TIMSAR NAEKTUA SIGIRO 210403055 1. STRUKTUR BESI COR, CORAN CIL DAN BESI COR MALEABLE DAN PADUANNYA A. Besi Cor Besi cor adalah paduan besi-karbon dengan kandungan karbon lebih dari 2%.. Unsur paduan utama yang membentuk karakter besi cor adalah karbon (C) antara 3- 3,5% dan silikon (Si) antara 1,8- 2,4%. Unsur paduan yang terkandung didalamnya mempengaruhi warna patahannya, besi cor putih mengandung unsur karbida sedangkan besi cor kelabu mengandung serpihan grafit. B. Jenis-jenis besi cor: 1. Besi cor kelabu
Besi cor kelabu merupakan jenis material
yang paling umum ditemui sebagai bahan bangunan. Komposisi kimia besi cor jenis ini adalah 2,5-4% karbon dan 1-3% silikon. 2. Besi Cor putih (coran cil)
Best cor putih memiliki bidang patahan
yang berwarna putih karena mengandung sejumlah besar sementit dengan kandungan karbon lebih dari 1,7%. 3. Besi cor malleable Besi cor malleable merupakan besi cor putih yang diberi panas sampai kurang lebih 900 °C. Hal ini bertujuan untuk memisahkan karbida besi Fe3C menjadi besi dan grafit. 4.. Besi cor paduan
Unsur-unsur paduan ditambahkan pada
besi cor untuk memperbaiki sifat-sifat mekanik dan memberikan sifat-sifat khusus seperti ketahanan korosi, ketahanan panas dan kemagnetan. 2. TEMBAGA MURNI DAN PADUAN TEMBAGA A. Tembaga Murni Tembaga murni atau tembaga tak berpaduan merupakan suatu material teknik yang penting, karena memiliki konduktifitas listrik yang tinggi, sehingga banyak digunakan di industril istrik. B. Paduan Tembaga 1. Brass/Kuningan( Tembaga paduan seng): Kuningan mengandung tembaga yang dipadu dengan seng antara 5-40%. 2. Perunggu( tembaga paduan timah): paduan tembaga 70-78%, timah putih 22-44%. 3. Paduan Tembaga Berilium: Mengandung berilium (Be) antara 0,6-2% denganpenambahan kobalt 0,2-2,5% 3. ALUMINIUM MURNI DAN PADUAN ALUMINIUM A. Aluminium Murni Logam aluminium murni bersifat lunak, mudah ditempa, tahan lama dan juga ringan. Dengan memberikan campuran logam lainnya maka aluminium yang ringan dan kuat dan kita kenal sekarang ini. B. Paduan Aluminium
1. Perpaduan Aluminium dan Silikon:
Perpaduan logam aluminium dan silikon menghasilkan logam yang rendah koefisiensi memuainya, lebih keras, mudah di cor dan mampu di las otogen dengan baik. 2. Perpaduan Aluminium dan Magnesium: Perpaduan ini dapat menurunkan titik lebur aluminium secara signifikan. 3.Perpaduan Aluminium dan Mangan: Dengan memadukan antara aluminium dan mangan maka akan di hasilkan logam yang kuat dan tidak mudah rapuh.
4. Perpaduan Aluminium dan Seng:
Logam jenis ini merupakan campuran yang populer. Karena sifat stensilnya yang tinggi menyebabkan logam menjadi kuat sehingga sering digunakan sebagai bahan badan dan juga sayap pesawat terbang. 4. MAGNESIUM MURNI DAN PADUAN MAGNESIUM A. Magnesium Murni Magnesium murni tidak terdapat di alam sebagai unsur, namun dalam bentuk senyawa dalam mineral. Magnesium murni mempunyai ciri fisik berwarna putih keperakan, termasuk logam dengan berat ringan yang hanya 2/3 dari berat logam aluminium. 2. Paduan magnesium Logam magnesium seringkali dipadukan dengan logam lain seperti aluminium , seng , mangan , silikon , tembaga , tanah jarang , dan zirkonium . Paduan magnesium biasanya digunakan sebagai paduan cor. 5. TITANIUM MURNI DAN PADUANNYA A. Titanium Murni Titanium murni merupakan logam transisi yang ringan, kuat, berkilau, tahan korosi dengan warna putih-metalik-keperakan. B. Paduan Titanium Paduan titanium mengandung campuran titanium dan unsur kimia lainnya . Paduan tersebut memiliki kekuatan tarik dan ketangguhan yang sangat tinggi. Paduan titanium umumnya diklasifikasikan ke dalam empat kategori utama: 1. Paduan alfa 2. Paduan dekat-alfa 3..Paduan alfa dan beta 4. .Beta dan paduan beta dekat Daftar Pustaka: 1. Campbell, F.C. (2008). Elements of Metallurgy and Engineering Alloys. Materials Park, Ohio: ASM International. hlm. 453. ISBN 978-0-87170-867-0. 2. Donald B. Wagner (1993). Iron and Steel in Ancient China. BRILL. hlm. 335–340. ISBN 978-90-04-09632-5. 3. Keith Krause (Agustus 1995). Arms and the State: Patterns of Military Production and Trade. Cambridge University Press. hlm. 40. ISBN 978-0-521-55866-2. 4. Committee, A04. "Test Method for Evaluating the Microstructure of Graphite in Iron Castings". doi:10.1520/a0247-10. TERIMAKASIH