Kelompok 5:
• Maya Widia Purnama 190110033
• Nanda Fitria 190110024
Pengertian Incoterms
Diambil dari asal katanya, incoterms adalah singkatan dari kata international commercial terms. Jadi, jika
diartikan dari asal katanya, maka arti kata incoterms adalah sebagai berikut:
Jadi, secara harfiah, incoterms adalah berbagai istilah yang diciptakan untuk bisa menyamakan pengertian
yang terjalin antara pihak penjual dan pihak pembeli di dalam perdagangan internasional. Tujuan utamanya
adalah agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik dan perdagangan internasional pun bisa dilakukan
secara lancar.
Incoterms sendiri mencakup berbagai hal yang erat kaitannya dengan jual beli internasional, mulai dari
pertanggungjawaban atas setiap kegiatan ekspor dan impor, pengiriman barang, serta penanggungan biaya,
dll.
Tujuan Incoterms
Incoterms sendiri dibuat agar bisa meminimalisir berbagai bentuk kesalahpahaman yang kerap terjadi
antara pihak penjual dan pembeli. Hal tersebut dikarenakan perdagangan internasional akan melibatkan
berbagai pihak penjual dan pembeli yang berasal dari berbagai negara dengan bahasa yang berbeda-
beda. jadi, secara umum tujuan incoterms adalah
1. Untuk bisa mengatur hak dan kewajiban yang sudah selayaknya ditanggung oleh pihak eksportir
dan importir yang melakukan transaksi perdagangan internasional
2. Guna memberikan pilihan ketentuan pengiriman untuk pihak importir dan eksportir.
3. Guna mengurangi kesalahan interpretasi ataupun kesalahpahaman tanggung jawab yang terjadi
antara pihak eksportir dan juga pihak importir.
FAKTOR YANG MENGATUR INCOTERMS
01 02
Biaya (Cost) Resiko (Risk)
Biaya yang harus ditanggung • Kemungkinan kerugian yang
oleh masing –masing pihak timbul dari proses
dalam rangka pengiriman penghantaran barang ekspor
barang sampai di tempat • Risiko:rusak,hilang,penurunan
tujuan yang di sepakati.
03 ,kualitas.
Tanggung Jawab
(Responsbility)
Tugas pengurusan ( missal : izin,
dokumen, ekspor,impor) yang timbul
dalam proses pengiriman barang
Pengelompokan Incoterms 2010
FCA atau Free Carrier (Pengangkutan Bebas) merujuk kepada kondisi di mana tanggung jawab pengangkutan
dipegang oleh pihak pembeli.
Artinya, pihak penjual hanya bertanggungjawab untuk mempersiapkan barang agar sudah siap untuk diangkut di
tempat yang telah disepakati. Dengan catatan, bahwa tempat tersebut berada di wilayah atau negara penjual.
Tempat tersebut bisa saja merupakan gudang penjual, pelabuhan, atau tempat transportasi lain yang merupakan
tempat serah terima barang. Tanggung jawab penjual terbatas hanya sampai mengantarkan barang ke tempat
tersebut dalam kondisi siap untuk dibongkar dan dimuat. Sedangkan tanggung jawab pembongkaran dan
pemuatan sudah masuk ke pihak pembeli.
Carriage Paid to
Penyerahan barang dengan Carriage Paid To dilakukan di tempat pengangkut, namun ongkos angkut sudah
dibayar sampai ke pelabuhan tujuan. Selain itu dengan persyaratan CPT, maka peralihan risiko barang dan
biaya tambahan telah beralih dari penjual kepada pembeli setelah barang diserahkan kepada pengangkut.
Persyaratan penyerahan barang dengan CPT dapat dipakai untuk moda transportasi pengangkutan
apa saja.
1) Penjual menyerahkan barang kepada perusahaan pengangkut yang ditunjuknya sendiri, sehingga
segala biaya yang diperlukan untuk mengangkut barang sampai ke tempat tujuan yang telah ditentukan
atas tanggungjawab pembeli.
2) Barang diangkut ke tempat tujuan tertentu
3) Jika Pengangkut berganti ke pengangkut lain atau pengganti maka resiko penjual berakhir bila barang
telah diserahkan pada pengangkut pertama
4) Penjual wajib mengurus izin ekspor
Carriage and Insurance Paid To
adalah sistem kesepakatan yang mana penjual juga membayar biaya pengiriman dan juga asuransi
pengiriman tersebut sampai barang sampai pada titik tertentu yang sudah disepakati dengan pembeli.
Sehingga dalam CIP ini, penjual juga diharuskan mengurus biaya dan perizinan kepabeanan juga mengurusi
pengangkutan. Pada titik tertentu yang sudah disepakati kedua pihak, tanggung jawab resiko barang tersebut
akan berpindah dari penjual ke pembeli.
Jadi, sepanjang proses pengiriman, dari awal barang dikirim oleh penjual hingga sampai pada titik
kesepakatan, tanggung jawab resiko barang rusak dan sebagainya itu ada ditangan penjual. Termasuk
seluruh proses kepabeanan, pengangkutan. Namun ketika barang telah dikirim dan sampai pada titik
kesepakatan, seluruh tanggung jawab resiko kerusakan barang telah berpindah kepada pembeli. Penjual
tidak lagi ikut menanggung resiko kerusakan barang tersebut.
Free Alongside Ship
Terms FAS khusus dipakai hanya untuk transportasi laut dan inland waterway (sungai). Pada praktiknya terms
ini digunakan dimana penjual memiliki akses langsung terhadap sarana pengangkut untuk loading barang;
kargo berukuran besar maunpun tempat meletakan barang tanpa kontainer.
Jika menggunakan kontainer, maka lebih baik menggunakan terms FCA. Dalam FAS, penjual mengantarkan
barang dan melakukan eksport clearance di pelabuhan yang telah disepakati, dimana setelah itu segala
resiko, tanggung jawab dan biaya ditanggung oleh pembeli. Pembeli bertanggung jawab dari saat loading
barang ke atas kapal sampai ke tempat tujuan.
1) Penjual Menyerahkan barang setelah dibongkar dari sarana transportasi yang tiba, kemudian
ditempatkan di terminal/pelabuhan tujuan
2) Terminal = dermaga, gudang penumpukan, stasiun KA, terminal peti kemas (CY), terminal cargo udara
3) Penjual menanggung resiko dan biaya sampai di terminal tujuan
4) Penjual melakukan clear for export, pembeli clear for import
Delivered At Place
Penggunaan terms ini membebankan tanggung jawab penjual untuk mengatur proses pengantaran sampai ke
tempat yang telah disepakati, dimana barang telah siap untuk di unloading. Ini merupakan poin penting yang
membedakan DAP dengan DAT (Delivered at Terminal); dimana penjual juga harus bertanggung jawab untuk
melakukan proses unloading barang.
1) Penjual mengantarkan barang ke tempat tujuan dengan kondisi barang masih di atas alat angkut
(tanggung jawab pembongkaran di pihak pembeli)
2) Pembeli menerima barang dan penjual di atas alat angkut (belum dibongkar)
3) Resiko dan Biaya ditanggung pembeli sampai dia atas alat angkut di tempat tujuan pembeli
Delivered Duty Paid
Penyerahan barang dengan Delivered Duty Paid dilakukan di negara yang melakukan impor, namun bea
masuk sudah dibayar dan diselesaikan, dengan begitu penjual wajib memikul semua biaya dan risiko sampai
dengan barang tiba di negara tujuan.
1) Penjual menyerahkan barang hingga ke tempat tujuan yang merupakan kewenangan pembeli
2) Penjual menanggung semua biaya sejak pemuatan barang, pengangkutan hingga bea masuk, PPh,
PPN
3) Tanggung jawab maksimal berada di pihak penjual
Free On Board
FOB merupakan singkatan dari Free On Board, atau sering juga orang sebut dengan Freight On Board.
maksud dari FOB sendiri adalah bahwa eksportir (penjual) hanya memiliki kewajiban untuk membayar biaya
pengiriman barang sampai pada port atau pelabuhan terdekat dari gudangnya. Artinya, saat barang sudah
berada di atas kapal, biayanya ditanggung oleh importir (penjual).
1) Penjual berkewajiban menyerahkan barang hingga melewati pagar kapal di pelabuhan keberangkatan
2) Penjual wajib menutup/ menanggung asuransi dengan membayar premi dengan syarat minimum
3) Resiko kerusakan, kehilangan dan resiko lain dikirim kepada pihak ketiga, yaitu perusahaan asuransi
Cost And Freight
Artinya, biaya perjalanan barang di atas kapal sampai di port atau pelabuhan terdekat si importir sudah
ditanggung oleh Eksportir. Hanya saja, yang ditanggung di sini adalah biaya perjalanan barang sampai di
pelabuhan saja. Begitu sampai di pelabuhan terdekat importir, akan ada biaya tambahan lain seperti asuransi
terhadap barang,10 pajak, dan biaya-biaya lain yang mungkin harus ditanggung oleh importir untuk dapat
mengeluarkan barangnya dari pelabuhan sampai gudang.
2) Jika menggunakan pada ketentuan penyerahan barang dengan FOB Incoterms 2010, maka Si penjuallah
yang bertanggungjawab atas kopi sebanyak 50 ton yang terendam banjir karena rob di Pelabuhan Tanjung
Priok. Barang belum termuat hingga diatas kapal di pelabuhan pemuatan, yaituTanjung Priok. Jika ditinjau
dari sisi pengangkutan container menegaskan bahwa pengangkut bertanggungjawab sejak barang telah
ditempatkan pada posisi CY (Container Yard) pelabuhan muat (place of receipt), dan jika terjadi kasus rob
tersebut, maka sudah seharusnya pembeli yang beresiko, namun karena transaksi adalah menggunakan
FOB maka si penjual tetap beresiko. Oleh karena itu, jikapengangkutan menggunakan peti kemas, maka
sebaiknya pemilihan incoterms yang tepat bukanlah dengan FOB, tetapi FCA, misal : FCA UTC1, Tanjung
Priok., sehingga ketika ada kasus seperti diatas, maka si pembelilah yang akan beresiko.
3) Pengurusan perijinan ekspor dan pemasukan barang ekspor(custom clearance) menjadi tanggungjawab
eksportir
Sesi Tanya Jawab
Thanks