Research Design
Research Design
(DESAIN PENELITIAN)
Oleh
Ida Bagus Subanada
Sub-bagian Respirologi, Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak,
FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar
……..desain penelitian
Desain penelitian
3. Berdasarkan substansi
Penelitian dasar
Penelitian terapan
4. Berdasarkan ada-tidaknya analisis hub. antar-
variabel
Penelitian deskriptif
Penelitian analitik
……..desain penelitian
5. Desain khusus
Uji diagnostik
Analisis kesintasan
Meta-analisis
Penelitian deskriptif
Penelitian analitik
Uji hipotesis/analisis.
……..desain penelitian
Desain penelitian
Observasional Eksperimental/
intervensional
1. Laporan kasus 1. Uji klinis
2. Seri kasus 2. Intervensi:
3. Studi cross-sectional • Pendidikan
(potong lintang) • Perilaku
termasuk survai • Kesehatan
4. Studi case-control masyarakat
(kasus-kontrol)
5. Studi kohort
6. Meta-analisis
……..desain penelitian
Format laporannya:
Studi cross-sectional
(potong-lintang)
……..desain penelitian
Studi cross-sectional
(potong lintang)
Peneliti melakukan pengukuran variabel
bebas/faktor risiko maupun variabel
tergantung/efek scr simultan pd satu saat
tertentu (artinya tiap subjek hanya diukur satu
kali).
Peneliti tdk melakukan follow up .
Diperoleh prevalens penyakit dlm populasi pd
suatu saat (bukan insidens).
Studi cross-sectional
(potong lintang)
Digunakan utk penyakit yg mempunyai awitan
lama dan lama sakit yg panjang, misal:
osteoartritis, bronkitis kronik, penyakit kejiwaan,
dll.
Studi cross-sectional
(potong-lintang)
Hub. waktu (temporal relationship) antara variabel
bebas/faktor risiko dg variabel tergantung/efek
tdk selalu tergambar.
Hasil pengamatan utk mencari hub. variabel bebas
dg variabel tergantung disusun dlm tabel 2 x 2.
Studi cross-sectional
(potong-lintang)
Sampel
Faktor
Populasi Faktor risiko
risiko (+): (+): tdk
sakit sakit
Faktor Faktor
risiko (-): risiko (-):
sakit tdk sakit
Gambar 1. Skema
dasar studi potong
lintang.
……..desain penelitian
Studi cross-sectional
(potong-lintang)
Tabel 1. Hub. antara faktor risiko dg efek pd studi potong-lintang
Efek
Ya Tidak Jumlah
Faktor
risiko Ya a b a+b
Tidak c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d
Studi cross-sectional
(potong-lintang)
Langkah-langkah:
1. Merumuskan pertanyaan penelitian dan
hipotesis yg sesuai.
2. Mengidentifikasi var. bebas dan
var. tergantung.
3. Menetapkan subjek penelitian.
4. Melaksanakan pengukuran.
5. Melakukan analisis.
……..desain penelitian
Studi cross-sectional
(potong-lintang)
Kelebihan:
1. Relatif mudah,murah, hasilnya cepat.
2. Generalisasinya cukup memadai krn
memungkinkan dilakukan pd masyarakat umum
(bukan hanya pasien yg mencari pengobatan).
3. Dapat meneliti banyak variabel sekaligus.
4. Tdk terancam loss to follow up/drop out.
5. Dpt dipakai sebagai dasar penelitian
selanjutnya.
……..desain penelitian
Studi cross-sectional
(potong-lintang)
Kekurangan:
1. Sulit menentukan adanya hub. sebab-
akibat krn tdk ada dimensi waktu (dilema
telur dan ayam).
2. Tdk tepat dipakai utk penyakit dg lama
sakit yg pendek atau utk kasus yg jarang.
……..desain penelitian
Studi kasus-kontrol
(case-control study)
……..desain penelitian
Studi kasus-kontrol
(case-control study)
Nama lain: case-comparison study, case-compeer
study, case-referent study, retrospective study.
Dpt digunakan utk menilai adanya hub. sebab-
akibat (cause-effect relationship), misalnya merokok
dg kanker paru.
Dlm hal hub. sebab-akibat, lebih baik dari potong-
lintang (krn ada dimensi waktu),tp lebih jelek dari
studi kohort atau eksperimental.
Digunakan utk kasus yg jarang ditemukan.
Dimulai dg mengidentifikasi var. tergantung, lalu
scr retrospektif ditelusuri variabel bebasnya.
……..desain penelitian
Studi kasus-kontrol
(case-control study) Populasi dg
Sampel dg penyakit
penyakit
Faktor risiko (+)
Kasus
Faktor risiko (-)
Sampel tanpa
Populasi tanpa
penyakit
penyakit
Faktor risiko (+)
Kontrol
Faktor risiko (-)
Adakah faktor risiko? Ditelusuri scr retrospektif Penelitian mulai di sini
Gambar 2. Skema dasar studi kasus-kontrol.
……..desain penelitian
Studi kasus-kontrol
(case-control study)
Tabel 2. Hasil pengamatan pd studi kasus-kontrol tanpa
matching
Kasus Kontrol Jumlah
Faktor risiko (+) a b a+b
Faktor risiko (-) c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d
Studi kasus-kontrol
(case-control study)
Tabel 3. Hasil pengamatan pd studi kasus-kontrol dg
matching
Kontrol
Risiko (+) Risiko (-) Jumlah
Kasus Risiko (+) a b a+b
Risiko (-) c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d
Studi kasus-kontrol
(case-control study)
Langkah-langkah:
1. Merumuskan pertanyaan penelitian dan
hipotesis yg sesuai.
2. Mendeskripsikan variabel penelitian: faktor
risiko, efek.
3. Menentukan populasi terjangkau dan sampel
(kasus dan kontrol) dan cara pemilihan sampel.
4. Melakukan pengukuran variabel efek dan faktor
risiko.
5. Manganalisis data.
……..desain penelitian
Studi kasus-kontrol
(case-control study)
Kelebihan:
1. Baik utk meneliti kasus yg jarang atau
masa latennya panjang.
2. Hasilnya cepat diperoleh.
3. Biaya relatif murah.
4. Subjek penelitian lebih sedikit.
5. Dpt digunakan mengidentifikasi bbrp
faktor risiko sekaligus.
……..desain penelitian
Studi kasus-kontrol
(case-control study)
Kekurangan:
1. Recall bias.
2. Validasi mengenai informasi kadang-
kadang sukar diperoleh.
3. Tdk dpt memberikan incidence rates.
4. Tdk dapat dipakai utk menentukan > 1
variabel tergantung.
……..desain penelitian
Studi kohort
(cohort study)
……..desain penelitian
Studi kohort
Studi kohort
Studi kohort
Penelitian mulai Apakah terjadi
Diikuti scr prospektif
di sini efek ?
Sakit (+)
Subjek Faktor risiko (+)
tanpa Sakit (-)
faktor
risiko dan Sakit (+)
tanpa efek Faktor risiko (-)
Sakit (-)
Studi kohort
Penelitian mulai Apakah tjd
Diikuti scr prospektif
di sini efek ?
Populasi dg
faktor risiko (+) Sakit (+)
Sampel dg
faktor risiko (+)
Sakit (-)
Populasi dg
faktor risiko (-) Sakit (+)
Sampel dg
faktor risiko (-)
Sakit (-)
Studi kohort
Penelitian
dilakukan
di sini
Apakah tjd
Masa yg lalu Diikuti scr prospektif efek ?
Sakit (+)
Sakit (-)
Populasi
Studi kohort
Pengukuran
sekarang dari Penelitian dilakukan di sini
spesimen pd masa
lalu Populasi
Studi kohort
Faktor risiko (+)
Semua
Sakit (+)
kasus
Faktor risiko (-)
Sampel
Faktor risiko (+) dari
Sakit (-)
kontrol
Studi kohort
Langkah-langkah:
1. Merumuskan pertanyaan penelitian dan
hipotesis.
2. Menetapkan kohort.
3. Memilih kelompok kontrol.
4. Menentukan variabel penelitian.
5. Mengamati tjd-nya efek.
6. Menganalisis hasil.
……..desain penelitian
Studi kohort
Efek
Faktor Ya Tidak Jumlah
risiko Ya a b a+b
Tidak c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d
Studi kohort
Kelebihan:
1. Studi terbaik menentukan insidens dan
perjalanan penyakit atau efek yg diteliti.
2. Studi observasional terbaik dlm
menjelaskan hub. temporal antara faktor
risiko dg efek.
3. Dpt dipakai meneliti bbrp efek sekaligus
dari suatu faktor risiko.
……..desain penelitian
Studi kohort
Kekurangan:
1. Biasanya memerlukan waktu yg lama.
2. Sarana dan biaya biasanya mahal.
3. Kurang baik utk meneliti kasus jarang.
4. Terancam drop out.
5. Pd keadaan tertentu dpt menimbulkan
mslh etika krn membiarkan subjek terkena
pajanan yg dicurigai atau dianggap dpt
merugikan subjek.
……..desain penelitian
Kasus-kontrol
Kohort prospektif
Kohort retrospektif
Studi eksperimental/
intervensional
……..desain penelitian
Studi eksperimental
TANDA KHAS
Hallmark: peneliti melakukan intervensi
dengan melakukan manipulasi pada subjek
yang diteliti.
Situasi lingkungan penelitian dikontrol secara
ketat oleh peneliti.
Dilakukan secara prospektif sehingga
persiapan pengukuran dapat dilakukan
dengan baik.
……..desain penelitian
Studi eksperimental
Studi eksperimental
Replikasi
Banyaknya unit eksperimen yang mendapat
perlakuan sama pada kondisi tertentu.
……..desain penelitian
Studi eksperimental
Bedakan dengan ulangan pengukuran
Fungsi replikasi:
a. Untuk mengestimasi kesalahan eksperimen.
b. Meningkatkan presisi hasil eksperimen.
c. Meningkatkan jangkauan generalisasi.
Kesalahan eksperimen meliputi:
@ Kesalahan sistematik (bias)
- Kesalahan pengukuran.
- Kesalahan prosedur eksperimen.
- Perbedaan antar unit eksperimen
(selection bias).
- Pengaruh faktor luar eksperimen.
@ Kesalahan random
……..desain penelitian
Studi eksperimental
Randomisasi:
Suatu proses agar setiap unit eksperimen
mempunyai kesempatan yang sama untuk
mendapat perlakuan.
Randomisasi mengurangi selection bias.
Randomisasi menetralisir variabel luar.
Randomisasi menjamin validitas estimasi
kesalahan eksperimen.
……..desain penelitian
Studi eksperimental
Studi eksperimental
Validitas penelitian:
Validitas eksternal: seberapa jauh hasil
penelitian dapat digeneralisasi (dianggap
berlaku) untuk populasinya.
Validitas internal: seberapa jauh perlakuan
memang benar-benar menghasilkan
perbedaan atau kemaknaan hasil.
……..desain penelitian
Studi eksperimental
Studi eksperimental
Studi eksperimental
Praeksperimental
Tdk memenuhi syarat-syarat eksperimen
sungguhan.
1. The one-shot case study
P O
Kelemahan :
Tdk ada kelompok kontrol validitas internal
sangat rendah.
Besar efek sulit diukur.
- Simpulannya hanya berupa kesan.
……..desain penelitian
Studi eksperimental
Praeksperimental
2. The one – group pretest-posttest design
P
O1 O2
Studi eksperimental
Praeksperimental
3. The Static Group Comparison
P O
K O
Studi eksperimental
O3O4 K
- Kekurangan: tidak ada randomisasi.
- Besar efek dapat diukur.
……..desain penelitian
Studi eksperimental
S R
Pop.
O3 K O4
Merup. baku studi eksperimental.
……..desain penelitian
Studi eksperimental
O1 P O2
O3 P O4
S R
Pop.
O5 P O6
O7 K O8
……..desain penelitian
Studi eksperimental
P O1
S R
Pop.
K O2
- Jika populasi homogen
- Efek diukur dari perbedaan O1 dan O2
……..desain penelitian
Studi eksperimental
O3 K O4
S R
Pop P O5
K O6
- Gabungan Pre and Posttest dengan Posttest Only dari Randomized
control group design.
- Rancangan yang sangat kuat.
……..desain penelitian
Studi eksperimental
O1 K O2 O3 P O4
S WOP
Pop.
Studi eksperimental
S R
Pop. WOP
O5 K O6 O3 K O4
……..desain penelitian
Studi eksperimental
Langkah-langkah:
1. Tentukan pertanyaan penelitian dan buat
hipotesis.
2. Tentukan jenis rancangan yang dipilih.
3. Identifikasi, klasifikasi, definisikan variabel.
4. Tentukan cara mengendalikan variabel luar (by
design atau by analysis).
5. Tentukan populasi, sampel, eligibility criteria.
……..desain penelitian
Studi eksperimental
Langkah-langkah:
6. Lakukan alokasi random untuk membagi
menjadi kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol.
7. Pengukuran pratest kemudian berikan perlakuan.
8. Lakukan pengamatan dan pengukuran
pascatest.
9. Lakukan analisis statistik.
……..desain penelitian
Studi eksperimental
Keuntungan:
Memberi bukti hubungan kausa–efek paling
kuat.
Sering merupakan satu-satunya rancangan
yang dapat menjawab pertanyaan penelitian
tertentu.
Kadang-kadang memberi jawaban lebih
cepat dan lebih murah dibandingkan dengan
penelitian observasional.
……..desain penelitian
Studi eksperimental
Kerugian:
Sering mahal dan butuh waktu panjang.
Beberapa pertanyaan penelitian tak cocok
dijawab dengan rancangan eksperimental
a. Masalah etika
b. Efek mungkin sangat jarang
Intervensi terstandardisasi sering jauh
menyimpang dari “common practice”.
Eksperimen sering menyempitkan “scope” dan
mendangkalkan pertanyaan penelitian.
……..desain penelitian
Uji diagnostik
(diagnostic test)
……..desain penelitian
Uji diagnostik
Uji diagnostik
HASIL BAKU EMAS
Ya Tidak Jumlah
--------------------------------------------------------------------------
Ya PB (a) PS (b) a+b
HASIL
UJI Tidak NS (c) NB (d) c+d
--------------------------------------------------------------------------
Jumlah a+c b+d a+b+c+d
--------------------------------------------------------------------------
STRUKTUR UJI DIAGNOSTIK
PB = positif benar PS = positif salah
NB = negatif benar NS = negatif salah
……..desain penelitian
Uji diagnostik
Uji diagnostik
Hasil uji:
1. Sensitivitas ……….SnNOut
2. Spesifisitas ……….SpPIn
3. Nilai prediksi positif
4. Nilai prediksi negatif
5. Prevalens
6. Pretest odds
7. Likelihood ratio
8. Posttest odds
9. Posttest probability
……..desain penelitian
Uji diagnostik
Uji diagnostik
90
80
70
60
sensitivity
50
40
30
20
10
x Perfectly bad test
0
0 20 40 60 80 100
1-specificity
Uji diagnostik
Langkah-langkah:
1. Tentukan pertanyaan penelitian.
2. Menetapkan tujuan uji diagnostik.
3. Memilih subyek penelitian.
4. Menetapkan baku emas.
5. Melakukan pengukuran.
6. Melakukan analisis.
……..desain penelitian
Buku acuan
TERIMA KASIH
MATUR SUKSMA
……..desain penelitian