Menyusun, melaksanakan dan evaluasi program kerja
pengendalian kebakaran
2. Melakukan audit internal dan pengawasan langsung
3. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan syarat K3
Psl 10
PENANGGUNG JAWAB UMUM
(PENGURUS)
PERAN
KEBAKARAN
……….2/25
Ref. Kepmennaker No 186/1999
PENANGGUNG JAWAB UMUM
(PENGURUS)
DEPARTEMEN K3
PENANGGUNG JAWAB
UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PETUGAS REGU
PENANGGULANGAN
KOORDINATOR SUB UNIT KEBAKARAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PETUGAS
PERAN KEBAKARAN
AKTIF
ALARM
FIRE EXTINGUISHER
SPRINKLER
HYDRANT, ETC
PASSIF
MEANS OF ESCAPE
KOMPARTEMEN (pemisah)
SMOKE CONTROL
FIRE / SMOKE DAMPER
FIRE RETARDANT/TREATMENT
INSTALASI ALARM
TANDA BAHAYA KEBAKARAN
TUJUAN
PEMASANGAN INSTALASI ALARM
KEBAKARAN OTOMATIK BERTUJUAN UNTUK
MENDETEKSI KEBAKARAN SEAWAL
Ruang lingkup
- Perencanaan
- Pemasangan,
- Pemeriksaan
- Pengujian
- Pemeliharaan
ALAT PEMADAM API RINGAN
Kebijakan
Fire risk
•Efektif
Assessment
Jenis dan •Aman
Pemeliharaan ukuran •Tidak Merusak
teratur tepat
ALAT PEMADAM API RINGAN
Ref :
Pert. Menaker No Per-04/Men/1980
POWDER
FOAM
HALON
Prinsip
PEMADAMAN Udara
Dilution
Smothering
Starving Cooling
API
Bahan bakar Heat
43
PRINSIP PEMADAMAN API
1. CARA PENGURAIAN (STARVATION)
MEMISAHKAN ATAU MENYINGKIRKAN
BAHAN YANG MUDAH TERBAKAR
2. CARA PENDINGINAN (COOLING)
MENURUNKAN PANAS/TEMPERATUR
BAHAN
3. CARA ISOLASI (SMOTHERING)
MENURUNKAN KADAR OXIGEN 12%
WATER KEGAGALAN APAR
POWDER
HALON
Mechanical Foam 3 th 5 th
Chemical Foam 2 th 5 th
Dry powder 5 th 5 th
Halogen 5 th 5 th
Syarat :
- Angka keamanan min 4,13 x WP (65
o
C)
- Test pressure 1,5 x WP(65 oC)
- Pengujian ulang tiap 5 tahun
APAR
Sebagai sarana K3 (Safety Equipment)
Pengandung Potensi Bahaya
Hydro Static Test
48
49
Bursting Test
50
51
Langkah pengujian hydrostatik
•Sediakan hand press pump
•Siapkan gelas ukur
•Coba kapasitas pompa 10 x ukur dengan gelas ukur
> 4.13 WP
Pressure
> 20 kg/cm2
1.5 WP
Expansion
53
TANDA PEMASANGAN
54
Sistem Hydrant dan
Sprinkler
55
SISTEM HYDRAN
DAN SPRINGLER
1 1/2 Inc
2 1/2 Inc
2 1/2 Inc
Out door
RESERVOAR
56
57
58
Akses Bantuan
► Tersedianya sarana evakuasi, adanya sarana yang dapat
menjamin orang membebaskan diri dari tempat bahaya ke
tempat aman tanpa bantuan orang lain.
► Tersedianya sarana rescue, yaitu adanya sarana / bantuan
dari pihak luar bagi penghuni yang tidak dapat
menyelamatkan diri sendiri (terluka).
► Tersedianya akses jalan untuk masuknya bantuan dari luar
(Mobil pemadam, rescue, ambulance, landasan helikopter
dll)
► Koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait
59
Manajemen
► Adanya komitmen dari pimpinan untuk
pencegahan dan penanggulangan kebakaran
► Adanya prosedur dan rencana tanggap darurat.
► Pembinaan dan pelatihan
► Evaluasi dan monitoring
60
FIRE PREVENTION
(Pengendalian kebakaran)
Antara lain :
- Informasi sumber bahaya dan cara pencegahannya;
- Jenis sarana prot kebakaran, petunjuk pemeliharaan,
dan cara penggunaannya;
- Prosedur kerja aman
- Prosedur dalam keadaan darurat
Psl 2 (4)
63
IN CASE
FIRE CONTROL
Deteksi
Alarm
Padamkan-Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan
64
POST
FIRE CONTROL
•INVESTIGASI
• ANALISIS
• REKOMENDASI
• REHABILITASI
65
PERATURAN DAN STANDAR TEKNIS
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
66
Latihan Pemadaman kebakaran
67
68
PENUTUP
► Kebakaran memiliki potensi resiko tinggi (people, property &
environment), karena itu penanganan K3 harus mendapat
perhatian serius.
► Kebakaran dapat diprediksikan, resikonya dapat
diperhitungkan, oleh karena itu upaya penanggulangannya
dapat direncanakan;
► Dalam situasi darurat, semua penghuni akan terlibat dalam
situasi ancaman bahaya, karena itu setiap tempat kerja harus
memiliki buku panduan tanggap darurat dan disosialisasikan
serta dilakukan gladi simulasi darurat secara berlaka.
► Sarana proteksi kebakaran setiap saat harus siap pakai,
karena itu harus dilakukan pemeliharaan, pemeriksaan, dan
pengujian.
► Sarana evakuasi harus tetap dijamin tidak terhalang
► Manajemen harus memiliki komitmen terhadap K3
► Persyaratan teknis mengenai k3 penanggulangan kebakaran
dapat dipelajari pada UU No. 1 Tahun 1970 dan Peraturan
Pelaksanaanya ( Peraturan Menteri dan Keputusan Menteri
serta pedoman pelaksanaan K3 lainnya).
69
Sekian
TERIMA KASIH
70