o Mudah menular
o Jika memiliki adik yang masih bayi & belum diimunisasi ➔ dipisahkan dari
adiknya.
Barang-barang tersendiri
o Seperti peralatan makan dan peralatan mandi yang berisiko menularkan virus
lewat kontak langsung.
Dimandikan ????
Anak tetap dimandikan meski ruam-ruam telah muncul di
tubuhnya.
Ruam akan menimbulkan gatal, dan bertambah jika bercampur
dengan keringat.
Mandi mengurangi rasa gatal dan membuat anak merasa segar.
Penyakit menular
( UU no. 6 tahun 1962 )
2 Nyeri Kepala
3 Anoreksia
7 Epistaksis
Batuk
8
Manifestasi Klinis Minggu II
Demam
Bradikardi relatif
Lidah berselaput
Hepatosplenomegali
Meteorismus
Uji Laboratorium
Intestinal
• Perdarahan intestinal
• Perforasi usus
Extraintestinal
• Hematologi KID
• Hepatitis tifosa
• Pankreatitis tifosa
• Miokarditis
• Manifestasi neuropsikiatrik (tifoid toksik)
Penatalaksanaan
sefalosporin Tiamfenicol
06 03
generasi III
Flurokionolon Kotrimoksazol
05 04
Aspek Pencegahan dan Pengendalian Tifoid
Penangulangan KLB
Chikungunya
Definisi
Virus classification
Family: Togaviridae
Genus: Alphavirus
• Virus ini berkembangbiak dalam sitoplasma sel inangnya
Ruam makulopapular
RT- PCR
Pemeriksaan
Laboratorium
Tes Isolasi
Serologis Virus
Diagnosis
Ditegakkan berdasarkan :
Anamnesis : demam, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, rasa lemah,
mual, muntah
Peningkatan titer
Virus chikungunya
antibodi 4 kali lipat
(CHIKV) pada isolasi IgM capture ELISA
pada uji hambatan
virus
aglutinasi (HI)
Komplikasi Chikungunya
Mielitis
Ensefalopati
Miokarditis
Penatalaksanaan
Menaburkan larvasida
Pengasapan
Flu Babi,Flu
Singapura, Flu
Burung, pada Wanita
Flu Babi
Pendahuluan
kontak langsung
yang terkontaminasi
Virus influenza subtipe
A yang lain:
H1N2,H3N2, dan H3N1.
Distribusi penyakit
Penularan babi-manusia :
Orang yang bekerja/ peternak babi/ orang
dengan paparan yang intens resiko infeksi
zoonotic .
Faktor Risiko
Faktor resiko
adalah
seseorang terinfeksi virus H1N1
Istirahat
Meningkatkan daya tahan tubuh
Antiviral
Antibiotika
Analgesik-antipiretik
Antiviral
Oseltamivir ( Tamiflu )
Zanamivir
Perawatan supportif
Pencegahan
Jaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.
Etika batuk/bersin
Jaga jarak/ kontak dengan orang jika terlihat sakit
flu.
Jangan meludah di sembarang tempat.
Bila mengalami gejala flu, segera ke dokter
Hindari kontak dengan orang yang berasal atau baru
bepergian dari negara terjangkit.
Flu Singapura
Pendahuluan
1. Deteksi Virus :
- Immuno histochemistry (in situ)
- Imunofluoresensi antibodi (indirect)
- Isolasi dan identifikasi virus.
2. Deteksi RNA dengan metode PCR.
3. Serodiagnosis →Metode ELISA
Pengobatan
• HFMD merupakan self
limiting disease
• Pengobatan spesifik tidak
ada, jadi hanya diberikan
secara simptomatik saja
berdasarkan keadaan klinis
yang ada.
• Istirahat yang cukup, karena
penurunan sistem imun
Komplikasi
aseptik meningitis (radang selaput otak)
Ensefalitis (radang otak)
Myocarditis (Coxsackie Virus Carditis) atau
pericarditis
Acute Flaccid Paralysis / Lumpuh Layuh Akut
(Polio-like illness)
Hilangnya kuku jari tangan dan kaki
Hanya bersifat sementara dan dan dapat
sembuh tanpa pengobatan.
Flu Burung
Etiologi
• penyebab flu burung adalah Highly Pothogenic
Avian Influenza Virus strain H5N1
(H=hemagglutinin; N= neuraminidase).
• Virus Inluenza A (H5N1) merupakan penyebab
wabah flu burung pada unggas
• Secara umum, virus Flu Burung tidak menyerang
manusia, namun beberapa tipe tertentu dapat
mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang
manusia.
Penularan
disebabkan oleh
kontak dengan
unggas yang telah
terinfeksi atau
lingkungan yang telah
terkontaminasi.
Manifestasi Klinis
demam,
sakit tenggorokan
batuk
nyeri otot
sakit kepala
lemas.
Dalam waktu singkat penyakit ini
dapat menjadi lebih berat berupa
pneumonia.
Pengobatan penyakit flu burung
1. Oksigenasi bila terdapat sesak napas.
2. Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral
(infus)
3. Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg
dosis tunggal selama 7 hari.
4. Amantadin diberikan pada awal infeksi,
sedapat mungkin dalam waktu 48 jam pertama
selama 3-5 hari
Pencegahan
• Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan
bergizi istirahat cukup.
• Mengolah unggas dengan cara yang benar, yaitu :
• Pilih unggas yang sehat
• Memasak daging ayam sampai dengan suhu ± 80 C
Diagnostik
pada
Penyakit Infeksi
&
Tropis
Tes Darah Rutin
Penting diamati:
• Eritrosit, Leukosit, trombosit
85
Anemia
Bisa timbul sekalipun cadangan besi cukup.
• Anemia akut:
perdarahan/ destruksi eritrosit
• Anemia kronik, dengan
cadangan besi yang normal atau meninggi di sistem
retikuloendotelial
penurunan besi dalam plasma serta
penurunan TIBC (total iron-binding capacity).
86
Infeksi serius + bakteriemia
• Trombos
• PT memanjang
• FDP
• Fibrinogen
Trombosiopenia
bisa juga menjadi tanda sepsis bakterial dan bisa bermanfaat
dalam mengobservasi respon pasien terhadap terapi.
87
Dengue Fever (DF)
Hematologi
• Leukopenia
• Thrombocytopenia
• ↑ serum aminotransferase (AST, ALT)
seroimmunology
• Hemagglutination Tests
• Complement Fixation Test
• Neutralization Test
88
• IgM ELISA
Herpes Simplex
Laboratorium yang biasa digunakan
adalah kultur virus and hapusan Tzanck
Antibody berdasarkan serotype
Temuan pada pemeriksaanTzanck
Lesi dasar
Multinucleate giant cells
89
Herper Zoster
Tzanck Test
menunjukan
multinucleate giant
cells untuk infeksi
varicella-zoster virus
dan HSV
90
Mumps
Darah
Lekopeni
Serum amilase dlm 10 hari
Serologi
Biakan
Virus dari ludah 1-5 hari
91
Morbilli (Measles, Rubeolla)
• Darah
• Lekosit , terutama limfo & segmen
• lekositosissuperinfeksi bakterial
• Serologi: EIA
• IgM: fase akut (± 1-2 hari)
• IgG : >10 hari
• Sekret
• Apusan + pulasan imunofluorosen
• Pulasan Tzank: Multinucleated Giant Cells
92
Varicella
Sediaan apus
Bahan: kerokan dasar vesikel
Pulasan: TzankMultinucleated Giant Cells
Sensitivitas 60%
Darah
Serologi:
Titer atb serum konvalesen 4x dpd serum akut
Hemaglutinasi
Elisa
93
HIV/ AIDS
HIV dengan 2 tehnik penting
94
Difteri
Diagnosis definitif tergantung pada isolasi
C.diphtheriae yang diambil dari bahan di lesi-
lesi lokal.
Pihak laboratorium harus diberitahukan bahwa
bahan disangka difteri agar pihak laboratorium
Pewarnaan Gram terlihat "Chinese letters"
95
Polio
Melalui pemeriksaan cairan serebrospinal ditemukan:
Aseptic meningitis
Peningkatan putih
glukosa normal
96
Salmonellosis/ Typhoid Fever
Kultur
Sumsum tulang:
Serologi
97
Kolera
• Isolasi vibrio cholerae dari bahan
tinjaidentifikasi serogroup 01 atau 139
• Serologi: tes agglutinasi menggunakan antiserum
spesifik
98
Disentri basiler/ Shigellosis
• Jumlah Lekosit: , Normal atau
• Serologi
• Tinja:
• Kultur, harus tinja segar
• Mikroskop: Lekosit
• Polymerase chain reaction (PCR)
99
3/21/22 R.D.N.PAKASI 100
KEGAWATDARURATAN
INFEKSIUS
OLEH
Gawat darurat
Efisiensi Perbaiki
sistem volume
sirkulasi cairan
darah sirkulasi
Algoritma Penanganan Syok Septik
1.
Penanganan Awal
Pemberian cairan kristaloid
2. Pemberian Oksigen
3. Pemberian Antibiotik
Transfusi darah
Kemampua
Budaya &
n
Agama
Petugas
Ketentuan Umum Penanganan
Jenazah
Semua petugas/keluarga/masyarakat yang menangani
jenazah telah mendapatkan vaksinasi Hepatitis-B
sebelum perawatan jenazah
• Universal
precaution
• Air jangan
tergenang
• Segera
dimakamkan
Penatalaksanaan Jenazah Kasus Flu
Burung/SARS
• Tutup semua lubang tubuh dengan kapas
Na hipoklorida
• Tutup dengan kain kafan atau bahan dari
plastik
• Jangan dibalsam atau disuntik pengawet
Lepaskan
Bekas luka
pakaian dan
pasien diplester
tampung pada
kedap air
wadah khusus
Lekatkan kasa
Tutup mata
pembalut pada
telinga dan
perineum
mulut dengan
dengan plester
kapas/kasa.
kedap air
Lanjutan
Tutup jenazah Pasang label sesuai
dengan kain bersih kategori di
disaksikan pergelangan
keluarga kaki/ibu jari kaki