Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KONTINJENSI
KELOMPOK 5
1. Utang usaha (accounts payable) atau utang dagang (trade account payable) yaitu :
Saldo terutang kepada pihak lain atas pembelian barang, perlengkapan, atau jasa dengan akun terbuka secara
kredit. Penilaian didasarkan pada jumlah yang tertera dalam faktur (invoice)
5. Utang deviden
Utang dividen tunai yaitu : Terutang kepada para pemegang saham. Dideklarasikan oleh direksi. Dividen saham
bukan kewajiban
6. Deposito yang dapat dikembalikan
Kewajiban lancar perusahaan mencakup deposito kas yang dapat dikembalikan (return cash deposist) yaitu
mencakup :
- Telah diterima dari pelanggan atau karyawan
- Biasanya ditahan sebagai jaminan kinerja
- Bisa bersifat kewajiban lancar atau tidak lancar
Keuntungan kontinjensi (gain contingencies) adalah klaim atau hak untuk menerima aktiva yang
keberadaannya tidak pasti tetapi pada akhirnya mungkin akan menjadi sah. Jenis keuntungan kontinjensi
yang khas adalah :
a) Penerimaan yang mungkin atas uang dari hadiah,sumbangan,bonus, dan lainnya.
b) Kemungkinan pengembalian dana dari pemerintah atas kelebihan pajak.
c) Penundaan kasus pengadilan yang hasilnya mungkin menguntungkan.
d) Kerugian pajak yang kompensasi ke depan.
Kerugian kontinjensi (loss contingencies) adalah situasi yang melibatkan ketidakpastian atas
kemungkinan terjadinya kerugian. Kewajiban yang terjadi sebagai akibat dari kerugian kontinjensi menurut
definisnya adalah kewajiban kontinjensi. Kewajiban kontinjensi adalah kewajiban yang tergantung [ada
terjadinya atau tidak terjadinya satu/lebih kejadian di masa depan untuk mengkonfirmasi jumlah utang,
pihak yang dibayar, tanggal pembayaran, atau keberadaannya. Kemungkinan terjadinya peristiwa mungkin
bersifat kemungkinan kecil (remote), cukup mungkin (reasonably possible), kemungkinan besar (proable).
-Kerugian kontijensi akrual
Kerugian yang diestimasikan dari kerugian kontinjensi diakrualkan sebagai kewajiban jika kondisi
berikut terpenuhi :
1) Kemungkinan besar suatu kewajiban telah terjadi
2) Jumlah kerugian dapat diestimasi secara layak
Penyajian kontinjensi
Perusahaan mencatat kerugian kontinjensi dan kewajiban apabila kerugiannya merupakan sebuah estimasi yang
dapat dipastikan dan apabila kemungkinan kerugian kecil, maka pengungkapan harus memuat sifat kontinjensi dan
estimasi kemungkinan kerugian.
Perusahaan harus mengungkapkan kewajiban kontijensi lain meskipun kemungkinan kerugian dapat mengecil,
yaitu sebagai berikut :
1) Jaminan atas utang pihak lain.
2) Kewajiban bank komersil di bawah “surat kredit yang selalu siap”.
3) Jaminan untuk membeli Kembali piutang yang sudah terjual atau ditetapkan
Analisis kewajiban lancar
Likuiditas yang berkaitan dengan kewajiban merupakan masalah waktu yang diharapkan untuk membayar
kewajiban. Suatu perusahaan dikatakan likuid apabila dapat melunasi kewajiban-kewajibannya dan mampu
bertahan terhadap masalah keuangan. Terdapat dua rasio yang dapat menghitung tingkat likuiditas perusahaan,
yaitu :
1) Rasio lancar
Rasio lancar adalah rasio yang membandingkan total aset lancar dengan total kewajiban lancar. Dengan
persediaan, khususnya bahan mentah dua barang dalam proses, dipertanyakan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untukl mengubah mereka menjadi barang jadi dan apa yang akhirnya akan terwujud dalam
penjualan barang dagang.