Anda di halaman 1dari 28

Farter 2

Kasus 34 ( DM )
Syahila Ramandyani Mawaddah
201210410311064
Studi Farmasi
Suatu penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia
yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau
kedua-duanya.
( American Diabetes Association 2010 )
DM tipe 1
Insulin Dependent DM tipe 2

Klasifikasi Diabetes Mellitus


(IDDM). Disebabkan
oleh Destruksi sel β
Non Insulin
Dependent Diabetes
Mellitus (NIDDM).

DM pankreas akibat
autoimun sehingga
terjadi defisiensi
Disebabkan oleh
resistensi insulin dan
defisiensi insulin
insulin absolut. relatif.

. DM tipe lain
-Kelainan genetik sel
β pankreas
-Kelainan genetik
Gestasional DM kerja insulin
Kehamilan - Penyakit pankreas
(pankreatitis kronik,
cystic
fibrosis,tumor/pankrea
tektomi)
Patofisiologi

 DM tipe 1
terjadi karena kerusakan sel β pancreas akibat autoimun >> defisiensi insulin >>
hiperglikemia terjadi bila 80% - 90 % dari sel β rusak >> DM dapat menahun dan
terjadi komplikasi bahkan kematian.
 DM tipe 2
ditandai dengan resistensi insulin dan defisiensi insulin relative >> peningkatan
lipolysis dan produksi asam lemak bebas >> peningkatan produksi glukosa hepatic
dan penurunan pengambilan glukosa pada otot skelet. Disfungsi β mengakibatkan
gangguan pada pengontrolan glukosa darah.
Patogifiologi
Etiologi
 Penyebab utama DM bukan karena terlalu banyaknya gula di
dalam tubub tetapi karena banyaknya gula yang tidak seimbang
dengan jumlah insulin yang dihasilkan oleh organ pancreas
tubuh ( DM tipe 1 ) dan penyebab yang kedua karena sel darah
merah resisten terhadap insulin ( DM tipe 2 )
Manifestasi Klinik
• Memiliki tubuh yang kurus, cenderung berkembang menjadi
diabetes ketoasidosis ( DKA ) karena insulin sangat kurang dan

DM tipe 1 kenaikan hormone glukagon


• 20 – 40% pasien mengalami DKA setelah beberapa hari
mengalami polyuria, polydipsia, polifagia dan berat badan
menurun

• Pada diagnosis umumnya terdeteksi adanya letargi, polyuria,

DM tipe 2
nokturia, dan polydipsia, sedangkan penurunan berat badan secara
signifikan jarang terjadi
• Sering asimptomatik, muncul komplikasi dapat mengindikasi
bahwa pasien sudah menderita diabetes cukup lama .
Komplikasi

Komplikasi Akut
• Ketoasidosis diabetika
• Sindrom Hiperglikemik Hiperosmolar Nonketotik
• Hipoglikemia

Komplikasi Kronis
• Komplikasi Mikrovaskuler ( Retinopati Diabetika, Nefropati Diabetika,
Neuropati Diabetika )
• Komplikasi Makrovaskuler ( mengenai pembuluh darah besar antara lain
pembuluh darah jantung / penyakit jantung coroner, pembuluh darah otak /
stroke, dan pembuluh darah tepi
Selulitis ( infeksi kulit )
 Infeksi umum pada kulit dan jaringan lunak dibawah kulit. Hal ini terjadi ketika
bakteri menyerang kulit yang rusak atau normal dan mulai menyebar dibawah kulit
dan ke dalam jaringan lunak. Hal ini menyebabkan infeksi dan peradangan
 Gejala
- kemerahan pada kulit yang dapat meluas
- pembengkakan
- nyeri
- pembengkakan kelenjar getah bening di dekat daerah yg terkena
- deman jika infeksi menyebar ke tubuh melalui darah
Management Terapi
 Farmakologi
1. terapi insulin
a. Insulin masa kerja singkat (Short-acting/Insulin), disebut juga insulin regular
b. Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)
c. Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat
d. Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)
2. terapi obat antidiabetes
a. Pemicu sekresi insulin ( sulfonylurea, glinid, )
b. Peningkat sensitivitas insulin ( biguanid, tiazolidindion )
c. Penghambat gluconeogenesis ( biguanid >> metformin )
d. Penghambat glukosidase alfa ( acarbose )
 Non – Farmakologi
1. pengaturan diet >> makanan dengan komposisi yang seimbang antara
karbohidrat, protein dan lemak
2. olahraga
3. edukasi diabetes
Studi Kasus

S–O–A–P
Profil Pasien
Ny. D
 Umur : 46 tahun
 Berat badan : 60 kg
 MRS : 28 Nov 2010
 Keluhan : luka dijari 4 kaki ( disela-sela jari 4 – 5), sejak 1 minggu yang
lalu, bengkak dikaki kiri sejak 3 hari ini .
 Riwayat Penyakit : DM (± 4 tahun)
 Riwayat Pengobatan : Glucovance (Glibenklamid dan Metformin)
 Riwayat Alergi :-
 Merokok/Alkohol :-
 Kepatuhan : patuh
 KRS :-
Diagnosa

 DM
 Febris
 Selulitis pedis S
SUBJECTIVE (S)

 luka dijari 4 kaki ( disela-sela jari 4 – 5), sejak 1 minggu yang lalu, bengkak
dikaki kiri sejak 3 hari ini .
 Batuk
 Mual muntah
 Pusing
I V E (O )
O B J E CT
Data Klinik
Data Klinik
Tanggal Pemberian Obat (Mulai MRS)
yang Penting
28/11 29 30 1/12 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

TD (120/80 mmHg) 130/80 130/80 130/90 130/90 120/80 130/80 130/80 130/80 120/80 120/80 130/80 120/80 120/80 120/80

Nadi (80-100 80 84 88 88 88 88 88 84 80 88 88 80 88 88
x/menit)

RR (18-24 x/menit) 18 20 20 20 18 18 18 18 18 20 18 20 18 20

Suhu (37 ± 0,5 °C) 37,7 37,7 38 38 37,5 37 36,5 36,5 37 37,8 37,3 36,7 36,6 37,7

Nyeri kaki   + + + + + + + + + + + +  
Batuk + + + + -       +       +
 
Mual dan muntah +             +            

Bengkak di kaki + + + - -     +            

Pilek                           +

Pusing + + +                      
Tanggal Pemberian Obat (Mulai MRS)
NILAI
No. DATA LAB KOMENTAR
NORMAL 28/11 29 30 1/12 2 7 8

1. WBC 4-11 17,9   17,9   14,1 11,8   • WBC meningkat menunjukkan adanya

Data
2. RBC 3,8-5,3 5,5   4,90   4,42 4,72   infeksi  
3. HGB 12-18 13,3   12,9   11,5 12,3  
• PLT meningkat pada tanggal 2/12 dan
4. HCT 34-48 41,8   39,6   35,8 38,3  
7/12

Lab
5. MCV 80-100 81,2   80,8   81,0 81,1  
• GDA, G2JPP, dan GDP meningkat
6. MCH 27-32 25,8   26,3   26 26,1  
menunjukkan kadar gula darah dalam
7. MCHC 32-36 31,8   32,6   32,1 32,1  
8. PLT 150-400 325   383   463 521   dara >> diabetes
9. GDA < 110 391   233 258   187 188 • Kolesterol meningkat pada tanggal 7 / 12
10. G2JPP < 140   225     213      
11. GDP 60-110         184    
12. SGOT ≤ 31     16     17  
13. SGPT ≤ 34     26     17  
14. BUN 10-50     10,5     14,1  
15. Kretinin 0,6-1,1     0,47     0,44  
16. PPT 13,5-20,5 detik     15,2     13,1  

17. Asam urat 2,6-6,0     4,3     3,4  


18. Natrium 136-155           140  
19. Kalium 3,8-5,5           3,5  
20. Kolesterol 140-200           210  
Data Lab Tambahan
9 / 12 / 2010
 Kultur : Pus
 Hasil : Pseudomonas Sp
 Sensitif : Amikasin, Gentamycin, Meropenem, Fosfomycin
 Resisiten : Ampisilin, Amoxicillin, Cotrimoxazol, Chloramfenicol, Erytromycin
Tanggal Pemberian Obat (Mulai MRS)
OBAT RUTE DOSIS FREK
28/11 29 30 1/12 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. RL iv drip 20 tpm   √ √ √ √ √ √ √              
1. Ceftriaxon iv 1000 mg 2x1 √ √ √ √                    
1. Actrapid sc 6 IU 3x1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √  
8 IU 8 IU 8 IU 8 IU 8 IU 8 IU 8 IU 8 IU 8 IU 8 IU
1. Pamol (Parasetamol) po 500 mg 3x1 √ √ √ √                    

1. Codein po 10 mg 3x1       √ √       √          
1. Dolac (Ketorolac) iv 30 mg 3x1         √                  
1. Gastridin (Ranitidin) iv 50 mg 2x1         √ √ √   √ √ √ √    

1. Invomit (Ondansetron) iv 4 mg 3x1         √                  

1. Meropenem in PZ 100 cc iv drip 1000 mg 2x1         √ √ √ √ √ √ √ √ √  

1. Asam Mefenamat po 500 mg 3x1           √ √ √ √ √        


1. Antarin (Metamizol) iv 500 mg 3 x1                     √ √ √  

1. Lantus (Insulin Glargin) sc 10 IU 1x1                           √

1. Glucobay (Acarbosa) po 50 mg 3x1                           √

1. Demacolin po   3x1                           √

Profil pengobatan saat di MRS


Profil Pengobatan
OBAT Pemantauan Kefarmasian Komentar dan Alasan
Mulai Jenis obat Rute Dosis Frekuensi Berhenti Indikasi obat pada
pasien

28/11 5/12  Sebagai sumber kalori dimana pengganti cairan dan kalori
RL iv drip 20 tpm  
yang dibutuhkan
Sumber kalori   Dalam tubuh

2/12
28/11 Ceftriaxon Iv 1000 mg 2x1  antibiotic WBC belum menurun  antibiotic gol. Sefalosporin generasi 3 >> aktivitasnya
terhadap gram-negative lebih kuat dan lebih luas, meliputi
pseudomonas
11/12
28/11 Actrapid Sc 6 IU 3x1  insulin  GDA , G2JPP Insulin masa kerja singkat
menurun
2/12
28/11 Pamol Po 500 mg 3x1  antipiretik  nyeri tetap, keluhan Digunakan untuk menurunkan suhu tubuh pasien dan sebagai
(parasetamol) pusing tidak ada analgesic

1/12 3/12  digunakan sebagai pereda batuk


Codein Po 10 mg 3x1  antitusif  
2/12 3/12  analgesic  keluhan nyeri tetap
Dolac Iv 30 mg 3x1  analgesik poten dengan efek anti inflamasi., dipilih karena
(Ketorolac) bekerja selektif pada COX 1

5/12, 10/12
2/12 Gastridin Iv 50 mg 2x1  mual muntah  tidak ada keluhan mual antagonis reseptor H2 yang menghambat pengeluaran asam
(Ranitidin) muntah lambung di sel parietal

3/12
2/12 Invomit Iv 4 mg 3x1  mual muntah  tidak ada mual muntah  Mengatasi rasa nyeri akibat, adanya mual dan muntah
(ondansetron)
11/12
2/12 Meropenem iv drip 1000 mg 2x1  antibiotic Nilai WBC Sebagai antibiotic goleongan betalactam digunakan karena
in PZ 100 cc mendekati normal  pasien sudah resistensi terhadap beberapa antibiotik 

3/12 8/12
Asam po 500 mg 3x1  analgesic  keluhan nyeri +  digunakan untuk mengatasi rasa nyri pasien
Mefenamat

8/12 11/12
Antarin iv 500 mg 3 x1  analgesik  keluhan nyeri -  diberikan analgesic secara iv karena keluhan nyeri pasien
(Metamizol) masih ada meskipun sudah diberikan analgesic secara oral

11/12 -
Lantus sc 10 IU 1x1  insulin  insulin long acting, digunakan untuk memperpanjang masa
(Insulin Glargin) Antidiabetes GDA mendekati kerja insulin

normal

11/12 -
Glucobay po 50 mg 3x1  antidiabetes  OAD gol. Penghambat enzim alfa glikosidase dapat
(Acarbosa)  GDA mendekati mencegah peningkatan glukosa plasma, sering dikombinasi

normal x dengan OAD lain / insulin


ASSESMENTS (A)
Problem medik S/O Terapi Analisis
DM Tipe 2 O : Kadar gula darah Actrapid Actrapid termasuk insulin rapid
(GDA, GDP, GD2JPP) acting, digunakan untuk menjaga
kadar gula darah post prandial

Lantus Insulin long acting digunakan


untuk menjaga kadar gula darah
dengan masa kerja yang lama

Glucobay ( acarbose) OAD gol. Penghambat enzim alfa


glikosidase dapat mencegah
peningkatan glukosa plasma,
sering dikombinasi dengan OAD
lain / insulin
Problem medik S/O Terapi Analisis
O: Elektrolit dalam tubuh RL  Sebagai sumber kalori
dimana pengganti cairan
dan kalori yang dibutuhkan
Dalam tubuh

O : suhu tubuh, WBC cefriaxon  antibiotic gol. Sefalosporin


meningkat generasi 3 >> aktivitasnya
terhadap gram-negative
lebih kuat dan lebih luas,
meliputi pseudomonas

Meropenem Antibiotik
Problem medik S/O Terapi Analisis

S :Mual muntah Ranitidin Merupakan antagonis


reseptor H2 yang
menghambat pengeluaran
asam lambung di sel
parietal

ondansentrol  Mengatasi rasa nyeri


akibat, adanya mual dan
muntah

S: batuk Codein digunakan sebagai pereda


batuk

Demacolin Keluhan flu pasien


Problem medik S/O Terapi Analisis
O: Nyeri kaki dan bengkak Antrain Metamizole Na adalah derivat
(Na Metamizole) metansulfonat dari aminopirin yang
mempunyai khasiat analgesik. Mekanisme
kerjanya adalah menghambat transmisi rasa
sakit ke susunan saraf pusat dan perifer.

Ketorolac Untuk nyeri yang moderate atau severe,


terutama post.op.

Asam mefenamat Digunankan sebagai analgesic, antiinflamasi

parasetamol untuk mengatasi rasa nyeri pada kaki dan


pusing, tidak memiliki potensi sebagai anti
inflamasi
Plan

 Perlu adanya pemantauan terhadap kadar gula darah pasien selama pemberian
insulin dan OAD
 Perlu diperhatikan terkait efek samping dari insulin dan OAD yaitu hipoglikemia
dengan gejala
 Seharusnya terapi codein dan ranitidine di berika pada tanggal 29/11 karena
keluhan batuk dan mual muntah mulai MRS
Terima kasih…

Anda mungkin juga menyukai