Anda di halaman 1dari 7

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN
NAMA :INTAN
NIM :P10119267
Perkembangan epidemiologi
1. Era Masyarakat Primitif = Pada masa ini, penyakit dipercayai terkait dengan kekuatan supranatural dan manusia harus
berdamai dengan alam. Ketika peristiwa meningkatnya prevalens rabies, ini dianggap terjadi akibat munculnya bintang sirius
(anjing) di langit.
2. Era Hypocrates (460-377 SM) Pada zaman ini, Hippocrates berpendapat bahwa sakit bukan disebabkan hal-hal yang bersifat
supranatural. Pada zaman ini Hypocrates telah menghubungkan antara kejadian sakit dengan faktor-faktor lingkungan dan diet
yang mempengaruhi kesehatan
3. Era Galen (129 - 199 M) Dia mengembangkan teori Hippocrates dan mengembangkan konsep 2 elemen tambahan dimana
status kesehatan berkaitan dengan kepribadian / temperament (personality type) dan lingkungan kerja & gaya hidup /
Procatartic (Ilifestyle factors).
4. Era Jasad Renik (Germ) & Penyakit Infeksi/Menular Pada era ini terdapat konsep seminaria contagium oleh Fracatorius /
Fracastoro (1478 M). Menurut konsep ini sakit terjadi karena adanya proses kontak /bersinggungan Era Jasad Renik (Germ) &
Penyakit Infeksi/Menular Pada era ini terdapat konsep seminaria contagium oleh Fracatorius / Fracastoro (1478 M). Menurut
konsep ini sakit terjadi karena adanya proses kontak /bersinggungan dengan sumber penyakit. Dapat dikatakan pada masa ini
telah ada pemikiran adanya konsep penularan.

2
Pada masa itu John Snow (1813- 1858), melakukan observasi mengenai riwayat alamiah penyakit
kolera, dan bagaimana model transmisi/penularannya. Snow mengamati bahwa
• Kolera ditularkan dari manusia ke manusia
• Penyebabnya adalah sel hidup yang tidak terlihat tapi dapat memperbanyak diri secara cepat
• Transmisi melalui pencernaan dan atau air

5. Era Teori Miasma Pada era ini, penyebab penyakit (misal kolera) adalah emanasi material non-
organik berupa gas berbau busuk. Miasma diyakini merupakan uap beracun yang dihasilkan dari
dekomposisi atau pembusukan organik yang umum ditemukan.
6. Transisi epidemiologi berkaitan dengan transisi demografi, begitu juga dengan transisi teknologi
Misalnya pergantian dari penyakit infeksi ke penyakit man-made disease atau lifestyle disease.
Pergeseran penyakit ini dapat dibuktikan dengan berubahnya pola penyakit penyebab kermatian
tertinggi antara tahun 1960, dengan wabah penyakit pneumonia, tuberkulosis, dan diare, dengan 1990
penyakit jantung, neoplasma, dan penyakit otak-pembuluh darah.
7. . Era Penyakit Non Infeksi & Infeksi Baru Beberapa peristiwa penting pada era ini, yaitu . Terdapat
konsep penyebab dan akıbat ganda (multiple causation) , Metode studı epidemiologi diperluas untuk
meneliti bukan hanya penyakit infekesi, tapı juga penyakit non-infeksi .
3
Metode epidemiologi
a. Epidemiologi Deskriptif
Tujuan :
1. Memberikan informasi;
2. Memberikan pengetahuan tentang riwayat alamiah penyakit;
3. Merumuskan hipotesis tentang paparan sebagai faktor risiko/ kausa penyakit.

4
b. Epidemiologi Analitik Menguji hipotesis dan menaksir (mengestimasi) besarnya
hubungan/ pengaruh paparan terhadap penyakit.
Tujuan :
1. Menentukan faktor risiko/ faktor pencegah/ kausa/ determinan penyakit,
2. Menentukan faktor yang mempengaruhi prognosis kasus;
3. Menentukan efektivitas intervensi untuk mencegah dan mengendalikan penyakit pada
populasi.

5
Aplikasi Epidemiologi di
Lapangan
1. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Keadaan perubahan pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular lebih dikenal dengan istilah
transisi epidemiologi
2. Epidemiologi Penyakit Menular
Definisi Penyakit menular merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh transmisi oleh sutau agen infeksius
tertentu atau produk-produk toksiknya, dari manusia atau hewan yảng terinfeksi ke host yang rentan, baik langsung
maupun tidak langsung.
3. Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan
Epidemiologi kesehatan lingkungan, merupakan metoda analisis hubungan agen di lingkungan dengan dampak
kesehatan pada masyarakat.
4. Epidemiologi dalam Klinik
Penggunaan epidemiologi dalam klinik adalah Clinical Decision Making atau pembuat keputusan dalam masalah
klinik (Valanis 1999). Salah satunya dalam penentuan normalitas dan abnormalitas.
5. Epidemiologi Gizi
Epidemiologi gizi merupakan aplikasi epidemiologi yang mempelajari hubungan gizi dengan penyakit atau masalah
gizi pada suatu kelompok atau populasi. Epidemiologi gizi dalamepidemiologi telah banyak menentukan diet yang
memainkan peran penting dalam pencegahan penyakit misalny jantung koroner, DM tipe 2 dan kanker.

6
Thanks!
7

Anda mungkin juga menyukai