Anda di halaman 1dari 10

Membumikan islam

di indonesia
Di susun oleh:
1. Arnisya Rachmawati ( 2021020003 )
2. Afni Dea Mauliana ( 2021020004 )
3. Novi Fitriani ( 202102010 )
Sejarah Masuknya Islam KeIndonesia
• Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijrah atau abad ke tujuh/ke
delapan masehi. Islam datang ke wilayah-wilayah tersebut dapat diterima
dengan baik, karena Islam datang dengan membawa prinsip-prinsip
perdamaian, persamaan antara manusia (tidak ada kasta), menghilangkan
perbudakan dan yang paling penting juga adalah masuk kedalam Islam sangat
mudah hanya dengan membaca dua kalimah syahadat dan tidak ada paksaan.
• Daerah yang pertama didatangi oleh Islam ialah pesisir Sumatera dan bahwa
setelah terbentuknya masyarakat Islam, maka raja Islam yang pertama berada di
Aceh.
• Teori Masuknya islam
a. Teori Gujarat
Pendapat tentang teori masuknya Islam ke Indonesia yang pertama datang dari
teori Gujarat. Dalam teori ini, diceritakan Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-13
M dari pedagang India Muslim.

Teori ini berkembang dari Pijnappel dari Universitas Leiden yang mengatakan bahwa
asal muasal Islam dari Gujarat dan Malabar. Kemudian, orang Arab bermazhab Syafi'i
bermigrasi ke India dan orang India lah yang membawanya ke Indonesia.
• Teori Mekah
b. Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Hamka dalam Dies Natalis PTAIN ke-8 di Yogyakarta sebagai koreksi dari
teori Gujarat. Dalam teori masuknya Islam ke Indonesia ini diterangkan bahwa Arab Saudi memegang peranan
yang besar.

Pasalnya, menurut Hamka, bangsa Arab pertama kali ke Indonesia membawa agama Islam dan diikuti Persia dan
Gujarat. Adapun, disebutkan masuknya Islam terjadi sebelum abad ke-13 M, yakni 7 Masehi atau abad pertama
hijriyah.

Hal ini dibuktikan setelah wafatnya Rasulullah SAW pada tahun 632 M, di mana kepemimpinan Islam dipegang
oleh para khalifa. Di bawah kepemimpinan itu, agama Islam disebarkan lebih luas hingga ke seluruh Timur Tengah,
Afrika Utara, Spanyol.

Kemudian, di masa Dinasti Umayyah pengaruh semakin meluas hingga ke Nusantara. Menurut Arnold (Morrison
1951) bukti masuknya Islam ke Indonesia dari para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka berdagang
hal ini juga sesuai dengan fakta pedagang Arab menjadi pemimpin pemukiman di pesisir pantai Sumatera. Para
pedagang Arab tersebut juga melakukan pernikahan dengan penduduk lokal sehingga agama Islam semakin
menyebar di Nusantara.
• Teori Persia
c. Teori masuknya Islam ke Indonesia terakhir adalah Persia yang dicetuskan oleh Hoesein
Djajadiningrat. Dijelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia dari Persia singgah di Gujarat pada abad
ke-13. Hal ini terbukti dari kebudayaan Indonesia yang memiliki persamaan dengan Persia.

Hal ini juga dipertegas oleh Morgan (1963:139-140) bahwa masyarakat Islam Indonesia sama dengan
Persia. Terbukti, peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai hari peringatan Syi'ah atas syahidnya
Husein. Peringatan ini berbentuk pembuatan bubur Syura.

Selain itu, di Minangkabau bulan Muharram juga dikenal sebagai bulan-bulan Husein. Lalu di
Sumatera Tengah diperingati dengan mengarak keranda Husein untuk dilemparkan ke sungai.
Metode Masuknya Islam Di Indonesia
• Melalui Jalur Perdagangan
Karena orang-orang melayu telah lama menjalin kontak dagang dengan
orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam seperti kerajaan Islam
Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka makin ramailah para
ulama dan pedagang Arab datang ke Nusantara (Indonesia). Disamping
mencari keuntungan duniawi juga mereka mencari keuntungan rohani yaitu
dengan menyiarkan Islam. Artinya mereka berdagang sambil menyiarkan
agama Islam.
• Melalui Jalur Perkawinan
Para pedagang muslim itu ada yang menetap di Indonesia dan menikah dengan penduduk
setempat. Sudah barang tentu mereka menjadi keluarga muslim dan penyebar agama Islam yang
gigih.
• Melalui Jalur Tasawuf
Dengan tasawuf, bentuk Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai
persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga
agama baru itu mudah dimengerti dan mudah diterima. Kehidupan mistik bagi masyarakat
Indonesia sudah menjadi bagian dari kepercayaan mereka. Oleh karena itu, penyebaran Islam
melalui jalur tasauf atau mistik ini mudah diterima karena sesuai dengan alam pikiran
masyarakat Indonesia. Misalnya, menggunakan ilmu-ilmu riyadhat dan kesaktian dalam proses
penyebaran Islam kepada penduduk setempat.
• Melalui Jalur Pendidikan
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam
pengembangan Islam di Indonesia. Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam
diseluruh pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren tersebut.
• Melalui Jalur Kesenian
Penyebaran Islam melalui kesenian berupa wayang, satra, dan berbagai kesenian
lainnya. Pendekatan jalur kesenian dilakukan oleh para penyebar Islam seperti
Walisongo untuk menarik perhatian di kalangan mereka, sehingga dengan tanpa terasa
mereka telah tertarik kepada ajaran-ajaran Islam sekalipun pada awalnya mereka
tertarik karena media kesenian itu. Misalnya, Sunan Kalijaga adalah tokoh seniman
wayang.
• Melalui Jalur Politik
Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari dukungan yang kuat
dari para Sultan. Di pulau Jawa, misalnya kesultanan Demak, merupakan pusat
dakwah dan menjadi pelindung perkembangan Islam. Begitu juga raja-raja lainnya
di seluruh Nusantara.
• Perintah Menyebarkan islam
“Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan kalian tidak akan
beriman hingga kalian saling cinta. Maukah aku tunjukkan sesuatu, bila kalian
lakukan maka kalian akan saling cinta? Sebarkanlah salam di antara kalian”.
(hadis yang diriwayatkan oleh Muslim (no. 54))
• Sumber Referensi
1. Penyebaran Islam Di Indonesia - Pengertian, Sejarah, Proses, Cara (dosenpendi
dikan.co.id)
2. Perintah Menyebarkan Islam | Cahaya sunnah (wordpress.com)
3. 6 Strategi Dakwah Islam di Indonesia, dari Perdagangan hingga Politik | kumpa
ran.com
4. 3 Teori Masuknya Islam ke Indonesia Lengkap (detik.com)

Anda mungkin juga menyukai