Anda di halaman 1dari 45

EKG

DAN ARITMIA
DASAR
LETAL

Ns. Eka Widiati, M.Kep, Sp. Kep.


An
Augustus Desire Waller (1856–1922)
Professor of Physiology St Mary’s
Hospital London

The picture from the 1880s shows his dog Jimmy


and the Lippman Capillary Electrometer.
Waller recognised an electrical signal preceding the
heart contraction of his dog and thereby initiated
the science of electrocardiography.
Pengertian dan
Manfaat
■ Elektrokardiografi adalah ilmu mempelajari
aktivitas listrik jantung.
■ Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu
grafik
yang menggambarkan rekaman listrik
jantung
■ Sebagai tindakan untuk diagnostik dan
evaluasi dalam menilai hasil tindakan
atau pengobatan
Anatom
i
Jantung
a. 4 Ruang: Atrium kanan,
kiri dan Ventrikel kanan,
kiri
b. 4 Katup: Katup
atrioventrikuler
(tricuspid dan Bikuspid),
Katup semilunar
(Pulmonal dan aorta)
c. 3 Lapisan:
Epikardium,
Miokardium, dan
Endokardium
Arteri
Koroner
■ Arteri coroner kiri
■ Arteri coroner kanan
Sifat
Otot
Jantung
■ Otomatisasi: Kemampuan
untuk menimbulkan
impuls secara spontan
■ Irama : Kemampuan
untuk membentuk impuls
yang teratur
■ Konduksi: Kemampuan
untuk menyalurkan
impuls
■ Rangsang: Kemampuan
untuk bereaksi terhadap
rangsang
Sistem
Konduks
i
■ SA Node (Nodus Sino-
Atrial)
■ Jalur internodal
■ AV Node (Nodus
Atrio-
Ventrikuler)
■ Berkas His
■ Serabut Purkinye
Perjalanan
Impulse
SA node
■ Terletak diantara batas vena cava superior dan atrium kanan
■ Mengeluarkan impuls 60-100 x permenit
■ Impuls menjalar ke seluruh atrium dan bersama jalur internodal serta bachman
bundle menuju AV node
AV Node
■ Terletak disebelah bawah atrium kanan diantar sinus koronarius dan katup tricuspid
bagian septum
■ Mengeluarkan impuls 50-60 x/menit
Perjalanan
Impulse
Berkas Hiss
■ Terletak di septum interventrikuler dan memberikan dua cabang: kanan dan
kiri
Serabut Purkinye
■ Serabut purkinye setinggi mukulus papilaris masuk ke otot ventrikel
■ Mengeluarkan impulse 30-40x/menit
Untuk mempelajari impulse listrik di
Jantung silahkan buka link you tube
■ https://youtu.be/qiIUrCe2Sxs
■ https://youtu.be/TnFoJ7Hhi-M
Sadapan
EKG
Sadapan Bipolar → perbedaan potensial dari dua elektroda, sadapan I,II,III
■ Sadapan I: Merekam beda potensial antara Right Arm (RA) dengan Left Arm
(LA)
■ Sadapan II: Merekam beda potensial antara RA dengan Left Foot (LF)
■ Sadapan III: Merekam beda potensial antara LA dengan Left Foot (LF)
Sadapan EKG
Unipolar
Sadapan unipolar ekstremitas → Merekam besar potensial listrik pada
satu ekstremitas
■ Sadapan aVR: Merekam potensial listrik antara RA dan LA dan LF
■ Sadapan aVL: Merekam potensial listrik pada LA dan RA dan LF
■ Sadapan aVF: Merekam potensial listrik pada LF dan RA dan LA
Sadapan
EKG
Sadapan Unipolar
Prekordial
■ Merekam besar potensial listrik jantung pada dinding dada →
V1,2,3,4,5,6
■ Dalam keadaan tertentu sadapan sampai dengan V7,8,9, V3R, V4R
■ V1: Sela iga ke-4 garis para strernal kanan
■ V2: Sela IGD ke-4 garis para sternal kiri
■ V3: Antara V2 dan V4
■ V4: Sela iga ke-5 garis midklavikula
■ V5: Sejajar dengan V4 pada garis aksilaris anterior kiri
■ V6: sejajar dengan V4 pada garis aksilaris media kiri
SADAP
AN
EKG
GAMBARAN
SADAPAN EKG
DENGAN AREA
JANTUNG
Kertas
EKG
■ Garis Horizontal
menunjukkan
waktu: 1mm =
0.04 detik,
5mm =
0.2 detik,
■ Garis vertical
menunujukkan
voltage: 1 mm
=
0.1 mv, 10 mm=
1 mv
Kurva
EKG
■ Kurva EKG
menggambarkan
proses listrik yang
terjadi pada
atriuk dan
ventrikel
■ Terdiri dari
gelombang P, Q, R,
S dan T kadang
terlihat gelombang
U
Gelombang
P
■ Merupakan Depolarisasi
Atrium
■ Lebar < 0.12 detik
■ Selalu positif di lead II
■ Negatif di aVR
Gelombang
QRS
■ Merupakan depolarisasi ventrikel
■ Lebar 0.06-0.12 detik
■ Tinggi tergantung lead
■ Gelombang Q: Merupakan defleksi negative pertama pada QRS → <0.04 detik
d
n
a
tingg (dalamnya) 1/3 tinggi R
■ Gelombang R: Merupakan defleksi positif pertaman pada QRS, gelombang R
umumnya positif di Lead I, II, V5 dan V6.
■ Gelombang S: Merupakan defleksi negative setelah gelombang R, di lead aVR
dan V1 gelobang S terlihat besar (dalam) dari V2 sampai V6 terlihat makin kecil
dan menghilang
Gelombang T dan
U
■ Gelombang T merupakan proses
repolarisasi ventrikel, gelombang T
positif di lead I, II, III sampai V6
dan terbalik di aVR
■ Gelombang U: merupakan gelombang
setelah gelombang T, penyebab
timbulnya diduga akibat repolarisasi
lambat system konduksi
interventrikel
Gelombang
PR
■ Interval PR diukur dari awal
gelombang P sampai awal
gelombang QRS.
■ Nilai normal antara 0.12-
0.2 detik
■ Waktu yang dibutuhkan untuk
depolarisasi atrium dan jalannya
impuls melalu berkas his
sampai permulaan depolarisasi
ventrikel
Segmen
ST
■ Segmen ST diukur
dari akhir
gelombang S
sampai awal
gelobang T
■ Normalnya -0.5
sampai dengan +2
mm
Cara Menginterpretasi
EKG
■ Tentukan iramanya terartur atau tidak, dengan cara melihat jarak antara QRS satu
dengan QRS lainnya sama tau tidak
■ Tentukan frekuensi jantung → Menghitung HR melalui EKG dengan
car menghitung jarak antara R – R’
Cara menghitung Heart Reat
(HR)
■ 300/ jumlah kotak sedang antara R – R’
■ 1500/ jumlah kotak kecil antara R – R’
■ Ambil sadapan EKG sepanjang 6 detik, hitung jumlah gelombang R dalam 6
detik tersebut kemudian dikalikan dengan 10 atau ambil sadapan EKG dalam
12 detik dan kalikan dengan 5
Cara Menginterpretasi
EKG
■ Tentukan gelombang P normal, atau tidak, lihat juga apakah setiap gelompang P
selalu diikuti gelombang QRS?
■ Tentukan PR interval normal atau tidak?
■ Tentukan gelombang QRS normal atau tidak?
■ Irama : Teratur
■ Heart Reat : 75 x/menit (300/ 4 kotak sedang)
■ Gelombang P: Normal karena setiap gelombang P diikuti gelombang QRS dan
T
■ Iterval PR : Normal → 0.08 detik
■ Gelombang QRS: → 0.08 detik
■ Kesimpulan : Hasil EKG → Sinus normal/Rythm
Gambaran EKG
abnormal dan Aritmia
Lethal
■ Ventricular Extra Sistole (VES)
■ Aritimia : Ventricular Fibrillation (VF), Ventricular tachycardia (VT), Pulseless
Electrical Activity (PEA), dan Asystole
VE
S
■ Ventricular Extrasystole adalah detak jantung tambahan yang terjadi di luar
irama jantung fisiologis dan dapat menyebabkan gejala yang tidak
menyenangkan.
■ Ventricular Extrasystole juga disebut sebagai detak jantung yang dilewati, “cegukan
jantung” atau palpitasi, dan secara medis dianggap sebagai bentuk aritmia
jantung.
Ventricular
Extrasystol
e (VES)

■ Irama: tidak teratur, karena ada gelombang yang timbul


dini
■ HR: tergantung irama dasarnya
■ Interval PR: Tidak ada
■ Gelombang QRS: > 0.12 detik
Aritmia pada Henti
Jantung
■ Henti jantung (cardiac arrest) adalah suatu keadaan dimana sirkulasi
darah berhenti akibat kegagalan jantung untuk berkontraksi secara
efektif
■ Secara klinis, keadaan henti jantung ditandai dengan tidak adanya
nadi dan tanda-tanda sirkulasi lainnya. Henti jantung dapat ditandai
oleh 4 irama:
■ Ventricular Fibrillation (VF)
■ Pulseless Ventricular Tachycardia
■ Pulseless Electrical Activity (PEA)
■ Asystole
Ventricular Fibrillation
(VF)
■ Dikenali dengan bentuk gambaran yang
naik turun dan amplitudo gelombang yang
berbeda-beda
■ Tidak tampak kompleks QRS atau segmen
ST
ataupun gelombang T
■ Fibrilasi halus ditandai dengan amplitudo
gelombang kurang dari 0.2 mv yang sering
ditemukan pada kasus VF yang sdh lama
dan gambaran ini mirip atau menyerupai
gambaran asystole
■ Etiologi: Berhubungan dengan penyakit
jantung coroner, akumulasi ion Ca, gangguan
metabolik, toksisitas dari obat-obatan
seperti digitalis, antidepresan
Ventricula
r
Fibrillation
(VF)
■ Irama : Tidak teratur
■ HR : Tidak dapat dihitung
■ Gelombang P: Tidak ada
■ Interval PR : Tidak ada
■ Gelombang QRS: Tidak dapat dihitung, bereglombang, dan tidak teratur
Gambaran henti jantung dan henti
Gambaran napas

Klinis Pada kondisi ini jantung hanya bergetar


saja, tidak mampu bekerja sebagai
Ventricula pompa
Terjadi kematian klinis yang akan
r berlanjut ke kematian biologis
Fibrillation
(VF) Pasien biasanya tidak
sadar
Ventricular Tachycardia tanpa Nadi/
Pulseless Ventricular Tachicardia
■ Berupa QRS yang melebar dan iramanya teratur, dan tidak teraba nadi
■ Penyebabnya gangguan otomatisasi (pembentukan impulse) atau akibat dari
gangguan sistem konduksi
■ Gangguan ini berlangsung tanpa gangguan hemodinamik yang berarti,
sebaliknya
keadaan ini suatu kegawatdaruratan yang membutuhkan pertolongan segera
■ VT menyebabkan berkurangnya curah jantung dikarenakan:
1. Frekunesi nadi cepat menyebabkan fase pengisian ventrikel kiri memendek,
pengisian darah ke ventrikel memendek → curah jantung menurun
2. Hilangnya sinkronisasi antara atrium – ventrikel
3. Tidak terkoordinasinya kontraksi dari ventrikel
Ventricular
Tachycardi
a (VT)

■ Irama: teratur
■ Heart Rate: > 200x/menit
■ Gelombang P: tidak terlihat
■ Interval PR: tidak ada
■ Gelombang QRS: > 0.12
detik
Penyakit jantung
coroner

Etiologi Infark Miokard


VT Akut
Obat-obatan
anti aritmia
Tatalaksana VF dan Pulseless
VT
■ Primary Survey
■ RJP → sambil menunggu alat defibrillator dan monitor EKG datang
■ Pasang sadapan EKG tanpa menghentikan RJP
■ Hentikan RJP tidak boleh lebih dari 10 detik
■ Lihat irama di monitor
■ Bila masih VF atau VT
■ Lakukan Defibrilasi dengan energi 360 Joule untuk alat Monofasic atau 200 Joule untuk
alat
Bifasic
■ Lakukan RJP 5 siklus
■ Lihat Monitor EKG
■ Selanjutnya tatalaksana tergatung dari hasil → pemberian obat-obatan
PEA/
Asistole
■ Pulseless Electrical Acvtivity (PEA) adalah
suatu kondisi yang ditandai dengan adanya
gambaran elektrik dalam monitor EKG, tapi
tidak ditemukan denyut nadi pada perabaan
nadi karotis
■ PEA merupakan suatu keadaan henti jantung
dan heni napas
■ Ventrikel masih berkontraksi tetapi tidak
cukup kuat menimbulkan pulsasi sampai
ke pembuluh darah
PEA/
Asistole
■ Asistole merupakan kondisi saat jantung
berhenti berkontarksi.
■ Keadaan ini merupakan puncak dari
perjalanan henti jantung
■ Pada VT, VF, dan PEA jantung masih dapat
bergerak walaupun tidak mampu memompa
darah, tapi untuk asystole → jantung
benar- benar berhenti
■ Penyebabnya sama dengan kondisi aritmia
lainnya
Tatalaksana PEA/Asistole

■ Lakukan CAB
■ RJP
■ Pasang Monitor sambil RJP
■ Lihat Monitor → Jika masih asystole, berikan obat-obatan dan lanjutkan RJP
sebanyak 5
siklus
■ Evaluasi → bila terdapat impuls listrik, raba denyut nadi karotis, bila ada maka
dapat dilakukan pemberian obat-obatan maintenance
■ Bila tidak teraba lakukan RJP → Evaluasi setelah 5 siklus Kembali
■ Begitu seterusnya jika 30 menit RJP tidak ada respon → evaluasi obat-obatan,
alat monitor dan lead EKG, serta tindakan RJP, jika sudah benar semua dan tampak
tanda- tanda kematian biologis → hentikan pertolongan
Obat-obatan yang harus
disiapkan
■ Epinefrin
■ Vasopresin
■ Norepinefrin
■ Dopamin
■ Dobutamin
■ Kalsium
■ Digitalis
■ Nitrogliserin
■ Sodium bikarbonat
■ Diuretik
Resum
e
■ EKG merupakan alat untuk merekam impulse listrik pada jantung → otot a
j ntung
memompa darah ke seluruh tubuh.
■ EKG sebagai tindakan diagnostik dan evaluasi fungsi jantung
■ Gelombang EKG normal terdiri dari gelombang Q,R,S,T dan U dengan irama
teratur
■ Perlu memahami gambaran EKG yang abnormal dan aritmia lethal yang perlu
ditangani segera
■ Pada kasus VT dan VF diperlukan tindakan RJP diikuti dengan defibrilasi
untuk
menghentikan sementara impulse listrik yang tidak sinkron, serta obat-obatan
■ Pada kasus PEA dan Asystole diperlukan tindakan RJP dan obat-obatan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai