Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PESERTA
SOSIALISASI
POSYANDU REMAJA
SOSIALISASI
Posyandu Remaja
Latar belakang
Kesehatan merupakan hak asasi(UUD 1945 pasal 28 H ayat 1 dan UU No 36 TH
2009 tentang kesehatan).
Masa remaja merupakan masa storm and stress karna remaja mengalami banyak
tantangan baik dari diri sendiri atau pun lingkungan.
Hasil survey kesehatan berbasis sekolah di Indonesia tahun 2015
(GSHS). Usia 12-18 tahun ( SMP dan SMA) secara nasional
41,8% laki-laki merokok
4,1 % perempuan merokok
14.4% laki-laki mengkonsumsi alcohol
5,6% perempuan mengkonsumsi alcohol
2,6% laki-laki menggunakan narkoba
8,26% pelajar laki-laki pernah melakukan hubungan seksual
4,17% pelajar perempuan uia 12-18 tahun melakukan hubungan seksual.
15,1% usia 6-12 tahun sangat pendek
20,5% pendek
4,6% sangat kurus
9,2% kegemukan
sesuai data BPS tahun 2016 tentang angka partipasi tingkat pedidikan SMP
sebesar 77,8% , SMA 59,85% meraka berada disekolah.
23% SMP dan 41% usia SMA tidak sekolah.
Pembentukan posyandu remaja di harapkan dapat menjadi wadah untuk memfasilitasi
remaja dalam memahami permasalahan kesehatan remaja, menemukan alternative
pemecahan masalah membentuk kelompok dukungan remaja, memperluas jangkauan
puskesmas PKPR terutama bagi remaja daerah yang memiliki keterbatasan akses.
Landasan Hukum :
ada 15 landasan hokum posyandu remaja salah satu nya :
1. PERMENKES No 25 tahun 2015 ttg upaya kesehatan anak
2. INPRES No 1 tahun 2017 ttg gerakan masyarakat hidup sehat
KONSEP DASAR POSYANDU REMAJA
Tujuan Umum : Sasaran :
Mendekatkan akses dan meningkat kan cakupan Remaja usia 10-18 tahun laki-laki dan
layanan kesehatan bagi remaja. perempuan dengan tidak memandang status
pendidikan dan perkawinan termasuk remaja
disabilitas.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan peran remaja dalam
Sasaran petunjuk pelaksaan :
perencanaan pelaksanan, evaluasi posyndu
remaja. 1. Petugas kesehatan
2. Meningkatakan pendidikan dan keterampilan 2. Pemerintah desa, tokoh masyarakat,
hidup sehat (PKHS) tokoh agama, pengelola program remaja,
keluarga, masyarakat dan kader kesehatan
3. Meningkat pengetahuan dan ketrampilan
remaja
remaja ttg kesehatan reproduksi,
penyalahgunaan napza, perbaikan gizi,
aktifitas fisik,pencegahan PTM, dan kekersaan
Lokasi :
Posyandu remaja ada di setiap desa
beranggotakan maksimal 50 remaja
PEMBENTUKAN DAN PENG-ORGANISASIAN
POSYANDU REMAJA
Pembentukan :
1. Pendekatan internal
2. Pendekatan eksternal
3. Survei mawas diri (SMD)
4. Musyawarah Masyarakat desa (MMD)
c. tempat penyelenggaraan
berada pada tempat yang mudah dijangkau oleh remaja
d. sarana prasarana
1. timbangan berat badan
2. microtois (alat ukur tinggi badan)
3. PITA / LILA
4. meteran
5. tensi meter
6. buku register
7. buku rapot kesehatanku
8. media KIE (komunikasi, informasi dan edukasi)
9. set PKPR (pelayanan kesehatan peduli remaja)
/ promosi kesehatan
e. pencatatan pelaporan
Pembiayaan posyandu remaja
Dari APBN, APBD Provinsi , APBD Kabupaten kota termasuk anggaran dana desa
atau ADD, dan sumber-sumber dana lainnya yang tidak mengikat:
Digunaka untuk
1. Pembinaan peningkatan kapasitas petugas kesehatan dan kader posyandu remaja
2. Biaya operasional kesekratariatan pokja posyandu remaja
3. Biaya operasional pembinaaan, supervisi, bimbingan teknis
4. Dukungan biaya operasional kader posyandu remaja.
KELOMPOK KERJA (POKJA)
POSYANDU REMAJA
Merupakan salah satu bentuk UKBM yang di kelola dari oleh untuk dan bersama remaja di bentuk dan
si sah kan oleh kepala desa ( seperti pada pebentukan posyandu yang lain baik balita maupun lansia).