Anda di halaman 1dari 28

Kesalahan

Dalam
pengukuran
DAFFA DZAUDAN
2105541052 (C)
Kesalahan-kesalahan pada
pengukuran
Kesalahan pengukuran adalah perbedaan antara nilai sebenarnya dengan nilai yang terukur dari
besaran-besaran seperti daya, tahanan, tekanan, dll
Kesalahan-kesalahan pada
pengukuran
1.Internal
kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan alat tersebut dapat terjadi karena berbagai factor seperti umur
pakai alat yang sudah tua / alat ukur belum di kalibrasi.

2. Eksternal 
Merupakan kesalahan yang diakibatkan oleh faktor diluar alat tersebut, antara lain factor human error
manusia sebagai yang mengukur ataupun faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran
ISTILAH DALAM
PENGUKURAN
Ketelitian Kesalahan
Presisi Sensivitas
(accuracy) (error)
Ketelitian (accuracy) :
Pendekatan dengan harga yang ditunjukkan sebenarnya dari pada besaran yg diukur

Presisi :
Kemampuan dari alat ukur dalam pengukurannya.
Presisi tinggi = kesalahan kecil

Sensitivitas :
Kemampuan alat ukur, input kecil, perubahan output yang besar/simpangan jarum
penunjuk besar

Kesalahan (error) :
Penyimpangan dari harga sebenarnya dari pengukuran.
a. Relatif Error adalah perbandingan antara besaran kesalahan thd harga yang sebenarnya.
Kesalahan dari alat ukur (ε) = M-T
M = harga yang didapat dari alat ukur.
T = harga yang sebenarnya dari kebesaran yang diukur.
Kesalahan relatif adalah hasil bagi dari kesalahan terhadap harga sebenarnya (ε/τ) atau disebut ratio kesalahan dan harga numeriknya
dinyatakan dengan %

b. Systematic error adalah kesalahan karena konstruksi alat :


- Kesalahan karena konstruksi besarnya ditentukan oleh pabrik.
- Kesalahan karena pembacaan jarum penunjuk (secara konstruksi kurang runcing,
kurang tipis, bayangan jarum sehingga menyebabkan kesalahan paralax)
Angka penting dalam pengukuran
Indikasi bagi ketepatan pengukuran diperoleh dari banyaknya angka-angka yang berarti.

Makin banyak angka-angka yang berarti, ketepatan pengukuran menjadi lebih besar.

CONTOH =

• Nilai sebuah tahanan dinyatakan sebesar 68 ohm berarti nilai tahanan tersebut lebih mendekati 68 ohm
daripada 67 atau 69 ohm
• Jika disebutkan nilai tahanan adalah 68,0 ohm, berarti nilai tahanan tersebut lebih mendekati 68,0 ohm
daripada 67,9 ohm atau 68,1 ohm.
• 68 ohm memiliki dua angka penting
• 68,0 ohm memiliki tiga angka penting
Angka penting dalam pengukuran
• Angka penting adalah angka hasil perhitungan yang diperoleh dari kegiatan pengukuran dalam praktikum.
• 1. Ketentuan Angka Penting
a. Jika terdapat tanda koma (bilangan desimal), maka angka nol atau angka bukan nol paling kanan merupakan angka
penting paling kanan
b. Jika tidak ada tanda koma, maka angka bukan nol yang terletak paling kanan merupakan angka penting paling kanan
c. Jika ada atau tidak ada tanda koma, maka angka bukan nol paling kiri
merupakan angka penting paling kiri
d. Angka-angka yang berada diantara angka penting paling kiri dan angka
penting paling kanan adalah angka penting.
Angka penting dalam pengukuran
• Angka penting yang dperoleh dari hasil pengukuran terdiri dari angka pasti dan angka taksiran.
Angka taksiran disebut sebagai angka yang diragukan.
• Misal, untuk mengukur panjang benda dipergunakan mistar yang mempunyai nilai terkecil 0,1
cm. Dari hasil pengukuran, didapat: X = 12,5 cm dengan ketidakpastian mistar sebesar ±0,05
cm. hasil pengukuran tersebut dituliskan X = (12,50 ± 0,05) cm
Pembulatan angka penting
• Apabila jumlah angka penting pada suatu bilangan akan dikurangi, maka beberapa angka
penting harus dihilangkan. Jika angka pertama yang dibuang adalah:
a. Kurang dari lima -> tidak dibulatkan 
b. Lebih dari lima -> dibulatkan ke atas 
c. Sama dengan lima -> dibuatkan ke atas jika angka sebelumnya ganjil
Cara lain untuk menyatakan hasil pengukuran adalah menggunakan rangkuman kesalahan yang
mungkin (range of possible error).

Sebuah voltmeter dibaca 117,1 volt menunjukkan bahwa penaksiran menurut pengamat lebih
mendekati 117,1 volt daripada 117,0 atau 117,2 volt.

Menggunakan rangkuman kesalahan yang mungkin, tegangan tersebut dapat dituliskan menjadi 117,1
± 0.05 volt; yang menunjukkan nilai tegangan terletak antara 117,05 dan 117,15 Volt.

Jika sejumlah pengukuran yang independen dilakukan, biasanya hasilnya dinyatakan dalam nilai rata-
rata dari semua pembacaan; dan rangkuman kesalahan yang mungkin merupakan penyimpangan
terbesar dari nilai rata-rata tersebut.
Bila dua atau lebih pengukuran dengan tingkat ketelitian yang berbeda dijumlahkan,
maka hasilnya hanya seteliti pengukuran yang paling kecil ketelitiannya

Contoh 2 : Dua buah tahanan R1 dan R2 dihubungkan seri. Pengukuran masing-masing


menghasilkan : R1 = 18,7 ohm dan 3,624 ohm.

Tentukan tahanan totalnya


Jenis-Jenis Kesalahan
Kesalahan umum (gross-error) adalah kesalahan yang disebabkan karena manusia ; Kesalahan yang
disebabkan oleh pemakai alat ukur : kesalahan paralak, kesalahan penaksiran, kesalahan pembacaan
alat ukur, penyetelah yang tidak tepat, pemakaian instrumen yang tidak sesuai.
Kesalahan sistematis (systematic error) adalah kesalahan yang disebabkan oleh kekurangan pada
instrumen itu sendiri. Seperti gesekan bantalan penggerak meter, ketegangan pegas yang tidak
tepat,kalibrasi yang tidak sesuai, perawatan, penggunaan dan penanganan instrument yang tidak benar,
kerusakan atau adanya bagian-bagian yang aus dan pengaruh lingkungan terhadap peralatan
Kesalahan yang tak disengaja (random error) adalah yang penyebabnya tidak secara langsung
dapat diketahui, seperti Kesalahan yang disebabkan oleh pengaruh kondisi lingkungan : temperature,
tekanan, dan kelembaban yang tinggi, atau listrik statis, medan elektromagnetik yang kuat
Standard ketelitian alat ukur
1. Ketelitian alat ukur diklasifikasikan dalam 8 kelas
yaitu : 0,05 ; 0,1 ; 0,2 ; 0,5 ; 1; 1,5; 2,5; 5.
artinya kesalahan alat ukur didalam batas-batas ukur seharusnya ada dalam batas
masing-masing X sebagai ± 0,05 %; ±0,1%; ±0,2% ; ±0,5%; ±1%; ±1,5%;±2,5%;
±5%
secara relatif kepada harga maksimum masing-masing kelas tersebut.
2. Dalam pemilihan alat ukur untuk pengukuran, peralatan, perencanaan penggunaan
alat maka diklasifikasikan menjadi 4 klas yaitu :
a. Kelas 0,05; 0,1 ; 0,2 golongan dengan ketelitian/presisi sangat tinggi biasanya
ditempatkan stationer dan digunakan untuk eksperimen dilaboratorium atau
untuk pengujian alat ukur lainnya.
b. Kelas 0,5 golongan dengan ketelitian tinggi dan biasanya dipakai pada alat-alat
ukur portable.
c. Kelas 1,0 golongan lebih rendah dari kelas ukur 0,5 dengan presisi tinggi,
biasanya dipergunakan pada alat ukur portable yang kecil atau ditempatkan
pada panil yang besar.
d. Kelas 1,0 ; 2,5 ; 5 golongan dengan ketelitian yang tidak begitu tinggi, biasanya
dipasang pada panil-panil dengan ketelitian yang tidak penting.
Cara menghindari kesalahan
dalam pengukuran
Gunakan alat ukur yang sudah terstandarisasi dan sudah di kalibrasi

Lakukan kalibrasi alat ukur setidak-tidaknya 6 bulan sekali

Pilihlah alat ukur yang peka atau memiliki tingkat presisi yang tinggi

Lakukan pengukuran di tempat dengan posisi yang sesuai

Tentukan angka taksiran yang sesuai


TAHANAN DAN PENGUKURANNYA
Tahanan yang ideal adalah bila diberi tegangan diantara kedua ujungnya, maka tegangan
tersebut akan sebanding dengan arus yang mengalir pada tahanan tersebut.
V
I
R

Nilai tahanan dan pengaruh suhu


Nilai tahanan biasanya ditentukan dengan kode warna, besarnya nilai kode-kode warna
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Hitam : 0
2. Coklat : 1
3. Merah : 2
4. Jingga/orange : 3
5. Kuning : 4
6. Hijau : 5
7. Biru : 6
8. Ungu/violet : 7
9. Abu-abu : 8
10. Putih : 9
11. Emas : 5%
12. Perak : 10 %
13. Tanpa warna : 20 %
Warna emas, perak dan tanpa warna adalah toleransi dari tahanan tersebut jadi
besarnya nilai tahanan R dapat dirumuskan sbb :
Jadi besarnya nilai tahanan R dapat dirumuskan sebagai berikut :

A B C D

Contoh :
Sebuah tahanan dengan warna merah, jingga, biru dan emas, maka cara mengetahui
nilainya adalah :

R = A, B, C=106 ± D %

R = A, B, 106 ± 5 %
= 23000000 ± 5 %
= 23 MΩ dengan toleransi 5 %
PENGUKURAN TAHANAN
Klasifikasi pengukuran tahanan :
1. Tahanan rendah (≤ 1Ω); mis. R kontak, R belitan dll.
2. Tahanan menengah (1Ω - 10Ω); mis. Keperluan peralatan elektronik
3. Tahanan tinggi (>10 MΩ); mis. Tahanan isolasi

Pengukuran tahanan rendah :


Dapat dilakukan dengan metode Volt-Ampere Meter
A V
Rv Rv  Volt / Amp
A

Digunakan untuk pengukuran yang rendah yang relatif kecil

A
V
Rx Rx  Volt / Amp
A
V

Digunakan unutk pengukuran tahanan rendah yang relatif besar


Pengukuran Tegangan Menengah :
Dapat dilakukan dengan :
 ohm-meter; langsung dengan alat ukur
 metode volt-ampere meter; sama seperti di atas
 metode subsitusi
 metode jembatan

1 Rx

S
A
2
E R

Kontak S pada posisi 1 dibaca nilai A (Amperemeter), maka kontak S pada posisi 2 nilai A harus
sama dengan cara mengatur R (variabel / potensiometer ) sehingga didapat nilai Rx.
Metode Jembatan :

a
Dalam Keadaan setimbang :

P Q Vad = Vab
Vcd = Vcb
I1P = I2Q
d G b E
I1R = I2Rx

R RX Maka :
P R i2
c  
Q R X i1
RX = Tahanan yang akan diukur
P,Q,R = Tahanan-tahanan yang besar QR
nilainya diketahui
Rx 
P
G = Galvanometer
E = Tegangan
Pengukuran Tahanan Isolasi
Dapat dilakukan dengan jembatan MegaOhm.
Kesalahan yang timbul pada metode ini adalah adanya arus bocor pada tahanannya.
Untuk mengurangi hal ini maka digunakan rangakaian GUARD seperti pada
gambar dibawah ini :
Frame metal
A B
RX
Arus Bocor

a R1 dan R2 adalah tahanan bocor


R1 dipararel dengan RP
RP RS R2 dipararel dengan RG (tahanan galvanometer)
Sehingga :
E R1 » R2 efek pararel ini tidak mempengaruhi
d G b
sehingga tahanan pararel dianggap sama
dengan RP.
RQ R2 R2 » RG dianggap sama dengan RG
RX
Maka dalam keadaan setimbang
R1 RQ RS = RP RX
c
R Q .R S
Rx 
RS
Mengukur Tahanan Pentanahan
Digunakan metode tegangan jatuh (Voltage-drop)
I V
V

V A V2

V0
V1
P1 X
P2
P1 P3 P2

Tegangan antara P1 dan P2 = V0; jarak P1 ke P2 > 10 meter, P3 terletak dekat P1 atau P2, maka
potensial antara P1 dan P2 naiknya sangat cepat (lihat grafik). Jika P3 diletakkan pada potensial
konstan (P3 terletak jauh dari P1 dan P2) maka;
VP1P2=V1 dan VP3P2=V2
Maka tahanan-tahanan pentanahan diberikan adalah :
V V
R1  1 dan R 2  2
I I
Contoh :
1. Sebuah ampere-meter menunjukkan arus sebesar 10 A, sedang accuracy +1%, maka harga
yang sebenarnya dari pada arus yang diukur :
100 – 1/100 x 10 = 9,9 A
2. Sebuah Volt-meter mempunyai accuracy 2 % pada skala penuh. Bila range yang digunakan
300 volt; sedang jarum penunjuk menunjukkan 150 volt, maka accuracy:
(300/150) x 2% = 4%

Menjumlah / mengurangi dua hasil pengukuran


Y = U+V
U = hasil pengukuran dengan kesalahan ∂U
V = hasil pengukuran dengan kesalahan ∂V
Bila Y adalah ∂Y, maka
Y + ∂Y = U+∂U+V+ ∂V
Y - ∂Y = U- ∂U+V- ∂V -
2 ∂Y = 2(∂U+∂V)

Kesalahan relatifnya :
Y U  V U  V
 
Y Y UV
Hasil bagi dari dua pengukuran
U
Y
V
U  U
Y  Y 
V  V
U  U V  V UV  UV  VU  UV
Y  Y  x 
V  V V  V V 2  V 2
dengan mengabaika n (U V), V 2 , maka
UV  UV  VU U UV  VU
Y  Y   
V2 V V2
UV U
V  
V2 V
UV U

Y V 2
V

Y U
V
Kesalahan relatifnya
Y V U
 
Y V U
a. Elektroda Batang Yang ditanam Vertikal
  4L 
R  ln  1 (  )
2L  a  Tanah
Untuk n batang pentanahan berlaku persamaan sbb :
R
Rn  () Elektroda
n L
Keterangan :
R = Tahanan Pentanahan (Ω)
ρ = Tahanan jenis tanah (Ω-m)
L = Panjang elektroda pentanahan (m) a
a = Jari-jari elektroda pentanahan (m)
η = koefisien kombinasi
(tergantung jarak masing-masing rod)
n = Banyak elektroda pentanahan
z = Jarak ujung alas batang elektroda dg permukaan z
tanah
Jarak antara (m) 0,5 1 2 3 4 5
Koefisien kombinasi 1,35 1,20 1,15 1,10 1,0 1,0 L
5
Bila elektroda tidak pas di permukaan tanah maka
persamaan yang digunakan : a
  4L 1 zL z 4 z  4( z ) 2 
R  ln  1  ln  ln L L  ()

2L  a 1  L L 1  L  4( z L) 2 
2 z 4 z
b. Dua (2) Elektroda Batang Yang ditanam Vertikal

  4L  2L  2 2  2 s 2  4L2 

R ln  1  ln 
 2 L  2L  ()
2L  a  s   L

s = jarak antara kedua elektroda


Jika s > L maka : s
  4L    L2 2L4 
R  ln  1  1   ...  ()
4L  a  4s  3s 2 5s 4 
Jika L > s maka :
  4L 4L s s2 s4 
R  ln  ln  2     ...  ()
4L  a s 2L 16L2 512L4 

c. Sistem Pentanahan Bentuk Pelat


  4L a 2  ab 4L s s2 s4 
R  ln  ln 1    ()
4L  a a (a  b) 2 s 2L 16L2 512L4 

Dimana :
L = (s+a) panjang elektroda pentanahan (m)
a = Panjang sisi pelat tegak lurus permukaan tanah (m)
b = panjang sisi pelat sejajar permukaan tanah (m)
s = jarak pelat dari permukaan tanah
d. Sistem Pentanahan Bentuk Grid
Pentanahan ini dilakukan dengan memanamkan beberapa elektroda (rod) tegak lurus
dengan permukaan tanah, akan memerlukan batang elektroda untuk menghubungkan
dengan ground bus, maka sususan tersebut akan membentuk grid. Perhitungan tahanan
pentanahan dengan sistem grid adalah sbb:
1 1  1 
R g    1    ()
 L 20 A  1  h 20 / A 
Dimana :
L = Panjang keseluruhan rod (m)
A = Luas Grid (m)
h = Dalam penanaman (m)
ρ = tahanan jenis tanah
Rg = tahanan pentanahan (Ω)
e. Pentanahan Dengan Satu Elektroda Horisontal
  4L 4L s s2 s4 
R  ln  ln  2     ...  ()

4L  a d 2
2L 16L 512L 4  d

Dimana :
L = Panjang elektroda(m)
a = diameter konduktor (m)
L
h = Dalam penanaman (m)
d = jarak elektroda dari permukaan tanah (m)
f. Pentanahan Bentuk Radial
Merupakan susunan pentanahan yang ditanam sejajar permukaan tanah dan berpotngan
secara radial.
  2L 
R  ln  1  N(n )  dengan,
n L  a 
n 1
N( n )   ln
 
1  sin nm
m 1  m 
sin  
 n 
Dimana :
L = Panjang elektroda(m)
a = jari-jari diameter (m)
h = Dalam penanaman (m)
n = Banyak lengan elektroda (m)
m = 1,2,3, … , n-1
g. Pentanahan Bentuk Cincin
Pentanahan dengan menanamkan elektroda sejajar berbentuk cincin (lingkaran) sejajar
pemukaan tanah.
 L
R ln1,27
L 2a d
Dimana,
a = jari-jari cincin (m)
d = kedalaman pentanahan
Sumber
William David Cooper. 2009. Diktat Pengukuran Listrik I Instrumentasi Elektronik dan Pengukuran . Hal 1-5
Nugraha Primary Putri; 2019; “Buku Panduan Praktikum FISIKA DASAR 1”; hal 10-13

Koes Sulistiadji, Joko Pitoyo. 2009. Alat Ukur dan Isntrumen Ukur. Halaman 1 -2 

Abadi Jading, Reniana, Bertha Ollin Paga. 2020. Pengukuran dan Instrumentasi. Halaman 1 - 2

Anda mungkin juga menyukai