Anda di halaman 1dari 8

MATERI PENYULUHAN

KEBUTUHAN NUTRISI IBU


MENYUSUI

OLEH : LAILUL NAZAH


NIM: 194110298
2A
Kenapa nutrisi bagi ibu menyusui itu penting?

Sama halnya seperti saat kehamilan, asupan nutrisi atau zat gizi dari
makanan dan minuman selama masa menyusui juga penting bagi ibu.
Ini karena selama menyusui, nutrisi yang masuk ke dalam tubuh bukan
hanya berguna untuk ibu tetapi juga bagi bayi yang mendapat ASI,
termasuk ASI eksklusif.
Apalagi menyusui bukanlah kegiatan yang ringan karena menggunakan
banyak energi. Ibu tentu juga berharap produksi ASI untuk bayi lancar
selama menyusui.Itu sebabnya, penting bagi para ibu menyusui untuk
memastikan kebutuhan nutrisi atau gizi hariannya senantiasa tercukupi.
WHO
A!Berbagai nutrisi penting untuk ibu menyusui
Setelah memahami pentingnya asupan gizi atau nutrisi untuk ibu
menyusui, Anda juga perlu tahu nutrisi apa saja yang dibutuhkan.
Asupan gizi atau nutrisi bukan hanya satu, tetapi ada beragam yang
terkandung di dalam makanan dan minuman harian.
Sama halnya seperti kebutuhan gizi pada umumnya, ibu menyusui perlu
mencukupi zat gizi makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak.
Tak hanya makronutrien, zat gizi mikronutrien seperti vitamin dan
mineral pun tidak boleh luput dari perhatian ibu menyusui. 
Kebutuhan nutrisi atau gizi untuk ibu
menyusui yang perlu dipenuhi yakni:

1. Nutrisi karbohidrat untuk ibu menyusui


Makanan sumber karbohidrat bisa Anda peroleh dari biji-
bijian, sayur, buah-buahan, kacang-kacangan, dan umbi-
umbian.
asupan nutrisi karbohidrat untuk ibu menyusui harus
memenuhi kebutuhan harian sebagai berikut:
Ibu menyusui usia 21-29 tahun: 309 gram (gr) untuk usia
menyusui 6 bulan pertama dan 364 gr untuk usia menyusui 6
bulan kedua.
Ibu menyusui usia 30-40 tahun: 368 gr untuk usia menyusui 6
bulan pertama dan 378 gr untuk usia menyusui 6 bulan kedua
2. Protein
● Saat Anda menyusui, kebutuhan protein harian menjadi lebih banyak dibandingkan
dengan biasanya saat tidak sedang menyusui.
● Protein merupakan zat gizi penting yang diperlukan untuk membangun dan
memperbaiki berbagai jaringan dalam tubuh.
● Protein juga sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi di awal-awal
masa kehidupannya.
● Bahkan untuk ibu menyusui sendiri, asupan protein yang cukup dibutuhkan guna
mempercepat pemulihan setelah kehamilan dan persalinan.
● Anda bisa mendapatkan protein asupan protein hewani dari dari daging, ayam, ikan
dan seafood, telur, keju, susu, yogurt, dan lainnya.
asupan nutrisi protein untuk ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan harian sebagai
berikut:
● Ibu menyusui usia 21-29 tahun: 76 gr untuk usia menyusui 6 bulan pertama dan 6
bulan kedua.
● Ibu menyusui usia 30-40 tahun: 77 gr untuk usia menyusui 6 bulan pertama dan 6
bulan kedua.
3. Lemak
Batasi atau bahkan hindari konsumsi lemak jenuh dan lemak trans yang
berisiko membahayakan kesehatan. 
Sumber lemak tidak jenuh, yaitu alpukat, ikan berlemak (seperti ikan
salmon), kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, dan minyak kanola.
Sementara lemak jahat yang harus dihindari bisa bersumber dari makanan
yang digoreng dan daging berlemak

4. Nutrisi serat untuk ibu menyusui

Peran serat bagi ibu menyusui juga tidak kalah penting, misalnya untuk
melancarkan kerja sistem pencernaan.
Sumber serat bisa ibu menyusui dapatkan dengan rajin makan sayur-
sayuran dan buah-buahan setiap harinya.
Baik ibu menyusui vegetarian atau tidak, asupan serat tidak kalah penting
ketimbang nutrisi atau zat gizi lainnya.
5. Mineral
Ternyata, Anda tidak butuh untuk minum lebih banyak saat menyusui.
Saat menyusui, mungkin Anda merasa lebih haus daripada biasanya.
Namun, bukan berarti ibu menyusui butuh minum sangat banyak.
Tubuh ibu menyusui sebenarnya sudah mempunyai mekanisme yang mengatur
seberapa banyak minum cairan yang dibutuhkan.

Jika tubuh membutuhkan cairan, tubuh akan memberikan sinyal kepada


Anda dengan merangsang rasa haus.
Banyak atau sedikitnya kebutuhan minum cairan ibu menyusui
tergantung dari metabolisme tubuh, kondisi lingkungan, dan aktivitas harian.
Lagipula, tubuh bisa mengambil cairan dari sumber lain selain air yang
Anda minum. Ambil contohnya dari sayuran, buah-buahan, sup, jus, dan
minuman lainnya.
Jangan lupa untuk memerhatikan warna urine sebagai penanda apakah
Anda kekurangan cairan atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai