Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN RISIKO

K3
Nabhani
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DANA KESEHATAN KERJA (SMK3)
(PP NO 50/2012)
Continual
Improvement

PENINJAUAN PLAIN I. KEBIJAKAN K3


& PENINGKATAN
KINERJA K3

ACTION DO

II. PERENCANAAN
PEMANTAUAN &
EVALUASI KINERJA K3 K3
CHECK

III. PELAKSANAAN
K3
SMK3
I. KEBIJAKAN K3

PENINGKATAN
BERKELANJUTAN II. PERENCANAAN K3
1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO &
PENGENDALIAN RISIKO (HIRADC)

V. PENINJAUAN & 2. PEMENUHAN UU/PP/PERMEN


PENINGKATAN KINERJA K3 3. PERUMUSAN TUJUAN & SASARAN K3
4. PENETAPAN PROGRAM K3

IV. PEMANTAUAN &


III. PELAKSANAAN RENCANA K3
EVALUASI KINERJA K3
1. SUMBER DAYA, ORGANISASI & TG-JAWAB
1. PENGUKURAN & PEMANTAUAN
2. KOMPETENSI, PELATIHAN & KEPEDULIAN
2. EVALUASI KEPATUHAN
3. KOMUNIKASI, KETERLIBATAN & KONSULTASI
3. PENYELIDIKAN INSIDEN,
KETIDAKSESUAIAN, TINDAKAN 4. DOKUMENTASI
PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN 5. PENGENDALIAN DOKUMEN
4. PENGENDALIAN REKAMAN 6. PENGENDALIAN OPERASIONAL
5. AUDIT INTERNAL 7. KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
MANAJEMEN RISIKO K3
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO & PENGENDALIAN RISIKO
Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control (HIRADC)
PROSES MANAJEMEN RISIKO K3
5 LANGKAH KEGIATAN MANAJEMEN
RISIKO
1. Mengidentifikasi Bahaya,
SEBELUM KEGIATAN
2. Menilai & Memprioritaskan Risiko,
DILAKSANAKAN
3. Menetapkan Pengendalian Risiko, (IBPPR / HIRADC)

4. Menerapkan Pengendalian Risiko,


SELAMA KEGIATAN
5. Memantau dan Meninjau Ulang DILAKSANAKAN
Pengendalian Risiko

HIRADC : (Hazard Identifikation Risk Assessment and Determining Control) /


Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko
PENGERTIAN
• Risiko K3 adalah ukuran kemungkinan kerugian
terhadap keselamatan umum, harta benda, jiwa
manusia dan lingkungan yang dapat timbul dari sumber
bahaya tertentu
• Manajemen Risiko adalah proses pengelolaan terhadap
risiko yang dimulai dari kegiatan mengidentifikasi
bahaya, menilai tingkat risiko, dan menetapkan upaya
pengendalian risiko.
• Penilaian Tingkat Risiko K3 dapat dilakukan dengan
memadukan nilai kekerapan/frekuensi terjadinya
peristiwa bahaya K3 dengan keparahan/
kerugian/dampak kerusakan yang ditimbulkannya.

7
PENGERTIAN
BAHAYA:
Segala kondisi yang dapat merugikan baik cidera atau
kerugian lainnya, atau Bahaya adalah sumber, situasi
atau tindakan yang berpotensi menciderai manusia atau
sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya

MANAJEMEN RISIKO
Bagian yang tidak terpisahkan dari Manajemen Proses.
Manajemen risiko adalah bagian dari proses kegiatan
didalam organisasi dan pelaksananya terdiri dari multi
disiplin keilmuan dan latar belakang, manajemen risiko
adalah proses yang berjalan terus menerus.

8
BAHAYA
 Bahaya (hazards) adalah kondisi
yang menghadirkan adanya
ancaman terhadap orang, harta
benda atau lingkungan,
 Sesuatu/sumber yang berpotensi
menimbulkan cedera / sakit/
kerusakan/ kerugian pada (proses
kerja, properti dan lingkungan).
4 KATEGORI BAHAYA:
a. Bahaya nyata, yaitu bahaya yang jelas kelihatan dan dapat
dirasakan, seperti mesin-mesin peralatan yang tidak diberi
pelindung, kerusakan bangunan, peralatan listrik yang cacat,
rem kendaraan yang tidak pakem dsb.
b. Bahaya tersembunyi (latent), yaitu bahaya yang tidak tampak
dan sulit dirasakan, seperti instalasi listrik, uap beracun, atau
suara berfrekuensi tinggi.
c. Bahaya yang berkembang, yaitu bahaya yang tidak segera
dikenali dan akan berkembang sepanjang waktu, misalnya
pemakaian ban karet pada mobil-crane, kabel baja yang
kawatnya mulai putus-putus, suara bising yang menyebakan
tuli, kulit tubuh terkena larutan kimia yang bisa menyebabkan
sakit kulit dsb.
d. Bahaya sementara, yaitu bahaya yang kadang-kadang muncul,
misalnya ketika beban mesin terlalu berat (overload), listrik
atau mesin yang kadang-kadang mati.
M. Mushanif Mukti 10
PENGENALAN POTENSI BAHAYA

DIMANA SIH
BAHAYA
ITU ?

11
SUMBER BAHAYA

• LINGKUNGAN (Alam, Fisik, Sosial, Ekonomi dlsb)


• PROSES (FS, DED, Tender, Konstruksi, Operasi,
Pemeliharaan, Renovasi, Pembongkaran)
• ALAT (Alat Konstruksi, Perkakas,
• MATERIAL (B3)
• PERSONIL (Kompetensi, kedisiplinan, kebugaran
dlsb)
CONTOH JENIS JENIS BAHAYA KONSTRUKSI
JENIS BAHAYA CONTOH BAHAYA KECELAKAAN
BAHAYA JATUH Bekerja di ketinggian, perancah tanpa Pekerja jatuh /
A tangga, tanpa railing pelindung jatuh, dll. tertimpa
Hazards due to Falls
BAHAYA PERANCANGAN Struktur bangunan, perancah dsb tidak di- Ambruk, peker
B
Design hazards hitung sesuai dg standar/persyaratan, dll. ja tertimpa
BAHAYA MATERIAL Material berbahaya/beracun dipakai, di- BBM bocor,
C simpan & dibuang tdk sesuai persyaratan kebakaran
Hazards of material
BAHAYA PERALATAN Kondisi alat tidak layak pakai, operator tak Alat terguling,
D kompeten, kapasitas alat tidak sesuai, menimpa/me-
Hazards of Equipment bagian mesin bergerak tidak dilindungi dll. nabrak pekerja
BAHAYA METODE KERJA
Metode kerja tidak ada, tidak sesuai Struktur runtuh
F Hazards of work persyaratan/standar, atau tidak dipatuhi longsor dsb.
methods
BAHAYA LISTRIK Jenis material, perancangan, pemasangan Pekerja t’sengat
G & pemakaian listrik tak sesuai persyaratan listrik, terbakar
Electrical hazards
RUANG TERBATAS Ruang/tangki/sumur/saluran/lubang Terhirup gas
H
Confined Space hazards bawah tanah, mengandung udara beracun beracun
BAHAYA LONGSOR Dinding tebing galian tanah kedalaman Longsor , me-
I >1.2 m tidak dipasang turap dan shoring nimbun pekerja
Landslide hazards
Dan jenis bahaya lain Bahaya fisika, kimia, biologi, ergonomi, Penyakit akibat
J nya psiko-sosial kerja (PAK)
M. Mushanif Mukti 13
FAKTOR FAKTOR BAHAYA KESEHATAN KERJA
• Kebisingan > Tingkat paparan  Tuli
• Pencahayaan  Buta
• Tekanan > Dosis–respon:  Depresi
BAHAYA • Radiasi > Konsentrasi  Kanker
FISIK • Suhu ekstrim  Kelelahan fisik
> Intensitas  Jaringan otot rusah
• Gataran
• Partikulat > Lama paparan  Silikosis, asbestosis
K
a > Tingkat paparan Iritasi kulit
•G >Flamable, ekplosif
d > Dosis–respon: Keracunan
BAHAYA •P
>Beracun
a > Konsentrasi R Catat pancaindera
KIMIA >Iritant, Korosif,
r > Intensitas I Kanker, Alergi, dll
•C >Karsinogen,Alerge > Lama paparan
n S
• Virus x  DB, HIV, MALARIA dsb
> Intensitas I  INFEKSI
BAHAYA • Serangga > Lama paparan
BIOLOGI w K  BISA / RACUN
• Bakteri a > Imunitas  ALERGI
> Sensitivitas O  dll
• Jamur, dll k
t
• Salah posisi u  Sakit punggung
BAHAYA
• Gerakan janggal > Lama paparan  Terkilir
ERGONOMI
• Gerak monoton  Carpal syndrome
• Letak tidak sesuai  Cacat permanen

• Stress beban kerja, > Intensitas  Gangguan mental


BAHAYA > immunitas  Depresi , Gelisah
PSIKOLOGI • Pelecehan, kekerasan
• Intoleran, dll > Sensitivitas  Tidak konsentrasi
PENGERTIAN
 Identifikasi Bahaya: Mengenali jenis-jenis bahaya yang ada
pada berbagai sumber bahaya (proses, material, alat, lingkungan,
dan pekerja) yang berpotensi menyebab- kan timbulnya risiko
kecelakaan dan sakit akinat kerja
 Penilaian Risiko: Menentukan tingkat kekerapan dan
keparahan kemungkinan terjadinya kecelakaan dari setiap
jenis bahaya, dan menentukan peringkat risiko nya dengan
mengalikan tingkat kekerapan dan tingkat keparahan
 Pengendalian Risiko: Melakukan penurunan derajat
kekerapan dan keparahan yang ada dengan menggunakan
berbagai alternatif metode dll
 Monitor dan Review: Monitor dan review hasil sistem
manajemen risiko yang dilakukan serta mengidentifikasi
perubahan-perubahan yang perlu dilakukan.
 Komunikasi dan konsultasi; Komunikasi dan konsultasi
dengan pengambil keputusan internal dan eksternal untuk 15
tindak lanjut dari hasil manajemen risiko yang dilakukan.
MANAJEMEN RESIKO
HI-RA-DC PERINGKAT RISIKO
TINGGI
Identifikasi
PERINGKAT RISIKO Bahaya SEDANG
KECIL
Frekuensi Keparahan

Mungkin Ringan
Sumber
Jarang Berat Bahaya
Pengendalian
Risikonya
Sering Fatal HIRARKI PENGENDALIAN
Eliminasi
Subsitusi
Penilaian
Pengendalian Rekayasa
Resikonya Pengend. Administrasi
Alat Pelindung Diri
RISIKO K3
Risiko K3 adalah perpaduan antara peluang dan frekuensi
terjadinya peristiwa K3 dg akibat yg ditimbulkannya dalam
kegiatan konstruksi.
v
 Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu peluang/probability
dan akibat/konsekuensi
 RISIKO = Frekuensi/Peluang x Severity/Akibat

17
RISIKO = KEMUNGKINAN KERUGIAN
JIKA TERJADI KECELAKAAN

RISIKO TINGKAT FREQUENCY TINGKAT SEVERITY


TERJADINYA JENIS (KEPARAHAN AKIBAT)
KECELAKAAN YANG X JENIS KECELAKAAN
SAMA YANG SAMA
> SERING = 3 > PARAH = 3
> AGAK SERING = 2 X > SEDANG = 2
> JARANG = 1 > RINGAN = 1

TINGKAT RISIKO
FREQUENCY
SERING AGAK SERING JARANG
SEVERITY
3 2 1
• PARAH 9 6 3
3 TERTINGGI TINGGI SEDANG
• SEDANG 6 4 2
2 TINGGI SEDANG RENDAH
• RINGAN 3 2 1
1 SEDANG RENDAH TERENDAH
M. Mushanif Mukti 18
KATEGORI TINGKAT RISIKO K3

 Risiko Tinggi, mencakup pekerjaan konstruksi


yg pelaksanaannya berisiko sangat membahayakan
keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia,
dan lingkungan serta terganggunya kegiatan
konstruksi.
 Risiko Sedang, Mencakup pekerjaan konstruksi
yg pelaksanaannya dpt berisiko membahayakan
keselamatan umum, harta benda dan jiwa manusia
serta terganggunya kegiatan konstruksi.
 Risiko Kecil, mencakup pekerjaan konstruksi yg
pelaksanaannya tidak membahayakan keselamatan
umum dan harta benda serta terganggunya
kegiatan konstruksi. 19
PENILAIAN RISIKO K3
KERAPAN/FREKUENCYI
nilai 1 = Jarang terjadi
Tingkat Risiko
nilai 2 = Kadang-kadang terjadi
nilai 3 = Sering terjadi Kegiatan
adalah nilai
rata-rata
KEPARAHAN/SEVERITY
risiko
• nilai 1= luka ringan
• nilai 2 = luka sedang
• nilai 3 = luka berat, cacat, kematian

nilai 1 dan 2 = Risiko rendah


TINGKAT RISIKO = PELUANG X AKIBAT nilai 3 dan 4 = Risiko sedang
nilai 6 dan 9 = Risiko tinggi
PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)

• Menjalankan Mesin/ • Mengambil posisi pada tempat


Peralatan tanpa wewenang yang berbahaya
• Menjalankan Mesin/ • Membetulkan mesin dalam
Peralatan dgn kecepatan yg keadaan jalan
tidak semestinya • Lalai memberikan peringatan atau
• Membuat Alat Pengaman lupa mengamankan tempat kerja
tidak berfungsi • Bersenda gurau tidak pada
• Lalai menggunakan APD tempatnya
• Mengangkat barang • Memaksakan diri untuk bekerja
dengan cara yg salah walaupun sakit
• Merancang /memasang peralatan
tanpa pengaman
KONDISI BERBAHAYA
(UNSAFE CONDITION)

• Pelindung atau • Kebersihan lingkungan kerja


pembatas/pengaman yang yang jelek
tidak memadai • Polusi udara di ruangan kerja
• Peralatan/ perkakas dan (gas, uap, asap, debu, dsb.)
bahan yang rusak tetap • Kebisingan yang berlebihan
digunakan
• Pemaparan Radiasi
• Penempatan barang yang
salah • Ventilasi yang tidak memadai
• Sistem peringatan yang • Penerangan yang tidak
tidak memadai memadai
• Pengabaian terhadap
perkiraan bahaya
kebakaran/peledakan
DEFINISI KECELAKAAN
Kejadiannya tiba-tiba; Tidak diduga dan
Tidak dikehendaki; Mengganggu proses; bahkan
menimbulkan kerugian

KECE
LAKA
AN

DEFINISI INSIDEN
Kejadiannya tiba-tiba; Tidak diduga dan
Tidak dikehendaki; Seedikit mengganggu proses;
Tidak menimbulkan kerugian yang signifikan
JENIS-JENIS BAHAYA KESEHATAN
 JAMUR
BAHAYA
 GANGGAN BIRU/HIJAU
 FISIK
 BAKTERI LEGIONELLA (AC)
 KIMIA  BAKTERI ZOONOSES:
 LEPTOSPIROSIS
 BIOLOGIS
 TETANUS
 ERGONOMIS  ANTHRAX
 BRUCELLOSIS
 PSIKOLOGIS
VIRUS
FAKTOR BAHAYA BIOLOGIS
• VIRUS
• BAKTERI
• JAMUR
• SERANGGA
• CACING
• PARASIT
• BINATANG BUAS DLL

BAHAYA BIOLOGI
Bahaya yang berasal dari organisme (mikro organisme) yang bersifat patogen,
seperti: Virus, Serangga , Bakteri, Jamur Dll
JENIS-JENIS BAHAYA KESEHATAN
 MSDS (GANGGUAN OTOT):
BAHAYA  TENDONITIS
 FISIK  CARPAL TUNNEL SYNDROME
 TENNIS ELBOW
 KIMIA  NECK / BACK INJURIES
 STRAINS / SPRAIN
 BIOLOGIS  BURSITIS
 THORAIC OUTLET SYNDROM
 ERGONOMIS  TRIGGER FINGER
 EYESTRAIN
 PSIKOLOGIS
JENIS-JENIS BAHAYA KESEHATAN
 TAKUT KETINGGIAN
BAHAYA
 STRESS
 FISIK
 ASOSIAL
 KIMIA  PSIKOSOMATIS
 BIOLOGIS  SCHIZOPRENIA
 PSIKOPAT
 ERGONOMIS
 DLL
 PSIKOLOGIS

Anda mungkin juga menyukai