Dosen Pengampu:
Febri Annisaa Nuurjannah, SST., M.Keb
Pertemuan ke 2
CPMK
1. Mahasiswi mengetahui tujuan kebutuhan oksigenasi
2. Mahasiswi mampu Mengidentifikasi dan Menjelaskan tentang Definisi
Oksigenasi
3. Mahasiswi mengetahui sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan
oksigenasi
4. Mahasiswi mampu Menganalisa tentang Proses Oksigenasi
5. Mahasiswi mampu Menjelaskan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kebutuhan Oksigenasi
6. Mahasiswi mampu Mengidentifikasi dan menjelaskan Gangguan atau
Masalah Kebutuhan Oksigenasi
7. Mahasiswi mampu Memberikan Macam-macam pemberian oksigenasi
(melalui kanula dan melalui masker)
8. Mahasiswi mampu Melakukan Tindakan untuk Mengatasi Masalah
Kebutuhan Oksigenasi
TUJUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
1. Menjaga kelangsungan metabolisme sel
tubuh
2. Mempertahankan kelangsungan hidup
manusia
3. Melakukan aktivitas organ atau sel
Definisi Oksigenasi
Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara
dari luar yang mengandung Oksigen (O2)
kedalam tubuh serta menghembuskan
Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa
oksidasi.
3. Paru-paru
Proses Oksigenasi
1. Proses respirasi
• Ventilasi
Merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli
atau sebaliknya
• Difusi
Merupakan proses pertukaran antara O2 dari alveoli ke kapiler paru-paru dan
CO2 dari kapiler ke alveoli
• Transportasi gas
Merupakan proses pendistribusian antara O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO2
jaringan tubuh ke kapiler. Transportasi O2 berkaitan dengan Hb yang
membentuk oksihemoglobin 97% . Transportasi CO2 berkaitan dengan
membentuk karbominohemoglobin 30%
Kecepatan normal pernapasan
setiap menit
• Bayi baru lahir 30-40 kali
• Dua belas bulan 30 kali
• Dari dua sampai lima tahun 24 kali
• Orang dewasa 10-20 kali
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kebutuhan Oksigenasi
1. Saraf otonom: rangsangan simpatis dan parasimpatis dari saraf otonom
mempengaruhi kemampuan untuk dilatasi dan konstruksi. Apabila terjadi
rangsangan simpatitis dan parasimpatitis ujung saraf mengeluarkan
neurotransmiter yang mana simpatitis mengeluarkan noradrenalin
berpengaruh pada bronkhodilatasi dan parasimpatitis mengeluarkan asetilkolon
berpengaruh pada bronkhokontriksi hal ini dapat terjadi karena terdapat
reseptor adrenergic dan reseptor kolinergik pada saluran pernapasan.
2. Alergi pada saluran napas: debu, bulu binatang, serbuk benang sari bunga,
kapuk, makanan.
• menyebabkan bersin karena terjadi rangsangan pada daerah nasal.
• Menyebabkan batuk karena terjadi rangsangan pada saluran napas bagian atas
• Menyebabkan Rhinitis karena terjadi rangsangan pada saluran napas bagian
bawah
• Menyebabkan bronkhokonstriksi karena terjadi rangsangan pada bronkhiale
3. Lingkungan / Enviroment : Ketinggian, alergi, suhu (panas, dingin), dan polusi
udara mempengaruhi kemampuan adaptasi
5. Faktor perilaku:
• status nutrisi (obesitas mempengaruhi perkembangan paru-paru)
• aktivitas (Latihan / Exercise : Aktifitas atau latihan fisik → meningkatkan
respiratory dan heart rate , dan suplai O2 di dalam tubuh)
• Narcotics : Menurunkan rata – rata dan kedalaman pernafasan oleh karena
depresi pusat respirasi pada medulla.
• Merokok : menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah
Gangguan/Masalah Kebutuhan Oksigenasi
Penyebab hipoksia:
• menurunnya kadar Hb
• difusi O2 dari alveoli ke dalam darah
• menurunnya perfusi jaringan
• gangguan ventilasimenurunkan konsentrasi O2
2. PERUBAHAN POLA PERNAPASAN
a. Takipnea:frekuensi pernapasan >24x/mparu-paru atelektaksis atau terjadi emboli
b. Bradipnea: frekuensi napas lambat , 10 x/m peningkatan tekanan intracranial
c. Hiperventilasi:kompensasi metabolism tubuh telalu tinggipernapasan cepat dan
dalampeningkatan jumlah O2 dalam paru-paru. Tanda dan gejala: denyut nadi
meningkat, napas pendek, nyeri dada. Penyebab: infeksi, tidak seimbang asam basa,
gangguan psikologis.
d. Hipoventilasi: upaya tubuh mengeluarkan CO2 pada saat ventilasi alveolar dan tidak
cukupnya jumlah udara yang memasuki alveoli dalam penggunaan O2. Tanda dan gejala:
nyeri kepala, penurunan kesadaran, disorientasi elektrolit, depresi pusat pernapasan.
e. Dispnea: sesak dan berat saat bernapas. Penyebab: perubahan kadar gas dalam darah atau
jaringan, kerja berat atau pengaruh psikis
f. Ortopnea: sulit bernapas kecuali posisi duduk atau berdiriditemukan pada orang
mengalami kongestif paru-paru
g. Pernapasan paradoksial: pernapasan dinding paru-paru bergerak berlawanan arah dari
keadaan normal.
h. Stridor: pernapasan bisingpenyempitan saluran napas. Ditemukan pada kasus spasme
trachea/obstruksi laring
3. OBSTRUKSI JALAN NAPAS: ketidakmampuan batuk secara
efektif secret kental akibat penyakit infeksi, immobilisasi,
stasis sekresi, penyakit persarafan( cerebro vascular accident).
Tanda klinis: batuk tidak efektif, tidak mampu mengeluarkan
secret di jalan napas, suara napas menunjukan sumbatan,
Jumlah, irama dan kedalaman pernapasan tidak normal.