SUPERLATIF? STR?
MASALAH (3)
DIMANA TANGGUNGJAWAB
TIDAK MENYEBUTKAN IZIN MEDIA ?
MASALAH (4)
HASIL PENELITIAN PENGAWASAN PROMOSI DAN
IKLAN OBAT (TERMASUK TRADISIONAL), BPOM 2007
Bagian Kedua
Iklan Pangan yang Berkaitan dengan Gizi dan Kesehatan
Pasal 48
Pernyataan dalam bentuk apapun tentang manfaat pangan bagi kesehatan yang
dicantumkan
pada Iklan dalam media massa, harus disertai dengan keterangan yang
mendukung pernyataan itu
pada Iklan yang bersangkutan secara jelas sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat.
KETENTUAN PERUNDANGAN TERKAIT
PERIKLANAN (6)
UNDANG –UNDANG 14 TAHUN 2008 TENTANG
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
Pasal 5 :
(1) Pengguna Informasi Publik wajib menggunakan
Informasi Publik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Pengguna Informasi Publik wajib mencantumkan
sumber dari mana ia memperoleh Informasi Publik,
baik yang digunakan untuk kepentingan sendiri
maupun untuk keperluan publikasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
KETENTUAN PERUNDANGAN TERKAIT
PERIKLANAN (7)
PERMENKES : 1787/2010 tentang IKLAN DAN
LAYANAN PUBLIK
Pasal 4
Fasilitas dalam menyelenggarakan iklan dan atau
publikasi harus memenuhi syarat meliputi :
a. Memuat informasi dengan data dan atau fakta
yang akurat
b. Berbasis bukti
c. Informatif
d. Edukatif
e. Bertanggung jawab
f. Wajib mencantumkan nama, alamat fasilitas
pelayanan kesehatan serta tanggal publikasi
PERMENKES : 1787/2010 tentang IKLAN
DAN LAYANAN PUBLIK
Pasal 5 : Iklan dan atau publikasi pelayanan
kesehatan tidak diperbolehkan apabila:
a. Menyerang dan atau pamer yang bercita rasa
buruk seperti merendahkan kehormatan dan
derajat profesi tenaga kesehatan
b. Memberikan informasi atau pernyataan yang
tidak benar, palsu, bersifat menipu dan
menyesatkan
c. Memuat informasi yang menyiratkan bahwa
fasilitas pelayanan kesehatan tersebut dapat
memperoleh keuntungan dari pelayanan kesehatan
yang tidak dapat dilaksanakan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya atau menciptakan
penghargaan yang tidak tepat dari pelayanan
kesehatan yang diberikan
PERMENKES : 1787/2010 tentang IKLAN
DAN LAYANAN PUBLIK
d. Membandingkan mutu pelayanan kesehatan yang
diberikan fasilitas pelayanan kesehatan tersebut
dengan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya atau
mencela mutu pelayanan kesehatan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya
e. Memuji diri sendiri secara berlebihan, termasuk
pernyataan yang bersifat superlatif dan menyiratkan
kata satu-satunya keunikan atau yang bermakna sama
dengan keunggulan atau kecanggihan sehingga
cenderung bersifat menyesatkan
f. Memublikasikan metoda, obat, alat dan atau tehnologi
pelayanan kesehatan baru atau non konvensional yang
belum diterima oleh masyarakat kedokteran dan atau
kesehatan karena manfaat dan keamanannya sesuai
ketentuan masing masing masih diragukan atau belum
terbukti (Catatan : misalnya Balur, ATFG-8)
PERMENKES : 1787/2010 tentang IKLAN
DAN LAYANAN PUBLIK
g. Mengiklankan pelayanan kesehatan dan/ atau
tenaga kesehatan yang fasilitas pelayanan
kesehatannya tidak berlokasi di negara Indonesia
(Catatan : iklan Tradkom di majalah penerbangan
Garuda)
h. Mengiklankan pelayanan kesehatan yang dilakukan
tenaga kesehatan dan /atau fasilitas pelayanan
kesehatan yang tidak memiliki izin
i. Mengiklankan obat, makanan suplemen atau alat
kesehatan yang tidak memiliki izin edar atau
tidak memenuhi standar mutu dan keamanan
j. Mengiklankan susu formula dan zat adiktif
PERMENKES : 1787/2010 tentang IKLAN
DAN LAYANAN PUBLIK
g. Mengiklankan obat keras, psikotropika dan
narkotika kecuali dalam majalah atau forum ilmu
kedokteran
l. Memberi informasi kepada masy dengan cara yang
bersifat mendorong penggunaan jasa tenaga
kesehatan di fasilitas pelay kesehatan tersebut
m. Mengiklankan promosi penjualan dalam bentuk
apapun termasuk pemberian potg harga (diskon)
imbalan atas yankes dan/atau menggunakan metode
penjualan multi-level marketing
n. MEMBERI TESTIMONI DALAM BENTUK IKLAN ATAU
PUBLIKASI DI MEDIA MASSA DAN
o. Menggunakan gelar akademis dan/atau sebutan
profesi di bidang kesehatan
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
UU RI No.36 Thn 2009
Pasal 61 (2) :
Pemerintah mengatur dan mengawasi pelayanan
kesehatan tradisional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dengan didasarkan pada
keamanan, kepentingan, dan perlindungan
masyarakat.
Pasal 178 :
Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan
pembinaan terhadap masyarakat dan terhadap
setiap penyelenggara kegiatan yang
berhubungan dengan sumber daya kesehatan
di bidang kesehatan dan upaya kesehatan.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Permenkes No.1076 tahun 2003 ttg Penyelenggr
Pengobatan Tradisional. Bab VIII Pembinaan dan
Pengawasan,
Pasal 31
(1) Pembinaan dan pengawasan pengobat tradisional diarahkan untuk
meningkatkan mutu, manfaat dan keamanan pengobatan tradisional.
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pd ayat (1)
dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Kepala
Puskesmas atau unit pelaksana teknis yang ditugasi.
Pasal 32
(3) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam melakukan
pembinaan dan pengawasan dilaksanakan secara bersama dengan
lintas sektor terkait dan mengikut sertakan organisasi profesi
di bidang kesehatan, asosiasi/ organisasi profesi di bidang
pengobatan tradisional dan LSM.
TINDAKAN DAN SANKSI