Anda di halaman 1dari 11

Hello!

Akad Salam dan Istishna


Kelompok 5 :
Arfiah (1904110085)
Putri Sari (1904110063)
Norhayati (1904110062)

Hi!
Pengertian Akad Salam dan Akad Istishna

Akad Salam yaitu akad jual beli secara pesanan, dimana si pembeli memesan barang
tersebut & melakukan pembayaran terlebih dahulu, barang yang ia pesan diterima kepada
pembeli dikemudian hari sesuai dengan kesepakatan diawal. Sedangkan yang dimaksud
dengan Akad Istishna yaitu pemesanan suatu barang dari pihak 1 (pemesan) ke pihak 2
(produsen). Adapun dalam Istishna, pemesan memiliki kriteria sendiri untuk dibuatkan
barang tersebut oleh produsen, produsen harus membuatkan barang pesanan sesuai dengan
keinginan pemesan.
Dasar Hukum Akad Salam & Istishna

Dasar hukum akad salam dan akad istishna dalam islam itu
diperbolehkan berdasarkan atas dalil-dalil yang terdapat dalam
Al-Qur’an, Sunnah dan Ijma.
Adapun Rukun dan syarat dari Akad
Salam, rukun akad salam ada 5 yaitu:
pembeli, penjual, modal atau uang,
barang yang dijual belikan dan ijab qabul.
Dan rukun dan syarat dari Akad Istishna,
rukun istishna ada 5 yaitu : produsen/pembuat,
pemesan/pembeli, barang yang dipesan,
harga/modal yang dibayarkan, dan ijab qabul.
Aplikasi Akad Salam dalam Lembaga Keuangan Syariah
Aplikasi Akad Salam dalam Lembaga Keuangan
Syariah, Pembiayaan salam di-utamakan untuk
pembelian dan penjualan hasil produksi pertanian,
perkebunan, dan peternakan. Petani dan peternak pada
umumnya membutuhkan dana untuk modal awal dalam
melaksanakan aktivitasnya, sehingga bank syariah
dapat memberikan dana pada saat akad. Setelah hasil
panen, maka nasabah akan membayar kembali. Dengan
melakukan transaksi salam, maka petani  dan peternak
dapat mengambil manfaat tersebut.
Aplikasi Akad Istishna dalam Lembaga Keuangan Syariah
Aplikasi Akad Istishna dalam Lembaga Keuangan Syariah,
Bank-bank Islam mengambil Istishna’ untuk memberikan
pembiayaan angsuran kepada nasabahnya untuk membeli
barang walaupun klien tersebut mungkin tidak memiliki cukup
uang untuk mendapatkan atau membeli barang tersebut, dan
penyerahan barangnya di akhir periode pembiayaan. Adapun
maksud dan tujuan pembiayaan dilakukannya mekanisme
Pembiayaan pada umumnya adalah : Untuk membiayai ke-
butuhan investasi maupun modal kerja untuk pengadaan
barang baik sektor pertanian, perdagangan, maupun industri.
Untuk pembelian dengan pesanan barang konsumsi misalnya
rumah tinggal indent.
Aplikasi Akad Salam Paralel dalam Lembaga Keuangan Syariah

Aplikasi Akad Salam Paralel dalam Lembaga Keuangan Syariah,


Aplikasi akad salam paralel dalam  bank bertindak sebagai pembeli,
sementara nasabah sebagai penjual. Ketika barang telah diserahkan
kepada bank, maka bank akan menjualnya kepada rekanan nasabah atau
kepada nasabah itu sendiri secara tunai maupun cicilan. Harga beli bank
adalah harga pokok ditambah keuntungan.
Aplikasi Akad Istishna Paralel dalam Lembaga
Keuangan Syariah
Aplikasi Akad Istishna Paralel dalam
Lembaga Keuangan Syariah, Aplikasi Akad
Istishna Paralel dalam LKS, Nasabah
memesan barang kepada bank selaku
penjual melalui negosiasi dan akad
istishna’. Dalam pemesanan barang telah di
jelaskan spesifikasinya, LKS akan
menyediakan barang sesuai dengan
pemesanan nasabah.
Aplikasi Akad Istishna Paralel dalam Lembaga
Keuangan Syariah
Setelah menerima pesanan nasabah, maka
LKS segera memesan barang kepada
pembuat atau produsen. Produsen membuat
barang sesuai pesanan bank syariah. Bank
menjual barang kepada pembeli/pemesan
dengan harga sesuai dengan kesepakatan.
Setelah barang selesai dibuat, maka
diserahkan oleh produsen kepada nasabah
atas perintah LKS.
Terimakasih :)

Hello!

Anda mungkin juga menyukai