Anda di halaman 1dari 12

DINAMIKA ISLAM DI

THAILAND
Kelompok 9 :

1. Nurul Oktaviani Herlis(12010723523)


2. Sri Hartati (12010720069)
Table of Contents

MINORITAS MUSLIM
SEJARAH MASUKNYA
THAILAND DAN
ISLAM DI THAILAND
KEBIJAKAN PEMERINTAH

PERKEMBANGAN
PROBLEMA MINORITAS KONTEMPORER
MUSLIM THAILAND MINORITAS MUSLIM
THAILAND

PERTUMBUHAN DAN
MINORITAS MUSLIM
PERKEMBANGAN
THAILAND (AKAR
PENDIDIKAN ISLAM DI
SEJARAH)
THAILAND
Sejarah Masuknya Islam di Thailand

Asal mula Thailand secara tradisional dikaitkan dengan sebuah kerajaan yang berumur pendek yaitu
kerajaan Sukhotai pada tahun 1238. Kemudian kerjaan ini diteruskan dengan kerjaan Ayyutthaya pada
pertengahan abad ke-14.Hubungan dengan beberapa negara Eropa pada abad ke -16. Meski mengalami
tekanan yang kuat, Thailand tetap bertahan dengan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak
pernah dijajah oleh negara Eropa.
Ada beberapa teori tentang masuknya Islam di Thailand misalnya Islam masuk ke Thailand pada abad
ke -10 melalui pedagang Arab dan ada juga yang mengatakan melalui kerajaan samudera Pasai di Aceh.
Dan pada kenyataan sejarah, Islam Bukan masuk Thailand, tapi lebih dulu ada sebelum Kerajaan
Thailand."Thai Kingdom" pada abad ke-9. Fakta sejarah mengatakan, seperti lukisan Kuno yang
menggambarkan bangsa Arab di Ayyutthaya, sebuah daerah di Thailand dan juga keberhasilan bangsa
Arab dalam mendirikan Daulah islamiyah Pattani menjadi bukti bahwa Islam sudah ada lebih duu
sebelum Kerajaan Thai.
Problema Minoritas Muslim Thailand

Problema kelompok minoritas


yang harus hidup berdampingan Persoalan integrasi dan asimilasi
secara damai dengan non- di satu sisi dalam melestarikan
muslim dalam negara yang nilai-nilai budaya dan agama.
sama.
Minoritas Muslim Thailand (Akar
Sejarah)
Minoritas Muslim di Muangthai tinggal di empat provinsi bagian
selatan Pattani, Yala, Satun, dan Narathiwat, dan juga termasuk
sebagian dari provinsI Songkhla. Dulunya semua provinsi ini
termasuk wilayah kesultanan Pattani. Belum diketahui hingga
saat ini kapan tepatnya Kerajaan Pattani beralih ke agama Islam
namun proses asimilasi dikalangan penduduknya terjadi pada
abad ke 12 hingga 15 oleh Syekh Said. Dengan berdirinya
kesultanan Pattani ini tidak hanya meneguhkan diri sebagai pusat
kekuasaan politik dan dunia dagang melainkan menjadi tempat
persemaian wacana dan intelektual.
Minoritas Muslim Thailand dan Kebijakan
Pemerintah
Sebenarnya, Muslim Thailand lebih memilih untuk memisahkan diri dari
kerajaan Muangthai atau bergabung dengan Malaysia, meskipun dibawah
pemerintahan Inggris, karena dengan begitu mereka dapat hidup bersama
dengan masyarakat yang seagama, sebahasa, sebudaya, dan sebangsa. Meraka
diperlakukan tidak adil sebagai minoritas karena saat itu pemerintahan
Muangthai menganut agama Buddha sebagai agama resmi. Di samping itu,
mereka terisolasi dan birokrasi negara dan pemerintahan lebih disebabkan oleh
perbedaan agama, bahasa, dan kebudayaan sehingga asimilasi dan integrasi sulit
tercapai . Kaum muslim Thailand sebaliknya terkesan cenderung mengisolasi
diri, hal itu karena mengalami kesulitan beradaptasi.
Lanjutan....

Proses isolasi terhadap kaum muslim Thai sebagian disebabkan oleh self impossed dan sebagian
oleh orientasi komunikasi media. Siaran banyak menggunakan bahasa Thai dan fokus pada
kepentingan populis Thai Buddis dan China. Sedikit program dan siaran dalam bahasa Melayu.
Surat kabar dicetak dalam huruf dan bahasa Thai, kecuali koran lokal. Kebanyakan muslim Thai
mendengarkan siaran atau membaca koran yang datang dari negara tetangga dekatnya, Malaysia.
Perkembangan Kontemporer Minoritas
Muslim Thailand

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara pihak Kerajaan Thai


dengan masyarakat Melayu-Muslim tampak membaik. Putera mahkota
kerajaan sering berkunjung ke propinsi-propinsi yang berbatasan
dengan Malaysia itu. Pembangunan jalan dan gedung-gedung sekolah
menandai adanya perhatian yang serius dari pihak kerajaan. Dan yang
tak kalah pentingnya bagi Melayu Muslim adalah bahwa sejak tahun
1990-an mereka mulai mendapat kebebasan dalam menjalankan
syari’at islam di wilayah mereka itu tetap terus mereka perjuangkan.
Hubungan pemerintahan dan Melayu-Muslim yang mulai
membaik ini tak dapat dipisahkan dari semakin segarnya angin
demokrasi yang bertiup di negara-negara sedang berkembang
termasuk Thailand. Konflik di Thailand Selatan sangat kental
dengan nilai-nilai agama. Mereka melihat konflik ini adalah
pertarungan antara Muslim Melayu dan Buddhis Thai. Kata
Muslim dan Buddhis mengarahkan pada kuatnya pengaruh agama
dalam masing-masing masyarakat. Apabila dilihat lebih dekat,
identitas Muslim Melayu di Selatan memang sangat kuat.
Masyarakat khususnya di tiga provinsi: Pattani, Yala, dan
Narathiwat memiliki identitas keislaman dan ke Melayuan yang
tidak bisa dipisahkan.
Pendidikan Islam di Thailand

Proses Islamisasi di Patani tidak bisa di lepaskan dari peranan


pendidikan. Pada tahap awal pendidikan informal sangat
berperan yaitu kontak informal antara mubaligh dengan rakyat
setempat. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan munculnya
pendidikan nonformal, dan terakhir pendidikan formal. Pada
tahap awal Pendidikan Agama Islam di Kawasan Thailand
Selatan di laksanakan pendidikan Al Quran. Pengajian Al Quran
dilaksanakan di masjid dan di rumah-rumah Tok guru. Pondok
berposisi sebagai lembaga pendidikan yang amat penting di
Thailand Selatan.
1.Perbedaan pondok dengan madrasah di Thailand adalah, pondok
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.Sistemnya di pengaruhi dengan sistem pendidikan abad pertengahan, yaitu halaqah.
b.Tidak memakai sistem kelas (non klasikal).
c.Pelajaran berpedoman pada kitab-kitab yang dibaca di sebuah hall terbuka dikenal namanya
dengan sebutan balaisah, tiga kali sehari.
d.Sang murid mencatat penjelasan dan komentar yang mereka dengar dari guru mereka.
e.Pelajar-pelajar pemula belajar bersama engan pelajar senior tidak klasifikasi berdasarkan latar
belakang mereka.
f.Tidak ada ujian dan tugas-tugas.
g.Tidak ada batas lamanya studi, seseorang bisa saja sampai bermukim 10 tahun di pondok itu.
2.Lembaga-lembaga Pendidikan Islam di Thailand
a.Pondok dan madrasah
Pondok adalah lembaga pendidikan yang berdiri sebagai
pengembangan dari lembaga pendidikan istana dan mesjid.
Madrasah memakai sistem klasikal, yakni ada tingkatan
tingkatan dan jenjang jenjangnya, baik jenjang itu berdasarkan
kelas maupun jenjang berdasarkan tingkatan sekolah. Institusi
madrasah di thailand dapat dibagi tiga tingkatan :Ibtidaiyah,
Mutawassithah, Tsanawiyah.
b.Sekolah
Sistem pendidikan di Thailand, berpedoman pada undang-
undang tentang sistem pendidikan nasional tahun 1999. Berdasarkan
undang-undang tentang sistem pendidikan nasional ada 3 bentuk
pendidikan yaitu: Formal ,Non formal dan informal.
c.Pendidikan Tinggi Islam di Thailand
Sebagai sampel dari perguruan tinggi Islam di Thailand
dikemukakan seperti college of Islamic studies prince of songkla
university.

Anda mungkin juga menyukai