Anda di halaman 1dari 11

PENEGAKAN HUKUM DAN

EFEKTIVITAS HUKUM
DALAM MASYARAKAT
Pertemuan 5
Nurani Ajeng Tri Utami
PENEGAKAN HUKUM

DEFINISI

 Penegakan hukum adalah proses


dilakukannya upaya untuk tegaknya atau dari sudut objeknya, yaitudari segi
berfungsinya norma-norma hukum secara hukumnya. Dalam hal ini, pengertiannya
nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu juga mencakup makna yang luas dan
lintas atau hubungan-hubungan hukum sempit. Dalam arti luas, penegakan hukum
dalam kehidupan bermasyarakat dan itu mencakup pula nilai-nilai keadilan yang
bernegara. terkandung di dalamnya bunyi aturan formal
Berdasarkan sudut subjeknya, penegakan
maupun nilai-nilai keaddalam masyarakat.
hukum itu dapat dilakukan oleh subjek yang Tetapi, dalam arti sempit, penegakan hukum
luas dan dapat pula diartikan sebagai upaya itu hanya menyangkut
penegakan hukum oleh subjek dalam arti ilan yang hidup penegakan peraturan yang
yang terbatas atau sempit formal dan tertulis saja
BEKERJANYA HUKUM

Soerjono Soekanto mengetengahkan konsepsi bekerjanya hukum, yaitu,


Bekerjanya hukum pada pokoknva merupakan keseluruhan kegiatan yang
berhubungan dengan hal melaksanakan dan menyerasikan hubungan nilai-nilai
yang terjabarkan dalam kaidah-kaidah hukum yang mantap dan perilaku sebagai
penjabaran nilai-nilai tahap akhir, untuk menciptakan, untuk memelihara dan
mempertahankan kedamaian pergaulan hidup.
Efektivitas Hukum
• Ketika kita ingin mengetahui sejauh mana efektivitas dari hukum,
maka pertama-tama kita harus dapat mengukur sejauh mana hukum
itu ditaati oleh sebagian besar target yang menjadi sasaran
ketaatannya, kita akan mengatakan aturan hukum yang bersangkutan
adalah efektif..
• Jika yang akan dikaji adalah efektivitas perundang-undangan, maka
dapat dikatakan bahwa tentang efektifnya suatu perundang-
undangan, banyak tergantung pada beberapa faktor.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi efektifnya suatu
perundang-undangan

1)Pengetahuan tentang substansi (isi) perundang-undangan.


2)Cara-cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut.
3)Institusi yang terkait dengan ruang lingkup perundang-undangan di
dalam masyarakatnya.
4)Bagaimana proses lahirnya suatu perundang-undangan, yang tidak
boleh dilahirkan secara tergesa-gesa untuk kepentingan instan (sesaat),
yang diistilahkan oleh Gunnar Myrdall sebagai sweep legislation
(undang-undang sapu), yang memiliki kualitas buruk dan tidak sesuai
dengan kebutuhan masyarakat
Soerjono Soekanto (Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan
hukum/ bekerjanya hukum)

Rumusannya harus baik, mencerminkan keadilan,


Faktor Hukumnya serta tidak hanya hukum tertulis untuk semua
permasalahan sosial.

Faktor Penegak Terkait dengan mentalitas dan moralitas serta


Hukum kepribadian penegak hukum (harus menar, jujur dan
adil)

Faktor sarana dan Terkait perangkat lunak (pendidikan) dan keras ( sarana
prasarana fisik sebagai faktor pendukung)

Faktor masyarakat Terkait dengan kesadaran hukum dan kepaturan


masyarakat terhadap hukum.

Suatu garis pokok tentang perikelakuan yang


Faktor kebudayaan menetapkan peraturan mengenai apa yang dilakukan
dan dibuang. Berfungsi untuk mengatur masyarakat.
2. Lawrence M. Friedman
Hukum sebagai suatu sistem norma selalu
berinteraksi dengan sistem yang lain. Komponen-
komponen yang terkandung dalam hukum adalah
Komponen budaya hukum
Komponen Komponen (legal culture)
Struktur(Legal Substansi(Legal
Structure) Substance)
terdiri dari ide-ide, sikap-
sikap harapan dan
pendapat tentang hukum.
Kelembagaan yang Berupa norma- Dibedakan menjadi
diciptakan oleh norma hukum internal legal culture dan
sistem hukum eksternal legal culture.
8 azas / principles of legality menurut Lon L Fuller

1.Sistem hukum harus mengandung peraturan-peraturan artinya tidak boleh


mengandung sekedar keputusan-keputusan yang bersifat ad hoc
2. peraturan-peraturan yang telah dibuat harus diumumkan
3. Peraturan tidak boleh berlaku surut
4. Peraturan-Peraturan disusun dalam rumusan yang bisa dimengerti
5. Suatu sistem tidak boleh mengandung peraturan-peraturan yang bertentangan
satu sama lain
6. Peraturan-Peraturan tidak boleh mengandung tuntutan yang melebihi apa yang
didapatkan
7. Peraturan tidak boleh sering diubah-ubah
8. Harus ada kecocokan antara peraturan yang diundangkan dengan pelaksanaan
sehari-hari
Latar Belakang Teori Struktural Fungsional dari Talcot Parson

a. Masyarakat itu tumbuh dan berkembang dari masyarakat yang sederhana


menuju masyarakat yang kompleks.
b. Pertumbuhan dan perkembangan masyarakat berjalan secara perlahan atau
evolusioner.
c. Walaupun institusi sosial bertambah banyak, hubungan antara satu dengan
yang lainnya tetap dipertahankan karena semua institusi itu berkembang dari
institusi yang sama.
d. Sama seperti organisme biologi, bagian-bagian dalam organisme sosial itu
memiliki sistemnya sendiri (subsistem) yang dalam beberapa hal tertentu dia
berdiri sendiri
STRUKTUR FUNGSI

LINGKUNGAN TINGKAT INFORMASI


REALITAS TERTINGGI TINGGI (KONTROL)

MEMPERTAHANKAN
BUDAYA POLA

SOSIAL INTEGRASI

POLITIK MENCAPAI TUJUAN

ADAPTASI
EKONOMI KEBUTUHAN

TINGKAT ENERGI TINGGI


LINGKUNGAN FISIK ORGANIK (KONDISI)

HIRARKI FAKTOR-FAKTOR YG MENGONTROL T. SIBERNETIK


HIRARKI FAKTOR-FAKTROR YG TALCOTT PARSONS
MENGKONDISIKAN
Teori Struktural Fungsional dari Talcott
Parson
• Budaya berfungsi membangun pola termasuk pola berhukum
• Hukum berfungsi untuk membangun proses integrative
• Politik berfungsi untuk mencapai tujuan
• Ekonomi berfungsi untuk adaptasi
• Budaya mengandung nilai yang tinggi, begitupun hukum
• Politk mengandung nilai yang rendah, sedangkan ekonomi sangat
rendah atau bahkan kering

Anda mungkin juga menyukai