Anda di halaman 1dari 40

I

PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DESA
Versi PP 72 th 2005
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
DALAM PP 72 TAHUN 2005

• PASAL 63
(1) Dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan Desa disusun perencanaan
pembangunan desa sebagai satu kesatuan
dalam sistem perencanaan pembangunan
daerah kabupaten / kota
(2) Perencanaan pembangunan sebagaimana
dimaksud ayat (1) disusun secara partispatif
oleh pemerintah Desa sesui dengan kewenanganya
• PASAL 64
(1) Perencanaan pembangunan desa sebagaimana
dimaksud pasal 63 ayat (2) disusun secara
berjangka meliputi :
a. Rencana pembangunan jangka
menengah desa yang selanjutnya
disebut RPJMD untuk jangka waktu
lima tahun
b. Rencana Kerja pembangunan desa,
selanjutnya disebut RKP desa merupakan
penjabaran dari RPJMD untuk
jangka waktu 1 ( satu ) tahun
(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a ditetapkan dengan Peraturan Desa dan
RKP desa ditetapkan dalam Peraturan kepala
desa
PENGERTIAN
• RPJM Desa adalah dokumen perencanaan strategis / jangka
menengah desa yang berjangka waktu 5 tahun dan di tetapkan
dengan Peraturan Desa
KONDISI SAAT INI KONDISI YANG
LEGENDA DAN MASALAH KESENJANGAN DIHARAPKAN
SEJARAH DAN VISI- MISI
PEMBANGUNAN DESA POTENSI DESA
DESA
JEMBATAN PERENCANAAN

REFLEKSI
RPJMD / 5 TAHUN
TI T II T III T IV TV

RENCANA TAHUNAN

RKP Desa
TAHAPAN PENYUSUN RPJM DESA
• Penyusunan Rencana
* MUSDUS
* LOKARYA DESA
* MUSRENBANGDES
• Penetapan Rencana
* MUSYAWARAH BPD
* PERDES RPJMDes
PROSES / ALUR PENYUSUNAN RPJM DESA

Penjaringan
musdus musdus Masalah dan
Potensi

Lokarya Musyawarah PERDES


desa
Musdes BPD RPJMD

PENGELOMPOKAN
SEJARAH DESA
VISI MISI
ANALISIS
SKORING
I
BAB XVIII: DESA
Pasal 371 dan Pasal 372

1.Dalam Daerah kabupaten/kota dapat dibentuk Desa.


2.Desa mempunyai kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai Desa.
3.Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi dan Pemerintah Daerah
kabupaten/kota dapat menugaskan sebagian Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangannya kepada Desa.
4.Pendanaan untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan yang ditugaskan
kepada Desa oleh Pemerintah Pusat dibebankan kepada APBN.
5.Pendanaan untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan yang ditugaskan
kepada Desa oleh Pemerintah Daerah Provinsi dibebankan kepada
APBD provinsi.
6.Pendanaan untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan yang ditugaskan
kepada Desa oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dibebankan
kepada APBD kabupaten/kota.
REFERENSI DESA

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.


2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
UU DESA (BAB III : PENATAAN DESA, Pasal 7, ayat
(3))

Tujuan Penataan Desa


1. Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;
2. Mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat
Desa;
3. Mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik;
4. Meningkatkan kualitas tata kelola Pemerintahan Desa;
dan
5. Meningkatkan daya saing Desa.
UU DESA (Bagian Kelima: Perangkat Desa, Pasal 48)

1. Sekretariat Desa;
2. Pelaksana Kewilayahan (Pak Modin); dan
3. Pelaksana Teknis (Kepala Urusan).
UU DESA (Bagian Keenam: Musyawarah Desa, Pasal 54)

1. Musyawarah Desa merupakan forum permusyawaratan yang diikuti oleh


Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat
Desa untuk memusyawarahkan hal yang bersifat strategis dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
2. Hal yang bersifat strategis meliputi:
a. Penataan Desa;
b. Perencanaan Desa;
c. Kerjasama Desa;
d. Rencana investasi yang masuk ke Desa;
e. Pembentukan BUM Desa;
f. Penambahan dan pelepasan Aset Desa; dan
g. Kejadian luar biasa.
3. Musyawarah Desa dilaksanakan paling kurang sekali dalam 1 (satu) tahun.
4. Musyawarah Desa dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
UU DESA (Bagian Kedelapan: Penghasilan Pemerintah Desa,
Pasal 66)

1. Kepala Desa dan Perangkat Desa memperoleh penghasilan tetap


setiap bulan.
2. Penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa bersumber dari
dana perimbangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
yang diterima oleh Kabupaten/Kota dan ditetapkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
3. Selain penghasilan tetap, Kepala Desa dan perangkat Desa menerima
tunjangan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa.
4. Selain penghasilan tetap, Kepala Desa dan perangkat Desa
memperoleh jaminan kesehatan dan dapat memperoleh
penerimaan lainnya yang sah.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran penghasilan tetap dan
tunjangan serta penerimaan lainnya yang sah diatur dalam Peraturan
Pemerintah.
UU DESA (Sumber Keuangan Desa, Pasal
72)
1. Pendapatan Asli Desa (PA Desa) terdiri atas hasil usaha, hasil aset,
swadaya dan partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan
asli Desa;
2. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
3. Bagian dari hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten/
Kota (sebesar 10% dari Pajak + Retribusi Daerah);
4. Alokasi Dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan
yang diterima Kabupaten/Kota (10% dari DAPER setelah dikurangi
DAK);
5. Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten/Kota;
6. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan
7. Lain-lain pendapatan Desa yang sah.
PERTIMBANGAN ALOKASI DANA DESA KE PROVINSI
(BASIS DATA ADA DI KAB./KOTA)

1. Jumlah Penduduk Kabupaten / Kota (30%)


2. Luas Wilayah Kabupaten / Kota (20%)
3. Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten / Kota (50%)
4. Tingkat Kesulitan Geografis Kabupaten / Kota 
Indeks Kemahalan Konstruksi (faktor pengali hasil
pembobotan)
MEKANISME PERHITUNGAN
ADD SETIAP
KABUPATEN/KOTA
1. Hasil Perhitungan ADD di tingkat nasional dengan basis
data dari kabupaten/kota akan didapatkan besaran dana
ADD untuk setiap kabupaten / kota
2. Hasil dari (1) tersebut kemudian dikelompokkan berdasar
provinsi yang bersangkutan
3. Dengan diketahuinya jumlah desa di setiap provinsi, dan
digunakan untuk membagi jumlah alokasi dana ke
provinsi yang bersangkutan, maka rerata ADD tingkat
provinsi yang bersangkutan akan ditemukan.
4. Kabupaten / kota akan mendapatkan ADD dengan cara
mengalikan ADD rerata provisi dengan jumkal desa yang
bersangkutan
5. Hasil ADD setiap kabupaten/kota inilah yang akan
diformulasikan oleh setiap kabupaten / kota untuk setiap
desa di wilayahnya
PERLU PERATURAN
MENTERI
PP Nomor 60 / 2014, Pasal 11)
ADD SETIAP DESA DI
KAB,/KOTA (1)
ADD SETIAP DESA DI
KAB,/KOTA (2)
ADD SETIAP DESA DI
KAB,/KOTA (3)
ADD SETIAP DESA DI
KAB,/KOTA (4)

PERTIMBANGAN TINGKAT KESULITAN DESA

1. Ketersediaan Pelayanan Desa


2. Kondisi Infrastruktur
3. Transportasi
4. Komunikasi Desa ke Kabupaten / Kota
ADD SETIAP DESA DI
KAB,/KOTA (5)
PENYALURAN DANA DESA
(1)
RKUN/D: Rekening Kas Umum Nasional/Daerah  ke RKDesa
PENYALURAN DANA DESA
(2)
PENYALURAN DANA DESA
(3)
PENGGUNAAN DANA DESA
(1)
PENGGUNAAN DANA DESA (2)
PENGGUNAAN DANA DESA
(3)
UUNo. 6 tahun 2014 tentang Desa (UU Desa)
disahkan pada awal Januari 2014
• PP No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 6
Tahun 2014 tentang Desa yang telah diubah menjadi PP No. 47 Tahun
2015 tentang Desa
• PP No. 60 Tahun 2014 tentang Dana
1. Permendagri no 44-2016 kewenan 9. Permendagri no 113-2014 pe
gan desa doman pengelolaan keuangan
2. Permendagri 81 th 2015 evaluasi p desa
erkembangan desa dan kelurahan 10.Permendagri no 113-2014 pe
3. Permendagri 82 th 2015 pengangk ngelolaan keuangan desa
atan & pemberhentian kades 11.Permendagri no 114-2014 pe
4. Permendagri 83 th 2015 pengangk mbangunan desa
atan & pemberhentian perangkat d 12.Permendagri no 44 th 2016 k
esa ewenangan desa
5. Permendagri 84 th 2015 struktur o 13.Permendagri no 45 th 2016
rganisasi pemdes pedoman batas desa
6. Permendagri no 111-2014 lampira 14.Permendagri no 46 th 2016 l
n ampiran laporan kepala desa
7. Permendagri no 111-2014 perdes 15.Permendagri no 46 th 2016 l
8. Permendagri no 112-2014 pemiliha aporan kepala desa
n kepala desa 16.Permendagri no 47 th 2016 a
dminstrasi pemerintah desa
25.Permendagri no 44-2016 kewenangan d
17.Permendagri no 44-2016 kewena esa
ngan desa 26.Permendagri 81 th 2015 evaluasi perke
18.Permendagri 81 th 2015 evaluasi mbangan desa dan kelurahan
perkembangan desa dan kelurah 27.Permendagri no 113-2014 pedoman pen
an gelolaan keuangan desa
19.Permendagri 82 th 2015 pengang 28.Permendagri no 113-2014 pengelolaan
katan & pemberhentian kades keuangan desa
20.Permendagri 83 th 2015 pengang 29.Permendagri no 114-2014 pembanguna
katan & pemberhentian perangka n desa
t desa 30.Permendagri no 44 th 2016 kewenanga
21.Permendagri 84 th 2015 struktur n desa
organisasi pemdes 31.Permendagri no 45 th 2016 pedoman ba
22.Permendagri no 111-2014 lampir tas desa
an 32.Permendagri no 46 th 2016 lampiran lap
23.Permendagri no 111-2014 perdes oran kepala desa
24.Permendagri no 112-2014 pemili 33.Permendagri no 46 th 2016 laporan kep
han kepala desa ala desa
34.Permendagri no 47 th 2016 adminstrasi
pemerintah desa
35.Permendagri no 47 th 2016 lampiran ad
minstrasi pemerintah desa 44.PP 22 tahun 2015 perubahan
36.Permendes no 21 tahun 2015 prioritas D PP 60 dana desa
D 2016 45.PP 43 tahun 2014 peraturan
37.Permendes no 4-2015 pendirian penguru pelaksanaan UU desa
san pembubaran BUMDESA 46.PP 47 tahun 2015 Perubahan
38.Permendes no 1-2015 pedoman kewena PP no 43 tahun 2014 tentang
ngan desa peraturan pelaksanaan UU
39.Permendes no 2-2015 pedoman tatib & no 06 tahun 2014
mekanisme musdes 47.PP 60 tahun 2014 tentang
40.Permendesa no 3-2015 pendampingan d dana desa dari APBN
esa
48.UU 6 2014 tentang desa
41.PermenDesa PDT Trans nomor 5 tahun
49.UU no 12-2011 pembentukan
2016  ttg pedum PKP
peraturan perundangan
42.PMK 241 2014 Pelaksanaan
50.UU no 17-2007 RPJMP
pertanggungjawaban transfer ke daerah
51.UU no 23 tahun 2014
dan dana Desa
tentang pemerintahan
43.PMK 93 PMK.07-2015 tatacara
daerah
pengalokasian evaluasi dana desa

Anda mungkin juga menyukai