TUGAS - Farmakokinetik Dan Farmakodinamik
TUGAS - Farmakokinetik Dan Farmakodinamik
Farmakodinamik Obat
Zulfalia Nuzula
NIM 20051007
Peta Konsep Farmakologi
Fase yang mempengaruhi efek obat
Interaksi Obat dan Tubuh
3. METABOLISME
Segala sesuatu yang memasuki aliran darah, baik ditelan,
disuntikkan, dihirup atau diserap melalui kulit, dibawa ke hati. Di
sini, zat-zat secara kimiawi diolah dan diubah oleh protein yang
disebut enzim. Banyak produk dari penguraian enzimatik, atau
metabolit, kurang aktif secara kimia daripada molekul asli.
Perbedaan genetik dapat mengubah cara kerja enzim
tertentu, juga memengaruhi kemampuan tubuh memetabolisme
obat. Produk dan makanan herbal, yang mengandung banyak
komponen aktif, dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk
memetabolisme obat lain.
Tahap-tahap Farmakokinetik
4. EKSKRESI (pengeluaran)
Obat yang sekarang tidak aktif menjalani tahap akhir dari
waktu dalam tubuh, ekskresi. Proses ini terjadi melalui urin atau
feses. Dengan mengukur jumlah obat dalam urin (dan dalam
darah), farmakolog klinis dapat menghitung bagaimana
seseorang memproses suatu obat, mungkin mengakibatkan
perubahan pada dosis atau bahkan obat yang harus dikonsumsi.
Contohnya, jika obat yang sedang dikonsumsi relatif cepat
dikeluarkan tubuh, dosis yang lebih tinggi mungkin diperlukan.
Farmakodinamik
Studi tentang efek biokimia dan fisiologis obat (terutama
obat-obatan farmasi). Efeknya dapat termasuk yang
dimanifestasikan dalam hewan (termasuk manusia),
mikroorganisme, atau kombinasi organisme (misalnya, infeksi).
Secara khusus, farmakodinamik adalah studi tentang
bagaimana suatu obat mempengaruhi suatu organisme,
sedangkan farmakokinetik adalah studi tentang bagaimana
organisme mempengaruhi obat tersebut. Keduanya secara
bersama-sama memengaruhi dosis, manfaat, dan efek samping.
Farmakodinamik kadang disingkat sebagai PD dan farmakokinetik
sebagai PK, terutama dalam referensi gabungan (misalnya, ketika
berbicara tentang model PK / PD).
Farmakodinamik
Farmakodinamik memberi penekanan khusus pada hubungan
dosis-respons, yaitu hubungan antara konsentrasi dan efek obat.
Salah satu contoh yang dominan adalah interaksi reseptor obat
sebagaimana dimodelkan oleh di mana L, R, dan LR masing-
masing mewakili konsentrasi kompleks ligan (obat), reseptor, dan
reseptor ligan. Persamaan ini merupakan model dinamika reaksi
yang disederhanakan yang dapat dipelajari secara matematis
melalui alat-alat seperti peta energi bebas. Farmakodinamik :
Studi tindakan farmakologis pada sistem kehidupan, termasuk
reaksi dengan dan mengikat konstituen sel, dan konsekuensi
biokimia dan fisiologis dari tindakan ini.
Sekian dan
Terima kasih…