Anda di halaman 1dari 9

TATA ATURAN DAN PROFESI

INDUSTRI JASA KEUANGAN

OLEH
VIAN IKA YUNIARTININGSIH
Kamis, 12 Agustus 2021
KOMPETENSI DASAR
Pengetahuan
3.2. Memahami pedoman, prosedur dan aturan berkaitan dengan industri
jasa keuangan dan profesi-profesi yang ada dalam industri jasa keuangan

Keterampilan
4.2 melakukan identifikasi pedoman, prosedur dan aturan berkaitan
dengan industri jasa keuangan dan profesi-profesi yang ada dalam
industri jasa keuangan
A. PEDOMAN, PROSEDUR DAN ATURAN DALAM
INDUSTRI JASA KEUANGAN
1. Pedoman kerja dan prosedur
Dalam perusahaan manapun ada pedoman kerja, prosedur kerja,
aturan kerja ata perjanjian yang mengatur tentang hak dan
kewajiban secara timbal balik antara perusahaan dengan karyawan.
Pedoman kerja
Pedoman kerja merupakan standar tertulis yang digunakan untuk
menjelaskan pokok-pokok pekerjaan suatu kelompok untuk
mencapai tujuan organisasi.
Tujuan pedoman kerja
Memperjelas peran dan fungsi tiap posisi dalam organisasi
Menguraikan alur, tanggung jawab dan wewenang karyawan
Melindungi organisasi dan karyawan dari malpraktik
Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan
Manfaat pedoman kerja
 Menjadi pedoman kerja dan sarana pendidikan bagi

karyawan baru
 Alat untuk menyelesaikan perselisihan

 Alat perencanaan dan pengembangan dikemudian

hari
 Alat untuk mengatur tata ruang kantor

Penggunaan pedoman kerja


 Sebelum pekerjaan dilakukan

 Saat mengadakan penilaian tentang hasil pekerjaan

yng sudah dilakukan


2. Prosedur kerja
Dalam perusahaan perlu adanya standar kerja atau dkenal dengan
Standar Operating Procedure (SOP) sebagai pedoman dalam
melaksanakan segala kegiatan yang berhubungan dengan
operasional perusahaan.

Prosedur kerja merupakan rangkaian tata kerja yang berkaitan


satu sama lain sehingga menunjukkan adanya urutan tahap demi
tahap serta jalan yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian
suatu bidang tugas.
Sedangkan tata kerja adalah cara-cara pelaksanaan kerja
seefisien mungkin atas atas suatu tugas dengan mengingat tujuan,
peralatan,fasilitas, tenaga kerja, waktu, ruang, dan biaya yang
tersedia.
Sistem kerja adalah suatu rangkaian tata kerja dan prosedur
kerja yang kemudian membentuk suatu kebulatan pola tertentu
dalam rangka melaksanakan sesuatu bidang pekerjaan.
Manfaat tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja :
 Tercipta standarisasi dan pengendalian kerja dengan tepat

 Sebagai panduan dalam bekerja

 Sebagai penjabaran tujuan, sasaran, program kerja dan

kebijakan pelaksanaan operasional perusahaan.

Prinsip-prinsip penyusunan prosedur kerja


 Prosedur kerja, tata kerja dan sistem kerja harus disusun

dengan memperhatikan material, tujuan, peralatan,


fasilitas , biaya dan waktu yang tersedia secara luas.
 Sebaiknya ditentukan pula pokok bidang tugas yang akan

dibuat bagannya
 Prosedur kerja, tata kerja dan sistem kerja disusun secara

tepat sehingga memiliki stabilitas dan fleksibilitas


3. Simbol-simbol dalam prosedur kerja
Jenis-jenis simbol
 Segi empat bujur sangkar : menujukkan bahwa harus

dilakukan pemeriksaan mengenai jumlah / kuantitas .


 Segitiga terbalik : menunjukkan penyimpangan secara tetap

 Segitiga ganda terbalik : menunjukkan penyimpangan

sementara
 Lingkaran besar : menunjukkan operasi atau sesuatu yang

harus dikerjakan
 Belah ketupat : menunjukkan pemeriksaan mengenai mutu

atau kualitas
 Anak panah : menunjukkan arah jalan atau arus suatu

dokumen dfalam proses pengerjaan


 Lingkaran kecil : : menunjukkan pengangkutan atau

pemindahan
4.Aturan kerja
Merupakan peraturan yang dibuat secara tertulis oleh
perusahaan yang memuat syarat-syarat kerja dan tata
tertib. Meliputi :
 Waktu dan kehadiran kerja

 Kewajiban pokok pegawai

 Pakaian seragam

 Keselamatan dan kesehatan kerja


B. PROFESI DAN PERATURAN DALAM INDUSTRI JASA
KEUANGAN
1. Profesi dalam Industri jasa keuangan
 Akuntan

 Konsultan hukum

 Penilai

 Notaris

 Internal auditor

2. Peraturan dalam Industri jasa keuangan


 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998

 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992

 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2004

 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008

 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999

 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008

Anda mungkin juga menyukai