Anda di halaman 1dari 27

IDENTITAS PASIEN

• Nama : An.FG
• Usia : 10 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Jakarta Utara
• No. RM : 1358xx
• Masuk RS : 30 September 2019
ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA :
Penglihatan tidak tajam saat melihat jauh pada
kedua mata sejak 3 tahun SMRS
KELUHAN TAMBAHAN :

Pusing setiap menggunakan kacamata


ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke poli mata RS Port Medical Center dengan keluhan


penglihatan tidak tajam saat melihat jauh pada kedua mata sejak 3 tahun
SMRS. Hal ini awalnya tidak di sadari oleh orang tua pasien, namun sejak 3
tahun SMRS guru dari pasien di sekolah mengatakan bahwa pasien tidak
dapat melihat dengan jelas (terlihat buram) saat pasien duduk berjarak
kurang lebih 5-6 meter dari papan tulis, sehingga membuat pasien sulit
berkonsentrasi dalam pembelajaran dan membuat mata pasien cepat lelah.
Setelah itu orang tua dari pasien langsung membuat kacamata agar dapat
memperbaiki penglihatan pada pasien, namun ibu dari pasien lupa akan hasil
pemeriksaan mata dan kacamata koreksi yang diberikan pada pasien
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Semenjak pemakaian kacamata tsb memberikan perbaikan pada penglihatan


sehingga pasien dapat mengikuti pembelajaran kembali. Penggunaan
kacamata hanya digunakan apabila pasien sulit untuk melihat jauh. Namun 2-
3 bulan kemudian, pasien merasakan pusing saat menggunakan kacamata tsb,
namun hanya dibiarkan saja. Pusing yang dirasakan pasien sulit
dideskripsikan, dan dapat menghilang perlahan apabila kacamata dilepaskan
walaupun penglihatan pasien kembali tidak tajam.
ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT RIWAYAT PENYAKIT


DAHULU KELUARGA

Penggunaan kacamata (-)


Kejang demam (-), trauma
pada kedua mata (-), alergi
(-), penggunaan obat (-) Hipertensi (ibu +),
DM(ayah +)
ANAMNESIS

Riwayat • Berobat dan disarankan untuk


Pengobatan penggunaan kacamata 3 tahun yang lalu

Riwayat • Makanan, obat-obatan disangkal


Alergi
PEMERIKSAAN FISIK

KEADAAN
UMUM
Tampak baik

KESADARAN Composmentis
TANDA-
TEKANAN DARAH : tidak diukur
TANDA VITAL
NADI : 84 x/menit
PERNAPASAN : 20 x/menit
SUHU : 36,0 C
PEMERIKSAAN FISIK
Normocephal, Rambut hitam, distribusi merata

Lihat status oftalmologi

Deviasi septum (-), Sekret (-), epistaksis (-)

Normotia, Sekret (-/-)

Mukosa bibir lembab, gusi berarah (-), Stomatitis (-), lidah


kotor (-), faring hiperemis (+),

Pembesaran KGB (-)


PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI
Pergerakan dinding dada simetris
PARU Retraksi dinding dada (-)

PALPASI
Vocal fremitus kanan dan kiri simetris

PERKUSI
Sonor pada kedua lapang paru

AUSKULTASI
Suara napas vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-),
wheezing(-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI
Iktus kordis tak terlihat
JANTUNG
PALPASI
Ictus cordis teraba pada ICS V linea
midclavicularis sinistra

PERKUSI
Batas atas : ICS II linea parasternalis dextra
Batas kanan : ICS IV linea sternalis dextra
Batas kiri : ICS VI 2 jari medial linea
midclavicularis sinistra

AUSKULTASI
Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop
(-)
PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN INSPEKSI
Permukaan datar,
bekas operasi (-)

AUSKULTASI
Bising usus (+)

PALPASI
Supel, nyeri tekan (-), Bising usus (+)

PERKUSI
Timpani di seluruh lapang abdomen
PEMERIKSAAN FISIK

• Akral hangat • Akral hangat


• RCT < 2 dtk • RCT < 2 dtk
• Edema (-) • Edema (-)

• Akral hangat • Akral hangat


• RCT < 2 dtk • RCT < 2 dtk
• Edema (-) • Edema (-)
• Ptekie (-) • Ptekie (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Oftalmologi
PEMERIKSAAN FISIK
Status Oftalmologi
RESUME
Anamnesis
• Pasien anak laki laki 10 tahun datang dengan keluhan pengelihatan tidak
tajam saat melihat jauh pada kedua mata sejak 3 tahun SMRS. Hal ini
awalnya tidak disadari oleh orang tua pasien hingga prestasi belajar
menurun. Pasien mengeluh mata menjadi cepat lelah. Saat ini pasien
menggunakan kacamata untuk beraktivitas sehari-hari
Pemeriksaan fisik
• Tanda tanda vital dalam batas normal
• Pemeriksaan oftalmologi dalam batas normal.
Pemeriksaan visus :
OD : 20/40 S-5.00;C-2.50 x 170
OS : 20/30. S-3.50;C-2.00x180
DAFTAR MASALAH

• ODS Ambliopia Refraktif


ASSESSMENT
ODS ambliopia refraktif

S = Pengelihatan tidak tajam sejak 3 tahun yang lalu. Saat ini pasien
menggunakan kacamata untuk membantu aktivitas.
O = TD : Tidak dilakukan
Nadi : 84 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,0 ºC
Visus OD :20/40 S-5.00; C-2.50X170
Visus OS : 20/30 S:-3.50;C-2.00X180
ASSESSMENT
ODS Ambliopia
Refraktif

A = ODS Ambliopia Refraktif


O = Rencana terapi :
Koreksi Kelainan Refraksi
Rencana edukasi :
• Kacamata merupakan alat bantu pengelihatan yang harus
digunakan setiap hari kecuali pasien dalam keadaan tidur atau
mandi.
• Kontrol rutin untuk pemeriksaan visus berkala dan koreksi
kacamata
PROGNOSIS

Quo ad Vitam ODS : ad bonam


Quo ad Functionam ODS : dubia ad bonam
Quo ad Sanactionam ODS : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Ambliopia refraktif adalah ambliopia yang terjadi ketika


adanya perbedaan refraksi antara kedua mata yang
menyebabkan lama kelamaan bayangan pada satu retina
tidak fokus. Jika bayangan di fovea pada kedua mata
berlainan bentuk dan ukuran yang disebabkan karena
kelainan refraksi yang tidak sama antara kiri dan kanan,
maka terjadi rintangan untuk fusi.
Epidemiologi

Prevalensi ambliopia di Amerika Serikat sulit untuk


ditaksir dan berbeda pada tiap literatur, berkisar antara 1 –
3,5 % pada anak yang sehat sampai 4 – 5,3 % pada anak
dengan problema mata.

Usia terjadinya ambliopia yaitu pada periode kritis dari


perkembangan mata. Resiko meningkat pada anak yang
perkembangannya terlambat, prematur dan atau dijumpai
adanya riwayat keluarga ambliopia.
Etiologi

Strabismus
Gangguan refraksi (anisometropia)
Kelainan fiksasi: nistagmus pada usia dini
Kekeruhan pada media lintasan visual:
katarak kongenital
Karena obat-obatan atau alkohol
Manifestasi Klinis

Berkurang penglihatan satu mata


Tajam pengligatan menurun
Hilangnya sensitivitas kontras
Mata mudah mengalami fiksasi eksentrik
Adanya anisokor
Tidak mempengaruhi penglihatan warna
Daya akomodasi menurun
Diagnosis
• Anamnesis
Kapan pertama kali dijumpai kelainan amblyogenik ?
(seperti strabismus, anisometropia, dll)
Kapan penatalaksanaan pertama kali dilakukan ?
Terdiri dari apa saja penatalaksanaan itu ?
Bagaimana kedisiplinan pasien terhadap penatalaksanaan
itu?
Riwayat keluarga yang menderita strabismus atau kelainan
mata lainnya
• Tajam penglihatan
• Visuskopi
Tatalaksana

Menghilangkan (bila mungkin) semua


penghalang penglihatan seperti katarak
Koreksi kelainan refraksi
Mengaktifkan penggunaan mata ambliopia
dengan membatasi penggunaan mata yang lebih
baik
Oklusi mata yang sehat
Latihan optotik bila terjadi juling
Prognosis

Setelah 1 tahun, sekitar 73% pasien menunjukkan


keberhasilan setelah terapi oklusi pertama. Bila
penatalaksanaan dimulai sebelum usia 5 tahun,
visus normal dapat tercapai. Hal ini semakin
berkurang seiring dengan pertambahan usia. Hanya
kesembuhan parsial yang dapat dicapai bila usia
lebih dari 10 tahun.

Anda mungkin juga menyukai