Kelas 8
Kelas 8
1. MOBILITAS VERTIKAL
2. MOBILITAS HORIZONTAL
3. MOBILITAS LATERAL
1. MOBILITAS VERTIKAL
pengusaha pengemis
2. MOBILITAS HORIZONTAL
a. Permanen
b. Tidak Permanen
3. MOBILITAS LATERAL
a. Permanen
Mobilitas sosial lateral permanen yaitu perpindahan individu
atau kelompok dari satu wilayah ke wilayah lain yang bersifat
menetap.
b. Tidak Permanen
Mobilitas sosial lateral tidak permanen yaitu perpindahan
individu atau kelompok dari satu wilayah ke wilayah lain yang
bersifat tidak menetap atau sementara.
Contoh : seorang
mahasiswa yang
merantau di kota lain
untuk menuntut ilmu
kemudian kembali ke
daerah ketika masa
belajar selesai.
FAKTOR PENDORONG MOBILISASI SOSIAL
1. Struktural
Kedudukan yang tinggi
bukan lagi didasarkan
pada keturunan, tetapi
pada kemampuan
seseorang yang dipercaya
menjadi pemimpin.
Terlebih dengan adanya
system demokrasi
Indonesia yang
memungkinkan setiap
warga negara Indonesia
dapat mencapai status
social yang tinggi.
FAKTOR PENDORONG MOBILISASI SOSIAL
2. individu
Setiap individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Dua orang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
relatif setara belum tentu menjadi berhasil dalam melaksanakan
mobilitas sosial ke atas. Hal ini disebabkan keberhasilan individu
sangat ditentukan sikap dan perilaku individu tersebut.
Sebagai contoh, dua orang sarjana dari perguruan tinggi yang sama-
sama melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Hanya satu orang yang
diterima karena dianggap memiliki ambisi dan komitmen dalam hidup.
FAKTOR PENDORONG MOBILISASI SOSIAL
3. Sosial
Setiap perjuangan diawali dari ketidakpuasan. Ketidakpuasan akan status sosial
mendorong manusia untuk terus berjuang segigih-gigihnya. Setiap manusia
dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orangtuanya. Saat ia dilahirkan,
tidak ada satu manusia pun yang dapat memilih status.
b. Diskriminasi
Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan karena alasan perbedaan bang, suku,
ras, agama, golongan. Pada masa penjajahan, terjadi diskriminasi pemerintah
Hindia Belanda terhadap masyarakat keturunan Eropa dan masyarakat Indonesia.
Dalam memperoleh pendidikan, masyarakat Indonesia disediakan sekolah yang
kualitasnya berbeda dengan sekolah-sekolah untuk orang-orang Eropa. Hal ini
tentu mempersulit mobilitas sosial rakyat Indonesia.
SALURAN-SALURAN
MOBILITAS SOSIAL
a. Angkatan Bersenjata
Adalah organisasi yang biasanya digunakan
dalam saluran mobilitas sosial vertikal ke atas
melalui prosedur kenaikan pangkat. Misalnya
seorang polisi yang mampu menangkap teroris
akan sangat berjasa kepada Negara dan juga
akan mendapatkan pujian yang tinggi dari
masyarakat. Polisi yang telah membela nusa
dan bangsa ini selain mungkin mendapatkan
pangkat atau kedudukan yang lebih tinggi juga
akan meningktkan sosial di tengah
masyarakat.
SALURAN-SALURAN
MOBILITAS SOSIAL
b. Lembaga Keagamaan
Pada agama Islam misalnya memperingatkan bahwa
semua manusia di bumi ini adalah sama di mata Allah
SWT kecuali proporsi ketakwaannya. Hal ini secara tegas
membuat ulama dan ustadz yang ahli dari segi agama dan
ibadahnya memiliki staus sosial yang tinggi.
c. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan adalah saluran konkrit
mobilitas sosial vertikal ke atas serta social elevator
(perangkat) yang melakukan pergerakan dari
kedudukan lapisan sosial yang rendah ke yang lebih
tinggi. Dengan adanya pendidikan dapat senantiasa
memberikan kesempatan kepada seseorang untuk
meraih tingkatan sosial yang tinggi.
SALURAN-SALURAN
MOBILITAS SOSIAL
d. Organisasi Politik
Selain angkatan bersenjata,
organisasi politik akan membuat
para anggotanya mempunyai rasa
loyal dan dedikasi tinggi dalam
mendapatkan jabatan yang tinggi
agar status sosialnya meningkat.
Anggota politik akan dipandang
sebagai tokoh masyarakat terlebih
jika mereka memiliki jabatan tinggi
seperti anggota legislatif atau
lembaga eksekutif.
SALURAN-SALURAN
MOBILITAS SOSIAL
e. Organisasi Ekonomi
Organisasi ekonomi di Indonesia seperti
perusahaam dagang besar, koperasi simpan
pinjam, BUMN, BUMS ataupun organisasi
ekonomi lainnya dapat senantiasa
meningkatkan pendapatan seseorang. Semakin
besar prestasi yang didapatnya semakin besar
pula jabatan yang dimilikinya. Dengan memiliki
jabatan yang tinggi akan mendorong seseorang
mendapatkan penghasilan yang banyak.
Penghasilan banyak akan membuat seseorang
bertamabah kekayaannya. Kekayaan
bertambah yang dimiliki inilah yang
meningkatkan status sosial di masyarakat.
SALURAN-SALURAN
MOBILITAS SOSIAL
f. Organisasi keahlian
Jenis organisasi keahlian yang berada di tengah-tengah
masyarakat seperti Persatuan Artis, Ikatan Dokter
Indonesia. Persatuan Guru Republik Indonesia,
Persatuan Wartawan Indonesia, Persatuan Advokasi
Indonesia dan organisasi keahlian lainnya termasuk
dalam saluran terjadinya mobilitas sosial.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di dalam organisasi tersebut
yang menghasilkan adanya kemungkinan-kemungkinan terjadinya suatu
mobilitas sosial ke tingkatan yang lebih tinggi.
SALURAN-SALURAN
MOBILITAS SOSIAL
g. Perkawinan
Perkawinan juga salah satu saluran mobilitas
sosial seseorang. Dengan melakukan perkawinan
bisa membuat seseorang memiliki status sosial
yang tinggi. Mengapa demikian? Seseorang yang
menikah dengan seseorang yang memiliki status
terpandang di masyarakat secara langsung akan
dihormati dan naik status sosialnya akibat adanya
pengaruh dari pandangan masyarakat terhadap
pasangannya.
SALURAN-SALURAN
MOBILITAS SOSIAL
h. Organisasi keolahragaan
a. Positif
b. Negatif
DAMPAK
b. Negatif
Timbulnya Konflik
* Konflik yang ditimbulkan oleh mobilitas sosial dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu
sebagai berikut :
Konflik Antarkelas
Dalam masyarakat terdapat lapisan-lapisan. Kelompok dalam lapisan tersebut disebut
kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antarkelas sosial, maka bisa
memicu terjadinya konflik antarkelas.
Konflik Antargenerasi
Konflik yang terjadi karena adanya benturan nilai dan kepentingan antara generasi
yang satu dengan generasi yang lain dalam mempertahankan nilai-nilai lain dengan
nilai-nilai baru yang ingin mengadakan perubahan.
DAMPAK
b. Negatif
Konflik Antarkelompok Sosial
Konflik yang menyangkut antara kelompok satu dengan kelompok lainnya
karena benturan nilai dan kepentingan. Konflik ini dapat berupa :
Proses suatu kelompok sosial tertentu terhadap kelompok sosial lain yang
b. memilki wewenang. Misalnya demonstrasi mahasiswa yang menuntut
kepada anggota dewan untuk menurunkan harga BBM.
DAMPAK
b. Negatif
Berkurangnya Solidaritas Kelompok
*
Penyesuaian diri dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam kelas
sosial yang baru merupakan langkah yang diambil oleh seseorang yang
mengalami mobilitas, baik vertikal maupun horizontal. Hal ini dilakukan agar
mereka bisa diterima dalam kelas sosial yang baru dan mampu menjalankan
fungsi-fungsinya yang menyebabkan orang-orang yang pindah lapisan yang
baru akan berkurang solidaritasnya terhadap kelas sosial yang lama.
DAMPAK
b. Negatif
Timbulnya Gangguan Psikologis
* Mobilitas sosial dapat pula mempengaruhi kondisi psikologis seseorang,
antara lain sebagai berikut :