Anda di halaman 1dari 18

KONSEP UJI BEDA MEAN

KELOMPOK DEPENDEN
DEPENDENT T-TEST
UJI WILCOXON

Meriwati Mahyuddin
Dr. Meriwati Mahyuddin,
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian uji beda mean dua kelompok Dependent
2. Menjelaskan Uji Dependen T-Test
3. Menjelaskan Uji Wilcoxon
Pengantar
Tujuan
Untuk menguji perbedaan mean antara dua kelompok data yang dependen.
Uji statistik ini banyak umumnya → Penelitian Eksperimen
Syarat/asumsi :
a. Data berdistribusi normal/simetris
b. Kedua kelompok data dependen
c. Variabel
Var. Independen Var. Dependen
Data Katagorik 2 Kelompok Data bersifat Numerik

Hipotesis dalam Uji t Dependen Bentuk uji t Dependen


δ = µ1 - µ2 d
t 
maka Hipotesis : SD / n
→ Ho : δ = 0 df  n  1
→ Ha : δ ≠ 0
3
Contoh Kasus
Kerangka Konsep
Edukasi
Asupan Protein Asupan Protein
(gr/hr) (gr/hr)
Sebelum Sesudah

Hipotesis Statistik dalam bentuk kalimat


Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata Asupan Protein sebelum dan Sesudah Edukasi Two Tile
Ha : Ada perbedaan rata-rata Asupan Protein sebelum dan Sesudah Edukasi

Ho : Asupan Protein sesudah Edukasi lebih tinggi dibandingkan sebelum One Tile
Ha : Asupan Protein sesudah Edukasi lebih rendah dibandingkan sebelum
Contoh Kasus
IDR Sebelum Sesudah Perbedaan
1. Sebelum-Sesudah
2. Sebelum-Sesudah
3. Sesudah-Sebelum

40 11 12 12-11=1
WILCOXON SIGNED RANK TEST
Pengertian (1)

Uji Peringkat Wilcoxon (Wilcoxon Rank Test ) digunakan untuk melihat


perbedaan pasangan nilai pengamatan kedua sampel yang diberi tanda positif
(+) dan negatif (-)

Uji peringkat Wilcoxon tidak hanya memanfaatkan arah, tetapi juga


memperhitungkan besarnya perbedaan pasangan data tersebut.
Pengertian (2)
Dalam praktisnya Uji peringkat Wilcoxon → analog → Uji t berpasangan

Uji peringkat Wilcoxon tidak hanya memanfaatkan arah, tetapi juga


memperhitungkan besarnya perbedaan pasangan data tersebut.
Ciri-ciri Wilcoxon Rank Test
Asumsi data tidak harus berdistribusi normal

Tidak membutuhkan informasi varians populasi maupun varians sampel

Bisa digunakan pada data yang berskala ordinal

Perhatian analisis untuk membedakan satu sampel adalah mediannya


Langkah-langkah (1)

Asumsi pasangan nilai pengamatan kedua sampel : variabel acak


kontinu
Nyatakan hipotesis yang sesuai
Satu Sisi Dua Sisi
a. Ho : W (+) = W (-) Ho : W (+) = W (-)
Ha : W (+) > W (-) Ha : W (+) ≠ W (-)
b. Ho : W (+) = W (-)
Ha : W (+) < W (-)
Langkah-langkah (2)
Dengan :
W(+) = Jml semua peringkat selisih pasangan
pengamatan (Xi dan Yi) yang bertanda (+)
W(-) = Jumlah semua peringkat selisih pasangan
pengamatan (Xi dan Yi) yang bertanda (-)
Perhitungan perbedaan nilai pasangan di = Xi – Yi
Berikan tanda pada peringkat nilai pasangan
Langkah-langkah (3)

Banyaknya di yang bertanda (+) dan (-) :


W(+) = ∑ Ri semua peringkat (+)
W(-) = ∑ Ri semua peringkat (-)

Ho ditolak bila nilai W terlalu kecil


Contoh Kasus 1
Apakah pemberian KIE pada pasien dengan Metode A lebih efektif
meningkat kepuasan pasien daripada Metode B pada α 0,05 ?
Lakukan langkah pengujian hipotesis
PASANGAN SKOR KEPUASAN PERBEDAA RANKING
N
A B

1 8 10 -2 -2,5
2 10 6 4 5,5
3 12 4 8 9
4 10 9 1 1
5 7 4 3 4
6 8 3 5 7
7 4 6 -2 -2,5
8 9 2 7 8
10 8 4 4 5,5
Contoh Kasus 2
Apakah ada pengaruh KIE terhadap jumlah rokok pada ibu hamil pada α
0,05 ? Lakukan langkah pengujian hipotesis
Subjek Jumlah Rokok per Hari d IdI rd
Sebelum Hamil Sesudah Hamil
1 8 5 -3 3 3(-)
2 13 15 +2 2 2(+)
3 24 11 -13 13 9(-)
4 15 19 +4 4 4(+)
5 7 0 -7 7 7(-)
6 11 12 +1 1 1(+)
7 20 15 -5 5 5(-)
8 22 0 -22 22 10(-)
9 6 0 -6 6 6(-)
10 15 6 -9 9 8(-)
11 20 20 0 -- --
Penyelesaian Kasus 1
Hipotesis dalam bentuk kalimat
Ho : Pemberian KIE pada pasien Metode A lebih efektif meningkat kepuasan pasien
daripada Metode B
Ha : Pemberian KIE pada pasien Metode B lebih efektif meningkat kepuasan pasien
daripada Metode A
Hipotesis dalam bentuk statistik
Uji Hipotesis Satu Sisi
Ho : W (+) = W (-)
Ha : W (+) > W (-)
Maka | W - | = | ∑ Ri | = | -2,5 | + | -2,5 | = 5
Dari tabel Wilcoxon diketahui bahwa dengan n =10, nilai p untuk W = 5 adalah 0,01
Karena W 0,01 < 0,05 → Maka Ho Ditolak
Kesimpulan
Pemberian KIE pada pasien Metode B lebih efektif meningkat kepuasan pasien
daripada Metode A
Penyelesaian Kasus 2
Hipotesis dalam bentuk kalimat
Ho : Tidak ada pengaruh KIE terhadap jumlah rokok pada ibu hamil
Ha : Ada pengaruh KIE terhadap jumlah rokok pada ibu hamil
Hipotesis dalam bentuk statistik
Uji Hipotesis Satu Sisi
Ho : W (+) = W (-)
Ha : W (+) W (-)
Maka | W - | = | ∑ Ri | = | -2,5 | + | -2,5 | = 5
Dari tabel Wilcoxon diketahui bahwa dengan n =10, nilai p untuk W = 5 adalah 0,01
Karena W 0,01 < 0,05 → Maka Ho Ditolak
Kesimpulan
Ada pengaruh KIE terhadap jumlah rokok pada ibu hamil
Untuk n >10 berlaku juga : Sama dengan
 1  n(n  1)  1  10(10  1) pada tabel
We       27,5
2 2 2 2

Pendekatan Distribusi normal standar


W1  We W1  We 7  27,5  20,5
Z   Z    2,09
w ( 2n  1)We / 6 ( 2 *10  1) * 27,5 / 6 96,25

Pada α = 0,05, titik kritis dua sisi ± 1, 645 → p < 0,05 artinya (Ho Ditolak)
Kesimpulan
Ada pengaruh KIE terhadap jumlah rokok pada ibu hamil
→ Ada perbedaan jumlah konsumsi rokok/hr per hari pada wanita sebelum dan sesudah hamil

Anda mungkin juga menyukai