(PLASMODIUM VIVAX)
ALEXANDER GAME
NENG ULINDA
RIRIN S BANDERA
RITA SALEKY
PENGUJI:
dr. Renny H B Sp. A
1
BAB I
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama Ayah : Tn. P
Nama : By. ST Pekerjaan ayah : -
Umur : 3 tahun 2 bulan Pendidikan ayah : SD
Berat badan : 13 kg Nama Ibu : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan ibu : IRT
Alamat : Entrop Pendidikan ibu : SMP
Agama : Kristen Protestan Tanggal MRS : 7 September 2016
Tanggal Pemeriksaan : 8 September 2016
2
• (Heteroanamnesa : Ibu
ANAMNESA pasien pada hari sabtu, 08
September 2016)
Keluhan • Demam
Utama
3
RPS
Pasien datang ke IGD RSUD Dok 2 di antar oleh orang tuanya
dengan keluhan demam yang dialami sejak ± 3 hari sebelum
masuk rumah sakit, demam pada hari minggu malam, demam
yang di alami hilang timbul, demam teruma muncul pada malam
hari, disertai menggigil sesaat sebelum demam, berkeringat (+)
sampai baju basah. Selama demam ibu pasien mengatakan tidak
diberikan obat penurun panas kepada pasien. Pasien mengalami
penurunan nafsu makan, sehari makan nasi 10 sendok, minum
sehari ± 1 botol kecil (600ml). Keluhan lainnya Batuk (-), pilek
(-), gusi berdarah (-), mual (+), muntah (-), pusing (+), lemas (+),
BAB cair (-), BAK sedikit, warna kuning tua seperti coca-cola.
4
RPD
6
Riwayat Imunisasi
Riwayat gizi
• Penyakit Jantung (-), Hipertensi (-), Diabetes militus (-), Asma (-)
dan penyakit lainya disangkal
7
Riwayat tinggal di
Riwayat sosial
daerah endemik
Pasien tinggal bersama
kedua orangtuanya. Rumah Pasien tinggal di area
pasien berada di pemukiman padat
Entrop.Menurut pengakuan penduduk yang berhimpitan
Orang tuanya, pasien tidur dengan rumah tetangga
tidak menggunakan kelambu sekitarnya.
karena merasa panas.
8
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala/Leher : Normosefal, rambut hitam, persebaran merata, tidak mudah dicabut, ubun-
ubun besar datar , konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), oral
candidiasis (-), Pembesaran kelenjar getah bening (-).
Thoraks Simetris, ikut gerak nafas, Suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (-/-), BJ I-II regular, murmur(-), gallop (-)
Abdomen Tampakdatar, supel, bising usus 4 kali/mnt, Hepar Lien tidak teraba
9
Pemeriksaan Laboratorium
tanggal 07/09/2016 :
WBC 9.800
Hb 6,6 g/dL
HCT 21,4 %
RBC 3,53
MCV 60,6 fl
MCH 17,6 pg
MCHC 29,4 g/dl
PLT 107.000
DDR Plasmodium Vivax +4 (20p/Lp)
Gamet Vivax +3,
Schizon 1
10
RESUME
Pasien anak berjenis kelamin perempuan berumur 3 tahun 2 bulan,
Berat badan 13 kg datang ke IGD RSUD Dok 2 di antar oleh orang
tuanya dengan keluhan demam yang dialami sejak ± 3 hari
sebelum masuk rumah sakit, demam pada hari minggu malam,
demam yang di alami hilang timbul, demam terutama muncul pada
malam hari, disertai menggigil sesaat sebelum demam, berkeringat
(+) sampai baju basah. Selama demam ibu pasien mengatakan
tidak diberikan obat penurun panas kepada pasien. Pasien
mengalami penurunan nafsu makan, sehari makan nasi 10
sendok, minum sehari ± 1 botol kecil (600ml). Keluhan lainnya
mual (+), pusing (+), lemas (+), BAK sedikit, warna kuning tua
seperti coca-cola.
11
DAFTAR MASALAH
Demam
Hiperpar
asitemia
12
Malaria Berat
DIAGNOSA
(Plasmodium Vivax DIAGNOSA
BANDINGDemam tifoid
KERJA
)
13
PERENCANAAN TERAPI
• IVFD D5 1/2 NS 12 tpm (makro)
• Inj. Ranitidin 2x13mg (IV)
• Inj. Artesunat 31 mg (0 jam,12jam, 24jam, 48 jam )
• Primakuin 1x 1pulv (3,25 mg) selama 14 hari
• Inj. Paracetamol 3x150mg (IV) k/p
• Pro transfusi PRC serial 1x180cc
• Inj. Pre lasix 10 mg (IV) pre transfusi PRC
14
PROGNOSIS
15
Hari/Tanggal : Kamis, 08
September 2016)
S Demam (+), lemas (+)
O Kesadaran Komposmentis
KU TSS
O Kesadaran Komposmentis
KU TSS
O Kesadaran Komposmentis
KU TSS
O Kesadaran Komposmentis
KU TSS
19
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 12/09/2016 :
WBC 11.300 UL
Hb 10,3 g/dL
HCT 29,4 %
PLT 220.000 UL
DDR negatif
20
PEMBAHASAN
21
DEFINISI
ditularkan
penyakit Infeksi melalui
yang disebabkan gigitan
Malaria oleh protozoa nyamuk
genus anopheles
Plasmodium betina
P.falcifarum
P.vivax
P.ovale
P.malariae
P.knowlesi
22
EPIDEMIOLOGI
23
ETIOLOGI
24
PATOFISIOLOGI
25
MANIFESTASI
KLINIS
Stadium
Stadium Stadium
berkeringa
dingin demam
diawali dengan gejala
t
menggigil atau perasaan
pasien merasa kepanasan
yang sangat dingin. berkeringat banyak
sekali, tempat
Gigi gemeretak dan pasien tidurnya basah,
biasanya pasien Muka merah, kulit kering kemudian suhu
dan terasa sangat panas badan menurun
seperti terbakar dengan cepat,
pasien mungkin muntah
kadang-kadang
sampai di bawah
berlangsung antara 15
nyeri kepala, seringkali normal
terjadi mual dan muntah
menit sampai 1jam
26
• Demam 3 hari SMRS, demam hilan
timbul
• pasien menggigil sesaat sebelum
demam
kasus
• pasien berkeringat sampai
bajunya basah.
• mual (+), lemas (+)
• Nafsu makan menurun
• BAK sedikit warna seperti coca-
cola
27
TEORI
KASUS
- Malaria tertiana jarang disertai anemia
berat. parasitemia - anemia dijumpai pada kasus ini
dengan kadar Hb 6,6 gr/dl ini dapat
- Hati pada umumnya membesar dan merupakan akibat dari tingginya
teraba pada akhir minggu pertama parasitemia (P.vivax +4 20p/lp)
- Limpa bertambah besar selama - tidak dijumpai adanya pembesaran
serangan dan dapat teraba pada hati dan juga limpa
minggu kedua.
28
Diagnosa
Klinis
Endemis :
riwayat demam dalam 24 jam terakhir dan atau adanya gejala anemia
(pucat pada palmar merupakan tanda paling reliabel pada anak yang
lebih muda. Perhatikan adanya gejala
Non endemis:
diagnosis klinis malaria tidak harus didasarkan pada kemungkinan
paparan malaria seperti bepergian ke daerah endemis
29
DIAGNOSA
TEORI KASUS
30
DIAGNOSA
KASUS
TEORI
31
KOMPLIKASI MALARIA BERAT
Gangguan Kesadaran atau Koma: Blantyre coma score <3
Gambaran
klinis: Kelemahan otot (tidak bisa duduk/ berjalan tanpa bantuan).
Gagal sirkulasi atau syok: tekanan sistolik < 70 mmHg (Pada anak : < 50
mmHg)
Ikterus disertai adanya disfungsi organ vital. Bilirubin total > 50 umol/L
dengan jumlah parasit > 100.000/uL
Black Water Fever
Perdarahan spontan
Edema Paru (secara radiologi) atau saturasi <92% dengan frekuensi nafas
>30/menit
32
KOMPLIKASI MALARIA BERAT
Gambaran Hipoglikemia : gula darah ,< 40 mg %
Laboratorium
Asidemia (pH:<7,25) atau asidosis (bikarbonat plasma < 15
mmol/L)
Anemia berat (Hb < 5gr% atau hematokrit<15%)
Hemoglobinuri
Kasus malaria :
• demam naik turun
DEMAM TIFOID: • disertai dengan mual
• Gejala klinis : anoreksia, mialgia,
sakit kepala, sakit daerah abdomen
(+), lemas,
• Demam > 7 hari, dengan pola • hasil pemeriksaan
seperti anak tangga (stepwise
fashion), lab ditemukan
• Mual muntah dapat ditemukan P.vivax +4
pada awal sakit.
• Pada PF: dapat ditemukan
hepatomegali, splenomegali,
distensi abdomen yang disertai rasa
sakit.
34
PENATALAKSANAAN
Pengobatan Simptomatik
35
OAM - LINI PERTAMA
Artesunat intravena
• pilihan utama
• Obat diberikan secara bolus dan perlahan-lahan
• dosis 2,4 mg/kgBB intravena sebanyak 3 kali jam 0, 12, 24
regimen DHP atau ACT lainnya selama 3 hari dan
diberikan primakuin.
Artemeter intramuskular
• dosis 3,2 mg/kgBB secara IM dan diberikan hari berikan
hari berikutnya dengan dosis 1kali 1,6 mg/kgBB sampai
penderita mampu minum obat regimen DHP dan
primakuin
36
OAM- LINI KEDUA
Kina drip
• Dikemas dalam bentuk ampul kina dihidroklorida 25%
• dosis 10 mg/kgBB (bila umur < 2 bulan) diencerkan dengan D5%
sebanyak 5cc diulang setiap 8 jam sampai penderita dapat minum
obat
• Bila sudah dapat minum obat pemberian kina iv diganti dengan
kina tablet per-oral dengan dosis 10 mg/kgBB/kali diberikan tiap 8
jam.
• Kina oral diberikan bersama doksisiklin atau tetrasiklin pada orang
dewasa / klindamisin pada ibu hamil. Dosis total kina selama 7
hari dihitung sejak pemberian kina perinfus yang pertama
37
OAM
DOSIS
PRIMAQUIN
DOSIS
DARPLEX
Plasmodium falcifarum
DHP berisi 40 mg 0,75 mg/kgBB/dosis
dehidroartemisin dan tunggal 1 hari
320 mg piperakuin
Plasmodium vivax,
Dosis 4 mg/kgBB/hari plasmodium ovale dan
diberikan selama 3 hari. plasmodium malariae
0,25 mg/kgBB/hari
selama 14 hari
38
Penatalaksanaan pada
kasus
• Tranfusi PRC : Hb
pasien > 5 g/dl
(6,6g/dl) (10-
• Terapi antimalaria 6,3x13x4=176,8
pada kasus ini yaitu cc(180cc), jumlah
Inj. Artesunat 31mg PRC yang diberikan
• IVFD D5 1/2 NS 1150cc/ 24 (0 jam, 12jam, pada kasus ini
jam 12 tpm makro 24jam,48 jam), sesuai.
sesuai dengan kebutuhan Primakuin 1x 1 pulv
menurut holiday segar 13
kg, 10kg berat badan (3,25mg) selama 14
pertama dikali 100, dan hari, dan DHP 1x1
berat badan sisanya (3kg) 1/4 tab (52mg)
dikali 50
(selama 3 hari).
• Inj. Ranitidin 2x10 mg
(Intravena), paracetamol
3x150mg (intravena)
simptomatik 39
PROGNOSIS
40
Indikator prognosis buruk apabila:
umur 3 tahun atau kurang
koma yang berat
kejang berulang
refleks kornea negatif
deserebrasi
disfungsi organ (gagal ginjal, edem paru)
perdarahan retina
hiperparasitemia(>250.000/ml atau >5%)
Leukositosis
PCV (packed cell volume) <15%
Hemoglobin <5g/dl
glukosa darah <40 mg/dl
kreatinin >3,0 mg/dl & ureum >60 mg/dl,
SGOT meningkat >3 kali normal
antitrombin rendah
41
PENCEGAHAN
Malaria
• penyakit endemis di daerah Papua, sehingga harus dilakukan
pencegahan agar tidak terinfeksi malaria
44
THANK YOU
45