Anda di halaman 1dari 33

Standar Profesi Audit

Internal

TOPIK 2
KELOMPOK 1
1. Arsyil Dwi Primaditya
2019310559
2. Bagus Bachrul Rozi
2019310568
3. Zulkifly Afta Islamaulana
2019310665
4. Yeremia Nikko Wirawan
2019310687
SEKILAS STANDAR
AUDIT INTERNAL

...............
TUJUAN STANDAR
Standar menurut kamus besar Bahasa Indonesia (kbbi.kemdikbud.go.id) mengandung
pengertian ukuran tertentu yang dijadikan sebagai patokan. Definisi lain standar adalah
sebagai suatu tingkatan kualitas atau pencapaian hasil dari suatu proses.
Dalam standar profesi auditor ini standar dirumuskan dan dijadikan sebagai acuan
dengan tujuan :

1. Memberikan panduan dalam rangka upaya pemenuhan pra syarat yang diwajibkan
sesuai dengan kerangka praktek profesional internasional untuk auditor internal.
2. Memberikan Kerangka Kerja dalam Melaksanakan dan Meningkatkan Berbagai
Bentuk Layanan Audit Internal yang Bernilai Tambah
3. Menetapkan dasar untuk Mengevaluasi kinerja audit internal Profesi audit internal
merupakan bagian dari dalam perusahaan yang secara periodik harus dinilai
kinerjanya.
4. Mendorong peningkatan proses dan operasional organisasi.
Arsyil Dwi Primaditya 2019310559
Perkembangan Standar Audit Internal

Arsyil Dwi Primaditya 2019310559


Arti Penting Kerangka Kerja dan Standar bagi
Profesi
Pemangku kepentingan profesi auditor internal, termasuk didalamnya yang
menjalankan fungsi asesmen fungsi audit internal seperti komite audit dan direksi,
membutuhkan dasar untuk memahami misi audit internal dalam organisasi dan
mengukur efektifitas dari pencapaian misi audit internal ini. IPPF ini merupakan basis
yang dijadikan sebagai alat pengukuran yang dibutuhkan.
Komite audit menetapkan perannya berkaitan dengan pekerjaan audit internal
dalam piagam komite audit. Peran komite audit antara lain melakukan monitoring
efektifitas pelaksanaan audit internal. IPPF dan standar digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan kerja audit internal agar efektif.
Kerangka kerja profesi dan standar merupakan atribut utama yang membedakan
antara profesi denga fungsi yang sama antara organisasi yang terstruktur dengan yang
tidak terstruktur.

Arsyil Dwi Primaditya 2019310559


Arti Penting Kerangka Kerja dan Standar bagi
Profesi
IPPF dalam pekerjaan audit internal secara global menetapkan sejumlah
kebutuhan profesi berkaitan dengan profesi audit internal.
Selain itu terdapat mission untuk profesi ini yang menjadi misi profesi secara
global. Untuk Pedoman yang wajib antara lain terdiri dari :
● 1. Prinsip dasar (core principles)
● 2. Definisi dari internal auditing
● 3. Kode etik, dan
● 4. Standar.
Sementara itu untuk Pedoman yang direkomendasikan seluruhnya merupakan
penjelasan lanjutan dari standar yaitu:
● 1. Pedoman Implementasi (implementation guidance), dan
● 2. Pedoman suplemen/tambahan (supplemental guidance).
Arsyil Dwi Primaditya 2019310559
Kerangka Kerja Praktek Profesi Internasional
IPPF terdiri dari sejumlah elemen yang harus dilaksanakan untuk
menjadikan unit audit internal efektif serta mampu mencapai misi audit
internal. IPPF terdiri dari dua kategori besar yaitu:
● 1. Bagian yang wajib (mandatory) ,
● 2. Bagian yang direkomendasikan (recommended).

IIA mengembangkan bagian mandatory dengan suatu proses yang


panjang dan teliti dan melalui tahapan public exposure. Ketaatan dan
kesesuaian dengan bagian yang mandatory ini akan menjadikan
penyelenggaraan audit internal menjadi efektif.

Arsyil Dwi Primaditya 2019310559


Struktur Penomoran Standar

Standar
Atribut
Standar
profesi auditor
internal
Standar
Kinerja

By : IIA Global
Arsyil Dwi Primaditya 2019310559
TUGAS, WEWENANG, DAN
TANGGUNG JAWAB

...............

Bagus Bachrul Rozi 2019310568


Standar 1000
Standar 1000 menyatakan :

“ Tujuan, wewenang, dan tanggung jawab kegiatan audit internal


harus didefinisikan secara formal dalam piagam audit internal,
konsisten dengan Misi Audit Internal dan elemen wajib dari Kerangka
Praktik Profesional Internasional (Prinsip Inti untuk Praktik
Profesional Internal Audit). Auditing, Kode Etik, Standar, dan Definisi
Audit Internal). Kepala eksekutif audit harus secara berkala meninjau
piagam audit internal dan menyampaikannya kepada manajemen
senior dan dewan untuk persetujuan.”
Bagus Bachrul Rozi 2019310568
Tugas Auditor Internal
1 Menjaga dan memajukan nilai-nilai organisasi

2 Melaksanakan asurans yang obyektif dan berbasis risiko, pemberian


advis, dan juga peningkatan Insight

3 Memberikan nilai tambah bagi organisasi

4 Meningkatkan tata kelola, manajemen risiko, dan proses


pengendalian organisasi

Bagus Bachrul Rozi 2019310568


Wewenang Auditor Internal
Untuk dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan efektif, unit audit
internal, baik secara lembaga dan personil auditor internal dibekali dengan sejumlah
kewenangan. Kewenangan ini antara lain:
1. Memiliki akses yang penuh, bebas, dan tidak terbatas atas seluruh fungsi, catatan-
catatan, aset, dan uga personil yang berkaitan dengan pelaksanaan penugasan
dengan catatan harus menjaga kerahasiaan dan penjagaan atas infomasi dan
catatan.
2. Kewenangan akses ini sangat dibutuhkan dalam melakukan penilaian atau
pelaksanaan asurans atas kinerja atau informasi dari proses bisnis tertentu yang
ada dalam organisasi.
3. Mengalokasi sumber daya, menetapkan frekuensi penugasan, menetapkan sasaran
penugasan, ruang lingkup penugasan, menerapkan teknik pekerjaan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan penugasan dan penerbitan laporan.
Bagus Bachrul Rozi 2019310568
Tanggung Jawab Auditor Internal
Menyampaikan, setidaknya 1x dalam setahun, kepada Dewan
1 Direksi, Komisaris, dan para Kepala Divisi rencana kerja auditor
tahunan berbasis risiko untuk direview dan disetujui

Menjalin komunikasi dengan Direksi dan atau para Kepala divisi


2 mengenai dampak jika unit audit internal mengalami pembatasan
dalam pelaksanaan progran keja tahunan yang sudah disetujui.
Melaksanakan review  dan melakukan penyesuaian akan rencana
3 kerja tahunan, jika dibutuhkan sebagai respon atas perubahan
besar dalam proses bisnis

4 Berkomunikasi kepada manajemen senior dan Komite audit atas


perubahan yang signifikan yang terjadi ditengah tahun.

Bagus Bachrul Rozi 2019310568


INDEPENDENSI
DAN OBYEKTIFITAS

...............

Bagus Bachrul Rozi 2019310568


INDEPENDENSI

Independensi adalah sikap mental yang bebas dari


pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak
tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti
adanya kejujuran dalam diri auditor dalam
mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan
yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam
merumuskan dan menyatakan pendapatnya.

Bagus Bachrul Rozi 2019310568


OBYEKTIVITAS
Objektivitas adalah suatu hal yang langka dan
hendaknya tidak pernah menempatkan diri atau
ditempatkan dalam posisi di mana objektivitas mereka
dapat dipertanyakan. Kode etik dan standar auditor
internal telah menetapkan aturan-aturan tertentu
yang harus diikuti agar terhindar dari kemungkinan
pandangan akan kurang nya objektivitas atau
munculnya bias.

Bagus Bachrul Rozi 2019310568


PENGETAHUAN
KETERAMPILAN, DAN
KOMPETENSI LAIN
...............

Yeremia Nikko Wirawan 2019310687


PENGETAHUAN
Seorang auditor yang memiliki pengetahuan dan pengalaman
yang cukup dan secara jelas dapat melaksanakan audit secara objektif,
cermat dan juga sesksama disebut dengan kompetensi auditor.
Auditor harus memiliki kompetensi baik pendidikan, pengetahuan dan
pengalaman kerja. Karena, dalam membantu manajemen melakukan
tugasnya, auditor internal menjadi salah satu pihak yang akan
memberikan saran setelah melakukan analisa dan memberikan
penilaian terhadap aktivitas yang di audit dalam perusahaan baik
mengenai laporan keuangan, kepatuhan karyawan, kegiatan
operasional, atau sistem pengendalian internal perusahaan tersebut.
Yeremia Nikko Wirawan 2019310687
KETERAMPILAN
1 Keterampilan Komunikasi

2 Keterampilan Memecahkan Masalah

3 Kemampuan Untuk Mempromosikan Nilai Audit Internal

4 Mengikuti Perkembangan Perubahan Peraturan Dan Standar Industri

5 Pengetahuan Dalam Audit

6 Pengetahuan Dalam Manajemen Risiko Peusahaan

Yeremia Nikko Wirawan 2019310687


KOMPETENSI LAIN
Auditor Internal merupakan pengetahuan, keahlian dan pengalaman
yang diperlukan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya
pada jasa layanan audit internal. Auditor Internal Harus:

1. Menjalankan jasa jika auditor memiliki pengetahuan, keahlian dan


pengalaman yang dibutuhkan.
2. Menjalankan Jasa audit internal sesuai dengan standar praktik
profesional audit internal.
3. Meningkatkan keahlian maupun efektivitas serta kualitas jasa
audit secara terusmenerus.
Yeremia Nikko Wirawan 2019310687
KECERMATAN
PROFESI

...............

Yeremia Nikko Wirawan 2019310687


KECERMATAN PROFESI
Kecermatan profesional (due professional care) dalam auditing
berarti upaya maksimal dari setiap auditor dalam pemanfaatan
pengetahuan, keterampilan, dan pertimbangan rasional dengan penuh
kehati-hatian dalam melaksanakan fungsi auditing, termasuk dalam hal
merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan
pembuktian, serta dalam hal pengambilan simpulan, sehingga
kewajiban yang dibebankan kepadanya dapat dipertanggungjawabkan
secara profesional.

Yeremia Nikko Wirawan 2019310687


KECERMATAN PROFESI
Auditor perlu memiliki sikap “professional scepticism” dalam menghadapi asersi atau
laporan yang hendak diauditnya. Dengan “professional scepticism” dimaksudkan bahwa
auditor bersikap kritis untuk mempertanyakan kebenaran informasi atau laporan yang
diauditnya sampai memperoleh bukti-bukti kuat yang mendukung kebenaran itu.Dalam
mempersenjatai dirinya dengan pengetahuan tentang objek informasi yang diauditnya,
auditor perlu mengenali berbagai sumber pengetahuan, seperti dikemukakan oleh
Montague dalam The Ways of Knowing (MacMilan, 1953), yakni:
• Authoritarianism
• Mysticism
• Rationalism
• Empiricism
• Pragmatism

Yeremia Nikko Wirawan 2019310687


KECERMATAN PROFESI
Perlu dipupuk pula konsep kehati-hatian (prudentiality) dalam auditing. Kehati-hatian
seorang praktisi (prudentauditor) menyandang sejumlah atribut, seperti:
1. Selalu merencanakan dengan baik langkah-langkah yang hendak dilakukannya dan
mengendalikan dengan baik pelaksanaannya.
2. Menggunakan sepenuhnya kemampuan pengetahuan yang selalu berusaha untuk belajar
dari pengalaman lampau dan tentang segala hal-hal yang baru dalam bidangnya.
3. Memiliki dan mampu menjalankan keahlian yang dituntut dalam melakukan kegiatan
auditing.
4. Selalu waspada terhadap setiap kemungkinan penyimpangan dan senantiasa berupaya
maksimal untuk mengeliminasi keraguan dengan mendapatkan bukti yang meyakinkan.
5. Memiliki sikap yang seksama dalam melakukan tugas dan mengambil putusan dengan
mempertimbangkan segala kemungkinan risiko.
6. Berusaha mengevaluasi tindakan dan putusannya dengan hakikat tujuan yang ingin
dicapainya.
Yeremia Nikko Wirawan 2019310687
PENGEMBANGAN PROFESI
BERKELANJUTAN

...............

Zulkifly Afta Islamaulana 2019310665


Perkembangan Profesi Keterlanjutan
Konsorsium Organisasi Profesi Auditor Internal (2004) telah menetapkan kode
etik bagi para auditor internal yang terdiri dari 10 hal sebagai berikut :
1. Menunjukkan kejujuran, obyektivitas dan kesanggupan dalam melaksanakan
tugas dan memenuhi tanggungjawab profesinya.
2. Harus menunjukkan loyalitas terhadap organisasinya atau terhadap pihak yang
dilayani.
3. tidak boleh secara sadar terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat
mendiskreditkan profesi audit internal atau mendiskreditkan organisasinya.
4. Menahan diri dari kegiatan-kegiatan yang dapat menibulkan koflik dengan
kepentingan organisasinya.
5. Tidak boleh menerima sesuatu dalam bentuk apapun dari karyawan, klien,
pelanggan, pemasok ataupun mitra bisnis organisasinya, yang dapat atau patut
diduga dapat mempengaruhi pertibangan profesionalnya.
Zulkifly Afta Islamaulana 2019310665
Perkembangan Profesi Keterlanjutan
6. Melakukan jasa-jasa yang dapat diselesikan dengan menggunakan kompetensi professional
yang dimilikinya.
7. Mengusahakan berbagai upaya agar senantiasa memenuhi Standar Profesi Audit Internal.
8. bersikap hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan informasi yang diperoleh dalam
pelaksanaan tugasnya. Auditor internal tidak boleh menggunakan informasi rahasia (i)
untuk mendapatkan keuntungan pribadi, (ii) secara melanggar hokum, (iii) yang dapat
menimbulkan kerugian terhadap organisasinya.
9. Dalam melaporkan hasil pekerjaannya, auditor internal harus mengungkapkan semua
fakta-fakta penting yang diketahuinya, yaitu fakta- fakta yang jika tidak diungkap dapat
(i) mendistorsi laporan atas kegiatan yang direview, atau (ii) menutupi adanya praktik-
praktik yang melanggar hukum.
10. Senantiasa meningkatkan kompetensi serta efektivitas dan kualitas pelaksanaan tugasnya.
Auditor internal wajib mengikuti pendidikan profesional berkelanjutan.

Zulkifly Afta Islamaulana 2019310665


PROGRAM ASURANS
DAN PENINGKATAN
KUALITAS

...............
Program Asurans dan Peningkatan Kualitas
Kepala Audit Internal harus mengembangkan dan memelihara program
asurans dan peningkatan kualitas yang mencakup seluruh aspek
aktivitas audit internal.

Asurans kualitas (quality assurance) dan program peningkatan


kualitas dirancang untuk memungkinkan dilakukannya evaluasi
kesesuaian aktivitas audit internal terhadap Definisi Audit Internal, dan
Standar, dan evaluasi penerapan Kode Etik oleh Standar Internasional
Praktik Profesional Audit Internal (Standar)

Zulkifly Afta Islamaulana 2019310665


Penilaian Internal
Penilaian Internal harus mencakup :

1. Pemantauan berkelanjutan atas kinerja aktivitas


audit internal
2. Penilaian berkala secara self-assessment atau
oleh pihak lain dalam organisasi yang memiliki
pengetahuan memadai tentang standar dan
praktik audit internal.
Zulkifly Afta Islamaulana 2019310665
Penilaian Eksternal
Penilaian eksternal harus dilakukan sekurang kurangnya
sekalidalam lima tahun oleh penilai atau tim penilai yang memiliki
kualifikasi dan independen yang berasal dari luar
organisasi.Kepala Audit Internal harus mendiskusikan dengan
DewanPengawas mengenai :

1. Bentuk dan frekuensi penilaian eksternal


2. Kualifikasi dan independensi (tim) penilai eksternal,termasuk
kemungkinan terjadinya pertentangankepentingan

Zulkifly Afta Islamaulana 2019310665


THANKS

Anda mungkin juga menyukai