Anda di halaman 1dari 11

Laporan Keuangan Komersial dan Fiskal

Dosen Pengampuh : Yustiana Djaelani SE., M.Si


Penyusun : Novianti (02271811135)
Laporan Keuangan Fiskal

 Laporan keuangan fiskal adalah informasi akuntansi yang


dibuat untuk kepentingan perpajakan, penyajiannya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku beserta aturan pelaksanaannya.
Laporan keuangan fiskal dibuat untuk kepentingan pajak
sehingga harus dibuat sesuai dengan aturan undang-
undang perpajakan.

Laporan keuangan fiskal mencakup:


- Neraca fiskal
- Perhitungan laba rugi dan perubahan laba ditahan
- Penjelasan laporan keuangan fiskal
- Rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan
laporan keuangan fiskal
- Ikhtisar (kesimpulan) kewajiban pajak
Laporan Keuangan Komersial

laporan keuangan komersial yaitu laporan keuangan


yang dibuat berdasarkan standar yang sudah
ditetapkan pada prinsip-pinsip akuntansi yang bersifat
tidak memihak atau disebut juga netral. Laporan
keuangan komersial dapat didefinisikan sebagai segala
pertanggungjawaban yang menyangkut laporan
kegiatan keuangan yang dilakukan dalam periode
tertentu.

Laporan Keuangan yang lengkap meliputi:


● laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir
periode,
● laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain,
● laporan perubahan ekuitas,
● laporan arus kas,
● catatan atas laporan keuangan,
● laporan posisi keuangan pada awal periode
komparatif.
Perbedaan Laporan Fiskal dengan
Komersial
a) Penghasilan
Pada akuntansi pajak atau fiskal, pendapatan adalah penghasilan yang diterima
oleh wajib pajak. Sedangkan di laporan akuntansi atau komersial, ada istilah
pendapatan (revenue) dan penghasilan (income).
b) Beban

Dalam konsep beban menurut akuntansi dan perpajakan juga berbeda. Menurut IAI (2007:13) diartikan
bahwa beban pada akuntansi komersial merupakan sebagai penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau adanya sehingga menyebabkan
turunnya ekuitas yang bukan menyangkut pada pembagian penanam modal. Sedangkan dari sudut
pandang fiskal yaitu sebagai biaya untuk menagih, memperoleh, dan memelihara penghasilan atau biaya
yang berhubungan langsung dengan peroleh penghasilan.
c) Metode Perhitungan Persediaan

Metode perhitungan persediaan menurut Standar Akuntansi


Keuangan (SAK) ada tiga, yaitu rumus biaya masuk pertama-
keluar pertama ( First In First Out), rata-rata tertimbang (Weigth
Average Cost Method) dan masuk terakhir keluar pertama (Last
In First Out-LIFO) (SAK 14, 2017). Namun, undang-undang pajak
penghasilan Indonesia, perhitungan metode persediaan hanya
dibolehkan menggunakan dua metode, yaitu metode rata-rata
atau dengan metode FIFO. Metode LIFO tidak diperbolehkan
pada akuntansi fiskal hal ini dikarenakan perhitungan dengan
metode LIFO membuat nilai pajak terutang menjadi lebih kecil.
d) Metode Penyusutan
Akuntansi komersial memiliki beberapa metode penyusutan yaitu:
• Metode garis lurus atau straight line method yang menghasilkan
pembebanan yang tetap selama umur manfaat aset jika dinilai residunya


tidak berubah.
• Metode Saldo Menurun atau diminishing balance method yang
menghasilkan pembebanan menurun selama umur manfaat aset.
• Metode Jumlah Unit atau sum of the unit method yang menghasilkan
pembebanan yang menurun selama umur manfaat aset (IAI,2007).

Sedangkan pada akuntansi fiskal dengan merujuk ketentuan perpajakan hanya


menetapkan dua metode penyusutan yang harus dilaksanakan wajib pajak berdasarkan
pasal UU No. 36 tahun 2008 pasal 11 tentang Pajak Penghasilan yaitu berdasarkan
metode garis lurus dan metode saldo menurun yang dilaksanakan secara konsisten,
kemudian aktiva (harta berwujud) dikelompokkan berdasarkan jenis harta dan masa
manfaat. Adapun rinciannya tertuang pada peraturan menteri keuangan No.
96/PMK.03/2009.
Metode Pembuatan Laporan Fiskal

Extra Compatible
Pendekatan Terpisah
Approach
1. Biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan investor
atau anggota lain
2. Pembentukan dana cadangan
3. Imbalan kerja atau jasa dalam bentuk natura atau
kenikmatan
4. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan ke
Penyesuaian investor atau pihak istimewa sehubungan dengan
urusan pekerjaan
Fiskal Positif 5. Harta yang dihibahkan atau disumbangkan
6. Pajak penghasilan
7. Gaji yang dibayarkan ke anggota persekutuan, Firma
atau CV yang modalnya tidak terbagi atas saham
8. Sanksi administrasi
9. Selisih penyusutan komersial
10. Selisih amortisasi fiskal di atas penyusutan fiskal
11. Biaya yang ditangguhkan pengakuannya
12. Penyesuaian fiskal positif lainnya
Penyesuaian
Laporan
Keuangan Fiskal
1. Selisih penyusutan komersial
di bawah penyusutan fiskal
2. Selisih amortisasi komersial
di bawah amortisasi fiskal
Penyesuaian 3. Penghasilan yang
Fiskal Negatif ditangguhkan pengakuannya
4. Penyesuaian fiskal negatif
lain
 
Thanks!

Does anyone have any questions?

Anda mungkin juga menyukai