Anda di halaman 1dari 13

SISTEM BIAYA STANDAR

(LATIHAN SOAL)

Oleh: Ulfa Puspa Wanti Widodo, S.A., M.Ak.


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
KASUS 1

• PT Mentari tahun 2021 memproduksi barang jadi sebanyak 120.000 unit. Bahan baku yang dibeli
dari pemasok sebanyak 750.000 kg, sedangkan yang digunakan dalam proses produksi sebanyak
700.000 kg. Dalam menghasilkan produk, ditetapkan standar kuantitas bahan baku sebanyak 6
kg/unit dengan standar harga Rp 2.150/kg, lalu ditentukan pula standar efisiensi tenaga kerja
langsung 3 jam/unit dengan standar tarif upah Rp 2.400/jam. Setelah proses produksi selesai,
diperoleh data harga bahan baku sesungguhnya adalah Rp 2.100/kg dan penggunaan jam tenaga
kerja sesungguhnya sebesar 365.000 jam dengan tarif Rp 2.500/jam.
• Diminta:
1. Selisih harga bahan baku
2. Selisih kuantitas bahan baku
3. Selisih efisiensi tenaga kerja langsung
4. Selisih tarif tenaga kerja langsung
PENYELESAIAN 1

Kuantitas Standar (KSt) = 6 kg x 120.000 = 720.000 kg


Kuantitas Sesungguhnya (KS) = 700.000 kg
Harga standar (HSt) = Rp 2.150/kg
Harga Sesungguhnya (HS) = Rp 2.100/kg

1. Selisih harga bahan baku = (HSt – HS) x KS


= (2.150 – 2.100) x 700.000
= Rp 35.000.000 (Laba)
2. Selisih kuantitas bahan baku = (KSt – KS) x HSt
= (720.000 - 700.000) x 2.150
= Rp 43.000.000 (Laba)
PENYELESAIAN 1

Standar efisiensi TKL (KSt) = 3 jam x 120.000 = 360.000 jam


Jam TKL sesungguhnya (KS) = 365.000 jam
Standar tarif upah (HSt) = Rp 2.400/jam
Tarif upah sesungguhnya (HS) = Rp 2.500/jam

3. Selisih efisiensi TKL = (KSt – KS) x HSt


= (360.000 – 365.000) x 2.400
= Rp 12.000.000 (Rugi)
4. Selisih tarif TKL = (HSt – HS) x KS
= (2.400 – 2.500) x 365.000
= Rp 36.500.000 (Rugi)
KASUS 2

• PT Makmur tahun 2021 memproduksi kompor sebanyak 50.000 unit. Bahan baku sebanyak 130.000 kg dibeli dengan
harga Rp 4.700/kg. Ada 30.000 kg bahan baku dalam persediaan awal (dicatat pada harga Rp 5.000/kg) dan tidak ada
persediaan akhir. Perusahaan menggunakan 41.000 JKL dengan total biaya Rp 533.000.000. BOP tetap aktual sebesar Rp
99.000.000 dan BOP variabel aktual sebesar Rp 215.000.000. Aktivitas normal pabrik sebesar 45.000 unit per tahun.
Tarif BOP standar dihitung berdasarkan aktivitas normal yang diukur dalam JKL standar. Kartu biaya standar untuk 1
unit kompor adalah sbb:
BB (3kg @ Rp 5.000) Rp 15.000
TKL (0,8 jam @ Rp 12.000) Rp 9.600
BOP Variabel (0,8 jam @ Rp 5.000) Rp 4.000
BOP Tetap (0,8 jam @ Rp 3.000) Rp 2.400
Biaya per unit standar Rp 31.000

• Diminta:
1. Selisih harga dan kuantitas bahan baku
2. Selisih tarif dan efisiensi tenaga kerja langsung
3. Selisih pengeluaran dan efisiensi BOP Variabel
4. Selisih pengeluaran dan volume BOP Tetap
PENYELESAIAN 2

Kuantitas Standar = 3kg x 50.000 = 150.000 kg


Kuantitas Sesungguhnya= 130.000 kg + 30.000 kg = 160.000 kg
Harga standar = Rp 5.000/kg
Harga Sesungguhnya = Rp 4.700/kg

1. Selisih harga bahan baku = (HSt – HS) x KS


= (5.000 – 4.700) x 160.000
= Rp 48.000.000 (Laba)
Selisih kuantitas bahan baku = (KSt – KS) x HSt
= (150.000 - 160.000) x 5.000
= Rp 50.000.000 (Rugi)
PENYELESAIAN 2

Standar efisiensi TKL (KSt) = 0,8 jam x 50.000 = 40.000 jam


Jam TKL sesungguhnya (KS) = 41.000 jam
Standar tarif upah (HSt) = Rp 12.000/jam
Tarif upah sesungguhnya (HS) = Rp 533.000.000 : 41.000 jam = Rp 13.000/jam

2. Selisih tarif TKL = (HSt – HS) x KS


= (12.000 – 13.000) x 41.000
= Rp 41.000.000 (Rugi)
Selisih efisiensi TKL = (KSt – KS) x HSt
= (40.000 – 41.000) x 12.000
= Rp 12.000.000 (Rugi)
PENYELESAIAN 2

Jam BOP Variabel Standar = 0,8 jam x 50.000 = 40.000 jam


Jam BOP Variabel sesungguhnya = 41.000 jam
BOP Variabel Standar = Rp 5.000/jam x 40.000 jam = Rp 205.000.000
BOP Variabel sesungguhnya = Rp 215.000.000

3. Selisih pengeluaran BOP Variabel = BOPV Standar – BOPV Sesungguhnya


= Rp 205.000.000 – Rp 215.000.000
= Rp 10.000.000 (Rugi)
Selisih efisiensi BOP Variabel = (Jam BOPV Standar – Jam BOPV Sesungguhnya) x Tarif BOPV Standar
= (40.000 – 41.000) x Rp 5.000
= Rp 5.000.000 (Rugi)
PENYELESAIAN 2

Kapasitas normal = 45.000 unit


Kapasitas sesungguhnya = 50.000 unit
BOP Tetap Standar = Rp 3.000/jam x 0,8 jam x 45.000 unit = Rp 108.000.000
BOP Tetap sesungguhnya = Rp 99.000.000

4. Selisih pengeluaran BOP Tetap = BOPT Standar – BOPT Sesungguhnya


= Rp 108.000.000 – Rp 99.000.000
= Rp 9.000.000 (Laba)
Selisih volume BOP Tetap = (Kapasitas Normal – Kapasitas Sesungguhnya) x Tarif BOPT
= (45.000 – 50.000) x Rp 3.000
= Rp 15.000.000 (Rugi)
KASUS 3

• PT Rezeki mengolah satu jenis produk melalui satu tahap. Kapasitas normal yang dimiliki perusahaan adalah 2.500 unit produk dengan
10.000 JKL. Informasi biaya standar untuk 1 unit produk adalah sbb:
BB (2kg @ Rp 20.000) Rp 40.000
TKL (4 jam @ Rp 12.500) Rp 50.000
BOP Variabel (4 jam @ Rp 10.000) Rp 40.000
BOP Tetap (4 jam @ Rp 5.000) Rp 20.000
Biaya per unit standar Rp 150.000

• Data biaya produksi dan penjualan selama Desember 2021:


a. Perusahaan tidak memiliki persediaan produk dalam proses dan persediaan produk selesai pada awal bulan Desember. Selama bulan
Desember produk yang dapat diselesaikan sebanyak 2.400 unit. Pada akhir bulan Desember, perusahaan tidak memiliki produk
dalam proses.
b. Bahan baku yang dibeli dengan kredit dan dipakai selama bulan Desember sebanyak 4.900 kg @ Rp 19.000 = Rp 93.100.000
c. Biaya tenaga kerja langsung yang terjadi dalam bulan Desember 9.550 JKL @ Rp 12.000 = Rp 114.600.000
d. Total BOP sesungguhnya Rp 145.000.000
e. Penjualan produk selesai sebesar 2.000 unit @ Rp 250.000 = Rp 500.000.000
f. Biaya pemasaran yang terjadi Rp 50.000.000 dan biaya administrasi Rp 30.000.000.

• Berdasarkan informasi di atas, tentukan selisih biaya bahan baku, selisih tenaga kerja langsung, dan selisih BOP!
PENYELESAIAN 3

Kuantitas Standar (KSt) = 2kg x 2.400 = 4.800 kg


Kuantitas Sesungguhnya (KS) = 4.900 kg
Harga standar (HSt) = Rp 20.000/kg
Harga Sesungguhnya (HS) = Rp 19.000/kg

1. Selisih harga bahan baku = (HSt – HS) x KS


= (20.000 – 19.000) x 4.900
= Rp 4.900.000 (Laba)
Selisih kuantitas bahan baku = (KSt – KS) x HSt
= (4.800 – 4.900) x 20.000
= Rp 2.000.000 (Rugi)
PENYELESAIAN 2

Standar efisiensi TKL (KSt) = 4 jam x 2.400 = 9.600 jam


Jam TKL sesungguhnya (KS) = 9.550 jam
Standar tarif upah (HSt) = Rp 12.500/jam
Tarif upah sesungguhnya (HS) = Rp 12.000/jam

2. Selisih tarif TKL = (HSt – HS) x KS


= (12.500 – 12.000) x 9.550
= Rp 4.775.000 (Laba)
Selisih efisiensi TKL = (KSt – KS) x HSt
= (9.600 – 9.550) x 12.500
= Rp 625.000 (Laba)
PENYELESAIAN 2

Jam BOP Standar = 4 jam x 2.400 = 9.600 jam


Jam BOP sesungguhnya = 9.550 jam
BOP Standar = (Rp 10.000 + Rp 5.000) = Rp 15.000 x 9.600 jam = Rp 144.000.000
BOP sesungguhnya = Rp 145.000.000

3. Selisih pengeluaran BOP = BOP Standar – BOP Sesungguhnya


= Rp 144.000.000 – Rp 145.000.000
= Rp 1.000.000 (Rugi)

Anda mungkin juga menyukai