Anda di halaman 1dari 13

Konsep Asuhan Keperawatan

Gerontik Hipertensi

Kelompok 7
Lisna Marisa
Marsha alviola Azhar
Ridha Hayati Muslimah
Yulia Margareta
PROSES KEPERAWATAN

1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
PENGKAJIAN UMUM LANSIA

• Pengumpulan Data
• Pengorganisasian Data
• Validasi Data
• Identifikasi masalah
PENGUMPULAN DATA UMUM

1. Identitas Klien 7 . Riwayat rekreasi


2. Riwayat kesehatan saat 8. Sumber pendukung
ini
9. Pemeriksaan fisik
3. Riwayat kesehatan dahulu
10. Data penunjang
4. Riwayat kesehatan
11. Aktifitas hidup sehari-
keluarga
hari
5. Riwayat pekerjaan
6. Riwayat lingkungan hidup
PENGKAJIAN KHUSUS LANSIA
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa beperawatan merupakan suatu penilaian kunis


mengenai respon klien terhadap masalah kesehatan arau proses
kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung actual
maupun potensial. Diagnons kepengusatan bertujuan untut
mengidentifikas respons puen Indardu. keluarga dan komunitas
terhadap shuan yang berkaitan dengan bercharan (Tim Pokja
SDKI OPP PPNII, 2017).
Berikut merupakan unalan dari masalah yang mungkin hmbul bogi blien dengan
hipertensi :

1. Penurunan curah Jantung berhubungan dengan peningkatan afterload


2. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan Maskuler selebral dan
iskemia
3. Berlebihan volume cairan
4. Intoleransi akkuitas berhubungan dengan kelemahan
5. ketida efektifan koping
6. Resiko kehidak efektifan Perpusi jaringan otak
7. Resiko cedera
8. Defisiensi Pengetahuan
9. Ansietas
10. Gangguan Fungsi kognitif
INTERVENSI KEPERAWATAN

Di dalam buku Standar Intervensi keperawaram Indonesia (SIKI)


Intervensi keperawanan merupakan bentuk terapi yang dilakukan
oleh Perawat yang dapat di dasarkan pada pengetahuan dan
penilaian Untuk mencapai status Piningkatan Pencegahan dan
pemulihan kercharan pada then Individu beluarga dan komunitas
IMPLEMENTASI
Pada tahap ini peran perawat keluarga adl sebagai koordinator.
Selain itu juga bisa berperan sebagai pelaksana asuhan keperawatan. Pada
kegiatan ini perawat perlu memerlukan kontrak.
Kegiatan ini bertujuan agar keluarga dan perawat mempunyai kesiapan secara
fisik dan psikis.
Hasil implementasi yg efektif dan efisien akan diperoleh secara maksimal jika
perawat membuat suatu rencana keg yg terstruktur. Sehingga kunjungan dpt
terarah sesuai kontrak yg telah dibuat.
Dalam tahap ini, perawat perlu merencanakan secara sistematis dan berurutan
secara bertingkat berdasarkan rencana tindakan yang sudah disusun
Implementasi dapat dilakukan oleh klien sendiri (anggota keluarga/keluarga),
perawat,anggota tim perawatan (kesehatan), dan keluarga lain (extended)
EVALUASI
• Evaluasi merupakan kegiatan yg membandingkan antara hasil implemantasi dgn
kriteria dan standar yg telh ditetapkan untk melihat keberhasilannya. Bila hasil evalua
tidak atau berhsil, perlu disusun rencana keperawatan yg baru
• Evaluasi perlu dilakukan beberapa kli dgn melibatkan keluarga shg perlu pula
direncanakan waktu yg sesuai dgn kesediaan keluarga. Evaluasi disusun dgn
menggunkan SOAP yg operasional
• Pada tahap ini ada dua evaluasi yg dpt dilaksanakan oleh perawat yaitu evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif
• Evaluasi formatif bertujuan untk menilai hasil implementasi secara berthap sesuai
dgn kegiatan yg dilakukan sesuai kontrak pelaksanaan
• Evaluasi sumatif bertujuan menilai secara keseluruhan terhadap pencapaian
diagnosis keperawatan apakah rencana diteruskan, atau dihentikan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai