Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN RISIKO

K3
Teknik Identifikasi Bahaya dan
Pemilihan Teknik Identifikasi Bahaya

Oleh :
Agung Haryono
Dwi rahmaniati
Mega suci
Roy chandra sinaga
TUJUAN :

• Mengetahui teknik idetifikasi bahaya pekerja

• Mengetahui cara pemilihan teknik identifikasi bahaya di

lingkungan pekerja
A. Teknik Identifikasi Bahaya

1. Identifikasi bahaya

• Identifikasi bahaya ialah identifikasi aspek dampak lingkungan

operasioanal perusahaan terhadap alam dan penduduk sekitar

wilayah perusahaan yang menyangkut pada elemen tanah, air,

udara, sumber daya energi, sumber daya alam, flora dan fauna

yang ada didalam lingkungan perusahaan.


Identifikasi bahaya dapat dilakukan dengan memperhatikan
faktor-faktor sebagai berikut:

1. Biologi : jamur,virus,bakteri,mikroorganisme, tanaman, binatang


2. Kimia : bahan material, gas, uap, debu, cairan beracun berbahaya
dan mudah terbakar, korosif iritan, berketan, reaktif,radioaktif,
oksidator
3. Fisik atau mekanik :infarstuktur,
mesin/alat/perlengakapan/kendaraan/alat berat, ketinggian,
tekanan suhu, ruangan terbatas, cahaya, listik,
radiasi,kebisiangan, getaran dan ventilasi
Lanjutan..
3. Biomedik : postur dan posisi kerja, pengangkutan menual,
gerakan berulang berta ergonomi tempat kerja/alat/mesin
4. Psikis/sosial pekerja : berlebihan beban kerja, komunikasi,
pengendalian manajemen,lingkungan sosial tempat
bekerja,kekerasan, dan intimidasi
5. Dampak lingkungan : air, tanah, udara, sumber
energi ,sumber daya alam dan flora fauna
Lanjutan..
2. Identifikasi resiko

Identifikasi resiko adalah usaha untuk menetukan atau


mengetahui risiko-risiko yang mungkin timbul dalam
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau perorangan.
Lanjutan..

Hal hal yang dilakukan oleh manager perusahaan terkait dengan


identifikasi resiko yaitu:
1. Mengetahui kemungkinan-kemungkinan terjadinya suatu kerugian
2. Memperkirakan frekuensi besar dan kecil resiko sehingga dapat
diperkirakan kemungkinan kerugian dari resiko yang berasak dari
berbagai sumber
3. Memutuskan pemakaian motode pengolahan resiko yang terbaik dan
ekonomis dengan menghapus,mengurangi,mmebatasi, menanggung
sendiri atau memindahkan dan mengkombinasikan metode metode.
Metode identifikasi risiko:

1. Analisa data historis

2. Pengamatan dan survey (menggunakan questionnaire

,inspeksi langsung dan interaksi dengan unit kerja)


3. Pengacuan

4. Pendapat ahli
Lanjutan..
3. Penilaian Resiko

Merupakan program kerja yang didalam terdapat proses


mengenali bahaya pada suatu pekerjaan ,membuat
identifikasi bahaya, dan nilai dari resiko bahaya yang
kemudian melakukan pengendalian terhadap resiko
bahaya yang telah teridentifikasi.
Lanjutan..
Tujuan dilakukan pengendalian resiko adalah:
• Memantau resiko-resiko bayaha yang jarang terjadi dan bebarapa

resiko yang tidak dihiaraukan dalam pekerjaan, padahal akan


beresiko bahaya pada kesehatan
• Memnetukan cara laksana kendali dan mnegurangi resiko kecelakaan

• Acuan dalam memntukan APD dan dasar pengajuan ke manajemen

• Tujuan akhir adalah mneurunkan angka kecelakaan kerja dan

meningkatkan produktivitas.
Metode yang dilakukan identifikasi bahaya dan
penilaian resiko adalah :

1. Tentukan pekerjaan yang akan diperiksa potensi bahaya


2. Pecahkan pekerjaan menjadi langkah-langkah kerja
3. Tentukan tahap kerja kritis
4. Kenali sumber bahaya
5. Pengendalian
6. Pencatatan
7. Komunikasi
8. Tinjau ulang
Contoh form identifikasi bahaya dan penilaian resiko..
Lanjutan..
4. Pengendalian resiko

Resiko merupakan suatu nilai tyang ditetapkan untuk


menentukan suatu tingkatan dampak/akibat berdasarkan
keparahan yang disebabkan oleh kecelekaan kerja.
Resiko
Resiko merupakan suatu nilai tyang ditetapkan untuk menentukan
suatu tingkatan dampak/akibat berdasarkan keparahan yang disebabkan
oleh kecelekaan
Level 1 (sangatkerja.Tidak ada cidera,kerugian biaya rendah, kerusakan
ringan) peralatan ringan

Level 2 (ringan) Cidera ringan, (hanya mmebutuhkan PK3),peratalan rusak


ringan
Level 3 (sedang) Menyebabkan cidera yang memerlukan perawatan medis ke
rumah sakit,peratalatn rusak sedang
Level 4 (berat) Menyebabkan cidera yang menyebebkan cacatnya anggota
tubuh permanen, peralatan rusak berat
Level 5 (fatal) Menyebabkan kematian 1 orang atau lebih, kerusaan berat pada
mesin sehingga menggaungu proses produksi.
Peluang
merupakan suatu nilai yang ditetapkan sebagai penentuan tingkat
keseringan terhadap terjadinya kecelakaan.
Level 1(sangat Hamper tidak perah terjadi
jarang)

Level 2 (jarang) Frekuensi kejadian jarang pada waktu tahunan

Level3 (mungkin Frekuensi kejadian sedang dalam waktu bulanan


terjadi )

Level 4 (sering ) Hampir 100% terjadi kejadian

Level 5 (pasti 100% kejadian pasti terjadi


terjadi)
Rumus..
• Tingkat bahaya = R x P

Berikut adalah hasil perkalian dari resiko(R) dan peluang (P)


sehingga dapat ditetapkan sebagai acuan tingkat bahaya dari
suatu pekerjaan yang dilakukan. Hijau berarti masih aman,
kuning berarti hati hati dan merah berarti beresiko dan
berbahaya.
Lanjutan..

5 5 10 15 20 25

4 4 8 12 16 20

3 3 6 9 12 15

2 2 4 6 8 10

1 1 2 3 4 5

RXP 1 2 3 4 5
Lanjutan..
Tingkat bahaya score Keterangan
Rendah 1-4 Masih dapat ditoleransi

Sedang 5-10 Dikendalikan sampai


batas toleransi

Tinggi 12 -25 Pemantauan intensif dan


pengendalian
B.PEMILIHAN TEKNIK
IDENTIFIKASI BAHAYA
Ada beberapa pertimbangan dalam menentukan teknik
identifikasi bahaya yang tepat anatara lain:
• Sistematis dan terstuktur

• Mendorong pemikiran kreatif tentang kemungkinann bahaya

yang belum dikenal sebelumnya


• Harus sesuai dengan sifat dan skala kegiatan perusahaan

• Mempertimbnagkan ketersediaan informasi yang diperlukan


LANJUTAN..
• Sumber bahaya ditempat kerja dapat berasal dari unsur-unsur

berikut:
• Manusia

• Peralatan

• Proses kerja

• System dan prosedur kerja yang sesuai


Metode identifikasi
merupakan teknik yang dikembangkan untuk menegnal dan
mengeavaluasi berbagai uapaya bahaya tyang terdapat pada proses
pekerjaan. Motode-metode yang digunakan dalam mengidentifikasi
bahaya adalah sbb:
1. What if / cheaklist
• Dalam metode ini setiap proses dipelajari melalui jenis pendekatan

brainstorming untuk memformulasikan setiap pertanyaaan meliputi


kejadian yang akan memnimbulkan konsekuensi yang tidak
diinginkan.
LANJUTAN..
• Setiap pertanyaan mempertimbangan scenario terjadinya
insiden, identifikasi konsekuensi,penilaian kualitatif untuk
mementukan keparahan konsekuensi,kemungkinann dari
semua resiko yang ada. Metode ini akan efektif jika dilakukan
oleh tim yang berpengalaman untuk proses evaluasi.
2. HAZOPS

• Hazard and Operability Study, digunakan untuk

mengidentifikasi permasalahan dari proses permasalahan dari

proses operasioanal yang dapat mempengaruhi efisiensi

produksi dan keselamatan kerja. HAZOPS merupakan metode

identifikasi risiko yang berfokus pada analisis terstuktur


3. FMEA
• Failure Mode and Effect Analysis, merupakan metode identifikasi

risiko dengan menganalisis berbagai pertimbangan kesalahan dari


peralatan yang digunakan dan mengevaluasi dampak dari kesalahan
tersebut. Kelemahan motode ini adalah tidak mempertimbangkan
kasalahan manusia.
• FMEA mengidentifikasi kemungkinann abnormal atau

penyimpangan yang terjadi pada komponen atau peralatan yang


terlibat dalam proses produksi serta konsekuensi yang ditimbulkan
LANJUTAN..
4. FTA
• Fault Tree Analysis, merupakan suatu teknik yang dapat

digunakan untuk memprediksi atau sebagai alat investigasi


setelah terjadinya kecelakaan dengan melakukan analisa proses
kejadian. FTA merupakan metode yang paling efektif dalam
menemukan inti permasalahan bahwa kerugian yang
ditimbulkan tidak berasal dari suatu kegagalan.
5. ETA
• Event Tree Anaysis adalah metode yang menunjukkan dampak

yang mungkin terjadi dengan diawali dengan identifikasi pemicu


kejadian dan proses dalam setiap tahapan yang menimbulkan
terjadinya kecelakaan. Dalam ETA , perlu mengetahui pemivu
dari kejadian dan fungsi system keselamatan atau prpsedur
kegawatdaruratan yang tersedia untuk mentukan langkah
perbaikan terhadap dampak yang ditimbulkan.
LANJUTAN..
6. JHA
• Job Hazard Analysis adalah teknik yang berfokus pada tahapan

pekerjaan sebagai cara untuk mengidentifikasi bahaya sebelum


kejadian yang tidak diinginkan muncul. Metode ini lebih focus
pada interaksi antara pekerja,tugas/pekerjaanalat dan
lingkungan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai