Anda di halaman 1dari 10

Entomologi

kesehatan
Pengaruh Arthropoda terhadap kesehatan
adalah:
A. Serangga sebagai penyebab penyakit
B. Serangga sebagai penular(vektor)
penyakit
C. Serangga sebagai intermediate Host
A. Arthropoda sebagai penyebab penyakit
• Arthropoda menimbulkan penyakit, kelainan organ atau
jaringan tubuh manusia atau hewan, atau gangguan antara
lain :
a) Annoyance (gangguan langsung)
b) Entomophobia
c) Evenomization (keracunan langsung)
d) Myasis (belatungan)
e) Alergi
f) Dermatitis
g) Mekanis
h) Kerusakan alat Indra (mata)
B. Artropoda sebagai penular penyakit
1. Artropoda sebagai Vektor
Ada yang bertindak sebagai:
A). Vektor mekanik : dalam tubuh artropoda
patogen penyebab penyakit tidak mengalami
perubahan apapun baik bentuk jumlah dan
sifatnya, hanya bersifat perantara baik melalui
tinja, muntahan, bulu-bulu dibadan
 Misalnya : lalat (Musca sp)
 Potensi musca sebagai vektor :
1). Tubuh lalat, berbulu halus pada kaki dan bagian
mulut dapat memindahkan patogen
2). Lalat rumah cara makan dengan memuntahkan
sebagian makanan (regurgitasi).
3). Lalat rumah defekasi pada waktu hinggap
dan makan (flyspot)
4). Kisaran jenis makanan yang sangat beragam
(fluid, Semisolid dan solid)
Hal tersebut diatas menjadikan lalat tidak disenangi karena:
1). Penyakit yang dapat ditularkan pada manusia adalah
a) Bakteri : disentri, kolera, salmonelosis, diare.
b) Virus : Polio, trachoma, virus, dan hepatitis
2). Vektor mekanik kecacingan : Taenia, Hymenolopis,
ancylostoma, Trichuris dan Ascaris.
3). Membawa telur lalat (Phoresy)
4). Miasis fakulatif/ asidental
5). Menentukan status hygiene, sanitasi dan sosial (Urban pest)
B). Vektor Biologis / hayati
• Adalah: patogen dalam tubuh artopoda mengalami perubahan
jumlah, bentuk dan sifat atau ketiganya.
• Ada beberapa istilah yakni:
1). Siklo-propagatif transmisi.
• Dalam tubuh vektor mengalami perubahan siklus dan penggandaan
diri serta memperbanyak diri.
• Misalnya: Plasmodium penyebab malaria.

2). Siklo- developmental transmisi.


• Dalam tubuh vektor mengalami pendewasaan/berubah bentuk
tetapi tidak memperbanyak diri.
• Misalnya: Filaria dalam tubuh nyamuk cuex mengalami
pendewasaan dari bentuk mikrofilaria menjadi makrofilaria.
3). Propagatif transmisi.
• Dalam tubuh vektor penggandaan diri saja, tetapi tidak
disertai disertai perubahan bentuk.
• Misalnya: penyakit Pes oleh pinjal
• (pasteurella pestis  memperbanyak diri dengan cepat
dalamtubuh pinjal tikus (Xenopsylla choepis)

4). Transovarial transmisi.


• Patogen penyebab penyakit setelah masuk ke dalam tubuh
serangga akan mengadakan multiplikasi dalam tubuh
artropoda  telur bersifat infektif
• Misalnya: Virus dengue pada nyamuk A.aegypti .
C. Antropoda sebagai intermediate host

• Patogen penyebab penyakit secara pasif


• Yang aktif memasukan stadium infektif patogen
kedalam tubuh host adalah host itu sendiri.
• Cara memasak yang tidak benar.
• Contoh:
• Makan ikan mentah (larva cacing
Diphyllobothrium (Crustacea)  pola makan di
jepang
• Makan daging ketam air tawar (Eucrustacea) 
(cacing Paragonimus westermani)
Mekanisme perpindahan agent penyakit oleh
vektor
1. Inokluasi (melalui mulut = anteroir transmited)
misalnya: nyamuk
2. Kontaminasi dengan tinja vektor.
Tripanosoma cruzi (Pyakit Chagas)  in darah
 menggigit akan bervegetasi (mengeluarkan
tinja)  MC dengan garukan.
3. Kontaminasi remukan jaringan.
Kutu (P. Humanus-humanus, P.capitus,
P.corporis)  vektor epidemik pada thypus
gigitan  garuk  remukan  agent
4. Transovarial dan stage to stage.
Yang menularkan bukan agent tapi dari
ovarium nyamuk. Contoh > DBD.
5. Termakan bersama induk semang antara
(Vektor hayati)
Organisme patogen yang ditularkan
melalui Artropoda :

Protozoa

Richetsia Cacing

Virus Bakteri

Jamur

Anda mungkin juga menyukai