Anda di halaman 1dari 107

INTERNAL AUDIT

&
TEKNIK AUDIT
SMK3
TRAINING OUTLINE

1. Pendahuluan
2. Pengertian SMK3
3. Referensi SMK3
4. Prinsip Dasar SMK3
5. 12 Elemen SMK3
6. Pengertian Internal Audit SMK3
7. Tahapan Internal Audit SMK3
8. Teknik Audit SMK3
9. Pembuatan Laporan Internal Audit SMK3
LATAR BELAKANG KEBIJAKAN SMK3
1. K3 masih belum mendapatkan perhatian yang memadai semua pihak
2. Kecelakaan kerja yang terjadi relative masih tinggi
3. Pelaksanaan pengawasan K3 masih bersifat parsial dan belum
menyentuh aspek manajemen
4. Relatif rendahnya komitment pimpinan perusahaan dalam hal K3
5. Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan kesadaran atas K3
6. Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja yang diterapkan oleh
komunitas perlindungan hak buruh internasional
7. Desakan LSM internasional dalam hal hak tenaga kerja untuk
mendapatkan perlindungan
8.Masalah K3 masih belum menjadi prioritas program
9.Tidak ada yang mengangkat masalah K3 menjadi issue nasional
baik secara politis maupun sosial
10.Masalah kecelakaan kerja masih dilihat dari aspek ekonomi, dan
tidak pernah dilihat dari pendekatan moral
11.Tenaga kerja masih ditempatkan sebagai faktor produksi dalam
perusahaan, belum ditempatkan sebagai mitra usaha
12.Alokasi anggaran perusahaan untuk masalah K3 relatif kecil
Sejarah Kebijakan SMK3
Pelaksanaan K3 sesuai UU 1/1970 secara eksplisit
merupakan pelaksanaan K3 secara sistem
SMK3 dikeluarkan sejak 1996 melalui Permenaker No.
05/Men/1996
Di Internasional perkembangan sistem manajemen K3
mulai berkembang melalui ILO Guidline Tahun 2001
OHSAS 18001 dikembangkan pada tahun 1999
SMK3 ditegaskan kembali dalam UU 13 tahun 2003
pasal 87
Dan mengamanatkan pedoman penerapan melalui
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang
Penerapan SMK3 (12 April 2012)
Pelaksanaan Audit SMK3 mengacu pd Permenaker
No.26/2014 (31 Desember 2014) yg sekaligus scr
eksplisit mencabut Permenaker No.05/1996
DASAR HUKUM PENERAPAN SMK3

(1) Setiap perusahaan wajib


menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan
Pasal 87
UU No.13/2003

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
PP NO. 50 TAHUN 2012
Tanggal 12 April 2012

22 Pasal
Lampiran 1 ttg Pedoman Penerapan SMK3
Lampiran 2 ttg Pedoman Penilaian Penerapan SMK3
Lampiran 3 ttg Laporan audit SMK3
Pengertian
Pasal 1

SMK3
bagian dari sistem manajemen perusahaan
secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan produktif.
Dalam menerapkan SMK3, setiap perusahaan wajib
melaksanakan:

Peningkatan
Berkelanjutan Penetapan
kebijakan K3
Peninjauan
Peninjauan dan
Ulang&
peningkatan
Peningkatan
kinerja SMK3

√ Perencanaan
K3
Pemantauan dan
evaluasi kinerja K3
Pelaksanaan
rencana K3

Pasal 6 PP No.50 Tahun 2012


Bagi perusahaan :
- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari 100 org
- < 100 org dgn potensi bahaya tinggi
Penerapannya dibuktikan dgn
Pengawasan oleh Instansi Audit
Ketenagakerjaan pada
Pem.Prop, Pem.Kab/Kota

Eksternal Internal
(3 th sekali)

Badan Audit Pengusaha/


(Auditor) Pengurus
Pembuktian
Penerapan SMK3

Internal Audit Eksternal

Pasal 14 Pasal 16

Dilakukan Dilakukan oleh Lembaga Audit


perusahaan (yang telah ditunjuk
Menakertrans) Mengacu Pada
Permenaker No.26 Tahun 2014
Pemantauan dan evaluasi kinerja K3
melalui: Pasal 14

Pemeriksaan
Pengujian
Pengukuran
Audit internal SMK3
Oleh SDM yang berkompeten dan berwenang
Kalau tidak punya SDMnya boleh pakai jasa pihak lain
Pelaksanaannya sesuai regulasi
PERBEDAAN AUDIT SMK3 dan INSPEKSI K3
AUDIT SMK3 INSPEKSI K3

Untuk mengukur efektifitas dari Untuk menemukan kesesuaian


pelaksanaan suatu sistem dari obyek

Fokus terhadap suatu sistem Fokus terhadap suatu obyek

Penekanan terhadap proses Penekanan terhadap hasil akhir

Metode Pelaksanaan : Metode pelaksanaan :


Tinjauan Ulang, verifikasi dan Pengujian secara teknis dan
observasi mendetail

Jangka panjang Fokus jangka pendek


adalah pemeriksaan secara sistematis
dan independen terhadap pemenuhan
kriteria yang telah ditetapkan untuk
menentukan suatu kegiatan dan hasil-
hasil yang telah direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai kebijakan
dan tujuan penerapan SMK3 di tempat
kerja
o Alat untuk mengukur besarnya
keberhasilan pelaksanaan dan
penerapan SMK3 di tempat kerja;
o Pemeriksaan secara sistimatik;

o Audit dilakukan secara


independen;
o Audit (eksternal) SMK3 dilakukan
oleh Badan Audit independen
 Alat Manajemen (management tool)
o Memantau dan memverifikasi
efektifitas penerapan kebijakan

 Alat untuk menilai kesesuaian


(conformity assessment), seperti :
o Sertifikasi/akreditasi eksternal
o Evaluasi rantai pasokan
Adalah audit SMK3 yang dilakukan oleh
perusahaan sendiri dalam rangka pembuktian
penerapan SMK3 dan persiapan audit eksternal
SMK3 dan atau pemenuhan standar nasional
atau internasional atau tujuan-tujuan lainnya.
 Audit internal SMK3 harus dilakukan secara
berkala untuk mengetahui keefektifan penerapan
SMK3.
 Audit SMK3 dilaksanakan secara sistematik dan
independen oleh personil yang memiliki
kompetensi kerja dengan menggunakan
metodologi yang telah ditetapkan.
 Pelaksanaan audit internal dapat menggunakan
kriteria audit eksternal sebagaimana tercantum
pada Lampiran II PP No. 50 Tahun 2012.
 Pelaporannya dapat menggunakan format laporan
yang tercantum pada Lampiran III PP No. 50
Tahun 2012.
 Frekuensi audit harus ditentukan berdasarkan
tinjauan ulang hasil audit sebelumnya dan bukti
sumber bahaya yang didapatkan di tempat kerja.
 Hasil audit harus digunakan oleh pengurus dalam
proses tinjauan ulang manajemen.
 Hasil temuan audit SMK3 harus
didokumentasikan dan digunakan untuk tindakan
perbaikan dan pencegahan .
 Audit SMK3 dijamin pelaksanaannya secara
sistematik dan efektif oleh pihak manajemen
Adalah audit SMK3 yang diselenggarakan oleh
badan audit dan dilaksanakan oleh auditor
eksternal dalam rangka pembuktian penerapan
SMK3 di tempat kerja terhadap pemenuhan
persyaratan peraturan perundangan.
TUJUAN Didasarkan pada pertimbangan :
PROGRAM 1. Prioritas manajemen;
AUDIT 2. Tujuan komersial;
3. Persyaratan sistem manajemen;
4. Persyaratan peraturan per-uu;
5. Persyaratan kontrak;
6. Kebutuhan untuk evaluasi pemasok;
7. Peryaratan pelanggan;
8. Kebutuhan pihak lain yang
berkepentingan;
9. Risiko terhadap organisasi.
MANFAAT
AUDIT MENGETAHUI KELEMAHAN UNSUR SISTEM OPERASI
SMK3 SEBELUM TIMBUL GANGGUAN.

MEMPEROLEH GAMBARAN YANG JELAS DAN


LENGKAP TENTANG STATUS MUTU PELAKSANAAN K3.

MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KESADARAN


THD K3.

MENINGKATKAN CITRA PENGURUS PERUSAHAAN.


TEMUAN
AUDIT
Hasil eveluasi dari bukti audit yg dikumpulkan
terhadap kriteria audit;

Dapat mengindikasikan baik kesesuaian


ataupun ketidaksesuaian dengan kriteria audit
atau peluang perbaikan.
Adalah referensi yang digunakan untuk
KRITERIA membandingkan bukti audit, yang meliputi:
AUDIT
 Kebijakan/peraturan
 Dokumentasi sistem
manajemen/prosedur K3
 Standar, metoda, dan
persyaratan lain yang relevan
BUKTI o Rekaman, pernyataan mengenai
AUDIT fakta atau informasi lain yang
terkait dengan kriteria audit dan
dapat diverifikasi;

o Dapat bersifat kualitatif atau


kuantitatif.
KOMITMEN TERHADAP
AUDIT
Audit : essential element dalam SMK3, tidak
dapat diganti
Senior manajemen bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan Audit , agar :
 Efektif dalam pelaksanaan audit
 Tidak menolak temuan dan rekomendasi tanpa alasan yang tepat
 Menindak lanjuti rekomendasi audit
Apabila pelaksanaan audit sudah disetujui :
o Menyediakan dokumen, data, informasi dan bahan yang diperlukan
o Tidak ada upaya untuk mempengaruhi atau memaksa auditor
o Tidak ikut campur tangan dalam pengambilan keputusan hasil audit
KERJASAMA DENGAN AUDITOR

Sering staf disemua tingkat manajemen, melihat


audit sebagai ANCAMAN
Semua staf harus memahami dan menyadari tujuan
dan manfaat pelaksanaan audit
Mereka diwajibkan untuk :
 Terbuka dan bekerjasama penuh dengan Auditor
 Menjawab pertanyaan dengan jujur
 Memandang audit sebagai : “continual improvement
process and not just a means of identifying problems”
PRINSIP AUDIT

Ethika
Objektif/ fair
Profesional
Independen
Terpercaya
Konsisten
PEDOMAN
5 PRINSIP PENERAPAN
DASAR Lamp.I 12ELEMEN
AUDIT 166
KRITERIA
Lamp.II
PEDOMAN
PENERAPAN
5 PRINSIP
Lamp.I 12ELEMEN
DASAR
AUDIT 166
KRITERIA
1.Penetapan
Lamp.II
Kebijakan K3
2.Perencanaan
Penerapan K3
3.Penerapan K3
4.Pengukuran,
Pemantauan,
dan Evaluasi
Kinerja K3
5.Peninjauan
secara teratur
untuk
meningkatkan
kinerja K3
secara
berkesinam-
bungan
PEDOMAN
PRINSIP PENERAPAN
DASAR Lamp.I 12 ELEMEN
AUDIT
1.Penetapan Perencanaan K3:
Kebijakan K3 Penetapan 1. Rencana K3
2.Perencanaan Kebijakan K3: berdasarka:
Penerapan K3 2.Rencana K3
1. Penyusunan
3.Penerapan K3 memuat:
Kebijakan K3:
4.Pengukuran, 2.Penetapan Pelaksnaan
Pemantauan, Kebijakan: Rencana K3:
dan Evaluasi 1. Penyediaan SDM
3.Pelaksanaan
Kinerja K3 No.2 diatas
2. Penyediaan sarana &
prasarana
5.Peninjauan harus: 3. Prosedur & Instruksi
secara teratur Kerja Pemantauan
4.Peninjauan
untuk 4. Penyerahan Sbgn Pel. dan Evaliasi
ulang Pek
meningkatkan Kinerja:
5.Komitmen 5. Peembelian/
kinerja K3 Pengadaan Barang 1. Pemeriksaan,
tingkatan Pengujian dan
secara pimpinan
dan Jasa
6. Produk Akhir Pengukuran
berkesinam- 6.Peran serta 7. Keadaan Darurat Kec. 2. Audit Internal
bungan pekerja & Dan Bencana Industri SMK3
8. Rencana & Pemulihan
orang lain di Keadaan Darurat
tempat
Peninjauan dan Peningkatan
Kinerja K3
1. Tinjauan ulang secara berkala, meliputi:
2. Dapat mengatasi implikasi K3
PEDOMAN
PRINSIP PENERAPAN
DASAR ELEMEN
Perencanaa: AUDIT
1. Rencana K3
Penetapan berdasarka:
1. Penetapan Kebijakan K3: 2.Rencana K3
Kebijakan K3 1. Pembangunan dan
memuat:
2. Perencanaan
1. Penyusunan Pemeliharaan Komitmen
Penerapan K3 Kebijakan K3: 2. Strategi
Pelaksnaan
Pendokumentasian
3. Penerapan K3 2.Penetapan Renacana K3:
3. Peninjauan Ulang Desain
4. Pengukuran, Kebijakan: 1. Penyediaan SDM
2. Penyediaan sarana &
dan Kontrak
Pemantauan, 4. Pengendalian Dokumen
prasarana
dan Evaluasi 3.Pelaksanaan No.2
3. Prosedur & Instruksi 5. Pembelian
Kinerja K3 diatas harus:
Kerja Pemantauan 6. Keamanan Bekerja
5. Peninjauan 4.Peninjauan ulang
4. Penyerahan Sbgn Pel. dan Evaliasi Berdasarkan SMK3
secara teratur Pek
Kinerja: 7. Standar Pemantauan
5. Peembelian/Pengadaan
untuk 5.Komitmen Barang dan Jasa 1. Pemeriksaan, 8. Pelaporan dan Perbaikan
meningkatkan tingkatan 6. Produk Akhir Pengujian dan 9. Pengelolaan material dan
kinerja K3 pimpinan 7. Keadaan Darurat Kec. Pengukuran perpindahannya
secara Dan Bencana Industri 2. Audit Internal 10. Pengumpulan dan
berkesinam- 6.Peran serta pekerja 8. Rencana & Pemulihan SMK3 penggunaan data
bungan & orang lain di Keadaan Darurat
11. Audit SMK3
tempat
12. Pengembangan
Ketrampilan dan
Peninjauan dan Peningkatan Kinerja Kemampuan
K3
1. Tinjauan ulang secara berkala, meliputi:
2. Dapat mengatasi implikasi K3
 PERENCANAAN

TAHAPAN  PERSIAPAN
AUDIT  PELAKSANAAN

 PEMBUATAN LAPORAN

 TINDAK LANJUT
1. Pemeriksaan dokumen
2. Wawancara utk klarifikasi
TAHAP 3. Pengamatan aktivitas kerja
PERENCANAAN 4. Pengamatan kondisi dan ling.kerja
5. Penilaian kriteria berdasarkan temuan
TAHAP PERSIAPAN

PERTEMUAN AWAL

PEMERIKSAAN

TINGKAT PENILAIAN PENILAIAN


KRITERIA
1. Tidak berlaku
PERTEMUAN AKHIR
2. Terpenuhi
3. Tidak terpenuhi minor
PEMBUATAN
4. Tidak terpenuhi mayor LAPORAN
5. Observasi
TINDAK LANJUT
TEMUA Satisfactory :
N AUDIT  Sistem yang terdokumentasi memenuhi persyaratan standar dan telah
diterapkan dengan baik.

Observation :
 merupakan penilaian Auditor yang bertujuan untuk meningkatkan
efektifitas sistem manajemen.

Minor non Conformity :


 Sistem yang terdokumentasi memperlihatkan level yang dapat diterima,
tetapi ditemukan sedikit ketidaksesuaian dan/atau keteledoran.

Major non Conformity :


 Tidak adanya prosedur, atau sistem yang terdokumentasi tidak
diterapkan dengan konsisten sehingga menyebabkan Fatality, Tidak
diterapkan 5 Prinsip SM, Melanggar Peraturan Perundangan.
Perusahaan perlu merencanakan kegiatan auditnya
agar dapat berjalan lancar dan memenuhi sasaran
dari kegiatan audit tersebut. Beberapa hal yang perlu
dipersiapkan sebelumnya yaitu :
Tujuan dan ruang lingkup audit;
Personil pelaksana audit;
Tugas dan tanggung jawab yang jelas;
Jadwal audit;
Dokumentasi kegiatan audit (prosedur, form, dll).
Pengumpulan informasi
Peninjauan dokumen (manual,SOP.dll)
Mempersiapkan alat tulis dan checklist
Pembuatan Jadual (time table) Audit
Briefing tim auditor
Mempersiapkan alat pelidung diri (jika
diperlukan)
 PERTEMUAN PEMBUKAAN/ AWAL

 KEGIATAN AUDIT

 PERTEMUAN AUDITOR
 PERTEMUAN PENUTUP
PERTEMUAN PEMBUKAAN
Perkenalan tim auditor
Penjelasan ruang lingkup
Penjelasan jadwal
Penjelasan proses audit
Daftar hadir
TUJUAN 1. Mengkonfirmasikan rencana audit
PELAKSANAAN
RAPAT 2. Memberikan ringkasan ttg
PEMBUKAAN bagaimana kegiatan audit akan
dilaksanakan

3. Mengkonfirmasikan saluran
komunikasi

4. Memberikan kesempatan kepada


Auditi untuk mengajukan
pertanyaan.
KEGIATAN AUDIT

Menggunakan daftar
periksa/checklist
Melihat bukti obyektif dengan :
o Pemeriksaan dokumen
o Verifikasi
o Observasi
o Wawancara

Mencatat secara detail


Sumber
informasi
Pengumpulan
dgn cara sampling dan verifikasi
Bukti audit

Evaluasi thd kriteria audit


Temuan audit

Review
Kesimpulan audit
Pengamatan
Amati kegiatan dan kondisi sekitar

Tanya AUDIT Periksa/Ukur


(wawancara) DIAMOND Dokumen, rekaman,
data, sampling

Rekam
Catat bukti audit
WAWANCARA

Bersikap kooperatif
Sopan, terbuka dan jangan
berprasangka buruk
Ciptakan atmosfir yang nyaman bagi
auditee
Berikan waktu yang cukup untuk
auditee
Perhatikan bahasa tubuh/body
language
Gunakan bahasa yang jelas
Gunakan 5 W, 1 H dan “show me”
CARA
MELAKUK
ANAUDIT
 Sistematik (teliti dan akurat)
 Objektif (didukung oleh bukti)
 Berfokus pada sistem (bukan pada
manusia)
 Menjaga ‘rasa aman’ auditee
 Mencari akar permasalahan
SIKAP
 Argumentatif
YANG
PERLU  Permisif dan mudah dibelokkan
DIHINDARI  Banyak menggunakan opini
 Agresif
 Terlalu cepat mengambil kesimpulan
 Sarkastis
 Banyak menuntut
 Berkali-kali terpaku pada hal yang sama
PENULISAN  Jelas dan spesifik
TEMUAN  Jelaskan mengapa temuan tersebut
AUDIT merupakan ‘masalah’
 Sebutkan sumber informasi
 Nyatakan dengan tepat skala
permasalahan
 Hindari kata-kata yang bersifat
emosional
 Sebutkan keterbatasan temuan
PENULISAN  Pengumpulan dan verifikasi informasi
TEMUAN  Pembuatan temuan audit
AUDIT o Bukti audit dievaluasi terhadap kriteria audit
untuk menghasilkan temuan audit.
o Temuan audit dapat mengindikasikan
kesesuaian maupun ketidaksesuaian terhadap
kriteria audit.
o Tim audit sebaiknya melakukan pertemuan
untuk membahas temuan audit jika perlu.
 Penyiapan kesimpulan audit
 Pelaksanaan rapat penutupan (closing
meeting).
 Ditemukan peralatan pH meter dengan no. inventeris xxx.yy
CONTOH
belum dikalibrasi ulang sesuai jadwal yang terdapat pada
TEMUAN prosedur PK/xx/yy.
AUDIT
 Personel yang melakukan analisa tidak memahami metoda
analisa yang harus diacunya. Hal ini tidak sesuai dengan
prosedur operasi no. PO/zzz/yy.

 Ketidaksesuaian yang diterbitkan pada audit internal sebelumnya


belum ditindaklanjuti, seperti Lap/NC/no. 1, 2, dan 4. Hal ini
tidak sesuai dengan prosedur PK/mmm/nn.
PENYIAPAN
ESIMPULAN Sebelum melakukan rapat penutupan, tim audit
AUDIT sebaiknya melakukan hal-hal sbb.:
 Mengkaji tujuan audit dengan kesimpulan audit dan
informasi lain yang didapat selama audit.
 Menyetujui kesimpulan audit.

 Menyiapkan rekomendasi, jika perlu.

 Mendiskusikan audit lanjutan, jika perlu.


KESIMPULAN Hasil dari suatu audit
AUDIT yang disampaikan oleh
tim audit setelah
mempertimbangkan
tujuan audit dan seluruh
temuan audit.
KESIMPULAN Kesimpulan audit dapat berisi:
 Sejauh mana kesesuaian sistem
AUDIT manajemen dengan kriteria audit
 Efektifitas penerapan, pemeliharaan
dan peningkatan sistem manajemen
 Kemampuan proses kaji ulang
manajemen untuk memastikan
kecocokan, kesesuaian, efektifitas
dan peningkatan sistem manajemen
PENYIAPAN, Penyiapan laporan merupakan
PENGESAHAN DAN tanggung jawab ATL/MR dan
PENDISTRIBUSIAN laporan berisi sbb:
LAPORAN AUDIT  Tujuan audit
 Ruang lingkup
 Nama ATL dan anggota tim
audit
 Tanggal dan tempat
 Kriteria audit
 Kesimpulan audit
RAPAT  Dipimpin oleh ATL/MR
PENUTUPA  Mempresentasikan temuan dan kesimpulan audit
 Partisipannya auditor, auditee, pimpinan
N perusahaan,dan pihak lain yang diperlukan missal
perwakilan pekerja
 Rapat sebaiknya formal dan daftar hadirnya harus
dipelihara
 Perbedaan pendapat antara tim audit dengan
auditee mengenai temuan dan kesimpulan audit
sebaiknya didiskusikan dan diselesaikan, jika bisa.
 Rekomendasi untuk peningkatan sebaiknya
disampaikan, jika perlu.
PENYELESAIAN  Audit selesai bila semua aktifitas
AUDIT pada rencana audit telah
dilaksanakan dan laporan telah
dibagikan.
 Dokumen yang berhubung an
dipelihara atau dimusnah kan.
PELAKSANAAN
TINDAK
LANJUT AUDIT

• Melakukan pemantauan tindakan perbaikan atas


ketidaksesuaian yang ditemukan,
• Sebagai bahan masukan kepada pihak manajemen,
• Sebagai pertimbangan untuk frekuensi audit internal
berikutnya,
Tabel 1- Lampiran II

TINGKAT TINGKAT
TRANSISI LANJUTAN
TINGKAT
NO ELEMEN (Seluruh (Seluruh tingkat
AWAL
tingkat awal awal, transisi dan
dan transisi) lanjutan)
1 2 3 4 5
1 Pembangunan dan 1.1.1, 1.1.3, 1.1.2, 1.2.1, 1.1.4, 1.1.5,
pemelihara an 1.2.2, 1.2.4, 1.2.3, 1.3.1, 1.2.7, 1.3.2,
komitmen 1.2.5, 1.2.6, 1.4.2, 1.4.10, 1.4.11
1.3.3, 1.4.1,
1.4.3, 1.4.4,
1.4.5, 1.4.6,
1.4.7, 1.4.8,
1.4.9
1 2 3 4 5
2 Strategi 2.1.1, 2.4.1, 2.1.2, 2.1.3, 2.1.5, 2.1.6,
pendokumentasian 2.1.4, 2.2.1, 2.2.2, 2.2.3, 2.3.3
2.3.1, 2.3.2,
2.3.4
3 Peninjauaan ulang 3.1.1, 3.2.2 3.1.2, 3.1.3, 3.2.3, 3.2.4
desain dan kontrak 3.1.4, 3.2.1

4 Pengendalian 4.1.1 4.1.2, 4.2.1 4.1.3, 4.1.4,


dokumen 4.2.2, 4.2.3

5 Pembelian 5.1.1, 5.1.2, 5.1.3 5.1.4, 5.1.5,


5.2.1 5.3.1, 5.4.1, 5.4.2
1 2 3 4 5
6 Keamanan bekerja 6.1.1, 6.1.5, 6.1.2, 6.1.3, 6.1.8, 6.6.1, 6.6.2,
berdasarkan 6.1.6, 6.1.7, 6.1.4, 6.2.2, 6.9.1
SMK3 6.2.1, 6.3.1, 6.2.3, 6.2.4,
6.3.2, 6.4.1, 6.2.5, 6.5.1,
6.4.2, 6.4.3, 6.5.5, 6.5.6,
6.4.4, 6.5.2, 6.5.10, 6.7.1,
6.5.3, 6.5.4, 6.7.2, 6.7.3,
6.5.7, 6.5.8, 6.7.5, 6.7.7
6.5.9, 6.7.4,
6.7.6, 6.8.1, 6.8.2

7 Standar 7.1.1, 7.2.1, 7.1.2, 7.1.3, 7.3.1, 7.3.2


pemantauan 7.2.2, 7.2.3, 7.1.4, 7.1.5,
7.4.1, 7.4.3, 7.1.6, 7.1.7,
7.4.4, 7.4.5 7.4.2
8 Pelaporan dan 8.3.1 8.1.1, 8.2.1, 8.3.3, 8.3.4,
perbaikan 8.3.2 8.3.5, 8.3.6,
8.4.1
1 2 3 4 5
9 Pengelolaan 9.1.1, 9.1.2, 9.1.3, 9.1.4, 9.2.2, 9.3.2
material dan 9.2.1, 9.2.3, 9.3.5
perpindahannya 9.3.1, 9.3.3,
9.3.4
10 Pengumpulan dan 10.1.1, 10.1.2, 10.1.3, 10.1.4
penggunaan data. 10.2.1, 10.2.2

11 Audit SMK3 11.1.1, 11.1.2,


11.1.3

12 Pengembangan 12.2.1, 12.2.2, 12.1.2, 12.1.4, 12.1.1, 12.1.3,


kemampuan 12.3.1, 12,5.1 12.1.5, 12.1.6, 12.1.7, 12.3.3
12.3.2, 12.3.2,
12.4.1
Tabel 2 – Lampiran II
TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN
KATEGORI
PERUSAHAAN 0 – 59 % 60 – 84 % 85 – 100 %

Tingkat Awal (64


Kurang Baik Memuaskan
kriteria)

Tingkat Transisi
Kurang Baik Memuaskan
(122 kriteria)

Tingkat Lanjutan
Kurang Baik Memuaskan
(166 kriteria)

KEBERHASILAN = TC – TNC X 100 %


TC
PENILAIA 1. KATEGORI KRITIKAL
N HASIL Temuan yg mengakibatkan fatality/kematian
AUDIT 2. KATEGORI MAYOR
SMK3 a) tidak memenuhi ketentuan peraturan per-uu-an
b) Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan
BERDASA c) Terdapat temuan minor untuk 1kriteria audit di beberapa lokasi
RKAN 3. KATEGORI MINOR
KRITERIA Ketidak-konsistenan dlm pemenuhan persyaratan peraturan per-uu-an,
MENURU standar, pedoman, dan acuan lainnya.

T
SIFATNYA
TERDIRI
DARI 3 Dalam hal penilaian termasuk kategori kritikal atau mayor,
KATEGOR dinilai balum berhasil menerapkan SMK3 dan penilaian tidak
mengacu tabel 2
I
Permenaker No 26 tahun 2014
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.1 KEBIJAKAN K3
Kriteria : 1.1.1
Tardapat Kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal dan secara jelas menyatakan tujuan dan
sasaran K3 serta komitmen perusahaan terhadap peningkatan K3

Interpretasi :
Perusahaan membuat kebijakan K3 secara tertulis, bertanggal, isinya mencakup tujuan
dan sasaran K3 serta pernyataan tertulis komitmen perusahaan mengenai pelaksanaan K3
di tempat kerjanya

Pemenuhan :
- Kebijakan K3 - Notulen Kbjkn K3 - Daftar Hadir (Mnj & SP)
- Struk. Org Pershn. - Struk. Org. SP
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.1 KEBIJAKAN K3
Kriteria : 1.1.2
Kebijakan disusun oleh pengusaha dan/atau pengurus setelah melalui proses konsultasi
dengan wakil tenaga kerja

Interpretasi :
Proses konsultasi bisa dalam bentuk rapat yang membahas perumusan isi kebijakan
dimana peserta rapat dapat berasal dari anggota P2K3 (wakil tenaga kerja)/wakil
departemen dan atau serikat pekerja. Proses konsultasi/komunikasi dapat dilihat pada
notulensi rapat pembahasan kebijakan ini.

Pemenuhan :
- Kebijakan K3 - Notulen Kbjkn K3 - Daftar Hadir (Mnj & SP)
- Struk. Org Pershn. - Struk. Org. SP
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.1 KEBIJAKAN K3
Kriteria : 1.1.3
Perusahaan mengkomunikasikan kebijakan K3 kepada seluruh tenaga kerja, tamu,
kontraktor, pelanggan dan pemasok dengan tata cara yang tepat

Interpretasi :
Bentuk komunikasi kebijakan ini dapat melalui: penempelan poster, pembacaan saat
briefing pagi, kartu pengenal visitor, lampiran dalam kontrak, materi briefing bagi tamu,
papan pengumuman di pintu masuk, pelatihan pengenalan (induction training) dll.

Pemenuhan :
- Satpam Safety induct. - Buku sfty Indction - Leaflet Site Rule
- Ft poster kbjkan K3
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.1 KEBIJAKAN K3
Kriteria : 1.1.4
Kebijakan khusus dibuat untuk masalah K3 yang bersifat khusus

Interpretasi :
Kebijakan K3 khusus dibuat sesuai kondisi tingkat risiko perusahaan atau terkait dengan
lintas departemen (tidak wajib harus ada), contoh kebijakan mengenai penggunaan bahan
peledak, radiasi, alcohol & drug, dll.

Pemenuhan :
- NA / tidak diaplikasikan
- Kebijakan HIV AIDS
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.1 KEBIJAKAN K3
Kriteria : 1.1.5
Kebijakan K3 dan kebijakan khusus lainnya ditinjau ulang secara berkala untuk
menjamin bahwa kebijakan tsb. mencerminkan perubahan yang terjadi dalam perusahaan
dan dalam peraturan perundang-undangan

Interpretasi :
Ada mekanisme untuk meninjau ulang isi kebijakan secara berkala misal melalui rapat
management review meeting tahunan, rapat P2K3 atau rapat lainnya. Bila ada perubahan
nama perusahaan, manajemen, visi, dll. maka kebijakan juga harus direvisi. Jadwal
waktu tinjauan ulang sebaiknya dicantumkan dalam dokumen kebijakan.

Pemenuhan :
- Kebijakan K3 Baru - Notulen Revw. Keb. K3 - Daft Hadir (Revw Keb K3)
- Kebijakan K3 Lama (jk ada perubahan)
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
Kriteria : 1.2.1
Tanggung jawab dan wewenang untuk mengambil tindakan dan melaporkan kepada
semua personil yang terkait dengan perusahaan yang telah ditetapkan, telah
disebarluaskan dan didokumentasikan
Interpretasi :
Ada dokumen yang menjelaskan tanggung jawab dan wewenang seseorang yang
disahkan oleh pengurus perusahaan, seperti dalam hal ini penunjukan ahli K3 untuk
mengambil tindakan dan melapor mengenai K3, salah satu bentuk dokumen yaitu Job
description/tanggung jawab K3 yang tertuang dalam manual K3, dll.
Harus dipastikan personil yang terkait mengetahui hal ini

Pemenuhan :
- Struk Org Prshn - Struk Org P2K3 - Job Desc Per Jabatan
- Prosedur Tgs. P2K3 - Pengesahan P2K3 - SKD P2K3
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
Kriteria : 1.2.2
Penunjukan penanggungjawab K3 harus sesuai dengan peraturan

Interpretasi : Ada bbrp penanggung jawab K3 yang sesuai dg per-UU-an yaitu:


Sekretaris P2K3/Ahli K3–Permenaker No.Per.04/MEN/187
Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja-Permenaker - No.Per.01/MEN/ 1976
Paramedis-Permenaker No.Per.01/ MEN/1979
Auditor Internal SMK3 - Permenaker No. Per.18/MEN/XI/2008
Operator Ketel Uap – Permenaker No. Per.01/MEN/1988
Operator Pesawat Angkat Angkut -Permenaker No.Per.09/MEN/VII/ 2010
Petugas P3K- Permenakertrans No.Per.15/MEN/VII/2008
Petugas kebakaran-Permenaker No.Per.186/MEN/1999
Ahli K3 Kimia & eugas K3 Kimia-Permenaker No.Per.187/MEN/1999
Kualifikasi Juru Las-Permenaker No.Per.02/MEN/1982
Pemenuhan :
- Prosd. Tgs P2K3 - Srtf & SKP AK3U - SKD All
- SIO Forklift - Srtf & SKP AK3Kbkrn - Srtf & SKD Audit
- Srtf & SKP Dktr - Hiperkes Paramedis - SIO Listrik
- SIO P3K - Hiperkes Dokter
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
Kriteria : 1.2.3
Pimpinan unit kerja dalam suatu perusahaan bertanggung jawab atas kinerja K3 pada
unit kerjanya

Interpretasi :
Dapat dilihat dalam job description-nya, bukti keterlibatan misalnya dalam penilaian
kinerja K3 unit, keterlibatan dalam inspeksi K3, keterlibatan dalam rapat K3 dan
memantau pencapaian kinerja unit dibidang K3.

Pemenuhan :
- Job Desc per Jbtn - SKD Inspektor K3 - Hasil Insp. K3
- Daftar Hadir Rapat P2K3 - SKD Investigator KK - Hasil investigasi
- Training Inspeksi K3 & daftar hadir - Notulen rapat P2K3 blnan
- Training investigasi KK & daftar hadir
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
Kriteria : 1.2.4
Pengusaha atau pengurus bertanggung jawab secara penuh untuk menjamin pelaksanaan
SMK3

Interpretasi :
Dapat dilihat dalam Visi, Misi dan Program K3 yang ditetapkan oleh pengusaha
atau pengurus perusahaan serta dukungan SDM dan anggaran

Pemenuhan :
- Visi Misi Pershn - Proker K3 & Monitoring
- Anggaran K3 (dir./mnjr keu) - Dana terpakai K3 (dir./mnjr keu)
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
Kriteria : 1.2.5
Petugas yang bertanggung jawab menangani keadaan darurat telah ditetapkan dan
mendapatkan pelatihan

Interpretasi :
Dapat dilihat dari sertifikat pelatihan, dokumentasi latihan darurat, absensi latihan.
Penetapan petugas dapat diketahui dari tanda pengenal misalnya topi/helm khusus, bage,
warna baju, dll

Pemenuhan :
- Stru org. ERT - SKD ERT - Pros. Tanggap darurat
- Pin ERT( SOP 18) - Foto ERP drill - Evaluasi ERP drill
- Dft hdr eva.ERP drill - Foto training Damkar (klas, OTJ, Praktek)
- Dft hdr train. Damkar - Sert P3K & SIO- Sert Damkar & SIO
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
Kriteria : 1.2.6
Perusahaan mendapatkan saran-saran dari para ahli di bidang K3 yang berasal dari dalam
dan/atau luar perusahaan

Interpretasi :
Dari dalam dapat berupa: laporan auditor internal K3, laporan inspeksi ahli K3, laporan
studi banding/bench marking, dll.
Dari luar dapat berupa: laporan kinerja K3 dari konsultan independen, nota pemeriksaan
dari pegawai pengawas Disnaker setempat

Pemenuhan :
- Lap. Eks. Audit - Lap. Int. Audit - Lap. Inspeksi K3
- Kunj. Pengawas Dinas/EHS Corporate (foto, Dft hadir, Rekomendasi)
- Benchmark (foto, Dft hadir, laporan)
- Uji riksa (foto, dft hadir, Hasil uji)
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
Kriteria : 1.2.7
Kinerja K3 termuat dalam laporan tahunan perusahaan atau laporan lain yang setingkat

Interpretasi :
Kinerja K3 misalnya: angka kecelakaan (FR/SR), jumlah klaim kecelakaan,
prestasi/penghargaan K3, % pencapaian target, lost time injury (LTI), dll

Pemenuhan :
- Laporan tahunan ke direksi al :
 Hasil Internal audit
 Pencapaian Proker K3
 KPI EHS (Perform, Enviro, KK, EHS Comply)
 Penghargaan K3 (SMK3, ZAA, HIV AIDs, dll)
2. PEMBUATAN DAN PEMDOKUMENTASIAN RENCANA K3

2.1 Rencana Strategi K3


Kriteria : 2.1.1
Terdapat prosedur terdokumentasi untuk identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan
pengendalian risiko K3

Interpretasi :
Terdapat rencana atau program kegiatan untuk mengendalikan risiko yang diidentifikasi.
Bentuk dokumen dapat berupa program/rencana K3 atau manajemen program. Untuk
penerapannya dapat dilihat dari pemantauan/monitoring program kerja yang berkaitan
dengan pengendalian risiko tsb.

Pemenuhan :
- Pros. IBPR - Tim Risk Assesor (SKD, Training, dft hdr)
- Dokumen IBPR - Proker K3 (hasil IBPR)
- Status Follow up hasil IBPR
2. PEMBUATAN DAN PEMDOKUMENTASIAN RENCANA K3

2.1 Rencana Strategi K3


Kriteria : 2.1.2
Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko K3 sebagai rencana
strategi K3 dilakukan oleh petugas yang berkompeten

Interpretasi :
Ada petugas/personil/tim yang melakukan manajemen risiko di tempat kerja.
Kompetensi dilihat dari trainingnya (sertifikat pelatihan baik internal/eksternal)
dan pengalamanan kerjanya dan dilihat dari hasil kerjanya yaitu dokumen risk
mangement yang ada sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan melalui
prosedur atau acuan terkait.

Pemenuhan :
- Tim Risk Assesor (SKD, Training, dft hdr)
- Dokumen IBPR
- Proker K3 (hasil IBPR)
- Status Follow up hasil IBPR
3. PENGENDALIAN PERANCANGAN DAN KONTRAK

3.1 Pengendalian Perancangan


Kriteria : 3.1.1
Prosedur yang terdokumentasi mempertimbangkan identifikasi potensi bahaya,
penilaian, dan pengendalian risiko yang dilakukan pada tahap perancangan dan
modifikasi

Interpretasi :
Terdapat dokumentasi tertulis berupa prosedur perancangan ulang yang didalamnya
terdapat identifikasi bahaya dan penilaian risiko (manajemen risiko). Lihat detail isi
prosedurnya, bagaimana tahapan manajemen risiko tsb dimasukan pada tahap
perancangan.

Pemenuhan :
- Pros. MoC - Form MoC yg pernah dibuat
- Dok. IBPR ttg MoC - SK, Training Tim Risk Assesor
3. PENGENDALIAN PERANCANGAN DAN KONTRAK

3.2 Penilaian Ulang Kontrak


Kriteria : 3.2.1
Prosedur yang terdokumentasi harus mampu mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko
K3 bagi tenaga kerja, lingkungan dan masyarakat, dimana prosedur tersebut digunakan
pada saat memasok barang dan jasa dalam suatu kontrak

Interpretasi :
Terdapat prosedur tertulis yang mencakup proses identifikasi potensi bahaya dan
penilaian risiko dilkukan pada kegiatan memasok barang dan jasa dalam suatu kontrak.
Bentuk rekaman dapat berupa hasil manajemen risiko pada aktivitas pemasokan barang
dan jasa serta muatan tentang kegiatan tsb. tercakup dalam kontrak.
Pemeriksaan prosedur dengan melalui formulir cheklist yang disediakan untuk itu.

Pemenuhan :
- Pros. Mnjmen Kontraktor - Pros. Tinjau Ulang Kontraktor
- terdapat proses IBPR pd dok kontrak
4. PENGENDALIAN DOKUMEN

4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian Dokumen


Kriteria : 4.1.1
Dokumen K3 mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran dan
tanggal modifikasi

Interpretasi :
Disini dapat dilihat dari acuan prosedur pengendalian dokumen yang telah ditetapkan,
dimana status dokumen dapat berupa tata cara penomoran (kodefikasi dokumen),
wewenang dapat berupa siapa personil yang dapat menyetujui dokumen, terdapat tanggal
pengeluaran dan modifikasi dokumen bila terjadi perubahan.

Pemenuhan :
- SOP/IK K3 tdpt identitas Nomor, Pengesahan, Tanggal penerbitan, revisi dan
history perubahannya.
- DCR terdokumentasi dg rapi - Dok.Obsolete ditandai dg jelas
5. PEMBELIAN DAN PENGENDALIAN PRODUK

5.1 Spesifikasi Dari Pembelian Barang dan Jasa


Kriteria : 5.1.1
Terdapat prosedur yang terdokumentasi yang dapat menjamin spesifikasi teknik dan
informasi lainnya yang relevan dengan K3 telah diperiksa sebelum keputusan untuk
membeli

Interpretasi :
Adanya prosedur tertulis mengenai prosedur pembelian barang atau jasa dimana ada
spesifikasi K3 dan informasi lain yang terkait dicantumkan dalam salah satu clausul
prosedur tsb. secara jelas, misalkan adanya MSDS untuk pembelian bahan kimia,
informasi yang relevan untuk pembelian APD dll.

Pemenuhan :
- Pros. Aspek K3 pd Pembelian, Pengadaan Brg dan Jasa
- Form BPR : aspek K3, Spesifikasi brg, pengendalian resiko
6. KEAMANAN BKERJA BERDASARKAN SMK3

6.1 Sistem Kerja


Kriteria : 6.1.1
Petugas yang berkompeten telah mengidentifikasikan bahaya yang potensial dan telah
menilai risiko – risiko yang timbul dari suatu proses kerja

Interpretasi :
Perusahaan telah menunjuk personil untuk melakukan manajemen risiko. Bukti
penerapannya dapat dilihat dari catatan manajemen risiko untuk setiap tahapan proses
kerja. Kompetensi petugas ini dapat dilihat dari sertifikat atau catatan pelatihan
manajemen risiko, job desc atau wewenangnya atau dari track record pengalaman serta
catatan manajemen risiko sesuai dengan tata cara perhitungan yang telah ditetapkan.

Pemenuhan :
- SKD tim risk assessor - daftar hadir training Menrisk
- Job desc pejabat struktural ttg K3
6. KEAMANAN BKERJA BERDASARKAN SMK3

6.1 Sistem Kerja


Kriteria : 6.1.5
Terdapat sistem ijin kerja untuk tugas yang berisiko tinggi

Interpretasi :
Bila ada pengembangan dan atau perubahan terhadap prosedur kerja/ instruksi kerja
maka harus mengacu kepada ketentuan peraturan perundangan, standar atau ketentuan
lainnya yang terkait. Biasanya pada prosedur kerja/instruksi kerja dapat diketemukan
pada kolom referensi, dimana dalam referensi tsb dicantumkan section standar/peraturan
yang dijadikan acuan.

Pemenuhan :
- SOP ttg work permit dan bukti implementasi
6. KEAMANAN BKERJA BERDASARKAN SMK3

6.1 Sistem Kerja


Kriteria : 6.1.6
APD disediakan sesuai kebutuhan dan digunakan secara benar serta selalu dipelihara
dalam kondisi yang layak pakai

Interpretasi :
Pada prosedur kerja/instruksi kerja dapat dilihat siapa personil yang membuat, personil
yang mereview dan yang menyetujui pada halaman terdepan, serta masukan dapat dilihat
dari notulensi rapat yang membahas perubahan prosedur instruksi kerja tsb. (jika
dimasukkan dalam rapat pembahasan tim). Prasyarat pemenuhan kompetensi petugas
dapat dilihat dalam prosedur pengendalian dokumen yang mengatur pembuatan dan
persetujuan dokumen.

Pemenuhan :
- Implementasi pemakaian APD di lapangan.
- Kotak penyimpanan/penempatan APD saat tdk digunakan.
6. KEAMANAN BKERJA BERDASARKAN SMK3

6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


Kriteria : 6.8.2
Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan

Interpretasi :
Ada petugas P3K yang ditunjuk pimpinan perusahaan. Petugas tsb dapat dari lingkungan
pekerja atau personil medis di klinik. Pelatihan P3K bagi petugas yang ditunjuk sesuai
dengan Per.Menaker No.Per.03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
jo. Per. Menakertrans No. Per.15/MEN/VIII/2008 tantang P3K di Tempat Kerja .

Pemenuhan :
- SKD penunjukan petugas P3K - Sertifikat & SIO P3K
- internal training P3K (foto, dftr hadir, materi)
- Jumlah personel P3K sesuai quota
7. STANDARD PEMANTAUAN

7.1 Pemeriksaan Bahaya


Kriteria : 7.1.1
Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur

Interpretasi :
Ada jadwal reguler kegiatan inspeksi. Dapat dilihat pada tabel jadwal atau prosedur
inspeksi atau dari hasil laporan inspeksi yang telah dilakukan beberapa waktu
sebelumnya. Inspeksi cara kerja dapat mengacu kepada job analysis dan inspeksi tempat
kerja dapat mengacu kepada housekeeping.

Pemenuhan :
- Pros. Inspeksi K3 - SKD petugas inspeksi
- Pelatihan ttg inspeksi - Jadwal inspeksi
- Laporan hasil inspeksi - Follow up inspeksi
7. STANDARD PEMANTAUAN

7.2 Pemantauan /Pengukuran Lingkungan Kerja


Kriteria : 7.2.1
Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilaksanakan secara teratur dan hasilnya
didokumentasikan, dipelihara dan digunakan untuk penilaian dan pengendalian risiko

Interpretasi :
Adanya dokumentasi/laporan hasil pemantauan lingkungan kerja. Interval waktu
pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan/ standar yang berlaku, dapat melalui UKL
dan UPL.

Pemenuhan :
- Laporan uji riksa kesling
- periode uji riksa sesuai UKL/UPL/DPL/Amdal
- tindak lanjut rekomendasi hasil uji kesling yg melebihi NAB
8. PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN

8.1 Pelaporan Bahaya


Kriteria : 8.1.1
Terdapat prosedur pelaporan bahaya yang berhubungan dengan K3 dan prosedur ini
diketahui oleh tenaga kerja

Interpretasi :
Perusahaan mempunyai prosedur pelaporan sumber bahaya dan tenaga kerja mengetahui
cara pelaporannya. Dokumennya berupa prosedur pelaporan, formulir pelaporan
bahaya/ketidaksesuaian.

Pemenuhan :
- Pros. Pelaporan Sumber Bahaya - Laporan sbr bahaya
- Sosialisasi cara pelaporan (materi, daftar hadir)
9. PENGELOLAAN MATERIAL DAN PERPINDAHANNYA

9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis


Kriteria : 9.1.1
Terdapat prosedur untuk identifikasi potensi bahaya dan menilai risiko yang
berhubungan dengan penanganan secara manual dan mekanis

Interpretasi :
Prosedur yang dimaksud yaitu prosedur manajemen risiko seperti pada 2.1.1 dan 6.1.1
tetapi kriteria ini lebih fokus pada kegiatan penanganan bahan secara manual dan
mekanis. Bukti penerapannya lihat hasil laporan risk assesment pada kegiatan tsb.

Pemenuhan :
- Risk assesment tkait penanganan material scr manual dan mekanik.
11. PEMERIKSAAN SMK3

11.1 Audit Internal SMK3


Kriteria : 11.1.1
Audit internal SMK3 yang terjadwal diaksanakan untuk memeriksa kesesuaian kegiatan
perencanaan dan untuk menentukan efektivitas kegiatan tsb

Interpretasi :
Perusahaan mempunyai jadwal kegiatan audit internal SMK3 dan telah dilaksanakan
sesuai jadwal tsb mengacu kepada prosedur audit internal (lihat pada laporan audit
internal yang ada). Bukti harus dapat dipastikan 166 dari kriteria telah diaudit dalam
setahun. Untuk mengukur efektivitasnya dapat dilihat dari prosentasinya secara
kuantitatif

Pemenuhan :
- Jadwal internal audit - SK tim audit internal
- Training tim audit internal - Materi training audit internal
- Pelaksanaan Audit internal - Hasil audit internal
- SOP Audit Internal
12. PENGEMBANGAN KETRAMOILAN DAN
KEMAMPUAN
12.1 Strategi Pelatihan

Kriteria : 12.1.3
Jenis pelatihan K3 yang harus dilakukan harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk
pengendalian potensi bahaya

Interpretasi :
Lihat kembali pada matriks pelatihan K3 dengan disesuaikan job qualification-nya.
Perhatikan untuk pelatihan khusus yang dipersyaratkan oleh peraturan perundangan
seperti operator forklift, crane, ketel uap, regu kebakaran, sekretrais P2K3, dll .

Pemenuhan :
- Job desc - Matrix kompetensi
- Sertifikat dan SIO teknisi/operator
LAPORAN AUDIT
SISTEM MANAJAMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(SMK3)

< PERUSAHAAN PERDAGANGAN OTOMOTIF PT. MENARA TIGGI >


< Jalan Jenderal Gatot Subroto No.12 Jakarta Selatan >

TINGKAT PENCAPAIAN: < LANJUTAN>


Nomor: < No. SMK3/o1-15/03/VI/2010 >

< PT. JATIM ASPEK NUSANTARA >

DISTRIBUSI LAPORAN :
1. < Dirut PT. Menara Tinggi >
2. < MEN. NAKERTRANS cq. Dirjen BINWASNAKER >
3. < Dirut PT. Jatim Aspek Nusantara >
4. < KADISNAKER KABUPATEN/KOTA..........>
<No.Halaman>
No. Laporan <No.Laporan> Halaman dari<Total
Laporan Audit Halaman>
SMK3
<Nama
Perusahaan> Audit ke/ <No.Distribusi>
Tgl. Laporan <Tgl. Laporan>
Distribusi Dari 3

No. Pekerjaan <No.Pekerjaan> Ringkasan Auditor Ketua Tim Auditor


1. PERUSAHAAN YANG DIAUDIT :
Nama perusahaan : ………………………………………………………………………
Jenis Usaha : ................................................................

2. LINGKUP AUDIT
Ruang lingkup pelaksanaan audit eksternal SMK3 <nama tempat kerja> meliputi:
a. <unit kerja proses/bagian tempat kerja> <lokasi>
b. dan seterusnya

3. PELAKSANAAN AUDIT
Tanggal: <dari s.d pelaksanaan audit>
Temoat: <alamat>

4. TUJUAN AUIDT
Untuk membuktikan tingkat pencapaian penerapan dan pengembangan dan kinerja K3 pada <nama
tempat kerja> sesuai dengan SMK3 dan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.

5. TIM AUDITOR
No. Laporan <No.Laporan> Halaman <1 >
Laporan Audit
SMK3 Audit I (PERTAMA)
Tgl. Laporan <..............> <.................> Audit ke/Distribusi:
No. 1 dari 3

Auditor:
Ketua Tim Auditr
No. Pekerjaan <No.:...........> Ringkasan 1. Agus.S
Pungky.W
2. M.Eep
5. TIM AUDITOR
Tim auditor (NAMA PENYELENGGARA AUDIT INDEPENDEN) terdiri dari:
1. <NAMA> Auditor senior
2. <NAMA> Auditor junior

6. GAMBARAN UMUM TEMPAT KERJA


a. <Proses produksi>
b. <Penerapan K3>

7. JADWAL AUDIT

NO. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN PENGHUBUNG

1 PERTEMUAN AWAL

2 PEMERIKSAAN DAN
PENILAIAN KRITERIA
3 PERTEMUAN AKHIR
<No.Halaman>
No. Laporan <No.Laporan> Halaman dari <Total
Laporan Audit Haaman>
SMK3

<Nama Audit ke/ <No.Distribusi>


Tgl. Laporan <Tgl. Laporan> Perusahaan>
Distribusi Dari 3

No. Pekerjaan <No.Pekerjaan> LAPORAN UTAMA Auditor Ketua Tim Auditor


8. DAFTAR KRITERIA AUDIT DAN PEMENUHANNYA

PEMENUAHAN
No. NO. KRITERIA TIDAK BERLAKU
KETIDAK SESUAIAN
KESESUAIAN
MAYOR MINOR
<No.Halaman>
No. Laporan <No.Laporan> Halaman dari <Total
Laporan Audit Haaman>
SMK3

<Nama Audit ke/ <No.Distribusi>


Tgl. Laporan <Tgl. Laporan> Perusahaan>
Distribusi dari 3

9. PENJELASAN TENTANG KRITERIA TIDAK BERLAKU


No. Pekerjaan
<elemen/kriteria <No.Pekerjaan>
yang LAPORAN UTAMA
tidak bisa diterapkan> Auditor Ketua Tim Auditor

10. URAIAN TEMUAN KETIDAK SESUAIAN


<uraian mengenai temuan yang tidak sesuai mayor/minor>

NO.
KRITERIA BUKTI OBJEKTIF KATEGORI
KRITERIA
<No.Halaman>
No. Laporan <No.Laporan> Halaman dari <Total
Laporan Audit Haaman>
SMK3

<Nama Audit ke/ <No.Distribusi>


Tgl. Laporan <Tgl. Laporan> Perusahaan>
Distribusi dari 3

11. TINDAK LANJUT


No. Pekerjaan
<saran <No.Pekerjaan>
perbaikan ketidak sesuaian> LAPORAN UTAMA Auditor Ketua Tim Auditor

12. HASIL AUDIT


<kesimpulan prosentase perolehan hasil audit>

13. DATA PENDUKUNG LAPORAN AUDIT


a. Daftar hadir pertemuan perusahaan yang diauidt; dan
b. Respon perusahaan terhadap tindak lanjut temuan ketidak sesuaian

............................ , ..................................
Manager Audit SMK3
8. DAFTAR KRITERIA AUDIT DAN PEMENUHANNYA
PEMENUHANNYA
NO. KETIDAK
TIDAK SESUAIAN
NO KRITERI KRITERIA BERLAKU KESESUAIA
A N MAYOR MINO
R

1 1.1.1 Adanya kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal,


dan secara jelas menyatakan tujuan-tujuan K3 
dan komitmen perusahaan dalam memperbaiki
kinerja K3

2 1.1.2 Kebijakan yang ditanda tangani oleh pengusaha


dan atau pengurus 

dst

166 12.5.1 Perusahaan mempunyai sistem untuk menjamin


kepatuhan thd persyaratan lisensi atau 
kualifikasi sesuai dg per-uu-an unuk
melaksanakan tugas khusus, melaksanakan pek,
atau mengoperasikan peralatan.
10. URAIAN TEMUAN KETIDAKSESUAIAN

NO NO.
. KRITERIA BUKTI OBJEKTIF KATEGORI
KRITERIA

1 1.4.7 P2K3 mengadakan P2K3 belum mengadakan Minor


pertemuan secara teratur pertemuan secara teratur
dan hasilnya di sebarluaskan
di tempat kerja

2 1.4.8 P2K3 melaporkan P2K3 belum melaporkan Minor


kegiatannya secara teratur kegiatannya secara teratur,
sesuai dengan peraturan tidak sesuai peraturan
perundangan perundangan

3 dst Mayor
Q&A

Anda mungkin juga menyukai