&
TEKNIK AUDIT
SMK3
TRAINING OUTLINE
1. Pendahuluan
2. Pengertian SMK3
3. Referensi SMK3
4. Prinsip Dasar SMK3
5. 12 Elemen SMK3
6. Pengertian Internal Audit SMK3
7. Tahapan Internal Audit SMK3
8. Teknik Audit SMK3
9. Pembuatan Laporan Internal Audit SMK3
LATAR BELAKANG KEBIJAKAN SMK3
1. K3 masih belum mendapatkan perhatian yang memadai semua pihak
2. Kecelakaan kerja yang terjadi relative masih tinggi
3. Pelaksanaan pengawasan K3 masih bersifat parsial dan belum
menyentuh aspek manajemen
4. Relatif rendahnya komitment pimpinan perusahaan dalam hal K3
5. Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan kesadaran atas K3
6. Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja yang diterapkan oleh
komunitas perlindungan hak buruh internasional
7. Desakan LSM internasional dalam hal hak tenaga kerja untuk
mendapatkan perlindungan
8.Masalah K3 masih belum menjadi prioritas program
9.Tidak ada yang mengangkat masalah K3 menjadi issue nasional
baik secara politis maupun sosial
10.Masalah kecelakaan kerja masih dilihat dari aspek ekonomi, dan
tidak pernah dilihat dari pendekatan moral
11.Tenaga kerja masih ditempatkan sebagai faktor produksi dalam
perusahaan, belum ditempatkan sebagai mitra usaha
12.Alokasi anggaran perusahaan untuk masalah K3 relatif kecil
Sejarah Kebijakan SMK3
Pelaksanaan K3 sesuai UU 1/1970 secara eksplisit
merupakan pelaksanaan K3 secara sistem
SMK3 dikeluarkan sejak 1996 melalui Permenaker No.
05/Men/1996
Di Internasional perkembangan sistem manajemen K3
mulai berkembang melalui ILO Guidline Tahun 2001
OHSAS 18001 dikembangkan pada tahun 1999
SMK3 ditegaskan kembali dalam UU 13 tahun 2003
pasal 87
Dan mengamanatkan pedoman penerapan melalui
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang
Penerapan SMK3 (12 April 2012)
Pelaksanaan Audit SMK3 mengacu pd Permenaker
No.26/2014 (31 Desember 2014) yg sekaligus scr
eksplisit mencabut Permenaker No.05/1996
DASAR HUKUM PENERAPAN SMK3
22 Pasal
Lampiran 1 ttg Pedoman Penerapan SMK3
Lampiran 2 ttg Pedoman Penilaian Penerapan SMK3
Lampiran 3 ttg Laporan audit SMK3
Pengertian
Pasal 1
SMK3
bagian dari sistem manajemen perusahaan
secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan produktif.
Dalam menerapkan SMK3, setiap perusahaan wajib
melaksanakan:
Peningkatan
Berkelanjutan Penetapan
kebijakan K3
Peninjauan
Peninjauan dan
Ulang&
peningkatan
Peningkatan
kinerja SMK3
√ Perencanaan
K3
Pemantauan dan
evaluasi kinerja K3
Pelaksanaan
rencana K3
Eksternal Internal
(3 th sekali)
Pasal 14 Pasal 16
Pemeriksaan
Pengujian
Pengukuran
Audit internal SMK3
Oleh SDM yang berkompeten dan berwenang
Kalau tidak punya SDMnya boleh pakai jasa pihak lain
Pelaksanaannya sesuai regulasi
PERBEDAAN AUDIT SMK3 dan INSPEKSI K3
AUDIT SMK3 INSPEKSI K3
Ethika
Objektif/ fair
Profesional
Independen
Terpercaya
Konsisten
PEDOMAN
5 PRINSIP PENERAPAN
DASAR Lamp.I 12ELEMEN
AUDIT 166
KRITERIA
Lamp.II
PEDOMAN
PENERAPAN
5 PRINSIP
Lamp.I 12ELEMEN
DASAR
AUDIT 166
KRITERIA
1.Penetapan
Lamp.II
Kebijakan K3
2.Perencanaan
Penerapan K3
3.Penerapan K3
4.Pengukuran,
Pemantauan,
dan Evaluasi
Kinerja K3
5.Peninjauan
secara teratur
untuk
meningkatkan
kinerja K3
secara
berkesinam-
bungan
PEDOMAN
PRINSIP PENERAPAN
DASAR Lamp.I 12 ELEMEN
AUDIT
1.Penetapan Perencanaan K3:
Kebijakan K3 Penetapan 1. Rencana K3
2.Perencanaan Kebijakan K3: berdasarka:
Penerapan K3 2.Rencana K3
1. Penyusunan
3.Penerapan K3 memuat:
Kebijakan K3:
4.Pengukuran, 2.Penetapan Pelaksnaan
Pemantauan, Kebijakan: Rencana K3:
dan Evaluasi 1. Penyediaan SDM
3.Pelaksanaan
Kinerja K3 No.2 diatas
2. Penyediaan sarana &
prasarana
5.Peninjauan harus: 3. Prosedur & Instruksi
secara teratur Kerja Pemantauan
4.Peninjauan
untuk 4. Penyerahan Sbgn Pel. dan Evaliasi
ulang Pek
meningkatkan Kinerja:
5.Komitmen 5. Peembelian/
kinerja K3 Pengadaan Barang 1. Pemeriksaan,
tingkatan Pengujian dan
secara pimpinan
dan Jasa
6. Produk Akhir Pengukuran
berkesinam- 6.Peran serta 7. Keadaan Darurat Kec. 2. Audit Internal
bungan pekerja & Dan Bencana Industri SMK3
8. Rencana & Pemulihan
orang lain di Keadaan Darurat
tempat
Peninjauan dan Peningkatan
Kinerja K3
1. Tinjauan ulang secara berkala, meliputi:
2. Dapat mengatasi implikasi K3
PEDOMAN
PRINSIP PENERAPAN
DASAR ELEMEN
Perencanaa: AUDIT
1. Rencana K3
Penetapan berdasarka:
1. Penetapan Kebijakan K3: 2.Rencana K3
Kebijakan K3 1. Pembangunan dan
memuat:
2. Perencanaan
1. Penyusunan Pemeliharaan Komitmen
Penerapan K3 Kebijakan K3: 2. Strategi
Pelaksnaan
Pendokumentasian
3. Penerapan K3 2.Penetapan Renacana K3:
3. Peninjauan Ulang Desain
4. Pengukuran, Kebijakan: 1. Penyediaan SDM
2. Penyediaan sarana &
dan Kontrak
Pemantauan, 4. Pengendalian Dokumen
prasarana
dan Evaluasi 3.Pelaksanaan No.2
3. Prosedur & Instruksi 5. Pembelian
Kinerja K3 diatas harus:
Kerja Pemantauan 6. Keamanan Bekerja
5. Peninjauan 4.Peninjauan ulang
4. Penyerahan Sbgn Pel. dan Evaliasi Berdasarkan SMK3
secara teratur Pek
Kinerja: 7. Standar Pemantauan
5. Peembelian/Pengadaan
untuk 5.Komitmen Barang dan Jasa 1. Pemeriksaan, 8. Pelaporan dan Perbaikan
meningkatkan tingkatan 6. Produk Akhir Pengujian dan 9. Pengelolaan material dan
kinerja K3 pimpinan 7. Keadaan Darurat Kec. Pengukuran perpindahannya
secara Dan Bencana Industri 2. Audit Internal 10. Pengumpulan dan
berkesinam- 6.Peran serta pekerja 8. Rencana & Pemulihan SMK3 penggunaan data
bungan & orang lain di Keadaan Darurat
11. Audit SMK3
tempat
12. Pengembangan
Ketrampilan dan
Peninjauan dan Peningkatan Kinerja Kemampuan
K3
1. Tinjauan ulang secara berkala, meliputi:
2. Dapat mengatasi implikasi K3
PERENCANAAN
TAHAPAN PERSIAPAN
AUDIT PELAKSANAAN
PEMBUATAN LAPORAN
TINDAK LANJUT
1. Pemeriksaan dokumen
2. Wawancara utk klarifikasi
TAHAP 3. Pengamatan aktivitas kerja
PERENCANAAN 4. Pengamatan kondisi dan ling.kerja
5. Penilaian kriteria berdasarkan temuan
TAHAP PERSIAPAN
PERTEMUAN AWAL
PEMERIKSAAN
Observation :
merupakan penilaian Auditor yang bertujuan untuk meningkatkan
efektifitas sistem manajemen.
KEGIATAN AUDIT
PERTEMUAN AUDITOR
PERTEMUAN PENUTUP
PERTEMUAN PEMBUKAAN
Perkenalan tim auditor
Penjelasan ruang lingkup
Penjelasan jadwal
Penjelasan proses audit
Daftar hadir
TUJUAN 1. Mengkonfirmasikan rencana audit
PELAKSANAAN
RAPAT 2. Memberikan ringkasan ttg
PEMBUKAAN bagaimana kegiatan audit akan
dilaksanakan
3. Mengkonfirmasikan saluran
komunikasi
Menggunakan daftar
periksa/checklist
Melihat bukti obyektif dengan :
o Pemeriksaan dokumen
o Verifikasi
o Observasi
o Wawancara
Review
Kesimpulan audit
Pengamatan
Amati kegiatan dan kondisi sekitar
Rekam
Catat bukti audit
WAWANCARA
Bersikap kooperatif
Sopan, terbuka dan jangan
berprasangka buruk
Ciptakan atmosfir yang nyaman bagi
auditee
Berikan waktu yang cukup untuk
auditee
Perhatikan bahasa tubuh/body
language
Gunakan bahasa yang jelas
Gunakan 5 W, 1 H dan “show me”
CARA
MELAKUK
ANAUDIT
Sistematik (teliti dan akurat)
Objektif (didukung oleh bukti)
Berfokus pada sistem (bukan pada
manusia)
Menjaga ‘rasa aman’ auditee
Mencari akar permasalahan
SIKAP
Argumentatif
YANG
PERLU Permisif dan mudah dibelokkan
DIHINDARI Banyak menggunakan opini
Agresif
Terlalu cepat mengambil kesimpulan
Sarkastis
Banyak menuntut
Berkali-kali terpaku pada hal yang sama
PENULISAN Jelas dan spesifik
TEMUAN Jelaskan mengapa temuan tersebut
AUDIT merupakan ‘masalah’
Sebutkan sumber informasi
Nyatakan dengan tepat skala
permasalahan
Hindari kata-kata yang bersifat
emosional
Sebutkan keterbatasan temuan
PENULISAN Pengumpulan dan verifikasi informasi
TEMUAN Pembuatan temuan audit
AUDIT o Bukti audit dievaluasi terhadap kriteria audit
untuk menghasilkan temuan audit.
o Temuan audit dapat mengindikasikan
kesesuaian maupun ketidaksesuaian terhadap
kriteria audit.
o Tim audit sebaiknya melakukan pertemuan
untuk membahas temuan audit jika perlu.
Penyiapan kesimpulan audit
Pelaksanaan rapat penutupan (closing
meeting).
Ditemukan peralatan pH meter dengan no. inventeris xxx.yy
CONTOH
belum dikalibrasi ulang sesuai jadwal yang terdapat pada
TEMUAN prosedur PK/xx/yy.
AUDIT
Personel yang melakukan analisa tidak memahami metoda
analisa yang harus diacunya. Hal ini tidak sesuai dengan
prosedur operasi no. PO/zzz/yy.
TINGKAT TINGKAT
TRANSISI LANJUTAN
TINGKAT
NO ELEMEN (Seluruh (Seluruh tingkat
AWAL
tingkat awal awal, transisi dan
dan transisi) lanjutan)
1 2 3 4 5
1 Pembangunan dan 1.1.1, 1.1.3, 1.1.2, 1.2.1, 1.1.4, 1.1.5,
pemelihara an 1.2.2, 1.2.4, 1.2.3, 1.3.1, 1.2.7, 1.3.2,
komitmen 1.2.5, 1.2.6, 1.4.2, 1.4.10, 1.4.11
1.3.3, 1.4.1,
1.4.3, 1.4.4,
1.4.5, 1.4.6,
1.4.7, 1.4.8,
1.4.9
1 2 3 4 5
2 Strategi 2.1.1, 2.4.1, 2.1.2, 2.1.3, 2.1.5, 2.1.6,
pendokumentasian 2.1.4, 2.2.1, 2.2.2, 2.2.3, 2.3.3
2.3.1, 2.3.2,
2.3.4
3 Peninjauaan ulang 3.1.1, 3.2.2 3.1.2, 3.1.3, 3.2.3, 3.2.4
desain dan kontrak 3.1.4, 3.2.1
Tingkat Transisi
Kurang Baik Memuaskan
(122 kriteria)
Tingkat Lanjutan
Kurang Baik Memuaskan
(166 kriteria)
T
SIFATNYA
TERDIRI
DARI 3 Dalam hal penilaian termasuk kategori kritikal atau mayor,
KATEGOR dinilai balum berhasil menerapkan SMK3 dan penilaian tidak
mengacu tabel 2
I
Permenaker No 26 tahun 2014
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.1 KEBIJAKAN K3
Kriteria : 1.1.1
Tardapat Kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal dan secara jelas menyatakan tujuan dan
sasaran K3 serta komitmen perusahaan terhadap peningkatan K3
Interpretasi :
Perusahaan membuat kebijakan K3 secara tertulis, bertanggal, isinya mencakup tujuan
dan sasaran K3 serta pernyataan tertulis komitmen perusahaan mengenai pelaksanaan K3
di tempat kerjanya
Pemenuhan :
- Kebijakan K3 - Notulen Kbjkn K3 - Daftar Hadir (Mnj & SP)
- Struk. Org Pershn. - Struk. Org. SP
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.1 KEBIJAKAN K3
Kriteria : 1.1.2
Kebijakan disusun oleh pengusaha dan/atau pengurus setelah melalui proses konsultasi
dengan wakil tenaga kerja
Interpretasi :
Proses konsultasi bisa dalam bentuk rapat yang membahas perumusan isi kebijakan
dimana peserta rapat dapat berasal dari anggota P2K3 (wakil tenaga kerja)/wakil
departemen dan atau serikat pekerja. Proses konsultasi/komunikasi dapat dilihat pada
notulensi rapat pembahasan kebijakan ini.
Pemenuhan :
- Kebijakan K3 - Notulen Kbjkn K3 - Daftar Hadir (Mnj & SP)
- Struk. Org Pershn. - Struk. Org. SP
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.1 KEBIJAKAN K3
Kriteria : 1.1.3
Perusahaan mengkomunikasikan kebijakan K3 kepada seluruh tenaga kerja, tamu,
kontraktor, pelanggan dan pemasok dengan tata cara yang tepat
Interpretasi :
Bentuk komunikasi kebijakan ini dapat melalui: penempelan poster, pembacaan saat
briefing pagi, kartu pengenal visitor, lampiran dalam kontrak, materi briefing bagi tamu,
papan pengumuman di pintu masuk, pelatihan pengenalan (induction training) dll.
Pemenuhan :
- Satpam Safety induct. - Buku sfty Indction - Leaflet Site Rule
- Ft poster kbjkan K3
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.1 KEBIJAKAN K3
Kriteria : 1.1.4
Kebijakan khusus dibuat untuk masalah K3 yang bersifat khusus
Interpretasi :
Kebijakan K3 khusus dibuat sesuai kondisi tingkat risiko perusahaan atau terkait dengan
lintas departemen (tidak wajib harus ada), contoh kebijakan mengenai penggunaan bahan
peledak, radiasi, alcohol & drug, dll.
Pemenuhan :
- NA / tidak diaplikasikan
- Kebijakan HIV AIDS
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.1 KEBIJAKAN K3
Kriteria : 1.1.5
Kebijakan K3 dan kebijakan khusus lainnya ditinjau ulang secara berkala untuk
menjamin bahwa kebijakan tsb. mencerminkan perubahan yang terjadi dalam perusahaan
dan dalam peraturan perundang-undangan
Interpretasi :
Ada mekanisme untuk meninjau ulang isi kebijakan secara berkala misal melalui rapat
management review meeting tahunan, rapat P2K3 atau rapat lainnya. Bila ada perubahan
nama perusahaan, manajemen, visi, dll. maka kebijakan juga harus direvisi. Jadwal
waktu tinjauan ulang sebaiknya dicantumkan dalam dokumen kebijakan.
Pemenuhan :
- Kebijakan K3 Baru - Notulen Revw. Keb. K3 - Daft Hadir (Revw Keb K3)
- Kebijakan K3 Lama (jk ada perubahan)
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
Kriteria : 1.2.1
Tanggung jawab dan wewenang untuk mengambil tindakan dan melaporkan kepada
semua personil yang terkait dengan perusahaan yang telah ditetapkan, telah
disebarluaskan dan didokumentasikan
Interpretasi :
Ada dokumen yang menjelaskan tanggung jawab dan wewenang seseorang yang
disahkan oleh pengurus perusahaan, seperti dalam hal ini penunjukan ahli K3 untuk
mengambil tindakan dan melapor mengenai K3, salah satu bentuk dokumen yaitu Job
description/tanggung jawab K3 yang tertuang dalam manual K3, dll.
Harus dipastikan personil yang terkait mengetahui hal ini
Pemenuhan :
- Struk Org Prshn - Struk Org P2K3 - Job Desc Per Jabatan
- Prosedur Tgs. P2K3 - Pengesahan P2K3 - SKD P2K3
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
Kriteria : 1.2.2
Penunjukan penanggungjawab K3 harus sesuai dengan peraturan
Interpretasi :
Dapat dilihat dalam job description-nya, bukti keterlibatan misalnya dalam penilaian
kinerja K3 unit, keterlibatan dalam inspeksi K3, keterlibatan dalam rapat K3 dan
memantau pencapaian kinerja unit dibidang K3.
Pemenuhan :
- Job Desc per Jbtn - SKD Inspektor K3 - Hasil Insp. K3
- Daftar Hadir Rapat P2K3 - SKD Investigator KK - Hasil investigasi
- Training Inspeksi K3 & daftar hadir - Notulen rapat P2K3 blnan
- Training investigasi KK & daftar hadir
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
Kriteria : 1.2.4
Pengusaha atau pengurus bertanggung jawab secara penuh untuk menjamin pelaksanaan
SMK3
Interpretasi :
Dapat dilihat dalam Visi, Misi dan Program K3 yang ditetapkan oleh pengusaha
atau pengurus perusahaan serta dukungan SDM dan anggaran
Pemenuhan :
- Visi Misi Pershn - Proker K3 & Monitoring
- Anggaran K3 (dir./mnjr keu) - Dana terpakai K3 (dir./mnjr keu)
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
Kriteria : 1.2.5
Petugas yang bertanggung jawab menangani keadaan darurat telah ditetapkan dan
mendapatkan pelatihan
Interpretasi :
Dapat dilihat dari sertifikat pelatihan, dokumentasi latihan darurat, absensi latihan.
Penetapan petugas dapat diketahui dari tanda pengenal misalnya topi/helm khusus, bage,
warna baju, dll
Pemenuhan :
- Stru org. ERT - SKD ERT - Pros. Tanggap darurat
- Pin ERT( SOP 18) - Foto ERP drill - Evaluasi ERP drill
- Dft hdr eva.ERP drill - Foto training Damkar (klas, OTJ, Praktek)
- Dft hdr train. Damkar - Sert P3K & SIO- Sert Damkar & SIO
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
Kriteria : 1.2.6
Perusahaan mendapatkan saran-saran dari para ahli di bidang K3 yang berasal dari dalam
dan/atau luar perusahaan
Interpretasi :
Dari dalam dapat berupa: laporan auditor internal K3, laporan inspeksi ahli K3, laporan
studi banding/bench marking, dll.
Dari luar dapat berupa: laporan kinerja K3 dari konsultan independen, nota pemeriksaan
dari pegawai pengawas Disnaker setempat
Pemenuhan :
- Lap. Eks. Audit - Lap. Int. Audit - Lap. Inspeksi K3
- Kunj. Pengawas Dinas/EHS Corporate (foto, Dft hadir, Rekomendasi)
- Benchmark (foto, Dft hadir, laporan)
- Uji riksa (foto, dft hadir, Hasil uji)
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
Kriteria : 1.2.7
Kinerja K3 termuat dalam laporan tahunan perusahaan atau laporan lain yang setingkat
Interpretasi :
Kinerja K3 misalnya: angka kecelakaan (FR/SR), jumlah klaim kecelakaan,
prestasi/penghargaan K3, % pencapaian target, lost time injury (LTI), dll
Pemenuhan :
- Laporan tahunan ke direksi al :
Hasil Internal audit
Pencapaian Proker K3
KPI EHS (Perform, Enviro, KK, EHS Comply)
Penghargaan K3 (SMK3, ZAA, HIV AIDs, dll)
2. PEMBUATAN DAN PEMDOKUMENTASIAN RENCANA K3
Interpretasi :
Terdapat rencana atau program kegiatan untuk mengendalikan risiko yang diidentifikasi.
Bentuk dokumen dapat berupa program/rencana K3 atau manajemen program. Untuk
penerapannya dapat dilihat dari pemantauan/monitoring program kerja yang berkaitan
dengan pengendalian risiko tsb.
Pemenuhan :
- Pros. IBPR - Tim Risk Assesor (SKD, Training, dft hdr)
- Dokumen IBPR - Proker K3 (hasil IBPR)
- Status Follow up hasil IBPR
2. PEMBUATAN DAN PEMDOKUMENTASIAN RENCANA K3
Interpretasi :
Ada petugas/personil/tim yang melakukan manajemen risiko di tempat kerja.
Kompetensi dilihat dari trainingnya (sertifikat pelatihan baik internal/eksternal)
dan pengalamanan kerjanya dan dilihat dari hasil kerjanya yaitu dokumen risk
mangement yang ada sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan melalui
prosedur atau acuan terkait.
Pemenuhan :
- Tim Risk Assesor (SKD, Training, dft hdr)
- Dokumen IBPR
- Proker K3 (hasil IBPR)
- Status Follow up hasil IBPR
3. PENGENDALIAN PERANCANGAN DAN KONTRAK
Interpretasi :
Terdapat dokumentasi tertulis berupa prosedur perancangan ulang yang didalamnya
terdapat identifikasi bahaya dan penilaian risiko (manajemen risiko). Lihat detail isi
prosedurnya, bagaimana tahapan manajemen risiko tsb dimasukan pada tahap
perancangan.
Pemenuhan :
- Pros. MoC - Form MoC yg pernah dibuat
- Dok. IBPR ttg MoC - SK, Training Tim Risk Assesor
3. PENGENDALIAN PERANCANGAN DAN KONTRAK
Interpretasi :
Terdapat prosedur tertulis yang mencakup proses identifikasi potensi bahaya dan
penilaian risiko dilkukan pada kegiatan memasok barang dan jasa dalam suatu kontrak.
Bentuk rekaman dapat berupa hasil manajemen risiko pada aktivitas pemasokan barang
dan jasa serta muatan tentang kegiatan tsb. tercakup dalam kontrak.
Pemeriksaan prosedur dengan melalui formulir cheklist yang disediakan untuk itu.
Pemenuhan :
- Pros. Mnjmen Kontraktor - Pros. Tinjau Ulang Kontraktor
- terdapat proses IBPR pd dok kontrak
4. PENGENDALIAN DOKUMEN
Interpretasi :
Disini dapat dilihat dari acuan prosedur pengendalian dokumen yang telah ditetapkan,
dimana status dokumen dapat berupa tata cara penomoran (kodefikasi dokumen),
wewenang dapat berupa siapa personil yang dapat menyetujui dokumen, terdapat tanggal
pengeluaran dan modifikasi dokumen bila terjadi perubahan.
Pemenuhan :
- SOP/IK K3 tdpt identitas Nomor, Pengesahan, Tanggal penerbitan, revisi dan
history perubahannya.
- DCR terdokumentasi dg rapi - Dok.Obsolete ditandai dg jelas
5. PEMBELIAN DAN PENGENDALIAN PRODUK
Interpretasi :
Adanya prosedur tertulis mengenai prosedur pembelian barang atau jasa dimana ada
spesifikasi K3 dan informasi lain yang terkait dicantumkan dalam salah satu clausul
prosedur tsb. secara jelas, misalkan adanya MSDS untuk pembelian bahan kimia,
informasi yang relevan untuk pembelian APD dll.
Pemenuhan :
- Pros. Aspek K3 pd Pembelian, Pengadaan Brg dan Jasa
- Form BPR : aspek K3, Spesifikasi brg, pengendalian resiko
6. KEAMANAN BKERJA BERDASARKAN SMK3
Interpretasi :
Perusahaan telah menunjuk personil untuk melakukan manajemen risiko. Bukti
penerapannya dapat dilihat dari catatan manajemen risiko untuk setiap tahapan proses
kerja. Kompetensi petugas ini dapat dilihat dari sertifikat atau catatan pelatihan
manajemen risiko, job desc atau wewenangnya atau dari track record pengalaman serta
catatan manajemen risiko sesuai dengan tata cara perhitungan yang telah ditetapkan.
Pemenuhan :
- SKD tim risk assessor - daftar hadir training Menrisk
- Job desc pejabat struktural ttg K3
6. KEAMANAN BKERJA BERDASARKAN SMK3
Interpretasi :
Bila ada pengembangan dan atau perubahan terhadap prosedur kerja/ instruksi kerja
maka harus mengacu kepada ketentuan peraturan perundangan, standar atau ketentuan
lainnya yang terkait. Biasanya pada prosedur kerja/instruksi kerja dapat diketemukan
pada kolom referensi, dimana dalam referensi tsb dicantumkan section standar/peraturan
yang dijadikan acuan.
Pemenuhan :
- SOP ttg work permit dan bukti implementasi
6. KEAMANAN BKERJA BERDASARKAN SMK3
Interpretasi :
Pada prosedur kerja/instruksi kerja dapat dilihat siapa personil yang membuat, personil
yang mereview dan yang menyetujui pada halaman terdepan, serta masukan dapat dilihat
dari notulensi rapat yang membahas perubahan prosedur instruksi kerja tsb. (jika
dimasukkan dalam rapat pembahasan tim). Prasyarat pemenuhan kompetensi petugas
dapat dilihat dalam prosedur pengendalian dokumen yang mengatur pembuatan dan
persetujuan dokumen.
Pemenuhan :
- Implementasi pemakaian APD di lapangan.
- Kotak penyimpanan/penempatan APD saat tdk digunakan.
6. KEAMANAN BKERJA BERDASARKAN SMK3
Interpretasi :
Ada petugas P3K yang ditunjuk pimpinan perusahaan. Petugas tsb dapat dari lingkungan
pekerja atau personil medis di klinik. Pelatihan P3K bagi petugas yang ditunjuk sesuai
dengan Per.Menaker No.Per.03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
jo. Per. Menakertrans No. Per.15/MEN/VIII/2008 tantang P3K di Tempat Kerja .
Pemenuhan :
- SKD penunjukan petugas P3K - Sertifikat & SIO P3K
- internal training P3K (foto, dftr hadir, materi)
- Jumlah personel P3K sesuai quota
7. STANDARD PEMANTAUAN
Interpretasi :
Ada jadwal reguler kegiatan inspeksi. Dapat dilihat pada tabel jadwal atau prosedur
inspeksi atau dari hasil laporan inspeksi yang telah dilakukan beberapa waktu
sebelumnya. Inspeksi cara kerja dapat mengacu kepada job analysis dan inspeksi tempat
kerja dapat mengacu kepada housekeeping.
Pemenuhan :
- Pros. Inspeksi K3 - SKD petugas inspeksi
- Pelatihan ttg inspeksi - Jadwal inspeksi
- Laporan hasil inspeksi - Follow up inspeksi
7. STANDARD PEMANTAUAN
Interpretasi :
Adanya dokumentasi/laporan hasil pemantauan lingkungan kerja. Interval waktu
pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan/ standar yang berlaku, dapat melalui UKL
dan UPL.
Pemenuhan :
- Laporan uji riksa kesling
- periode uji riksa sesuai UKL/UPL/DPL/Amdal
- tindak lanjut rekomendasi hasil uji kesling yg melebihi NAB
8. PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN
Interpretasi :
Perusahaan mempunyai prosedur pelaporan sumber bahaya dan tenaga kerja mengetahui
cara pelaporannya. Dokumennya berupa prosedur pelaporan, formulir pelaporan
bahaya/ketidaksesuaian.
Pemenuhan :
- Pros. Pelaporan Sumber Bahaya - Laporan sbr bahaya
- Sosialisasi cara pelaporan (materi, daftar hadir)
9. PENGELOLAAN MATERIAL DAN PERPINDAHANNYA
Interpretasi :
Prosedur yang dimaksud yaitu prosedur manajemen risiko seperti pada 2.1.1 dan 6.1.1
tetapi kriteria ini lebih fokus pada kegiatan penanganan bahan secara manual dan
mekanis. Bukti penerapannya lihat hasil laporan risk assesment pada kegiatan tsb.
Pemenuhan :
- Risk assesment tkait penanganan material scr manual dan mekanik.
11. PEMERIKSAAN SMK3
Interpretasi :
Perusahaan mempunyai jadwal kegiatan audit internal SMK3 dan telah dilaksanakan
sesuai jadwal tsb mengacu kepada prosedur audit internal (lihat pada laporan audit
internal yang ada). Bukti harus dapat dipastikan 166 dari kriteria telah diaudit dalam
setahun. Untuk mengukur efektivitasnya dapat dilihat dari prosentasinya secara
kuantitatif
Pemenuhan :
- Jadwal internal audit - SK tim audit internal
- Training tim audit internal - Materi training audit internal
- Pelaksanaan Audit internal - Hasil audit internal
- SOP Audit Internal
12. PENGEMBANGAN KETRAMOILAN DAN
KEMAMPUAN
12.1 Strategi Pelatihan
Kriteria : 12.1.3
Jenis pelatihan K3 yang harus dilakukan harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk
pengendalian potensi bahaya
Interpretasi :
Lihat kembali pada matriks pelatihan K3 dengan disesuaikan job qualification-nya.
Perhatikan untuk pelatihan khusus yang dipersyaratkan oleh peraturan perundangan
seperti operator forklift, crane, ketel uap, regu kebakaran, sekretrais P2K3, dll .
Pemenuhan :
- Job desc - Matrix kompetensi
- Sertifikat dan SIO teknisi/operator
LAPORAN AUDIT
SISTEM MANAJAMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(SMK3)
DISTRIBUSI LAPORAN :
1. < Dirut PT. Menara Tinggi >
2. < MEN. NAKERTRANS cq. Dirjen BINWASNAKER >
3. < Dirut PT. Jatim Aspek Nusantara >
4. < KADISNAKER KABUPATEN/KOTA..........>
<No.Halaman>
No. Laporan <No.Laporan> Halaman dari<Total
Laporan Audit Halaman>
SMK3
<Nama
Perusahaan> Audit ke/ <No.Distribusi>
Tgl. Laporan <Tgl. Laporan>
Distribusi Dari 3
2. LINGKUP AUDIT
Ruang lingkup pelaksanaan audit eksternal SMK3 <nama tempat kerja> meliputi:
a. <unit kerja proses/bagian tempat kerja> <lokasi>
b. dan seterusnya
3. PELAKSANAAN AUDIT
Tanggal: <dari s.d pelaksanaan audit>
Temoat: <alamat>
4. TUJUAN AUIDT
Untuk membuktikan tingkat pencapaian penerapan dan pengembangan dan kinerja K3 pada <nama
tempat kerja> sesuai dengan SMK3 dan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.
5. TIM AUDITOR
No. Laporan <No.Laporan> Halaman <1 >
Laporan Audit
SMK3 Audit I (PERTAMA)
Tgl. Laporan <..............> <.................> Audit ke/Distribusi:
No. 1 dari 3
Auditor:
Ketua Tim Auditr
No. Pekerjaan <No.:...........> Ringkasan 1. Agus.S
Pungky.W
2. M.Eep
5. TIM AUDITOR
Tim auditor (NAMA PENYELENGGARA AUDIT INDEPENDEN) terdiri dari:
1. <NAMA> Auditor senior
2. <NAMA> Auditor junior
7. JADWAL AUDIT
1 PERTEMUAN AWAL
2 PEMERIKSAAN DAN
PENILAIAN KRITERIA
3 PERTEMUAN AKHIR
<No.Halaman>
No. Laporan <No.Laporan> Halaman dari <Total
Laporan Audit Haaman>
SMK3
PEMENUAHAN
No. NO. KRITERIA TIDAK BERLAKU
KETIDAK SESUAIAN
KESESUAIAN
MAYOR MINOR
<No.Halaman>
No. Laporan <No.Laporan> Halaman dari <Total
Laporan Audit Haaman>
SMK3
NO.
KRITERIA BUKTI OBJEKTIF KATEGORI
KRITERIA
<No.Halaman>
No. Laporan <No.Laporan> Halaman dari <Total
Laporan Audit Haaman>
SMK3
............................ , ..................................
Manager Audit SMK3
8. DAFTAR KRITERIA AUDIT DAN PEMENUHANNYA
PEMENUHANNYA
NO. KETIDAK
TIDAK SESUAIAN
NO KRITERI KRITERIA BERLAKU KESESUAIA
A N MAYOR MINO
R
dst
NO NO.
. KRITERIA BUKTI OBJEKTIF KATEGORI
KRITERIA
3 dst Mayor
Q&A