Anda di halaman 1dari 22

Asuhan Keperawatan Jiwa

pa da klien
pengguna NAPZA
Maulidiyah, M.Kep
Latar Belakang
 Masalah serius dan terus berkembang dalam Penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
(napza), termasuk alkohol, opium, obat dengan resep, psikotomimetiks, kokain, mariyuana. adalah
peningkatan penggunaan lebih dari satu jenis zat secara serentak atau berurutan. Penyalahgunaan zat
terlarang di Indonesia, menjadi perhatian bagi seluruh elemen yang ada di Negara ini. Golongan yang
menjadi pengguna napza terbesar di Indonesia adalah remaja. Usia remaja adalah usia yang rentan
terhadap napza.

Menurut publikasi BNN Indonesia, data dari World Drugs


Reports 2018 yang diterbitkan United Nations Office on
Drugs and Crime (UNODC), menyebutkan sebanyak 275
juta penduduk di dunia atau 5,6 % dari penduduk dunia
(usia 15-64 tahun) pernah mengonsumsi Narkoba.
Sementara di Indonesia, BNN selaku focal point di bidang
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) mengantongi angka
penyalahgunaan Narkoba tahun 2017 sebanyak 3.376.115
orang pada rentang usia 10-59 tahun.
Better knowledge
for better care
Gangguan penyalahgunaan zat berhubungan
dengan 2 kondisi utama yaitu intoksikasi
(saat menggunakan zat) dan putus zat
(withdrawal)
#Intoksikasi
Kumpulan gejala akibat penyalahgunaan zat
yang memengaruhi satu atau lebih fungsi
mental berupa:: memori, orientasi, mood,
perilaku, social dan pekerjaan.
Kondisi ini bisa ditegakkan bila ada bukti
nyata penggunaan Napza saat ini dalam
dosis cukup tinggi.
Putus zat adalah kumpulan gejala yang terjadi
setelah menghentikan/mengurangi zat psikoaktif,
sesudah penggunaan berulang kali yg berlangsung
lama dan atau dlm jumlah yg banyak. Gejala yg
timbul sesuai dg karakteristik zat psikoaktif yg
dipakai

—Withdrawal
Zat psikoaktif berdasarkan cara
kerjanya
1 2 3
Depresan Stimultans Halusinogen
Menurunkan Meningkatkan Mengakibatkan halusinasi
aktivitas/respon aktivitas/respons
1
Zat
psikoaktif
Dan efek yg ditimbulkan
Drug-Free World

Depresan Stimulan Halusinogen


Alkohol Amfetamin LSD (Lysergyc Acid
Benzodiazepin Metamfetamin Diethylamide)
Opioid Kokain PCP (Phencyclidine)
Inhalan Kafein Kanabis (do. tinggi)
Kanabis (dosis rendah) Magic mushrooms
Kecubung
2
Gejala
Akibat intoksikasi zat
Persepsi Pikiran Afek Psikomotor Respon verbal

Opioid G3 daya nilai, perhatian Lesu, agitasi Bicara kacau


dan memori

Kanabis Halusinasi, Kecurigaan (ide Perasaan Agitasi


depersonalisasi, paranoid), sensasi waktu meningkat, tdk
derealisasi berjalan lambat terkendali

Alkohol G3 daya nilai Tdk terkendali Suasana Agresif, sempoyongan Bicara pelo,
perasaan labil suka berdebat

Benzodiazepin G3 daya ingat dan G3 emosi Perilaku kasar, sempoyongan Bicara cadel
perhatian

Inhalansia Perilaku tak terkoordinasi, Bicara cadel


sempoyongan, reflek menurun,
tremor, kelemahan otot
menyeluruh

Kokain Bingung paranoid Agitasi, kelemahan otot,


dyskinesia, distonia

Amfetamin Ilusi halusinasi Ide kebesaran, ide Euforia, Perilaku berulang Berdebat
paranoid marah/agresif,
perasaan labil
Halusinogen Bingung Tremor, letargi, perilaku tak Bicara cadel
terkoordinasi
3
Gejala psikologis
Akibat putus zat
Persepsi Pikiran Afek Psikomotor

Opioid Disforik

Kanabis G3 konsentrasi Iritabel G3 tidur dan g3


nafsu mkn

Alkohol Halusinasi, ilusi Tremor, agitasi


psikomotor

Benzodiazepin Halusinasi visual, ansietas Hiperaktivitas


taktil/auditoria yg autonomy, tremor
bersifat sementara tangan dan agitasi
ilusi psikomotor
Kokain Mimpi buruk yg Paranoid Disforik, depresi Agitasi, penurunan
terasa sangat berat aktivitas, g3 tidur,
nyata dan jelas PK, Bunuh diri
Amfetamin Mimpi aneh, Disforik Hambatan
keinginan kuat psikomotor
untuk
menggunakan lagi
Proses keperawatan
Pengkajia
n
Diagnosa
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Predisposisi

Faktor biologis Faktor psikologis


Kecenderungan keluarga, Tipe kepribadian yg tergantung
terutama orang tua yg Harga diri yg rendah: terutama
untuk ketergantungan
menyalahgunakan
alkohol,sedatif hipnotik yg
napza.Perubahan diikuti oleh rasa bersalah
metabolik alkohol yg Pembawa keluarga : kondisi
mengakibatkan respon keluarga yg tidak stabil,role
fiiologik yg tdk nyaman. model yg negatif,
Faktor sosialkultural
Sikap masyarakat yg ambivalensi terhadap penggunaan napza
seperti nikotine,ganja,alkohol.Norma kebudayaan: suku
bangsa ttt menggunakan alkohol untuk upacara adat dan
keagamaan.Lingkungan: tempat yg rentan untuk transaksi
napza:diskotik,tempat hiburan malam,mall,lokalisasi
pelacuran,lingkungan rumah yg kumuh dan padat.
Faktor presipitasi
Penggunaan zat atau
penyalahgunaan zat sering kali Tanpa disadari kondisi atau
cara ini merupakan suatu Semakin banyak penggunaan zat
merupakan suatu cara dari adiktif, semakin banyak pula stres yg
seseorang untuk mengatasi lingkaran untuk mendapatkan
stres selanjutnya akibat dari ditimbulkan, akibat tergantungnya
stres yg ada dalam fungsi biopsikososial sebagai
kehidupannya. penggunaan zat tersebut.
dampak penggunaan zat adiktif.
Stresor presipitasi
untuk terjadinya
penyalahgunaan
zat adiktif
stressor in drug use
Pernyataan untuk mandiri Kehilangan sesuatu yg
dan membutuhkan teman berarti: orang yg
sebaya sebagai dicintai/pekerjaan/drop
pengakuan. out dari sekolah.

Reaksi sebagai prinsip


kesenangan: menghindari
dari rasa sakit, mencari Diasingkan oleh
kesenangan, relaks agar lingkungan:
menikmati hubngan rumah,sekolah,kelompok
interpersonal teman sebaya.

Dampak kompleksitas era


globalisasi :ketegangan
akibat modernisasi,
lancarnya
transportasi,film,iklan
Mekanisme
koping
1.Denial dari masalah.
2.Proyeksi merupakan tingkah laku untuk
melepaskan diri dari tanggung jawab.
3.Rasionalisasi.
Diagnosa keperawatan
G3 persepsi sensori
halusinasi
visual, pendengaran, rasa,
raba, penciuman

G3 konsep diri
HDR

Risiko perilaku kekerasan, bunuh diri dan Defisit perawatan diri


QUIZ KUY
1. Apa yang anda ketahui tentang Napza?
2. Apa yang anda fikirkan pertama kali jika mendengar seseorang pengguna Napza?
3. Bagaimana cara anda sebagai perawat dalam memberikan psikoedukasi pada pengguna
Napza?
4. Apa pendapat anda tentang pengguna Napza di Indonesia?
5. Bagaimana Negara Indonesia menyikapi penyalahgunaan Napza, apakah sudah
maksimal? Berikan opini anda dan sertakan fakta.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai