Dari kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa populasi adalah jumlah
keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang
karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit
analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dst.
Populasi Target
Populasi target, yaitu jenis populasi yang telah ditentukan sesuai dengan masalah
penelitian. Populasi target adalah populasi yang dengan alasan yang kuat
(reasonable) memiliki kesamaan dengan populasi terukur (Sukmadinata, 2009).
Populasi target adalah seluruh populasi yang ada dialam ini, jumlahnya tak
terbatas karena tidak dibatasi tempat dan waktu.
Populasi target adalah unit dimana suatu hasil penelitian akan diterapkan
(digeneralisir).
Populasi terjangkau adalah populasi yang secara riil dijadikan dasar dalam
penentuan sampel dan secara langsung menjadi lingkup sasaran keberlakuan
kesimpulan (Sugiyono, 2009).
Contoh:
Kemampuan bahasa anak usia 5 tahun di kabupaten X tahun 2016. Karena
tingkat kecerdasan, kematangan berbahasa, usia, lingkungan dan status sosial
ekonomi, anak-anak di kabupaten X sama dengan di Kabupaten Y
Menurut Arikunto (2006), Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi
yang akan diteliti. Jika penelitian yang di lakukan sebagian dari populasi
maka bisa dikatakan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian sampel.
Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2004: 85), Sampel adalah sebagian dari
populasi yang dapat dijangkau serta memiliki sifat yang sama dengan populasi
yang diambil sampelnya tersebut.
Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang
dijadikan subyek penelitian sebagai “wakil” dari para
anggota populasi. Sampel adalah bagian kecil dari
populasi yang diambil sebagai objek dalam sebuah
pengamatan atau penelitian lantaran dianggap mampu
mewakili populasi. Hasil riset yang didapatkan dari
sebuah sampel ini, akan memunculkan kesimpulan yang
dapat dipakai untuk memastikan kesimpulan dari
populasi.
Kriteria Sampel
Ada dua kriteria sampel yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Penentuan
kriteria sampel diperlukan untuk mengurangi hasil penelitian yang bias
sehingga akurat dan teliti dalam merepresentasikan populasi
Salah satu literatur yang paling banyak digunakan adalah penentuan ukuran
sampel menggunakan rumus slovin (1960).
Probability Sampling
Pada penyampelan jenis ini, populasi dibagi menjadi wilayah atau klaster.
Jika terpilih klasternya, seluruh anggota dalam klaster tersebut yang menjadi
sampel.
Langkah-langkah dalam pengambilan sample dengan cluster sampling:
1. Menentukan cluster-clusternya;
2. Menentukan banyak cluster yang akan dijadikan sample, misal n ;
3. Memilih secara acak cluster;
4. Semua anggota yang terdapat dalam klaster yang terpilih merupakan
sampel studi atau penelitian atau evaluasi.
Contoh : Sebuah populasi terdiri dari kelas VII di suatu sekolah dan terbagi
menjadi 8 kelas. Dari 8 kelas tersebut terpilih kelas VII-1 dan VII 3, maka
semua murid pada kelas tersebut menjadi sampel penelitian
Non Probability Sampling
Suatu evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi pembiasaan pola hidup sehat yang
digunakan di SLB-B (tunarungu). Dalam hal ini, sekolah-sekolah yang dijadikan
sampel yakni SLB-B, yang ditetapkan sesuai tujuan evaluasi.
Snowball Sampling
Sampling snowball dapat dilakukan jika keberadaan dari suatu populasi sulit
untuk ditemukan. Dengan kata lain, cara ini banyak dipakai ketika peneliti
atau evaluator tidak banyak tahu tentang populasi penelitian.
Pada sampling bola salju, peneliti mengumpulkan data dari beberapa sampel
yang dapat ditemukan oleh peneliti sendiri, selanjutnya peneliti meminta
individu yang telah dijadikan sampel tersebut untuk memberitahukan
keberadaan anggota yang lainnya yang tidak dapat ditemukan oleh peneliti
untuk dapat melengkapi data (Babbie, 2004: 184). Pada penelitian kualitatif
banyak menggunakan sampel purposive dan snowball.
Contoh :
Teknik sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Pada sampling kuota, dimulai dengan membuat tabel atau matriks yang berisi
penjabaran karakteristik dari populasi yang ingin dicapai atau karakteristik
populasi yang sesuai dengan tujuan dari penelitian untuk selanjutnya
ditentukan sampel yang memenuhi ciri-ciri dari populasi tersebut.
Prosedur yang dalam sampling kuota:
a). Pertama, populasi dibagi-bagi menjadi strata yang relevan seperti usia, jenis
kelamin, lokasi, dsb.
b). Proporsi tiap strata diperkirakan atau ditentukan berdasarkan data eksternal
kemudian total sampel dibagi-bagi sesuai proporsi ke tiap strata (kuota).
c). Untuk memenuhi jumlah sampel untuk tiap strata, peneliti menggunakan
expert judgement-nya.