Anda di halaman 1dari 6

KEJUJURAN SEBAGAI PONDASI PENCEGAHAN

KORUPSI DAN TANTANGANNYA BAGI PRAJA


IPDN
Kejujuran sering dikaitkan dengan sifat antikorupsi. Bahkan, Dotty Rahmatiasih dari
Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
mengatakan, sifat jujur diyakini efektif mencegah perilaku korupsi. Korupsi merupakan
kejahatan yang tidak bisa ditoleransi karena sifatnya yang merugikan banyak orang.
Kementerian Dalam Negeri mencatat ada 105 kasus korupsi yang melibatkan pejabat
tinggi daerah di 22 provinsi. Dari 105 kasus itu, 90 diantaranya melibatkan bupati atau
wali kota, dan 15 kasus lainnya melibatkan gubernur.

Akar masalah kasus korupsi adalah hilangnya nilai-nilai kejujuran. Kejujuran menempati
urutan pertama yang harus diperhatikan untuk memberantas masalah korupsi dari akar-
akarnya. Kejujuran adalah pondasi utama untuk membangun bangsa yang berintegritas.
Di dalam kejujuran (ash-shidq) akan melahirkan integritas, keihlasan dan kesabaran.
Banyaknya kasus korupsi yang muncul tersebut merupakan akibat dari hilangnya
kejujuran dan integritas serta tidak sabar dalam menahan keserakahan nafsu dalam diri.
Oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah kongkrit untuk menanamkan nilai-nilai
kejujuran tersebut dalam setiap bangsa Indonesia.
Penanaman karakter Pamong praja dan Dalam Undang-Undang No. 20 tahun
nilai-nilai kejujuran dari diri praja 2003 dijelaskan bahwa tujuan
menjadi kebutuhan mendesak untuk pendidikan adalah mencerdaskan
perbaikan bangsa Indonesia ke depan. kehidupan bangsa dan mengembangkan
Pendidikan dalam hal ini menjadi garda manusia Indonesia seutuhnya, yaitu
terdepan mengambil peran untuk misi manusia yang beriman dan bertaqwa
perbaikan tersebut. Tujuan utama terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
pendidikan adalah pembentukan berbudi pekerti luhur, memiliki
karakter dan peningkatan keimanan. pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri
serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pendidikan dalam menanamkan kejujuran dapat dilakukan sejak dini melalui
pendidikan agama, nilai dan moral di tengah-tengah masyarakat. Hal ini bisa
diwujudkan dengan adanya integrasi yang baik antara keluarga, sekolah, masyarakat
dan pemerintah. Sebagai seorang calon pemimpin bangsa Praja IPDN haruslah menjadi
contoh dari dasarnya memiliki sifat kejujuran.
Dalam berbagai buku juga disebutkan bahwa jujur memiliki makna satunya kata dan
perbuatan. Jujur ilah merupakan salah satu nilai yang paling utama dalam anti korupsi,
karena tanpa kejujuran seseorang tidak akan mendapat kepercayaan dalam berbagai
hal, termasuk dalam kehidupan sosial.
Untuk menanamkan sifat antikorupsi dalam kehidupan Praja sehari-hari dengan
disiplin, selalu jujur dalam perkataan atau perbuatan, dan bertanggung jawab dalam
melakukan kegiatan apa pun. Tidak berbohong sampai kapan pun baik di lingkungan
keluarga, masyarakat, maupun lingkungan saat pendidikan.
pemerintah selaku pemangku kebijakan perlu melakukan kajian ulang terhadap konsep
pendidikan karakter yang selama ini berjalan. Ke depan, pemerintah perlu memberikan
perhatian lebih terhadap penguatan kualitas pembelajaran dan penanaman karakter dan
internalisasi nilai-nilai kejujuran dalam pendidikan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai