Anda di halaman 1dari 48

MATEMATIKA EKONOMI &

BISNIS

PENERAPAN KONSEP
BARISAN DAN
DERET

Wahyu Sugeng Imam Soeparno, SE., M.Si


Perkembangan Usaha
 Jika perkembangan variabel-variabel tertentu dalam
kegiatan usaha (misalnya: produksi, biaya,
pendapatan, penggunaan tenaga kerja, penanaman
modal) berpola seperti barisan aritmetika, maka
prinsip-prinsip barisan aritmetika dapat digunakan
untuk menganalisa perkembangan variabel
tersebut.
 Berpola seperti barisan aritmetika maksudnya
bahwa variabel yang bersangkutan bertambah
secara konstan dari satu periode ke periode
berikutnya.
Contoh Soal
 Perusahaan genteng nglames menghasilkan 3000
buah genteng pada bulan pertama produksinya.
Dengan penambahan tenaga kerja dan peningkatan
produktifitas, perusahaan mampu menambah
produksinya sebanyak 500 buah setiap bulan. Jika
perkembangan produksinya konstan, berapa buah
genteng yang dihasilkannya pada bulan kelima ?
Berapa buah yang telah dihasilkan sampai dengan
bulan tersebut ?
a = 3000
b = 500

Sn = a + (n-1)b
S5 = 3000 + (5-1)500
= 5000
Dn = n/2 (a + Sn)
= 5/2 (3000 + 5000)
= 20000
Contoh Soal
 Penerimaan Perusahaan Bagus dari hasil
penjualannya sebesar Rp. 1,2 miliar pada tahun
kelima dan sebesar Rp. 1,8 miliar pada tahun
ketujuh. Apabila perkembangan penerimaan
perusahaan tersebut konstan dari tahun ke tahun,
berapakah perkembangan penerimaannya per
tahun, berapakah penerimaannya pada tahun
pertama dan pada tahun ke berapa penerimaannya
mencapai Rp. 2,7 miliar ?
U7 = 1,8 M 1,8 = a + 6b
U5 = 1,2 M 1,2 = a + 4b _
0,6 = 2b
b = 0,3 M

Sehingga perkembangan penerimaan perusahaan


tersebut per tahun : Rp. 300.000.000,-.

Adapun penerimaan pada tahun pertama adalah :


a + 4b = 1,2
a + 4(0,3) = 1,2
a + 1,2 = 1,2
a =0

Pada tahun pertama perusahaan tersebut belum


memperoleh penerimaan.

Adapun penerimaan sebesar 2,7 miliar diterimanya pada


tahun :
Sn = a + (n-1) b
2,7 = 0 + (n-1) 0,3
2,7 = 0 + 0,3n – 0,3
2,7 + 0,3 = 0,3n
n = 3 / 0,3
n = 10
Jadi penerimaan sebesar Rp. 2,7 miliar diterima
perusahaan pada tahun kesepuluh.
Latihan
 Besar penerimaan PT ABC dari hasil penjualan
barangnya Rp 720 juta pada tahun kelima dan Rp
980 pada tahun ketujuh. Apabila perkembangan
hasil penjualan tersebut berpola seperti barisan
aritmetika, berapa perkembangan penerimaannya
per tahun ? Berapa besar penerimaan pada tahun
pertama dan pada tahun ke berapa penerimaannya
sebesar Rp 460 juta ?
Pertumbuhan Penduduk
 Penerapan deret ukur yang paling konvensional di
bidang ekonomi adalah dalam hal penghitungan
pertumbuhan penduduk, sebagaimana pernah
dinyatakan oleh Malthus, penduduk dunia tumbuh
mengikuti pola deret ukur.
 Rata-rata pertumbuhan penduduk disuatu daerah
tertentu untuk suatu periode waktu tertentu jika
jumlah penduduknya diketahui dari waktu ke
waktu dapat digunakan rumus :

i  n R1 , R2 , R3 ,..., Rn
Dimana :
i : rata-rata (persentase) pertumbuhan per tahun untuk tahun 1 sampai dengan n
R1 : pertumbuhan penduduk pada tahun ke- I terhadap tahun sebelumnya
n : periode waktu
Contoh Soal
 Penduduk suatu kota berjumlah 100.000 jiwa pada tahun
1975, tingkat pertumbuhannya 4 persen per tahun.
Hitunglah jumlah penduduk kota tersebut pada tahun 1984
dan tahun 2000.

P1984 = P Rn-1
= P (1+r)n-1
= 100000 (1+0,04)9-1
= 100000 (1,04)8
= 136850 jiwa
P2000 = P Rn-1
= P (1+r)n-1
= 100000 (1+0,04)25-1
= 100000 (1,04)24
= 256330 jiwa
Contoh Soal

Tahun Jumlah Penduduk


2005 257.635
2006 274.882
2007 297.347
2008 292.516

Berapakah rata-rata pertumbuhan penduduk dari tahu


ke tahun berdasarkan data di atas?
Tahun Jumlah Penduduk Pertumbuhan
2005 257.635 -
2006 274.882 274.882
/257.635 = 1,06
2007 297.347 297.347
/274.882 = 1,08
2008 292.516 292.516
/297.347 = 0.98

i  3 (1,06)(1,08)(0,98) Jadi, rata-ratanya adalah :


 1,039 1,039 – 1 = 0,039 = 3,9%
Latihan
 Penduduk sebuah kota tercatat 2,5 juta jiwa pada
tahun 2002, dan diperkirakan menjadi 3 juta jiwa
pada tahun 2006. Jika tahun 2000 dianggap
merupakan tahun basis
a. Berapa persen tingkat pertumbuhannya ?
b. Berapa jumlah penduduk pada tahun 2000 ?
c. Berapa jumlah penduduk pada tahun 2011 ?
d. Pada tahun berapa penduduknya berjumlah 5
juta jiwa ?
Bunga Majemuk
 Penghitungan bunga majemuk merupakan
penerapan dari barisan geometri (barisan ukur),
digunakan dalam masalah bunga berbunga,
masalah pinjam meminjam serta masalah investasi
yang dihubungkan dengan tingkat suku bunga
dalam jangka waktu tertentu yang besarnya
diasumsikan tetap dari waktu ke waktu.
 Misalkan suatu modal sebesar P0 akan dibungakan
per-satu tahun selama jangka waktu n tahun.
Tingkat suku bunga yang berlaku adalah r % per-
tahun, diasumsikan tetap dari tahun ke tahun
selama n tahun.

 Sehingga menghitung modal awal tahun ke-n yang


diperoleh melalui pembungaan setiap satu tahun
menggunakan rumus future value diskrit :
Pn = P0 ( 1 + r )n
Dimana :
Pn : modal pada tahun ke-n (di masa yang akan datang)
P0 : modal saat sekarang, saat t = 0
r : tingkat suku bunga per-tahun
n : tahun ke n
(1 + r)n : compounding interest factor, yaitu bilangan yang nilainya
lebih besar dari satu. Dipakai untuk menentukan nilai pada masa
yang akan datang dengan cara mengalikannya dengan suatu jumlah
yang ada pada saat sekarang, yang dibungakan persatu tahun
Contoh Soal
 Seorang nasabah merencanakan mendepositokan
uangnya di Bank sebanyak Rp. 20 juta dalam
jangka waktu 5 tahun. Pembungaan depositonya
setahun sekali dengan tingkat bunga yang
diasumsikan konstan sebesar 12% per-tahun.

Bantulah nasabah itu untuk menghitung berapa


jumlah uang yang akan diterima pada akhir tahun
ke-5 ?
Pn = P0 ( 1 + r )n
Pn = 20 (1 + 0,12)5
Pn = 20 (1,12)5
Pn = 20 (1,7623)
Pn = 35,246

Sehingga dapat diketahui setelah 5 tahun, uang


nasabah tersebut menjadi Rp. 35.246.000
 Apabila akan dibungakan tidak persatu tahun tetapi
kurang dari satu tahun atau lebih dari satu kali
dalam setahun, misalnya setiap 6 bulan, atau setiap
4 bulan atau bahkan setiap bulan, dapat digunakan
rumus future value diskrit periodik :

Pn = P0 ( 1 + r/m )nm
Dimana :
Pn : modal pada tahun ke-n (di masa yang akan datang)
P0 : modal saat sekarang, saat t = 0
r : tingkat suku bunga per-tahun
n : tahun ke
m : periode per tahun
(1 + r/m)nm : compounding interest factor, yaitu bilangan yang
nilainya lebih besar dari satu. Dipakai untuk menentukan nilai
pada masa yang akan datang dengan cara mengalikannya
dengan suatu jumlah yang ada pada saat sekarang, yang
dibungakan kurang dari satu tahun
Contoh Soal
2. Untuk soal yang sama (No. 1) berapa jumlah uang yg
diterimanya pada akhir tahun kelima jika didepo-
sitokan dengan pembungaan 3 kali dalam satu tahun?

Pn = P0 ( 1 + r/m )nm
P5 = 20 (1 + 0,12/3)5.3
P5 = 20 (1 + 0,04)15
P5 = 20 (1,04)15
P5 = 20 (1,8009)
P5 = 36,018
Latihan
 Nona Fina menabung uangnya Rp 1.500.000 di Bank
dengan tingkat bunga 15% per tahun. Berapakah
nilai uangnya di masa datang setelah 10 tahun
kemudian jika dibunga-majemukkan secara: a).
Semesteran, b). Kuartalan, dan c). Bulanan.
 Seorang pengusaha berharap lima tahun mendatang
memperoleh laba sebesar Rp 25.000.000. Jika
tingkat bunga yang berlaku saat ini 12% per tahun
dan dibayarkan secara kuartal, berapakah jumlah
laba pengusaha tersebut saat ini ?
Dana Masa Depan (Anuitas)
 Nona Debby menabung uangnya di Bank setiap
awal bulan sebesar Rp 500.000 selama 5 tahun.
Jika tingkat bunga yang berlaku sebesar 18% per
tahun, berapakah jumlah uang nona Debby di masa
datang bila bunga dibayarkan (diperhitungkan)
secara bulanan ?

Ingat !!
Dana Masa Depan (Anuitas)

n
P ((1  i )  1)
Sn 
i
Atau

 i 
Sn  P  n 
 (1  i )  1
Dana Masa Depan (Anuitas)
 Dik : P = Rp. 500.000
n = 5 tahun
m =12 bulan
i =18 % p.a.
 sehingga rumusnya menjadi :

P ((1  i ) nm  1)
Sn  m atau
i  i 
m Sn  P  m 
 (1  i ) nm  1
 m 
Dana Masa Depan (Anuitas)

500000((1  0,18 ) 5 x12  1)


Sn  12
0,18
12
500000((1  0,015) 60  1)

0,015
500000(2,44  1)

Jadi, uang0,nona
015 debi
pada720000
akhir tahun ke 5

Rp. 48.000.000
0,015
 48000000
Dana Cadangan (Sinking Fund)
 Suatu perusahaan ingin menyisihkan dananya setiap
bulan selama 5 tahun untuk pembayaran pinjaman
perusahaan. Jumlah nilai pinjaman perusahaan tersebut
diperkirakan 5 tahun mendatang sebesar Rp.
75.000.000. Bunga dibayarkan secara majemuk
sebesar 15% per tahun. Berapa jumlah dana yang
harus disisihkan atau dicadangkan setiap bulan oleh
perusahaan agar dapat melunasi pinjaman tersebut ?

Ingat !!
Dana Cadangan (Sinking Fund)

Sn
P
 (1  i )  1
n

 i 
 Atau

 i 
P  Sn  n 
 (1  i )  1
Dana Cadangan (Sinking Fund)
 Dik : Sn = Rp. 75.000.000
n = 5 tahun
m =12 bulan
i =15 % p.a.
 sehingga rumusnya menjadi :
Sn
P
 (1  i ) atau
nm
 1
 m   i 
 i  P  S  m 
 m  n
 (1  i ) nm  1
 m 
Dana Cadangan (Sinking Fund)
 0,15 
P  75000000  12 
 (1  0,15 ) 5 x12  1
 12 
 0,0125 
 75000000  60 
 (1  0, 0125)  1 
 0,0125 
 75000000  
Jadi, pembayaran
 1,11 per

bulan 0,sebesar
adalah
75000000 01
Rp. 750.000
750000
Nilai Sekarang (Anuitas)
 Nancy ingin menabung setiap bulan sebanyak
Rp 2.500.000 setiap permulaan tahun, selama 4
tahun di suatu Bank. Jika tingkat bunga yang
berlaku adalah 12% per tahun yang dibayar secara
majemuk. Berapakah jumlah nilai sekarang dari
tabungan Nancy selama 4 tahun tersebut ?
 
Perhatikan !!
Nilai Sekarang (Anuitas)

1  (1  i )  n
An  P  
 i 
Dimana :
An = nilai sekarang dari anuitas
P = jumlah penbayaran per periode
i = tingkat bunga tahunan
n = jumlah periode pembayaran
Nilai Sekarang (Anuitas)
 Dik : P = Rp. 2.500.000/bulan
n = 4 tahun
i = 12 % p.a
Sehingga rumusnya menjadi :

1  (1  i )  nm 
An  P  m 
 i 
 m 
Nilai Sekarang (Anuitas)
  0,12  4 x12 
1  1  12  
An  2500000  
 0,12 
 12 
1  1  0,01 48 
 2500000  
 0,01 
 0,38   Jadi, nilai sekarang dari
 2500000  
 0,01  anuitas adalah :
 2500000(38) Rp. 95.000.000
 95000000
Penyisihan Pinjaman
 Shinta berkeinginan membeli rumah dengan pembelian
secara kredit seharga Rp 80.000.000. Sesuai perjanjian
dari pihak pengembangan (developer) waktu
pembayaran rumah tersebut adalah 5 tahun, dimana
pembayaran dilakukan secara cicilan setiap bulan.
Tingkat bunga yang dikenakan dalam pembayaran
cicilan ini adalah 15% per tahun. Berapakah jumlah
pembayaran yang harus dicicil setiap bulannya ?
 
Perhatikan !!
Penyisihan Pinjaman

 i 
P  An  n 
1  (1  i ) 
 Karena pembayaran cicilan per bulan, maka
rumusnya menjadi :

 i 
P  An  m 
1  (1  i ) 
nm
 m 
Penyisihan Pinjaman
 0,15 
P  80000000  12 
1  (1  0,15 ) 5 x12 
 12 
 0,0125 
 80000000  60 
1  1  0,0125 
 0,0125 
 80000000  
1  ( 0,5) 
 80000000(0,025)  Jadi, cicilan perbulan adalah
 2000000 Rp. 2.000.000
Soal & Penyelesaian
 Tabungan seorang nasabah bank setelah tiga tahun
sebesar Rp 5.307.600. Berapa jumlah tabungan
awal tahun jika bank memberikan bunga sebesar 2
% per tahun dan dibayarkan pada setiap semester?
Soal & Penyelesaian
5307600
P ( 3)( 2 )
 0,02 
1  
 2 
5307600

1,016

 Maka jumlah tabungan pada


5307600
 awal periode sebesar Rp.
1,06 5.007.170
 5007170
Soal & Penyelesaian
 Uang sebanyak Rp 4.000.000,00 di tabung di bank
dengan tingkat bunga 8% per tahun. Tentukan
besarnya tabungan tersebut setelah 5 tahun jika
bunga dibayarkan per tahun!
Soal & Penyelesaian
F  P 1  i 
n

5
 4000000(1  0,08)
 4000000(1,47)
 5880000
 Maka besarnya tabungan
setelah 5 tahun sebesar
Rp. 5.880.000
Soal & Penyelesaian
 Pak Arman menabung di sebuah bank setiap bulan
sebesar Rp 1.000.000. Berapa jumlah tabungan Pak
Arman tiga tahun yang akan datang jika bank
memberikan bunga sebesar 6% per tahun yang
dibayarkan (diperhitungkan) secara bulanan !
Soal & Penyelesaian
1000000((1  0,06 ) ( 3)(12)  1)
Sn  12
0,06
12
1000000((1  0,005) 36  1)

0,005
1000000(1,2  1)

0,005
 Maka jumlah tabungan
200000
 setelah 3 tahun berjumlah
0,005
Rp. 40.000.000
 40000000
Soal & Penyelesaian
 Rudi merencanakan membeli rumah seharga Rp
90.000.000 yang akan diangsur selama 15 tahun.
Jika pengembang mengenakan bunga sebesar 12%
per tahun tentukan besarnya angsuran per bulannya
!
Soal & Penyelesaian
 0,12 
P  90000000  12 
1  (1  0,12 ) (15)(12) 
 12 
 0,01 
 90000000  180 
1  1  0,01 
 0,01 
 90000000  
1  ( 0, 2 ) 
 90000000(0,0125)  Maka cicilan perbulan
 1125000 sebesar Rp. 1.125.000

Anda mungkin juga menyukai