Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Muhammad Rizky Huryamin
Pembimbing:
dr. Wahyu Nur Ambarwati SpKJ, M.Kes
Agama • Islam
• Diperoleh dari alloanamnesis dari:
Status perkawinan • Menikah
• Tn.A, 27 Tahun, anak pasien, suku Jawa,
Pendidikan • Lulus SMEA agama Islam, SMA, pekerjaan supir Ojol,
tinggal serumah
Pekerjaan • Serabutan • Ny.S, 48 Tahun, Istri pasien, suku Jawa,
agama Islam, SD, pekerjaan IRT, tinggal
Alamat • Gajahan, Surakarta serumah
80 – 71
70 – 61
60 – 51
50 – 41
40 – 31
Rawat inap
30 – 21 karena
P a sien pert a ma k a li sa k it
t a hun 1993 perila ku p a sien menggangg
20 – 11 m ula i beruba h. pa sien beroba t u tetangga,
d i RSJ da n m inum oba t t era tur. sulit tidur
Seja k bebera p a bula n ya ng dan banyak
10 – 01 bicara
la lu pa sien tida k pa t uh m inum
oba t.
GAF
3
Riwayat Gangguan Sebelumnya
Riwayat
• Ditemukan adanya gangguan kejiwaan
gangguan sebelumnya
psikiatri
Riwayat
Penggunaan • Tidak ditemukan adanya riwayat
Alkohol dan Zat penggunaan alkohol dan zat psikoaktif
Psikoaktif lannya 4
lainnya
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Pre
& peri • Belum cukup data
natal
6-12
• Belum cukup data tahun • Belum cukup data
0-1 tahun
Perkawinan • Menikah
Pelanggaran hukum • Pernah ditangkap polisi karena membawa sepeda yang dijual di Pasar
Kliwon
Situasi hidup sekarang • Pasien saat ini tinggal bersama istri dan kedua anaknya
Persepsi pasien tentang sakitnya • Pasien menganggap dirinya sakit sering bolak balik RSJ karena istri yang
menghalanginya untuk berobat, namun saat masuk ini pasien merasa sehat
• Keluarga menyadari bahwa sakit yang dialami oleh pasien adalah penyakit
Persepsi dan harapan keluarga
gangguan jiwa. Keluarga berharap pasien sembuh seperti sediakala
7
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
8
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Sikap terhadap
pemeriksa
• Kooperatif Kesesuaian
Mood: Afek: :
Hipertimik Meningkat
Kesadaran • Compos mentis Serasi
Tought
Bentuk: insertion, Arus: Halusinasi
Ilusi:
Depersona Derealisasi
: lisasi: :
Non waham Koheren, -
Realistik Kebesaran, logorhea Visual - -
waham
curiga
10
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Daya ingat
Jangka Intelengesia
Orientasi pendek; Konsentrasi Kemampuan
Pikiran Kemampuan dan
Orang/waktu/ Jangka dan menolong
abstrak: visuospasial: kemampuan
tempat/situasi: menengah; perhatian: diri sendiri:
baik Baik informasi:
Baik jangka Baik Baik
panjang: Baik
Baik
11
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Pengendalian impuls:
Daya nilai dan Tilikan Baik
12
Status internus Status Neurologikus:
Pemeriksaan Laboratorium:
a) HB: 12,3
b) Trombosit : 237.000
c) Leukosit : 7,21
d) Anti SARS-CoV-2 IgG Non reaktif
e) Anti SARS-CoV-2 IgM Non reaktif
f) SGOT : 19
g) SGPT : 20 13
h) GDS : 94
• Perilaku + Psikologis distress dan
Gangguan jiwa
hendaya aktivitas sehari hari
Gangguan mental
dan perilaku akibat • Tidak pernah drug abuse dan zat psikoatif FORMULASI
zat psikoaktif (F10- • Sehingga diagnosis dapat disingkirkan DIAGNOSTIK
F19)
Skizofrenia, • Sindrom psikosis (RTA terganggu,
Skizotipal dan waham, hendaya fungsi )
gangguan waham • Memenuhi gejala skizofrenia
(F20 – F29)
V. :
GAF current 40- ll. Ciri Kepribadian
31 Histrionik
GAF HLPY
70 - 61 AKSIS DIAGNOSIS
MULTIAKSIA
L
lV. Kepatuhan
lll. BAD 15
minum obat
Terapi dan Prognosis
Terapi Prognosis
Psikofarmaka : Qua ad vitam : bonam
Haloperidol 3x 5 mg
Chlorpromazine 1x 100 mg malam
Trihexyphenidil 3x2mg Qua ad sanasionam : dubia ad bonam
Clozapin 2x 25 mg malam
Qua ad fungsionam : dubia ad bonam
Nonpsikofarmaka :
Psikoedukasi keluarga tentang penyakit
pasien dan kemungkinan penyebab
Keluarga harus mendukung dan menjadi
pengawas minum obat dalam proses
pengobatan pasien untuk keberhasilan
pengobatan dan mencegah kekambuhan
16
PROGNOSIS
• Onset lambat
• Faktor pencetus jelas Prognosis keseluruhan
• Gangguan Mood
• Mempunyai pasangan
• Sistem pendukung yang baik • Qua ad vitam : Bonam
• Gejala positif • Qua ad sanasionam : dubia ad bonam
• Qua ad functionam : dubia ad bonam
• Banyak relaps 17
TERAPI SKIZOAFEKTIF
• Modalitas terapi yang utama adalah perawatan di rumah sakit, medikasi, intervensi psikoterapi
serta edukasi keluarga.
1. PSIKOTERAPI SUPPORTIF
Tidak nyaman atau kurang mampu bertoleransi dengan terapi kelompok terutama bila dengan pasien
yang beraneka ragam diagnosisnya
2. EDUKASI KELUARGA
Agar keluarga siap menghadapi deteriorasi yang mungkin dapat terjadi
18
3. PENGOBATAN FARMAKOTERAPI
Farmakoterapi antidepresan dan antimanik digunakan dengan dikombinasi dengan pengobatan antipsikotik
untuk mengontrol gejala psikotik dan gejala lainnya.
SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK ATAU CAMPURAN SERTA SKIZOAFEKTIF TIPE DEPRESIF PADA FASE AKUT
- Injeksi olanzapine dosis 10 mg/ ml IM dapat diulang setiap 2 jam dosis maksimum 30 mg/hari atau
-Injeksi diazepam 10 mg/2 ml IM atau IV dosis maksimum 30mg/hari.
-Injeksi haloperidol dosis 5mg/ml im dapat diulang tiap 30 menit, dosis maksimum 20 mg/hari
19
• TERAPI ORAL KOMBINASI PADA PASIEN SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK DAPAT DIPERTIMBANGKAN
20
• Clozapine dapat diberikan pada pasien refrakter.
• Lama pemberian obat untuk fase akut adalah 2-8 minggu atau sampai remisi absolut yaitu YMRS
≤ 9 atau MADRS ≤ 11 dan PANSS EC ≤ 3 untuk tiap butir PANSS EC.
• Lama pemebrian obat fase lanjutan 2-6 bulan sampai tercapai recovery yaitu bebas gejala selama
2 bulan.
21
• 4. ELECTROCONVULSIVE THERAPY
Dapat digunakan pada pasien skizoafektif tipe manik maupun depresif
22
FOLLOW UP
23
FOLLOW UP
24
FOLLOW UP
25
FOLLOW UP
26
TERIMA KASIH
27