BAGUS RUDIKA
161.10.1080
1. PENDAHULUAN
2. GEOMORFOLOGI
3. STRATIGRAFI
4. STRUKTUR GEOLOGI
5. SEJARAH GEOLOGI
6. GEOLOGI LINGKUNGAN
7. STUDI KASUS
8. KESIMPULAN
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
BATASAN MASALAH
Penelitian ini menggunakan data dari hasil uji sifat fisik batuan
yang didukung dengan analisis petrografi untuk mengetahui
porositas satuan batupasir karbonatan kerek sebagai akifer.
KESAMPAIAN DAERAH
GEOMORFOLOGI REGIONAL
STRATIGRAFI REGIONAL
STRATIGRAFI DAERAH PENELITIAN
Rake 32°
σ1 20°, N 224° E
σ2 34°, N 75° E
σ3 48°, N 314° E
Rake 9°
σ1 10°, N 34° E
σ2 78°, N 191° E
σ3 4°, N 304° E
1 2
3 4
5 6
GEOLOGI LINGKUNGAN
SESUMBER
Batasan masalah yang dibahas dalam Metode penelitian pada studi kasus ini dibagi
studi kasus ini yaitu hanya sebatas menjadi dua tahapan, yaitu :
mengenai provenance batupasir a. Tahap pengambilan sampel
karbonatan Kerek yang ada di daerah Pada tahap ini dilakukan pengambilan sampel
Kandangan dan sekitarnya, Kecamatan batupasir di lima titik lokasi
Bawen, Kabupaten Semarang, Provinsi b. Tahap analisis laboratorium
Jawa Tengah. Adapun metode yang Pada tahap ini dilakukan analisis petrografi untuk
digunakan dalam studi kasus ini yaitu mengetahui provenance batupasir karbonatan
hanya metode point counting dari KerekAnalisis ini dilakukan di Laboratorium
petrografi. Sumber Daya Mineral Kampus 2 Institut Sains &
Teknologi AKPRIND Yogyakarta
DASAR TEORI
A1 A2
1 458,9 450,1
Berat perconto asli (Wn) gram
2 457,6 448,8
Berat perconto kering (Wo) gram
3 Berat perconto jenuh (Ww) gram 458,8 451,1
4 1557,0 1550,7
Berat contoh jenuh didasar air (Wa) gram
5 1264,6 1264,0
Berat contoh jenuh tergantung didalam air (Wb) gram
A1/ 458,9 457,6 458,8 292,4 0.7 (1% - 10%)
Ww-Wo 451,1 - 448,8 LP6 Kecil
Ww-Ws
x 100% = 451,1 - 286,7
x 100% 6
(1% - 10%)
= 1%
A2/ 450,1 448,8 451,1 268,7 1 Kecil
LP6
6
HASIL ANALISIS SIFAT FISIK
SAMPEL B/LP85
B1 B2
1 272,3 290,5
Berat perconto asli (Wn) gram
2 268,9 287,0
Berat perconto kering (Wo) gram
3 Berat perconto jenuh (Ww) gram 279,2 297,7
4 1367,0 1388,0
Berat contoh jenuh didasar air (Wa) gram
5 1212,0 1221,6
Berat contoh jenuh tergantung didalam air (Wb) gram
6 Berat contoh jenuh dalam air (Ws) gram 155 166,4
7 Volume perconto tanpa pori pori (Vtp) gram 113,9 120,6
8 Volume perconto total (Vt) gram 124,2 131,3
9 Bobot isi natural (natural density) (gr/cm 3) 2,19 2,21
10 Bobot isi kering (dry density) (gr/cm3) 2,26 2,18
11 Bobot isi jenuh (saturated density) (gr/cm 3) 2,24 2,26
12 Kadar air asli (natural water content) (%) 1 1
13 Kadar air jenuh (absorption) (%) 3 3
14 Derajat kejenuhan (%) 34 32
15 Porositas (%) 8 7
16 Angka pori (void ratio) (%) 0,086 0,075
Parameter Uji
Kode Berat Berat Berat Berat Klasifikasi
Ww-Wo 279,2 - 268,9
Sampel Contoh Contoh Contoh Contoh Porosi Todd
Ww-Ws
x 100% = 279,2 - 155,0
x 100% Asli kering Jenuh Jenuh t as
dalam Air (%)
(1980) (1-
(Wn),g (Wo),gr (Ww), gr (Ws),gr 100%)
= 8% r
C1 C2
1 309,5 282,0
Berat perconto asli (Wn) gram
2 306,0 279,0
Berat perconto kering (Wo) gram
3 Berat perconto jenuh (Ww) gram 314,3 285,2
4 1407,9 1380,3
Berat contoh jenuh didasar air (Wa) gram
5 1235,1 1220,8
Berat contoh jenuh tergantung didalam air (Wb) gram
(1% - 10%)
C2/ 282,0 279,0 285,2 159,5 4 Kecil
LP71
HASIL ANALISIS BLUDEY HASIL ANALISIS BLUDEY
SAMPEL A/LP66 SAMPEL B/LP85
Porositas Klasifikasi
Todd,1980
Sampel Porositas (bludey) (Uji Sifat Fisik kesimpulan
% Batuan)% (1-100%)
(1% - 10%)
A/LP66 0,994 0,7 - 1 Kecil
(1% - 10%)
B/LP85 6,165 8-7 Kecil
(1% - 10%)
C/LP71 4,505 5-4 Kecil
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan di lapangan serta hasil
analisis di laboratorium, maka disimpulkan bahwa geologi Daerah Kandangan dan
sekitarnya, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah adalah
sebagai berikut.
1. Geomorfologi daerah penelitian terdiri dari empat subsatuan geomorfologi, yaitu:
perbukitan gunungapi terdenudasi (V14), perbukitan struktural bergelombang sedang
terdenudasi (S1), perbukitan intrusi terdenudasi (D4) dan perbukitan terkikis (D1).
Pola aliran pada daerah penelitian dibagi menjadi dua, yaitu: pola aliran subdendritik
dan subparallel. Sedangkan stadia daerah penelitian termasuk ke dalam stadia daerah
dewasa.
2. Stratigrafi pada daerah penelitian terdiri dari tujuh satuan batuan dan endapan
campuran, yaitu: satuan intrusi basalt Gunung Mergi, satuan perselingan napal dan
batupasir karbonatan Kerek, satuan batupasir karbonatan Kerek, satuan sisipan
baputasir karbonatan dan napal Kerek, satuan lava basalt Kaligetas, satuan breksi
basalt Kaligetas dan satuan breksi basalt Gajahmungkur, serta endapan campuran tak
terpetakan.
3. Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian yaitu berupa struktur sesar
yang terbagi menjadi: Sesar Mendatar Kanan Kalongan yang berarah baratdaya-
timur laut, Sesar Mendatar Kiri Candirejo yang berarah timurlaut-baratdaya, Sesar
Naik Kanan Gondoryo diperkirakan berarah timurlaut-baratdaya dan Sesar Turun
Kanan Kalirejo diperkirakan berarah utara-selatan.
4. Sejarah geologi daerah penelitian dibagi menjadi tiga fase, yaitu: kala Miosen Tengah
(Pra N9) terjadi pembentukan intrusi basalt Gunung Mergi, kala Miosen Tengah (N9-
N16) terjadi pembentukan perselingan batupasir napal dan sisipan serta batupasir
karbonatan Kerek, kala Plistosen Bawah terjadi pembentukan lava basalt dan breksi
basalt Kaligetas serta yang terakhir kala Holosen terjadi pembentukan breksi basalt
Gajahmungkur.
5. Geologi lingkungan pada daerah penelitian dibagi menjadi dua, yaitu sesumber dan
bencana alam. Sesumber yang dijumpai, yaitu sumber daya air berupa mataair pada
daerah Jatirunggo, sumber daya tanah berupa lahan pertanian pada daerah Pringsari dan
sumber daya bahan galian berupa penambangan basalt pada daerah Beji. Sedangkan
bencana alam yang dijumpai berupa gerakan massa pada daerah Gondoriyo dengan tipe
debris flow dan potensi letusan gunungapi.
6. Berdasarkan hasil pengujian analisis porositas yang dilakukan pada 3 sampel uji dan
terbagi atas 2 sampel masing-masing untuk uji sifat fisik serta pengujian sayatan
bludey, didapatkan nilai porositas yang bervariasi. Nilai porositas yang didapat
dari analisis sifat fisik batuan yaitu, porositas pada sampel A/LP66, A1 (ø = 0,7%,),
porositas pada sampel A2 (ø = 1%), porositas pada sampel B/LP85, B1 (ø = 8%), B2
(ø = 7%) dan porositas pada sampel C/LP71, C1 (ø = 5%), C2 (ø = 4%). Nilai
porositas yang . didapat dari analisis sayatan bludey yaitu sampel A/LP66 (ø =
0,994%), sampel B/LP85 (ø = 6,165%) dan sampel C/LP71 (ø = 4,505%).
Berdasarkan klasifikasi Todd 1980 jenis porositas yang ada di daerah penelitian masih
tergolong kecil karena kurang dari 10%.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional. 2000. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 25.000 Lembar
1408 –542 (Ungaran). Bogor: Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional.
Bandy, O. I., 1967. Foraminiferal Indices in Paleontology, Texas W. H. Freeman and Company.
Bemmelen, van., 1949. The Geology of Indonesia, Vol.1, Martinos Nijihoff, The Haque, Holand.
Blow, W. H., 1969. Late Middle Eocene to Recent Planktonic Foraminifera Biostratigraphy, Leideen
Nederland, E. J, Vol 1, Geneva.
Dickinson, W.R. and Suczek, C.A., 1979. Plate Tectonics and Sandstone Composition, The American
Association of Petroleum Geologist Bulletin, V.63, No.12, P.2164-2182.
Firmansyah, C., Astuti, B.S., Winarti, Pandita, H., 2017. Studi Provenance Batupasir Masif Karbonatan
Formasi Halang Daerah Cibeler Kecamatan Paguyang Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah.
Proceeding Seminar Nasional Kebumian Ke-10, Grha Sabha Pramana, 729-738.
Howard, A. D. 1967. Drainase Analysis in Geologic Interpretation: A summation. AAPG Bulletin, Vol. 5,
No.11, November, p.2246-2259.
Koesoemadinata R.P., 1980, Prinsip-Prinsip Sedimentologi, Departemen Teknik Geologi ITB: Bandung.
Meilisa, Sarkowi, M., 2013. Analisis Data Gravity untuk Menentukan Struktur Bawah Permukaan Daerah
Manifestasi Panasbumi Di Lereng Selatan Gunung Ungaran. Seminar Nasional Sains & Teknologi V,
Lembaga Penelitian Universitas Lampung.
Natalia, Eka P., Taufiq Andhika, Roid Faqih M., Dharmaleksa S. E. P., Akhyar Nurdin, Belly Dharana
Kertiyasa, Novianto Dwi Nugroho, Bayu Hari a
utomo., 2010. Geologi Pulau Jawa. Universitas Jenderal Soedirman: Purbalingga.
Nelson, S. A., 2007. Petrology: Sandstone and Conglomerate. Tulane University, New Orleans.
Pettijohn, F.J., 1975. Sedimentary Rock. 3rd., Harper & Row, New York.
Postuma, J. A. 1971. Manual of Planktonic Foraminifera, Royal Dutch/Shell Group, The Haque, The
Netherlands.
Rickard, M. J., 1972. A Classification Diagram for Fold Orientations. Geological
Magazine, 108(1), pp. 23-26.
Sari, R. J., 2018. Potensi Panas Bumi Gedongsongo Lereng Selatan Gunung
Ungaran Jawa Tengah Berdasarkan Analisis Geosains. Jurnal OFFSHORE,
Vol. 2 No. 1 Juni 2018: 34 – 42.
Thanden, R.E., Sumadirja, H., Richards, P.W., 1996. Peta Geologi Lembar
Magelang dan Semarang, Direktorat Geologi, Bandung.
Todd, D.K., 1995. Groundwater Hydrology Second Edition. New York: John Wiley
& Sons
Wiloso D. A. 2018. Analisis Porositas Batugampig Sebagai Akuifer Di Desa Ponjong, Kecamatan Ponjong,
Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Teknologi Vol. 11 No.2 Desember 2018.
William, H., Turner, J,F., Gilbert, M,C., 1982. Petrography An Introduction to the Study of Rocks in Thin
Section, second edition, W.H. Freeman and Company, New York.
Zuidam, R.W., Van., 1983. Guide to Geomorphologic Aerial Photographic Interpretation and Mapping, Section
of Geology and Geomorphology, ITC, Enschede, The Netherlands.
TERIMA KASIH